Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS EFEKTIVITAS LAJUR KHUSUS SEPEDA PADA KAWASAN PERKOTAAN PONTIANAK (STUDI KASUS JALAN SUTAN SYAHRIR - JALAN JENDRAL URIP - JALAN K. H. W. HASYIM - JALAN MERDEKA) Sugasta, Hervian Handika; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.035 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.19197

Abstract

Perwujudan kota yang berwawasan lingkungan menjadi konsep penyeimbang aktivitas pembangunan yang kian pesat. Salah satu caranya adalah dengan memilih sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan, dengan memilih kendaraan tidak bermotor. Sepeda merupakan moda alternatif yang ramah lingkungan sebagai alat transportasi yang dapat menggantikan kendaraan bermotor dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global. Dimensi sepeda yang cukup mempengaruhi pengguna jalan lainnya, adapun jaringan jalan yang sangat perlu di tinjau dikarenakan mempunyai lajur khusus oleh sepeda adalah Jalan Sutan Syahrir – Jalan Jendral Urip – Jalan KHW. Hasyim – Jalan Merdeka, jalan tersebut adalah jalur penting di Kota Pontianak, sehingga perlu  dilakukan peninjauan analisis efektivitas lajur khusus sepeda. Pada penelitian ini pengambilan data primer berupa survey volume lalu lintas (LHR),survey kecepatan kendaraan bermotor, survey geometrik jalan, survey dokumentasi perkerasan jalan. Selanjutnya, data pertama yang dianalisis adalah jumlah arus lalu lintas kendaran per jam, di lanjutkan persentase kendaraan perjam, lalu kecepetan kendaraan bermotor,  kemudian dilakukan penilaian peringkat perkerasan di masing-masing jalan lokasi studi tersebut, setelahnya dilakukan analisis efektivitas dengan metode Bicycle Level Of Service (BLOS), sehingga dapat diketahui tingkat pelayanan sepeda pada masing-masing jalan lokasi studi. Sedangkan, Bicycle Level Of Service adalah metode yang paling akurat untuk menghitung tingkat pelayanan sepeda. Menggunakan lalu lintas dan jalan faktor terukur yang sama bahwa para perencana transportasi dan insinyur gunakan untuk mode wisata lainnya. Dengan presisi statistik, Model jelas mencerminkan efek pada bersepeda yang berkesesuaian atau "kompatibilitas" karena faktor-faktor seperti lebar jalan, lebar jalur sepeda dan kombinasi striping volume lalu lintas, kondisi permukaan perkerasan, kecepatan jenis kendaraan bermotor, dan parkir on street. Berdasarkan hasil analisa BLOS diketahui di jalan Jendral Urip arah Jalan Jendral Urip – Jend. Sudirman nilai BLOS “F”, arah Jendral Urip – Johar nilai BLOS “F”, di jalan KHW. Hasyim arah KHW. Hasyim – H. Rais A. Rahman nilai BLOS “F”, arah  KHW. Hasyim – KHA. Dahlan nilai BLOS “E”, di jalan Merdeka arah Merdeka – Hasanuddin nilai BLOS “F”, arah Merdeka – HOS. Cokroaminoto nilai BLOS “F”, sedangkan di jalan Sutan Syahrir arah Sutan Syahrir – Prof. M. Yamin nilai BLOS “F”, dan yang terakhir arah Sutan Syahrir – Sultan Abdurahman juga didapat nilai BLOS “F”. Dengan demikian, berdasarkan nilai BLOS perlu diadakan rekayasa lalu lintas di masing-masing jalan tinjauan lokasi studi.   Kata Kunci :     Lajur Khusus Sepeda, Persentase Kendaraan Berat, Peringkat Perkerasan.
URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA DI KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Katmoko, Desi Susilo; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.126 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.21663

