Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

OPTIMASI PERTUMBUHAN Acacia crassicarpa CUNN. EX BENTH. PADATANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA DENGAN AMELIORASI TANAH Widyati, Enny
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEKTIVITAS PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN TERUBUSAN KILEMO (Litsea cubeba L. Persoon) YANG DIPANGKAS Widyati, Enny
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.697 KB)

Abstract

ABSTRACTKilemo  is one of aromatic oil producer plants. The demand of that commodity supplied is still from natural forest by cutting kilemo trees to collect its bark. In consequence, population of kilemo leads to extinct, hence cultivation is crutial to conserve this species. Optimizing coppice productivity can be done by pruning and fertilizing. This study aimed  to  observe  the  effectiveness  of  fertilizer  trials  on  coppice  productivity  of  pruned  kilemo.  Manufactured granulated organic fertilizer produced, NPK (15:15:15), leaf fertilizer contained micronutrients, were applied into kilemo rhizosphere a month after pruning. Treatments were arranged in completely randomized design with 15 trees for its units in 3 replications. Numbers, length and biomass estimation, of new coppices were calculated for the duration of 15, 30, 60, 90 and 120 days after pruning. Result showed that organic ferlizer was the most effective in increasing soil N,P,K availability and improving coppice number, length and biomass of kilemo by 116%, 99% and 475%, respectively. ABSTRAKKilemo merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Bagian tanaman yang dapat diekstrak minyaknya adalah daun dan kulit kayunya. Kebutuhan pasar masih dipasok dari hutan alam dengan menebang pohon untuk diambil kulitnya. Oleh karena itu perlu peningkatan pasokan melalui budidaya. Peningkatan produksi daun dapat dilakukan melalui pemangkasan dan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemupukan terhadap pertumbuhan terubusan tanaman kilemo yang dipangkas. Pupuk organik tergranulasi buatan pabrik, pupuk daun  mengandung  unsur-unsur  mikro,  NPK  (15:15:15)  dan  kontrol  diberikan  pada  tanaman  setelah  satu  bulan pemangkasan. Perlakuan diberikan dalam rancangan acak lengkap dengan jumlah unit perlakuan masing-masing 15 pohon  diulang  3  kali.  Untuk  mengetahui  respon  pemupukan  dilakukan  penghitungan  jumlah,  panjang  dan pendugaan total berat (produksi) terubusan terubusan pada hari ke-15, 30, 60, 90 dan 120 hari setelah pemangkasan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik merupakan perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan jumlah, panjang dan total berat (produksi) terubusan. Pupuk organik 500 g/batang dapat meningkatkan jumlah terubusan 116%, panjang terubusan 99% serta total berat (produksi) terubusan 475% dibanding kontrol.  Perlakuan ini  dapat  meningkatkan  ketersediaan  N,  P,  K  dan  P  total  dalam  tanah.  Ketersediaan  unsur-unsur  hara  tersebut berkaitan sangat erat dalam meningkatkan jumlah, panjang dan total berat (produksi) terubusan sampai tiga bulan setelah pemupukan.
ISOLASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT UNTUK MEMPERBAIKI SIFAT KIMIA TANAH BEKAS TAMBANG BATUBARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARET (HEVEA BRASILIENSIS) DI POLIBEG Sembiring, YanRiska Venata; Andriyanto, Mochlisin; Siagian, Nurhawaty; Widyati, Enny; Azwir, Azwir
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v34i2.223

Abstract

Teknik pertambangan terbuka pada lahan bekas tambang batubara di Sumatera Barat mengakibatkan vegetasi penutup tanah hilang, pemadatan tanah, kahat unsur hara, reaksi masam, top soil tipis, rendah bahan organik, tekstur tanah buruk, toksisitas mineral, kandungan logam tinggi dan mengganggu aktivitas mikroorganisme tanah. Mikroba tanah seperti Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) dapat dimanfaatkan untuk perbaikan sifat kimia tanah dalam mendukung revegetasi lahan bekas tambang batubara. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan isolat BPS dan pengaruhnya terhadap sifat kimia tanah bekas tambang batubara, serta pertumbuhan karet di polibeg. Penelitan ini dilakukan di Balai Penelitian Sungei Putih yang berlangsung bulan Maret-Desember 2015. Sumber isolat BPS yang digunakan berasal dari sewage sludge, sludge industri kertas dan rumen sapi. Isolat yang didapatkan tersebut selanjutnya dimurnikan dan diapilkasikan ke media polibeg. Berdasarkan penelitian didapatkan tiga jenis isolat BPS yaitu isolat A, isolat B, dan isolat D. Semua isolat BPS dapat menurunkan pH, C-organik, dan kandungan sulfat tanah bekas tambang batubara. Pertambahan tinggi tanaman di polibeg setelah tiga bulan aplikasi, semua isolat nyata lebih besar dibandingkan dengan kontrol (tanpa isolat dan hanya media bekas tanah tambang saja).
Isolation, Carriers Selection and Inoculum Formulation of Thiobacillus spp. Fahrizal Hazra; Enny Widyati
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.836 KB) | DOI: 10.29244/jitl.9.2.71-76

