Prevalensi diare di Indonesia menurut karakteristik berdasarkan Riskesdas 2018 tercatat untuk usia 5 - 14 tahun sebanyak 182.338 (6,2%), dan 165.644 anak (6,7%) usia 15 - 24 tahun (Kemenkes, 2019). Masalah diare pada anak masih banyak terjadi di SDN X Kota Bogor, hal ini mendorong tim pengabdian masyarakat mengadakan kegiatan penyuluhan kepada siswa-siswi SDN X Kota Bogor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa-siswi SDN X Kota Bogor sehingga siswa-siswi tersebut bisa mencegah dan terhindar dari penyakit diare. Adapun kegiatan ini menggunakan teknik promosi gizi dengan penyuluhan dan menyanyikan lagu sehingga lebih mudah diiingat oleh anak-anak. Sebelum kegiatan ini anak-anak SD diminta mengisi kuesioner awal untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait diare dan gizi lalu setelah diberikan promosi gizi diukur kembali tingkat pengetahuan anak-anak. Pada saat sebelum dilakukan penyuluhan (pre test) nilai minimum yang diperoleh anak-anak sebesar 2 dan nilai maksimum 9 dan rata-rata nilai yang diperoleh sebesaar 5,51. Sedangkan post test nilai minimum yang diperoleh anak-anak sebesar 3, nilai maksimum 10 dan rata-rata nilai 7,39. Uji T Dependent Test didapatkan nilai pvalue adalah 0,000. Adapun p value ini memberikan makna bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah anak SDN diberikan penyuluhan. Selain itu terdapat peningkatan pengetahuan anak-anak SD terkait masalah diare. Kegitaan sosialisasi berupa promosi gizi dalam bentuk penyuluhan ini secara efektif dapat meningkatkan pengetahuan siswa/i SDN X Kota Bogor. Hal ini dapat dilihat dari nilai p value yang didapatkan sebesar 0,00 dan nilai maksimum yang diperoleh setelah penyuluhan sebesar 10 poin.