Muhammad Faizal A. Ghani
Universiti Malaya Kuala Lumpur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management

Challenges in Development TEVT Leadership in Malaysia Norhaidi Nordin; Muhammad Faizal A. Ghani
JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management Vol. 4 No. 1 (2022): JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management
Publisher : The Faculty of Education and Teaching Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jieman.v4i1.105

Abstract

Currently, Malaysia has 88 Vocational Colleges, which mainly offer programs in the field of Technical and Vocational Education and Training (TVET). It implies that leaders will have various behaviors in leading Vocational Colleges to enhance student learning. Consequently, developing a quality leadership style among Vocational College leaders would be difficult. Thus, this article explores the challenges of developing TVET leadership among Vocational College leaders. A qualitative method was implemented to collect data through face-to-face interviews among six Vocational College leaders. The data were analyzed using thematic analysis methods. The findings of this study reported that the challenges to developing a quality leadership style among Vocational College leaders are as follows: (a) negative attitude of leaders, (b) lack of leadership competence, (c) rapidly changing educational policies, (d) formation of organizational structure less adherence to the TVET's vision, (e) less control over leader behavior, (f) less collaborative among stakeholders and (g) leaders who are less concerned with diversity factors. The findings of this study can make stakeholders, especially policymakers and leaders of Vocational Colleges, aware of the need to identify the cause of an issue for resolution. Saat ini, Malaysia memiliki 88 Sekolah Kejuruan, yang sebagian besar menawarkan program di bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (TVET). Ini menyiratkan bahwa akan ada keragaman perilaku di antara para pemimpin Sekolah Kejuruan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Dengan demikian akan sulit untuk mengembangkan gaya kepemimpinan yang berkualitas di antara para pemimpin Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dalam mengembangkan kepemimpinan TVET di kalangan pimpinan Sekolah Kejuruan. Metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara tatap muka antara enam pimpinan Sekolah Menengah Kejuruan. Analisis data menggunakan metode analisis tematik. Temuan penelitian melaporkan bahwa tantangan untuk mengembangkan kualitas gaya kepemimpinan di kalangan pemimpin Sekolah Kejuruan adalah sebagai berikut: (a) sikap negatif pemimpin, (b) kurangnya kompetensi kepemimpinan, (c) kebijakan pendidikan yang selalu berubah, (d) pembentukan struktur organisasi yang kurang sesuai dengan visi TVET, (e) kurang mengontrol perilaku pemimpin, (f) kurang kolaboratif antar pemangku kepentingan, dan (g) pemimpin kurang peduli dengan faktor keragaman. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada para pemangku kepentingan, khususnya pengambil kebijakan dan pimpinan Sekolah Kejuruan tentang perlunya mengidentifikasi akar permasalahan kepemimpinan untuk tujuan pemecahannya.
Futuristic Leadership’s Profile: A Best Practice of Malaysia’s State Religious Secondary School Abdullah Shukri Mohamed Nor; Muhammad Faizal A. Ghani; Abd. Muhith
JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management Vol. 4 No. 2 (2022): JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management
Publisher : The Faculty of Education and Teaching Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jieman.v4i2.138

Abstract

Leading and managing change in the field of education in the 21st century is often seen as a complex challenge, not only in terms of the change itself but also the knowledge, skills, and attitude of the principal as a school leader that is expressed in his leadership. This study was conducted to build a profile of the best leadership practices of the National Religious Secondary School principal. Qualitative research using the interview method was used to collect data. The study participants comprised two experts with more than 20 years of experience in the education field and were directly involved in managing the National Religious High School. The study's findings show that the study participants have a practical and effective approach to be applied by school principals. Precisely, the best practice of principal leadership in the context of futuristic leadership consists of professional leadership, collaborative culture in the organization, development of leadership competencies, enrichment of school data, consensus among stakeholders, and acceptance of diversity. Memimpin dan mengelola perubahan di bidang pendidikan pada abad ke-21 seringkali dipandang sebagai tantangan yang kompleks, tidak hanya dalam hal perubahan itu sendiri tetapi juga pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah yang dituangkan dalam karyanya. kepemimpinan. Kajian ini dilakukan untuk membangun profil praktik kepemimpinan terbaik kepala Sekolah Menengah Keagamaan Nasional. Penelitian kualitatif dengan metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Peserta penelitian terdiri dari dua orang ahli yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang pendidikan serta terjun langsung dalam pengelolaan SMA Negeri. Temuan studi menunjukkan bahwa peserta studi memiliki pendekatan yang praktis dan efektif untuk diterapkan oleh kepala sekolah. Secara khusus, praktik terbaik kepemimpinan kepala sekolah dalam konteks kepemimpinan futuristik terdiri dari kepemimpinan profesional, budaya kolaboratif dalam organisasi, pengembangan kompetensi kepemimpinan, pengayaan data sekolah, konsensus antar pemangku kepentingan, dan penerimaan keragaman.