Wiflihani Wiflihani
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan, Indonesia

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sitakara

FUNGSI DAN MAKNA LAGU GUBANG DALAM UPACARA SIAR MAMBANG PADA MASYARAKAT TANJUNGBALAI Theo Henry Tua Siagian; Pulumun P. Ginting; Wiflihani Wiflihani
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4778

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi, fungsi, makna dan tanggapan masyarakat mengenai lagu gubang pada Upacara Siar Mambang di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Teori yang digunakan adalah fungsi, makna, Gubang, dan Siar Mambang. Fungsi merupakan kegunaan gubang pada upacara Siar Mambang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan yang menjadi informan penelitian terdiri dari 13 orang yang terdiri dari tokoh adat 1 orang, pemusik 5 orang, penari 2 orang, masyarakat kota Tanjungbalai 5 orang. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gubang adalah komposisi musik melayu berupa ensambel musik. Siar Mambang adalah upacara pengobatan untuk orang sakit. Dalam susunananya, adanya sebuah lagu yang bertempo semakin cepat untuk menciptakan keadaan trance (kerasukan roh) pada upacara Siar Mambang dan lagu tersebut adalah lagu gubang. Instrumen musik yang dimainkan pada upacara siar mambang ini antara lain gendang, tawak-tawak, dan bangsi faktor yang menyebabkan semakin jarang dilaksanakan upacara siar mambang ialah kondisi keagamaan, ekonomi, sistem pengobatan modern. Kata Kunci: Fungsi, Makna, Gubang, Siar Mambang.
FUNGSI DAN MAKNA BHAJAN PADA UPACARA AGAMA HINDU DI KUIL SHRI MARIAMMAN KOTA MEDAN Agung Suharyanto; Onggal Sihite; Wiflihani Wiflihani; Citra Girsang; Firza Ramadhan; OK. Dedy Arwansyah; Satrina Titania Siahaan; Rentha Bitha Eunike; Tedi Tri Wibowo
Jurnal Sitakara Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v5i2.4776

Abstract

AbstrakMusik memiliki makna dalam pelaksanaan ibadah Agama Hindu dikarenakan musik adalah simbol pemujian terhadap Sang Yhang Whidi (Tuhan Pencipta Alam semesta). Shri Mariamman adalah Kuil yang berlokasi di Kota Medan. Bhajan Muruga merupakan lagu (mantra) renungan guna memuja dewa-dewi mereka ketika melakukan ibadah. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dan makna musik pada pelaksanaan ibadah Agama Hindu di Kuil Shri Mariamman, Medan, Sumatera Utara. Metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif digunakan sebagai cara untuk menjelaskan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menetapkan informan yang terlibat maupun yang tidak terlibat secara langsung. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa peran musik dalam ibadah umat agama Hindu sebagai sarana beribadah kepada Sang Yhang Whidi, Musik dijadikan sebagai bentuk pengiring nyanyian yang disebut dengan mantra sebagai doa-doa pemujaan. Makna yang terkandung di dalamnya adalah Nyanyian yang diiringi dengan musik menandakan pemujaan yang tulus, sungguh sungguh, penambah semangat, memuja, penyampaian doa dan rasa syukur umat Hindu kepada Sang Yhang Whidi. Kata kunci: Fungsi, makna, musik, ibadah, Shri Mariamman.