Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Disolusi Asam Mefenamat Melalui Kokristalisasi dengan Para-Aminobenzoic Acid Menggunakan Metode Liquid‐Assisted Grinding Abulkhair Abdullah
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 5 No 2 (2022): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v5i2.2413

Abstract

Cocrystallization of mefenamic acid (AM) with para-aminobenzoic acid (PABA) as a coformer has been carried out using the liquid-assisted grinding method. This study aims to determine whether mefenamic acid can be increased its dissolution rate through the formation of cocrystals with PABA. Cocrystal AM-PABA were prepared in a 1:2 molar ratio. The dissolution rate of AM-PABA cocrystal was 1.45 times better than that of pure mefenamic acid. The formation of cocrystals was confirmed by characterization results which showed the formation of a new crystalline phase which was indicated by the appearance of new diffractogram peaks on XRD, decreasing melting point on DSC thermogram, and shifting and decreasing of wavenumber intensity in FTIR spectra.
UV-Vis Spectrophotometric Method Validation of Cefixime in Phosphate Buffer Abulkhair Abdullah; Mutmainnah Mutmainnah; Ahlan Sangkal; Rahmat Ismail
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 3, No 2 (2022): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v3i2.7657

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode baru untuk mengukur sefiksim dalam buffer fosfat 0,05 M. Pengujian dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis Genesys 10S. Akurasi, presisi, LOD & LOQ, linearitas, dan ketahanan metode ini divalidasi. Panjang gelombang sefiksim ditemukan pada 288 nm dengan konsentrasi larutan standar kerja 4-20 g/mL. Hasil validasi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,9981; % RSD akurasi, presisi, dan ketahanan di bawah 2%; LOD 0,843 g/mL; dan LOQ 2.555 g/mL. Kesimpulannya, metode yang dikembangkan dalam penelitian ini akurat, teliti, dan dapat diandalkan. Metode ini divalidasi sesuai pedoman ICH Q2 (R1) untuk akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantisasi, linieritas, dan ketahanan. Kata kunci : Cefixime; Penyangga fosfat; Validasi metode; UV-Vis Spectrophotometric. ABSTRACTThis study aim to develop a new method for measuring cefixime in 0.05 M phosphate buffer. The assay was performed using UV-Vis spectrophotometry Genesys 10S. The accuracy, precision, LOD & LOQ, linearity, and robustness of this method were validated. The wavelength of cefixime was found at 288 nm with a working standard solution concentration of 4-20 μg/mL. The validation results show a regression coefficient of 0.9981; % RSD of accuracy, precision, and robustness are below 2%; LOD 0.843 μg/mL; and LOQ 2,555 μg/mL. In conclusion, the method developed in this study is accurate, thorough, and reliable. The method was validated as per ICH Q2 (R1) guideline for accuracy, precision, detection limit, quantitation limit, linearity, and robustness. Keywords : Cefixime; Phosphate Buffer; Method Validation; UV-Vis Spectrophotometric. 
ANALISIS EFEKTIVITAS PLEIOTROPIK ANTIINFLAMASI SIMVASTATIN PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) Rizal; Rahmat Ismail; Abulkhair Abdullah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4100

Abstract

HMG-CoA reductase merupakan enzim yang dapat memetabolisme kolesterol. Tahapan dalam biosintesis kolesterol yaitu sintesis asam mevalonat dari acetil-CoA, pembentukan isoprenoid, pembentukan skualen dan sintesis kolesterol. Simvastatin dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor (3-hydroxy-3methylglutary co-enzym A), menyebabkan pengurangan tidak hanya kolestrol tetapi juga berbagai metabolit antara yaitu pembentukan isoprenoid yang merupakan kunci dalam sinyal seluler dan pengendalian fungsi sel. Hambatan isoprenoid ini dapat menurunkan aktivasi Nf-kB melalui jalur Rho/ROCK dari isoprenoid antara jalur biosintesis kolesterol yang merupakan respon seluler pembentuk sitokin pro inflamasi. Hal tersebut yang membuat Simvastatin dapat bekerja pada non lipid dependent effect yaitu efek pleiotropik sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa efek pleiotropik Simvastatin sebagai antiinflamasi pada tikus putih. Desain penelitian yaitu penelitian experimental post test only control desaign dengan menggunakan lima kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang terbagi menjadi tiga dosis perlakuan pada masing-masing obat. Efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode induksi karagenan 1% intraplantar yang dilihat efek inhibisi inflamasinya selama 9 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen inhibisi inflamasi pada simvastatin dosis 1,8mg/KgBB; dosis 3,6mg/KgBB; dosis 7,2mg/kgBB yaitu 79,92%; 89,05% dan 79,92%. HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin memiliki efek pleiotropik antiinflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan (p=0,019).
Pelatihan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) Di Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa Rahmat Ismail; Moh. Perdana M. Mo’o; Abulkhair Abdullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 4 (2021): Desember : Jurnal Pengabmas Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.27 KB) | DOI: 10.57214/pengabmas.v3i4.88

Abstract

Masyarakat di Kel. Kampung Jawa, Kec. Tondano Utara, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara cukup banyak, namun berbagai sarana kesehatan yang minim membuat masyarakat kurang memperhatikan cara menggunakan, menyimpan, serta membuang obat yang baik dan benar. Masalah ini muncul dikarenakan pengetahuan masyarakat tentang obat masih sangat minim. Selama ini pemberdayaan masyarakat belum dioptimalkan sehingga penanganan terhadap masalah kesehatan dan pengobatan belum mendapat perhatian khusus. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan, menyimpan, serta membuang obat yang baik dan benar. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan pelatihan Dagusibu dengan metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) kepada Masyarakat Kel. Kampung Jawa, Kec. Tondano Utara, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara. Materi terkait penyimpanan obat menekankan terhadap perlunya memperhatikan aturan pakai dan cara penyimpanan obat yang tertera pada etiket.Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini, masyarakat Kel. Kampung Jawa, Kec. Tondano Utara, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara memahami tentang cara mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat dan membuang obat, mengetahui perbedaan klasifikasi obat (obat bebas, bebas terbatas, obat keras) dan bagaimana cara serta dimana tempat legal yang memiliki izin untuk menjual obat-obat tersebut, dan mengetahui cara menggunakan antibiotik dengan cerdas
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK MASKER GEL PEEL OFF DARI SERBUK SISIK IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) Mutmainnah Mutmainnah; Abulkhair Abdullah; Muvida Syawie
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i3.290

Abstract

Masker gel peel off merupakan salah satu kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit yang dapat memutihkan, mengecilkan pori-pori, melembabkan dan menutrisi kulit. Salah satu bahan yang dapat dijadikan bahan utama masker gel peel off adalah sisik ikan mujair (Oreochromis mossambicus). Sisik ikan mujair mengandung kolagen yang bermanfaat sebagai antiaging. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula masker gel peel off dari sisik ikan yang terbaik dengan memvariasikan konsentrasi PVA (5% dan 10%) dan HPMC (2% dan 4%). Dalam penelitian ini dibuat 4 formula yang berbeda. Pada sediaan dilakukan pengujian karakteristik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji waktu mengering, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat sudah memenuhi kriteria. Semua formula memiliki tekstur semi padat, beraroma jeruk, dan berwarna abu-abu dan semua formula menunjukkan homogenitas yang baik. Hasil uji pH diperoleh: F1 (5,0), F2 (5,6), F3 (5,5), dan F4 (5,4). Hasil uji daya lekat diperoleh: F1 (400 g : 5,2 cm), F2 (600 g : 5,2 cm), F3 (600 g : 5,4 cm), dan F4 (600 g : 5,4 cm). hasil uji waktu mengering: F1 (55 menit), F2 (33 menit), F3 (33,3 menit), F4 (56,3 menit). Dapat disimpulkan bahwa serbuk sisik ikan mujair dapat dijadikan sediaan masker gel peel off. Formula 2 menjadi formula terbaik dengan konsentrasi PVA 10% dan HPMC 2%.
Aktivitas Antiinflamasi Gel Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rahmat Ismail; Abulkhair Abdullah; Ahlan Sangkal; Randi R. Toboleu
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 6 No 1 (2022): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i1.3012

Abstract

Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is a plant that has many benefits, one of which is as an anti-inflammatory. The anti-inflammatory effect of cayenne pepper was tested on white rats in the form of a gel. Two gel formulas were used with different concentrations of propylene glycol as additive, 25% and 30%, respectively. White rats were grouped into 4 groups, negative control group (gel base), positive control group (Voltaren® Emulgel), gel formula 1 group (enhancer 25%), and gel formula 2 (enhancer 30%). Albumen was induced on the backs of white rats then samples were given. Skinfold thickness measurements were taken every 1 hour for 6 hours. The data obtained in the form of skin thickness values ​​(mm). The % Inflammation Inhibition (% PI) was calculated for each sample. Formula 1 and Formula 2 gave %PI of 32.58 ± 1.80 and 40.75 ± 5.71, respectively. Both formulas had an anti-inflammatory effect against edema on the back of rats although not better than Voltaren® Emulgel. Based on One Way ANOVA test, Formula 2 has a better anti-inflammatory effect than Formula 1. LSD test results show that %PI Formula 2 is similar to %PI Voltaren® Emulgel with a significance value of 0.117 (>0.05).
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU KAMBING (Garuga Floribunda, Decne) PADA BAKTERI Eschericia coli dan Staphylococcus aureus Hamidah Sri Supriati; Abulkhair Abdullah; Muhammad Hidayat
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2021): