Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tingkat Stres dan Tingkah Laku Ikan Kerapu Cantang Selama Proses Pengendalian Zeylanicobdella dengan Perasan Daun Pepaya (Carica papaya L.) di Cempleng, Brondong Kabupaten Lamongan Gunanti Mahasri; Muhammad Browijoyo; Ikmalia A; Berliana A; Dika Dika; kismiyati kismiyati; Faisol Mas'ud
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 13, No 1 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v13i1.102

Abstract

Salah satu penyebab utama menurunnya harga jual ikan kerapu cantang adalah karena adanyan serangan serangan ektoparasit dari cacing lintah laut  Zeylanicobdella, yang dapat menyebabkan luka dan pendarahan di seluruh permukaan tubuh. Upaya pengendalian Zeylanicobdella sudah banyak dilakukan, akan tetapi sampai dengan saat ini, prevalensi ikan kerapu yang terserang lintah laut ini masih cukup tinggi, bahkan hingga mencapai 100% pada ikan kerapu yang dipelihara pada tambak tradisional plus dengan dasar tanah. Upaya yang dilakukan untuk menekan serangan ini adalah dengan menggunakan perasan daun pepaya (Carica papaya L.). Daun ini  mengandung zat aktif alkaloid karpain yang dapat membunuh lintah laut Zeylanicobdella. Pengendalian Zeylanicobdella dengan pemberian perasan daun pepaya  dapat berpengaruh terhadap tingkat stres ikan kerapu cantang, sehingga akan mempengaruhi kadar glukosa darah dan tingkat konsumsi oksigen.Tujuan dari kegiatan ini adalah menerapkan penggunaan perasan daun papaya untuk mengendalikan serang lintah laut Zeylanicobdella  di Tambak dengan perendaman. Kegiatan ini dengan menggunakan 5 buah akuarium sebagai wadah pengendalian lintah laut, dengan dosis 0,5% dan lama waktu perendaman 15 menit. Hasil kegiatan menujukkan bahwa perasan daun pepaya dapat menurun serangan lintah laut Zeylanicobdella dengan perendaman, dari 100% hingga 34%.  Tingkat stres yang ditunjukkan dengan kadar glukosa darah ikan kerapu menunjukkan dalam kondisi stress dengan kadar glukosa darah sekitar 73 – 95 mg/dL melebihi normal 28,8 – 34,2 mg/dL Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa perasan daun papaya dengan dosis 0,5% dan lama waktu perendaman 15 menit dapat menurunkan serangan lintah laut sebesar 66,67%.
KARAKTERISTIK MANGROF DI DESA BANYU URIP KECAMATAN UJUNG PANGKA KABUPATEN GRESIK Faisol Mas'ud
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.444 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v8i2.24

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem utama penyusun wilayah pesisir tropis selain pelagis estuaria, padang lamun dan terumbu karang. Desa Banyu Urip merupakan salah satu desa yang memiliki hutan mangrove yang belum adanya informasi mengenai karakteristik mangrove guna pemanfaatan yang berkelanjutan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik mangrove di Desa Banyu urip. Data yang dikumpulkan meliputi data mengenai jenis spesies, jumlah individu dan diameter pohon. Analisa data yang dilakukan menggunakan  analisa kerapatan jenis, kerapatan relatif, frekuensi jenis, frekuensi relatif, penutupan jenis,  penutupan relatif dan indek nilai penting. Berdasarkan hasil penelitian jenis mangrove yang ditemukan antara lain Avicennia marina, Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, Excoecaria agallocha, Sonegratia alba, Bruguiera cylinrica. Mangrove yang memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah Avicennia marina (185,5%).
PENGARUH INTENSITAS PENYIPONAN YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN KUALITAS AIR PADA LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS SP.) Faisol Mas'ud; Agung Pamuji Rahayu
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.802 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v9i1.29

Abstract

Peningkatan kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dipengaruhi oleh manajemen kualitas perairan yang baik, salah satunya adalah dengan melakukan penyiponan. Penyiponan diharapkan dapat mengurangi beban racun seperti amoniak sehingga kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang menjadi maksimal. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 dengan menggunakan hewan uji yaitu larva Ikan Lele Sangkuriang berumur 1 hari yang diberikan pakan berupa Pellet. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan 3 perlakuan berbeda pada wadah uji yang telah diberikan 100 larva Ikan Lele Sangkuriang, terdiri dari : Wadah kontrol (A1), Wadah uji dengan penyiponan 1 kali (B2), dan Wadah uji dengan penyiponan 2 kali (C3). Hasil eksperimen dari ketiga perlakuan penyiponan yang berbeda tersebut yaitu adanya pengaruh terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dan sebaliknya tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas perairannya. Prosentase tingkat kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang pada A1 sebanyak 20%, B2 sebanyak 82%, dan C3 sebanyak 71%, maka cenderung pada perlakuan dengan penyiponan 1 kali memiliki jumlah kelangsungan hidup yang paling banyak. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran kualitas airnya pada ketiga wadah uji berada pada kisaran normal umumnya kualitas perairan untuk budidaya larva Ikan Lele Sangkuriang, yaitu suhu 25-300C, pH air 6,5-8,5, DO > 3 ppm, dan kandungan Ammonia < 0,1 ppm. 
PREVALENSI PENYAKIT PADA KOMODITI UDANG VANAME (Penaeus vaname) DENGAN METODE Multipleks Polymerase chain reaction (PCR) Faisol Mas&#039;ud
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.946 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v3i1.16

Abstract

Indonesia dan dalam rangka diversifikasi komoditas perikanan. Tujuan Udang merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan dalam program revitalisasi perikanan, disamping rumput laut dan tuna. Pada awalnya jenis udang yang dibudidayakan di air payau adalah udang windu, namun setelah mewabahnya penyakit terutama WSSV,  dan  bakteri yang mengakibatkan menurunnya usaha udang vaname, pemerintah kemudian mengintroduksi udang vannamei pada tahun 2001 untuk membangkitkan kembali usaha perudangan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan prevalensi virus penyebab penyakit kerdil pada pembenihan udang vaname di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan menggunakan multipleks PCR, serta kondisi histolopatogis benih udang vaname.Sampling dilakukan di 4 lokasi panti pembenihan udang windu di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.Pengamatan sampel dengan multipleks PCR dan histopatologi dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Universitas Air Langga Surabaya.Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Parasit Dan Penyakit Ikan diperoleh kesimpulan bahwa virus yang ditemukan melalui pengujian menggunakan multipleks PCR yang menjadi penyebab penyakit kerdil pada benih udang vaname di panti pembenihan Kab.Lamongan adalah virus MBV dan virus IHHNV, Prevalensi masing-masing virus adalah MBV sebesar 95 %, virus IHHNV sebesar 50 %, sedangkan virus HPV tidak ditemukan,Pengujian histopatologis menunjukkan keberadaan infeksi virus MBV, IHHNV, dan HPV pada sampel benih udang windu dari lokasi pembenihan di Kabupaten Lamongan.
PENGARUH PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN HASIL TANGKAPAN IKAN PADA PANGKALAN PENDARATAN IKAN PPI DESA KRANJI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Faisol Mas&#039;ud; Aries Premadi
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.483 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v7i1.44

Abstract

Perikanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor. Diantaranya adalah sekitar 2.453.638 orang nelayan dan 1.093.263 rumah tangga budidaya. Menggantungkan hidupnya dari kegiatan usaha perikanan. Adanya sumbangan devisa, yang jumlahnya cukup signifikan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Mulai terpenuhnya kebutuhan sumber protein hewani bagi sebagian masyarakat. Terbukanya lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, sehingga diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan adanya potensi perikanan yang dimiliki Indonesia (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2006).
ANALISA USAHA BUDIDAYA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM BUDIDAYA UDANG SKALA MINI EMPANG PLASTIK (BUSMETIK) DI KABUPATEN LAMONGAN Faisol Mas&#039;ud; Moch Ainur Rouf
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v8i1.21

Abstract

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh udang vaname antara lain responsif  terhadap pakan  yang  diberikan  atau  nafsu  makan  yang  tinggi, lebih tahan terhadap serangan penyakit dan  lingkungan  yang  kurang  baik. Udang  vaname  juga  memiliki  pasaran  yang  pesat  di tingkat  internasional Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha budidaya udang vaname dengan  sistem busmetik di Kabupaten Lamongan, untuk mengetahui apakah usaha budidaya udang vaname dengan sistem busmetik layak atau tidak di kembangkan di Kabupaten Lamongan.
EFISIENSI PEMASARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI DESA KANDANGSEMANGKON KECAMATAN PACIRAN, KABUPATEN LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR Faisol Mas&#039;ud; Slamet Hariyanto
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.296 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v6i2.31