Abstract

One of problems in international trading of coal is high content of suljur. B iodesuljuration of coal using Thiobacillusspp is recognized as the most environmentally friendly to reduce the content. This research was aimed to collect and to isolateThiobacillus spp from coal, acid mine drainage, ex-coal mining soil and agriculture soil, on selected media. Colonies growingon the media were re-isolated for further characterization to find the most similar to Thiobacillus spp. In this experiment, the selected isolate (5, J 0, 20, 50, and J 00 ml) was cultured in 100 g of coal dust, rice husk charcoal, wood charcoal, andactivated charcoal, to find an appropriate inoculum for coal desulJuration. To observe their survival rate, they were reisolated onto 10 ml Thiobacillus broth medium. The re-isolations were observed at the 7, 14, 21 and 28 days of incubation. The results showed that ThiobaciIlus spp was found only in acid mine drainage. After characterization, the isolates were strongly similar to Thiobacillusferrooxidans. The most proper inoculum was 100 ml culture ofThiobacillus in 100 g rice husk charcoal. It had 100% survival rate after 20 days cultured in that carrier.
PEMANFAATAN SLUDGE INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI AMELIORAN TANAH UNTUK MEMACU REHABILITAS LAHAN Enny Widyati
JURNAL SELULOSA Vol 44, No 01 (2009): BERITA SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4429.669 KB) | DOI: 10.25269/jsel.v44i01.148

Abstract

In Indonesia, land degradation is spread out more and more due to illegal logging, open pit mining, forest mismanagement and fire. Rehabilitation activities do not give a good results yet. It is predicted caused by severly bad condition both of micro-climates, soil hard to support the growth of seeding. Soil rehabilitation can be realized by soil organic matter (SOM) improvement. Indonesia have millions hactares of degraded land. So, the critical problem is the insufficient SOM supply wich depend on compost, manure and ash. This paper will review the utilization of both sludge of pulp and paper mills and its composition to ameliorate soil fertility and to support seedlings growth. The result showed that usage of this matter freshly in dosage 25% (v/v) to ex-coal mining soil were improve C org N, P and K: 280%, 3,150%, 4,534% and 395%, respectively, 15 days of incubation. It is suggested that sludge of pulp and paper mills can be futher developed as a SOM sources to enhance land rehabilitation.Key words: amelioration, land rehabilitation, sludge, soil organis matterINTISARIPeningkatan laju deforestasi di Indonesia di =sebabkan oleh meningkatnya praktek Illegal logging, meluasnya kegiatan penambangan terbuka, pengolahan hutan yang salah urus dan kebakaran. Kegiatan rehabilitasi lahan sampai saat ini belum mampu mengurangi luasan lahan terdegradasi. Hal ini karena kondisi tanah dan iklim mikro lahan yang direhabilitasi tidak mampu mendukung pertumbuhan bibit yang ditanam. Salah satu upaya agar meningkatkan keberhasilan tersebut adalah penambahan bahan organic tanah (BOT). Sumber-sumber BOT antara lain kompos,kotoran hewan atau abu sisa pembakaran. Namun demikian, luasnya lahan terdegradasi di Indonesia menimbulkan masalah ketersediaan BOT. Salah satu sumber BOT yang potensial adalah sludge industry pulp dan kertas. Makalah ini mengkaji pemanfaatan sludge maupun kompos nya untuk memacu rehabilitasi lahan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian ameliorasi lahan bekas tambnang batubaran emnunjukan bahwa sludge segar mempunyanyi kandungan N, P dan K yang sangat tinggi sehingga aplikasi bahan ini dengan dosis 25% (v/v) dapat meningkatkan berturut-turut C organik tanah (280%), N tanah (3,150%), P tanah (4,534%) dan K tanah (395%) dalam waktu 15 hari. Dengan demikian sludge merupakan sumber BOT yang potensial untuk meningkatkan keberhasilan rehabilitasi lahan.Kata Kunci: ameliorasi, bahan organic tanah, rehabilitasi lahan, sludge