Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH OLAHRAGA JALAN SANTAI TERHADAP KADARGLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Widiya, Arkan Adi; Jatmiko, Safari Wahyu; Widyatmoko, Sigit
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Terdapat 4 cara dalam mengontrol kadar glukosa darah yaitu; terapi farmakologi, terapi nutrisi, edukasi cara manajemen diabetes mandiri, dan aktifitas fisik. Berjalan kaki adalah cara yang paling sering ditunjukan sebagai modalitas aktifitas fisik untuk meningkatkan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui engaruh olahraga jalan satai terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus pada kegiatan olahraga jalan santai. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 68 orang yang mengikuti kegiatan olahraga jalan santai di Prolanis Padimas Surakarta. Pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling. Kegiatan jalan santai dilakukan sejauh 2 km dengan waktu tempuh 30 menit. Hasil uji statistik beda pemeriksaan glukosa sebelum dan sesudah kegiatan olahraga jalan santai menggunakan uji paired T test didapatkan hasil p<0,001 yang menunjukan bahwa hasil signifikan atau bermakna dan memiliki nilai korelasi adalah 0,963 yang menunjukan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa olahraga jalan santai sejauh 2 km selama 30 menit dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna pada pasien diabtetes mellitus.Kata kunci: Diabetes Melitus, Olahraga Jalan Santai, Kadar Glukosa Darah
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA Nugraha, Annas Syahirul; Widyatmoko, Sigit; Jatmiko, Safari Wahyu
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi osteoartritis di Indonesia mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Obesitas adalah kelebihan berat badan melebihi berat normal. Obesitas menjadi faktor risiko osteoartritis lutut karena terjadi penambahan berat badan yang mengakibatkan sendi lutut bekerja lebih keras. Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan osteoartritis antara lain bertambahnya usia, jenis kelamin, genetik, dan pekerjaan. Jenis penelitian termasuk analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 50 yang terdiri dari 25 lansia dengan obesitas dan 25 lansia tidak obesitas. Instrumen yang digunakan pada penelitian antara lain timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan dan kriteria osteoartritis sendi lutut berdasarkan American College of Rheumatologi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan program SPSS versi 22 berbasis windows. Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,001 (p<0,005), yang berarti terdapat hubungan obesitas dengan terjadinya osteoartritis lutut pada lansia di Laweyan Surakarta.Kata kunci: Obesitas, Osteoartritis, Lansia.
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA Nugraha, Annas Syahirul; Widyatmoko, Sigit; Jatmiko, Safari Wahyu
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i1.1587

Abstract

Prevalensi osteoartritis di Indonesia mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Obesitas adalah kelebihan berat badan melebihi berat normal. Obesitas menjadi faktor risiko osteoartritis lutut karena terjadi penambahan berat badan yang mengakibatkan sendi lutut bekerja lebih keras. Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan osteoartritis antara lain bertambahnya usia, jenis kelamin, genetik, dan pekerjaan. Jenis penelitian termasuk analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 50 yang terdiri dari 25 lansia dengan obesitas dan 25 lansia tidak obesitas. Instrumen yang digunakan pada penelitian antara lain timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan dan kriteria osteoartritis sendi lutut berdasarkan American College of Rheumatologi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan program SPSS versi 22 berbasis windows. Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,001 (p<0,005), yang berarti terdapat hubungan obesitas dengan terjadinya osteoartritis lutut pada lansia di Laweyan Surakarta.Kata kunci: Obesitas, Osteoartritis, Lansia.
PENGARUH OLAHRAGA JALAN SANTAI TERHADAP KADARGLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Jatmiko, Safari Wahyu; Widyatmoko, Sigit; Widiya, Arkan Adi
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i1.1672