Abstract

Penelitian  ini  untuk Mengetahui  pendapatan  usaha  yang  diterima  pembudidaya Udang Vannamei  dan menganalisis pola saluran pemasaran Udang Vannamei, fungsi pemasaran dan lembaga pemasaran yang terlibat. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data di  lapang dilaksanakan mulai bulan September sampai dengan Oktober  2015  di Desa Kandangsemangkon Kecamatan  Paciran, Kabupaten Lamongan,  Propinsi  Jawa Timur.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  metode  studi  kasus  (case  study)  dengan  Udang  Vannamei  satuan kasusnya  adalah  pedagang  yang  terlibat  dalam  kegiatan  pemasaran  Udang  di  Desa  Kandangsemangon Kecamatan  Paciran,  Kabupaten  Lamongan.  Studi  kasus  ini  diharapkan  bisa  memberikan  gambaran  tentang kekhasan unit-unit studi yang menjadi subjek mendalam.  Berdasarkan  pembahasan  hasil  penelitian,  dapat  ditarik  kesimpulan  total  penerimaan  rata-rata pembudidaya  per  tahun  sebesar  Rp  49.679.876.  Total  biaya  rata-rata  yang  dikeluarkan  pembudidaya  Rp 40.876.987. Keuntungan rata-rata yang dihasilkan sebesar Rp 24.098.546. Keuntungan per musim tanam sebesar  Rp 5.786.987. Terdapat tiga saluran pemasaran Udang Vannamei di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Saluran  pertama melibatkan  pembudidaya,  pedagang  pengumpul,    pedagang  pengecer  luar  kecamatan,  rumah makan.  Saluran  kedua  melibatkan  pembudidaya,  pedagang  pengumpul  dan  pedagang  eceran.  Saluran  ketiga melibatkan  pembudidaya,  pedagang  pengumpul,  pedagang  pengumpul  luar  kecamatan,  pedagang  eceran  luar kecamatan.
KAJIAN KUALITAS AIR SUMUR SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Fuquh Rahmat Shaleh; Faisol Mas&#039;ud; Tommy Aditya Permana
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.676 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v9i2.39

Abstract

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya jika tidak ada air di bumi. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sumur sebagai sumber air bersih pada masyarakat di Desa Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei Tahun 2017 di Desa Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Berkaitan dengan penelitian ini maka keadaan yang akan dilihat adalah kualitas air sumur gali sebagai sumber air bersih di Desa Banaran Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Keterbatasan penyediaan air baku masyarakat yang berkualitas mempengaruhi kesehatan masyarakat, produktivitas ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat. Rendahnya kualitas air baku terjadi karena Pencemaran Lingkungan, termasuk pencemaran air yang disebabkan oleh limbah bahan buangan organik, limbah bahan buangan anorganik dan limbah bahan buangan zat kimia. Membuang sampah sembarangan ke Sungai yang dapat membuat aliran Sungai menjadi mampet (tersumbat) dan limbah lainnya yang menjadikan air kotor, keruh, berubah warna yang menimbulkan bau tak sedap, sehingga terjadilah Pencemaran Air. Hal ini terjadi karenan akibat aktivitas atau tindakan manusia sendiri yang tidak mempedulikan lingkungan yang ada. Peran masyarakat sangat penting dalam memelihara, menjaga dan mengelola ketersediaan sumber daya air secara terus menerus dan berkualitas adalah menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah dan limbah lainnya sembarangan ke sungai. Dan disisi lain ketersediaan pelayanan air bersih yang murah, terjangkau dan berkelanjutan oleh Pemerintah, dalam hal ini PDAM perlu mendapat perhatian. Secara garis besar cara mencegah pencemaran air sungai di Lamongan adalah menyadarkan masyarakat Lamongan itu sendiri akan pentingnya air sungai bagi makhluk hidup serta dampak buruk yang ditimbulkan jika air sungai tercemar. Sehingga mereka mau menjaga dan merawat aliran sungai dengan penuh kesadaran.
KAJIAN KUALITAS AIR SUNGAI DEKET DILIHAT DARI SIFAT FISIKA DAN KIMIA DI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Endah Sih Prihatini; Faisol Mas&#039;ud; Fuquh Rahmat Shaleh; Ady Kurniawan
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 10, No 1 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.934 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v10i1.46

Abstract

Sungai Deket  merupakan  salah  satu  sungai di Kabupaten Lamongan yang  telah mengalami  penurunan  kualitas,  karena  terkontaminasi  limbah  (Dinas Perikanan dan Kelautan, 2004). Sumber pencemaran Sungai Deket berasal dari limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian dan limbah peternakan (Bachtiar 2002). Beberapa  parameter  pencemar  yang  telah melampaui  baku  mutu  yaitu  :  BOD,  COD,  Total  Fosfat,  Total  coliform,  dan  Faecal coliform. Tujuan penelitian untuk menentukan kadar limba tiap station pada sungai dapur Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan dan kualitas air sungai dapur secara fisik dan kimia. Syarat penentuan/pengambilan lokasi adalah Lokasi sungai dapur yang dekat dengan pasar (stasiun 1), Lokasi sungai dapur yang dekat dengan perumahan penduduk (stasiun 2), Lokasi sungai dapur yang dekat dengan rumah dan pasar (stasiun 3). Dari penentuan lokasi, pengambilan sampel diulang sebanyak lima kali ulangan. Secara  spasial  kondisi  kualitas  air  di  Sungai Deket  selama  periode  Mei hingga  Juni 2015  mengalami  perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan konsentrasi dari parameter kualitas air yang diteliti seperti TSS, BOD5, TAN, total fosfat, dan ortofosfat, baik pada aliran yang berasal dari pasar, perumahan dan pasar serta perumahan. Hasil analisis indeks STORET berdasarkan baku mutu yang ditetapkan oleh Aquaculture Certification Council tahun 2005 menunjukkan bahwa kondisi badan perairan sungai deket dari masing-masing stasiun tergolong baik dan baik sekali.
Teknik Pembenihan Ikan Tawes ( Barbonymus Gonionotus) Di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan Dan Lingkungan Umbulan Pasuruan Jawa Timur Bhiaztika Ristyanadi; Endah Sih Prihatini; Faisol Mas&#039;ud; Mochammad Atok
YUME : Journal of Management Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v5i3.3834

Abstract

Ikan tawes merupakan jenis ikan air tawar asli Indonesia serta tergolong sebagai ikan pemakan tumbuh-tumbuhan misalnya alga dan tumbuhan air lainnya seperti Hydrilla verticillata. Ikan tawes dapat dibudidayakan dengan baik dengan suhu air optimum antara 25-300°C. Ikan tawes memiliki keistimewaan yaitu bernilai ekonomis dan potensial untuk dibudidayakan karena tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas serta dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Ikan  Tawes  merupakan salah satu  jenis ikan budidaya  yang  penting khususnya di Indonesia, bahkan menduduki ikan nomor dua sebagai ikan kosumsi di negara-negara Asia Tenggara.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dan bertempat di Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Umbulan Pasuruan-Jawa Timur. Diharapkan hasilnya nanti dapat meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara pembenihan untuk kemudian diaplikasikan di lahan baru. Pengambilan data sendiri dilakukan meliputi Teknik observasi, wawancara, partisipasi langsung dilapangan dan dokumentasi.     Ikan tawes hanya mampu menghasilkan telur sebanyak 10.000 dengan daya tetas yang rendah yaitu sebesar 22%. Ikan berkembang biak secara seksual, yaitu terjadinya persatuan sel telur ikan betina dan spermatozoa ikan jantan. Faktor perangsang pemijahan terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pengaruh faktor internal yang utama adalah kematangan gonad ikan, sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh lingkungan termasuk faktor fisika (cahaya, suhu, arus) faktor kimia (pH, kelarutan oksigen, feromon) dan faktor biologis (adanya lawan jenis, dan hormon) pemijahan secara pengurutan. Kata kunci: Teknik Pembenihan Ikan, Barbonymus gonionotus