Romirio Torang Purba
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, INDONESIA

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KRISTEN KOMUNIKATIF DI SEKOLAH DASAR KRISTEN: SEBUAH KAJIAN KONSEPTUAL Romirio Torang Purba
Scriptura Vol. 7 No. 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.636 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.7.2.57-62

Abstract

Sekolah Kristen adalah lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai alkitabiah dalam pelaksanaan aktivitas pendidikan. Ia tidak sama dengan sekolah sekular atau sekolah religius lainnya. Ia dipandang sebagai institusi yang berfokus pada pemberitaan Injil dan hidup dari Injil itu sendiri. Tapi persoalannya, beberapa kasus menunjukkan bahwa siswa kurang tertarik dengan dengan apa yang diimani guru. Penyelenggara pendidikan kelihatannya tidak menunjukkan komunikasi multi-arah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Pendidikan Kristen yang komunikatif di SD Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup tiga langkah: tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap terfokus. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan kegiatan reduksi data, penyajian data, interpretatif data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kristen komunikatif di SD Kristen mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) setiap orang yang menjadi guru di SD Kristen harus mengalami “kelahiran kembali” sebagai prasyarat dalam menerapkan pendidikan Kristen yang komunikatif di sekolah dasar Kristen; (2) Menggunakan metode cerita (kisah Alkitab/inspirasional Kristen) yang dirangkai dengan kalimat-kalimat sistematis serta melibatkan unsur emosi/perasaan sebagai bagian dari perwujudan penghayatan kisah itu sendiri; (3) Menggunakan metode kelompok kecil sebagai ruang bagi setiap siswa untuk menceritakan kisahnya sendiri kepada guru atau siswa lainnya; (4) Menggunakan instrumen penilaian yang memberikan kepada masing-masing siswa kesempatan untuk mengonfirmasi pengalaman dirinya dengan Tuhan secara tertulis kepada guru sebagai pengomunikasian hasil belajar yang dicapainya setelah melewati pengalaman dari Pendidikan Kristen