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mendapatkan urutan prioritas pemeliharaan jalan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 10 (sepuluh) ruas jalan yang ada di Kabupaten Kubu Raya yaitu ruas jalan Air Putih, ruas jalan Kuala Dua, ruas jalan Sp. IV.S.Raya Dalam, ruas jalan Rasau jaya, ruas jalan Telok Pakedai, ruas jalan Sungai Kakap, ruas jalan Kota Baru, ruas jalan Sungai Deras, ruas jalan Kampung Baru, dan Ruas jalan Kapurdengan menggunakan berbagai kriteria. Untuk menentukan urutan prioritas pemeliharaan jalan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).Cara penggunaan persamaan ini adalah dengan melakukan perkalian bobot pada kriteria, bobot pada sub kriteria yang didapat dari hasil analisa melalui kuisioner dan data sub kriteria yang didapat melalui data sekunder yang telah dianalisa dan didapatkan nilai pembobotanya. Dari hasil persamaan matematis ini didapat hasil akhir berupa urutan prioritas jalan yang di tinjau menurut lokasi tinjauan. Urutan tersebuat adalah ruas jalan Sp. IV.S.Raya Dalam mendapatkan nilai prioritas paling penting dengan nilai 0,144. Pada peringkat kedua terdapat ruas jalan Kapur dengan nilai bobot 0,141. Pringkat ke tiga terdapat ruas jalan Kuala Dua dengan nilai bobot 0,113 selanjutnya ruas jalan Rasau Jaya dengan bobot 0,111, ruas jalan Sungai Kakap dengan bobot 0,095, ruas jalan Air Putih dengan bobot 0,089, ruas jalan Telok Pakedai dengan bobot 0,088, ruas jalan Kampung Baru dengan bobot 0,081, ruas jalan Kota Baru dengan bobot 0,070 dan yang terakhir atau pringkat kesepuluh adalah ruas jalan Sungai Deras dengan nilai bobot 0,068. Kata kunci :Proses Hirarki Analitik, Urutan Prioritas Pemeliharaan Jalan
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (MOTOR AIR) JURUSAN SUNGAI BEMBAN-SUNGAI SELAMAT KECAMATAN KUBU RAYA KABUPATEN KUBU Tamala, Evi; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.994 KB)

Abstract

Tujuan yang diinginkan penulis dalam penelitian ini adalah memprediksi pertumbuhan  penumpang  5  tahun  kedepan  berdasarkan  pertumbuhan  penduduk  yang berpengaruh  terhadap  penyeberangan  kemudian  menentukan  jumlah  armada  yang diperlukan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan angkutan penyeberangan (motor air)  di Kecamatan Kubu  agar  dengan jumlah armada  yang tersedia tingkat pelayanan dapat menjadi lebih baik, artinya tidak terjadi kekurangan ataupun  kelebihan jumlah armada. Studi juga dilakukan untuk mengkaji dan melakukan evaluasi terhadap tarif dilapangan. Hasil perhitungan untuk prediksi jumlah penumpang berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk dari Kecamtan Kubu adalah 1911 orang untuk tahun 2021 dari jumlah sekarang 1807 orang. Dari hasil analisis berdasarkan load faktor dilapangan  jumlah motor air optimal di dermaga Sungai Bemban adalah 1 buah dari 1 buah yang beroperasi sekarang. Dan didermaga Sungai Selamat didapat jumlah optimal 2 buah dari 1 buah yang beroperasi sekarang. Untuk hasil analisis berdasarkan tingkat pelayanan yang maksimal maka jumlah motor air optimal adalah 3 buah., dengan load faktor 1,05 pada jam sibuk dan 0,67 pada jam normal dengan jumlah rit / hari adalah 0,88 rit. Dengan keuntungan jika menggunakan armada di dermaga Sungai Bemban sebesar Rp. 2.377.702,00 /hari dan keuntungan sebesar Rp.2.372.497,00 /hari jika menggunakan motor air di dermaga Sungai Selamat.Kata kunci : optimal, keuntungan, tahun mendatang
ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA RUMAH SAKIT GRAHA SANDJAYA JALAN PARIT HAJI HUSIN 1 PONTIANAK Kamarullah, -; Widodo, Slamet; Erwan, Komala
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.997 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33614

Abstract

Perubahan tata guna lahan baik perubahan kategori maupun intensitasnya akan membangkitkan volume lalu lintas. Pembangunan Rumah Sakit Graha Sandjaya di Jl. Parit H.Husin 1 diperkirakan akan menimbulkan bangkitan dan tarikan terhadap volume lalu lintas sehingga perlu dilakukan kajian Analisa Dampak Lalu Lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan oleh pembangunan Rumah Sakit Graha Sandjaya dan untuk mengetahui kapasitas Jl. Parit H.Husin 1 sebelum dan sesudah  beroperasinya Rumah Sakit Graha Sandjaya. Penelitian ini mengambil data sampel dari beberapa Rumah Sakit di Kota Pontianak yaitu, Rumah Sakit Soedarso, Rumah Sakit Antonius, Rumah Sakit Anugerah Bunda, dan Rumah Sakit Yarsi. Persamaan yang didapat dari Analisa Regresi Tunggal ini y = 496,53 + 0,4371x menggambarkan hubungan antara bangkitan dan tarikan lalu lintas dari jumlah tempat tidur yang ada. Hasil dari penelitian ini, adanya perubahan derajat kejenuhan sebelum dan sesudah Rumah Sakit Graha Sandjaya beroperasi, tingkat derajat kejenuhannya 0,42  menjadi 0,61. Sehingga untuk tingkat kinerja pelayanan (LOS) di Jl. Parit Haji Husin 1 dari tingkat kinerja pelayanan (LOS) A menjadi tingkat kinerja pelayanan (LOS) B. Alternatif yang didapat dalam penelitian ini, menambah lajur jalan menjadi 4 lajur 2 arah  terbagi (4/2D). Kata kunci: Analisa Dampak Lalu Lintas, Pengenbangan Kawasan, Bangkitan dan Tarikan
ANALISIS LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN TRANS KALIMANTAN (KUALA AMBAWANG – SIMPANG AMPAR) Andri, Oktavianus; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1579.459 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17661

Abstract

Street Trans Borneo in the period from 2013 to 2015, there were about 72 people who died due to traffic accidents, 85 people were seriously injured, and 131 people suffered minor injuries and 167 occurrences of accidents based on data Police Pontianak. Under these conditions, the parties concerned should immediately address this to handling. Before any treatment needs to know the locations that are prone areas, it is necessary to identify the location of vulnerable stage as the first step in determining the handling of vulnerable locations or get priority handling. In connection with this, the research examined the stage of identifying the location of the accident-prone by using various parameter levels or the number of accidents that connects the variables the number of accidents in whole or accident fatal victims, the length of road, the potential of the surrounding environment (vehicles registered and the total population), volume flow vehicles, as well as the number of casualties following the severity weighting. Parameters that are used, among other things: Criteria reaction, RPBAR (population districts and counties), RDRBOR, Severity Index, TK, EPDO, EAN, RABROVT, RCS, RMVM, and Rair, then controlled by the limit values, namely: approximate value (EV), the value of the upper limit (UCL), and the critical value (CR) in order to get the order of priority of traffic accident-prone locations. Results of the analysis showed that the Trans Kalimantan has the highest severity level value at end of period (2015) is 20-25 with a value of KM 20, KM 15-20 followed by a value of 13, KM KM 5-10 and 25-30 with 12 points, KM 30-35 and 45-50 with the value of KM 5, KM 55-60 with a value of 1, and 0-5 KM, KM 10-15, 35-40 KM, KM 40-45, 50-55 KM, KM 60- 65, KM 65-70, 70-75 KM with a value of 0 is not a vulnerable location at the end of the study had no indicators of vulnerability. It gets first priority on KM 20-25, who has the highest value of severity, necessitating the handling of the prone locations. Stages on efforts to address areas vulnerable to traffic accidents do not stop at the stage of identification only, locations prone on the results of this study need to be investigated further at the data analysis stage, the election management techniques, construction, to monitoring and evaluation, according to the stages in the guidelines construction and building (Pd T-09-2004-B). Because in this research only discusses the determination of the location of the accident-prone traffic on the Trans Kalimantan while handling just in general or to provide recommendations which preceded to get treatment.   Keywords: Numbers of accidents, traffic accident-prone location
URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Khafizan, -; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.797 KB)