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Terdapat 4 cara dalam mengontrol kadar glukosa darah yaitu; terapi farmakologi, terapi nutrisi, edukasi cara manajemen diabetes mandiri, dan aktifitas fisik. Berjalan kaki adalah cara yang paling sering ditunjukan sebagai modalitas aktifitas fisik untuk meningkatkan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui engaruh olahraga jalan satai terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus pada kegiatan olahraga jalan santai. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 68 orang yang mengikuti kegiatan olahraga jalan santai di Prolanis Padimas Surakarta. Pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling. Kegiatan jalan santai dilakukan sejauh 2 km dengan waktu tempuh 30 menit. Hasil uji statistik beda pemeriksaan glukosa sebelum dan sesudah kegiatan olahraga jalan santai menggunakan uji paired T test didapatkan hasil p<0,001 yang menunjukan bahwa hasil signifikan atau bermakna dan memiliki nilai korelasi adalah 0,963 yang menunjukan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa olahraga jalan santai sejauh 2 km selama 30 menit dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna pada pasien diabtetes mellitus.Kata kunci: Diabetes Melitus, Olahraga Jalan Santai, Kadar Glukosa Darah
Relationship between serum zinc concentration and neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients Nurdjanah, Siti; Widyatmoko, Sigit; Widyatmoko, Sigit; Arjono, R M; Arjono, R M
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy VOLUME 7, ISSUE 1, April 2006
Publisher : The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.24871/7120061-5

Abstract

Background: Liver cirrhosis patients are susceptible to infection. The incidence of infections depends on several factors. One of the factors is decreasing immune system i.e. the deterioration of neutrophil phagocytic function. The deterioration of neutrophil phagocytic function is caused by complement deficiency, bowel endotoxemia, decreasing tuftsin activity, and zinc deficiency. Zinc deficiency is caused by impairment of bowel absorption and increasing zinc excretion by urine. Zinc influences the specific and non specific immune system. Aim: To determine whether there is relationship between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Subject & Method: This was a cross-sectional study from August 2004 until September 2005. Study population are ambulatory liver cirrhosis patients and in patient liver cirrhosis. Correlation analysis was done to asses relationship between zinc concentration and neutrophil phagocytic function, which used Nitro Blue Tetrazolium (NBT) dye reduction test. Result: There were 58 subjects fulfilled the criteria. The mean of serum zinc concentration was 114 mmol/L. The mean of NBT was 3.4 ± 3.1%. The coefficient correlation between zinc serum concentration and neutrophil phagocytic function was 0.13, p= 0.58. Conclusion: There was a weak and non significant positive correlation between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Keywords: zinc, neutrophil phagocytic function, liver cirrhosis
Relationship between serum zinc concentration and neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients Nurdjanah, Siti; Widyatmoko, Sigit; Widyatmoko, Sigit; Arjono, R M; Arjono, R M
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy VOLUME 7, ISSUE 1, April 2006
Publisher : The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.24871/7120061-5

Abstract

Background: Liver cirrhosis patients are susceptible to infection. The incidence of infections depends on several factors. One of the factors is decreasing immune system i.e. the deterioration of neutrophil phagocytic function. The deterioration of neutrophil phagocytic function is caused by complement deficiency, bowel endotoxemia, decreasing tuftsin activity, and zinc deficiency. Zinc deficiency is caused by impairment of bowel absorption and increasing zinc excretion by urine. Zinc influences the specific and non specific immune system. Aim: To determine whether there is relationship between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Subject & Method: This was a cross-sectional study from August 2004 until September 2005. Study population are ambulatory liver cirrhosis patients and in patient liver cirrhosis. Correlation analysis was done to asses relationship between zinc concentration and neutrophil phagocytic function, which used Nitro Blue Tetrazolium (NBT) dye reduction test. Result: There were 58 subjects fulfilled the criteria. The mean of serum zinc concentration was 114 mmol/L. The mean of NBT was 3.4 ± 3.1%. The coefficient correlation between zinc serum concentration and neutrophil phagocytic function was 0.13, p= 0.58. Conclusion: There was a weak and non significant positive correlation between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Keywords: zinc, neutrophil phagocytic function, liver cirrhosis
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN TERJADINYA OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA Annas Syahirul Nugraha; Sigit Widyatmoko; Safari Wahyu Jatmiko
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i1.1587

Abstract

Prevalensi osteoartritis di Indonesia mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Obesitas adalah kelebihan berat badan melebihi berat normal. Obesitas menjadi faktor risiko osteoartritis lutut karena terjadi penambahan berat badan yang mengakibatkan sendi lutut bekerja lebih keras. Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan osteoartritis antara lain bertambahnya usia, jenis kelamin, genetik, dan pekerjaan. Jenis penelitian termasuk analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 50 yang terdiri dari 25 lansia dengan obesitas dan 25 lansia tidak obesitas. Instrumen yang digunakan pada penelitian antara lain timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan dan kriteria osteoartritis sendi lutut berdasarkan American College of Rheumatologi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan program SPSS versi 22 berbasis windows. Berdasarkan hasil analisa data menggunakan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,001 (p0,005), yang berarti terdapat hubungan obesitas dengan terjadinya osteoartritis lutut pada lansia di Laweyan Surakarta.Kata kunci: Obesitas, Osteoartritis, Lansia.
PENGARUH OLAHRAGA JALAN SANTAI TERHADAP KADARGLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS Arkan Adi Widiya; Safari Wahyu Jatmiko; Sigit Widyatmoko
Biomedika Vol 7, No 1 (2015): Biomedika Februari 2015
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v7i1.1672

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Terdapat 4 cara dalam mengontrol kadar glukosa darah yaitu; terapi farmakologi, terapi nutrisi, edukasi cara manajemen diabetes mandiri, dan aktifitas fisik. Berjalan kaki adalah cara yang paling sering ditunjukan sebagai modalitas aktifitas fisik untuk meningkatkan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui engaruh olahraga jalan satai terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus pada kegiatan olahraga jalan santai. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sample sebanyak 68 orang yang mengikuti kegiatan olahraga jalan santai di Prolanis Padimas Surakarta. Pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling. Kegiatan jalan santai dilakukan sejauh 2 km dengan waktu tempuh 30 menit. Hasil uji statistik beda pemeriksaan glukosa sebelum dan sesudah kegiatan olahraga jalan santai menggunakan uji paired T test didapatkan hasil p0,001 yang menunjukan bahwa hasil signifikan atau bermakna dan memiliki nilai korelasi adalah 0,963 yang menunjukan memiliki pengaruh yang sangat kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa olahraga jalan santai sejauh 2 km selama 30 menit dapat menurunkan kadar glukosa darah secara bermakna pada pasien diabtetes mellitus.Kata kunci: Diabetes Melitus, Olahraga Jalan Santai, Kadar Glukosa Darah
Relationship between serum zinc concentration and neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients Siti Nurdjanah; Sigit Widyatmoko; R M Arjono
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy VOLUME 7, ISSUE 1, April 2006
Publisher : The Indonesian Society for Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24871/7120061-5

Abstract

Background: Liver cirrhosis patients are susceptible to infection. The incidence of infections depends on several factors. One of the factors is decreasing immune system i.e. the deterioration of neutrophil phagocytic function. The deterioration of neutrophil phagocytic function is caused by complement deficiency, bowel endotoxemia, decreasing tuftsin activity, and zinc deficiency. Zinc deficiency is caused by impairment of bowel absorption and increasing zinc excretion by urine. Zinc influences the specific and non specific immune system. Aim: To determine whether there is relationship between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Subject Method: This was a cross-sectional study from August 2004 until September 2005. Study population are ambulatory liver cirrhosis patients and in patient liver cirrhosis. Correlation analysis was done to asses relationship between zinc concentration and neutrophil phagocytic function, which used Nitro Blue Tetrazolium (NBT) dye reduction test. Result: There were 58 subjects fulfilled the criteria. The mean of serum zinc concentration was 114 mmol/L. The mean of NBT was 3.4 ± 3.1%. The coefficient correlation between zinc serum concentration and neutrophil phagocytic function was 0.13, p= 0.58. Conclusion: There was a weak and non significant positive correlation between serum zinc concentration with neutrophil phagocytic function in liver cirrhosis patients. Keywords: zinc, neutrophil phagocytic function, liver cirrhosis