Abstract

Jaringan jalan cenderung mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan jalan. Program pemeliharaan jalan harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan banyaknya kendala dan permasalahan, seperti keterbatasan anggaran, usulan masyarakat yang terus masuk pada Dinas Pekerjaan Umum, maka diperlukan perencanaan program pemeliharaan jaringan jalan dengan menentukan urutan prioritas pemeliharaanPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mendapatkan urutan prioritas pemeliharaan jalan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 4 ruas jalan yang ada di Kota Pontianak yaitu ruas jalan Parit H.Husin II, ruas jalan Sepakat II, ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dan ruas jalan Dr.Sudarso dengan menggunakan berbagai kriteria. Untuk menentukan urutan prioritas pemeliharaan jalan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Proses Hirarki Analitik adalah suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka pikiran yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Kriteria- kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas jalan adalah jenis kerusakan, beban kendaraan, kebijakan dan tata guna lahan.Dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik maka urutan prioritas pemeliharaan jalan di Kota Pontianak berdasarkan nilai bobot tertinggi sampai dengan bobot terendah adalah ruas jalan Parit H.Husin II dengan bobot 98,2% merupakan prioritas pertama karena memiliki nilai bobot tertinggi. Selanjutnya ruas jalan Dr.Sudarso dengan bobot 53,2%, kemudian ruas jalan Sepakat II dengan bobot 52,1% dan urutan terakhir adalah ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dengan bobot 26,0%. Kata Kunci    : Prioritas Pemeliharaan Jalan, Proses Hirarki Analitik
PERBANDINGAN BIAYA ANGKUTAN BARANG ANTARA SISTEM TRANSPORTASI SINGLE-MODA DAN MULTIMODA (STUDI KASUS : TRAYEK PONTIANAK-SINTANG) Agrista, Pregi; Akhmadali, -; Widodo, Slamet
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.161 KB)

Abstract

Jalan raya memiliki peran yang sangat strategis karena kenyamanan dan efisiensi waktu yang diberikan. Jalan penghubung wilayah studi adalah jalan nasional dengan kelas IIIA. Jalan tersebut mengalami kerusakan yang mempengaruhi biaya operasional moda angkutan barang dan berdampak pada harga jual barang yang diangkut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efisiensi biaya operasional angkutan barang dengan menggunakan transportasi multimoda dan mengetahui pengaruh multimoda terhadap kerusakan jalan.                Hasil penelitian menunjukan bahwa BOK kapal bandong adalah Rp 6,7,-/km/ton dan BOK truk adalah Rp 173,-/km/ton. Analisa skenario perjalanan menghasilkan 3 skenario multimoda. Skenario 1 adalah kondisi eksisting atau single-moda yang dapat dilakukan sepanjang tahun dan memiliki biaya angkutan barang door to door sebesar Rp 108.835,-/ton. Skenario 2 adalah perjalanan multimoda yang dapat dilakukan pada bulan September-Juni dengan biaya angkutan barang door to door sebesar Rp 63.448,-/ton. Skenario 3 adalah perjalanan multimoda yang dapat dilakukan pada bulan Juli-Agustus dengan biaya angkutan barang door to door skenario ini sebesar Rp 80.409,-/ton. Angkutan multimoda direncanakan akan mengangkut komoditas semen, bahan bangunan, pupuk, barang rongsokan, karet, dan lainnya. Angkutan single-moda tetap direncanakan mengangkut komoditas tertentu seperti sembako, kelontong, dan kernel. Kondisi angkutan barang pada wilayah studi diharapkan menjadi lebih efisien dan proporsional dengan menggunakan sistem multimoda. Saat ini kapal Bandong yang tersedia idealnya sebanyak 9 unit dan truk berjumlah 88 unit. Kebutuhan moda untuk mengangkut seluruh komoditas sesuai alternatif skenario adalah sebanyak 143 truk untuk skenario 1 (single-moda), skenario 2 (multimoda 1) membutuhkan 43 unit kapal Bandong dan 49 unit truk, dan skenario 3 (multimoda 2) membutuhkan 26 unit Kapal Bandong dan 63 unit truk. Kata Kunci :Angkutan barang, efisiensi, kapal bandong, multimoda, truk.
ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN PONTIANAK Purnomo, Aris; Widodo, Slamet; Erwan, Komala
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.754 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18600

Abstract

Pelabuhan Pontianak sebagaigerbangperekonomian di Propinsi Kalimantan Barat mempunyaidermagadan terminal untukkegiatankapalpetikemasataubiasa yang disebutdengan Terminal PetiKemas. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmenganalisiskapasitas Terminal PetiKemasPelabuhan Pontianak berdasarkanjumlahperalatan, jumlahpergerakanbarangdanpetikemas, waktubongkarmuatpetikemasdanmanajemen di pelabuhanterkait. Dari jumlahperalatanbongkarmuat yang tersediasekarang, Pelabuhan Pontianak masihsanggupuntukmelayaniaruspergerakanbaranghingga 10 tahunkedepanberdasarkanproyeksi yang dilakukandenganmetoderegresi. Sedangkandariwaktubongkarmuatdanmanajemenpelabuhan, haliniberkaitandengantingkatpemanfaatanlapanganpenumpukan (Yeild Occupancy Ratio/ YOR). Padaanalisistahun 2015, nilai YOR di Pelabuhan Pontianak mencapaiangka 92,37%, sedangkanpadaanalisisnilai YOR untuk 10 tahunmendatang, yaknipadatahun 2025 nilai YOR di Pelabuhan Pontianak mencapaiangka 146,843 % dimanakapasitasnyasudahtidakmencukupi (overload). Kata kunci : terminal petikemas, kapasitas, peralatan, YOR
PENGUJIAN NILAI KEKESATAN PERMUKAAN JALAN PADA JALAN UTAMA AHMAD YANI 1 PONTIANAK Novianto, Verry; Widodo, Slamet; Sulandari, Eti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1429.288 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.25710

Abstract

Road is an important vehicle in transportation.Traffic density in the city of Pontianak increased due to rapid population growth, so the road affects the safety and comfort of the riders. Good road planning has an effect on the level of road performance, where the road surface has a rigid value. The purpose of the researcher is to find the influence of temperature on road surface roughness and to know the value of road surface crawl on the surrounding area of red light of UNTAN roundabout and before the red light.   In this research, the value of aggravation using BPT tool (Bristish Pendulum Tester). Research location is done on Ahmad Yani road 1 Pontianak roundabout UNTAN Pontianak. The time specified in the data collection is morning, noon and afternoon with sunny weather conditions.               From the survey results show that the temperature affect the value of road surface crunchiness, if the low temperature of high road surface aggravation value and vice versa if the high temperature then the value of road surface crashes decreased. On the left side (motorcycle) station 0 + 150 in the morning with a surface temperature of 250c obtained BPN 44.8 value, during the day the surface temperature increased to 420c with the value of BPN 30, in the afternoon the temperature dropped back to 300c showed the value of BPN 39 , 6. Keywords: BPT (British Pendulum Tester), BPN (British Pendulum Number)
ANALISIS KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUANG PARKIR AKIBAT BEROPERASINYA RUMAH SAKIT KHARITAS BHAKTI DI JALAN SIAM KOTA PONTIANAK Puji Sulistiyo Adi, Urip; Erwan, Komala; Widodo, Slamet
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.065 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18813

Abstract

Improvement of the quality  health infrastructure in Pontianak, has yet to show equity and improvement in the quality of services the public expected, when viewed from the side of the physical facilities, medical equipment, medical personnel, medicines and other supporting facilities. To add to the health care Pontianak City Government allowed private parties to build health facilities are Kharitas Bhakti Hospital in Siam Street. The existence of these hospitals to meet the needs of public health facilities Pontianak City and surrounding areas. This is what causes the vehicle parked in Jalan Siam bodies, thus impeding the flow of traffic on Siam Street. The purpose of this study was to determine the amount of traction that occurred and analyze the capacity and the need for parking spaces at the Kharitas Bhakti Hospital. The method applied in this research is to conduct a survey on the ground to get the number of parked vehicles, namely by noting the number plates of vehicles entering and exiting. The analysis of the pull of the trip happened in Kharitas Bhakti hospital  of 290 smp/day. To pull the trip versus the number of patient beds (beds) of 3.62 smp / bed / day. For the needs of parking spaces, the highest capacity is equal to 112 motorcycles veh / hour, and the highest parking capacity for cas is 52 veh/hour. Number of parking plots needed Kharitas Bhakti Hospital for motorcycles as much as 161 parking plots, provided as many as 72 parking plots, and for as many as 50 car parking plots, which provided a total of 14 parking plots. Keywords : parking requirement, Kharitas Bhakti Hospital, parking space.
Co-Authors - Hermawan - Kamarullah - Ridwan -, Sugihartono ., Sawaluddin Achmad, Netto Adriansyah, . Agrista, Pregi Ahendra, - Akhmadali . Akhmadali, - Alfianda, - Alfina Maysyurah Andri, Oktavianus Andriani, Nety Andy Alfatih Aris Munandar Asnawi, Uray Farizi Bani, - Daryoto ., Daryoto Daud, Pamungkas Desembardi, Faried Desembarti, Faried Eka Rahma Sari, Eka Rahma Eko Sediyono Ermansyah, Derry Eti Sulandari Fadly, Galih Fiona, Febzi Fitriyanto, Azis Goib Wiranto, Goib Gumilar, Rian Doto Handayani, Raynanda Heri Azwansyah Heriyadi, - Herlambang Brawijaya, Herlambang Hidayati, Ridha Israk, Galamda Juliarsih, Santi Juniarti, Mahisza Kadarini, S. Nurlaily Kanang S. Hindarto, Kanang Katmoko, Desi Susilo Khafizan, - Komala Erwan Kurrahman, Taupik maranatha, Okta Minardi, - Murni Murni Murshal Manaf, Murshal Musa, Mochamad Iqbal Nasution Nasution Novianto, Hendrawan Novianto, Verry Nur’sila, Resti Pratama, Nugraha Yuda Pristianto, Hendrik Puji Sulistiyo Adi, Urip Purnomo, Aris Pusaka, Semerdanta Puspita, Anggri Rahayu, Usiyani Rajina, - Rumakefing, Sadli S, Pebriyetti S. Suyono, Rudi Sahari, Wira SAID . Saifuddin Sirajuddin Salam, Rahmi Ariani Sam Herodian Samudi Samudi Saputri, Nining Saputro, Eko Danan Sarnando, Nerilius Sigit Mujiharjo, Sigit Silaban, Adri Rizky Simamora, Herberto Yeremia Siti Mayuni Siti Nurlaily Kadarini, Siti Nurlaily Situmorang, Maruli Soengkono Slamet Widodo, Soengkono Sudiyono, Dian Sugasta, Hervian Handika Summiyattinah, - Supratman, Iknatius Eko Suratman, Fiky Y. Susetyo, Sugeng Susianto, - Sutrisno, Ady Suyono, Rudi S. Tamala, Evi Teddy Ariyadi Widyantara, Muhamad Ridwan Wiyono, Widyo Zainudin, - Zaqlul Iqbal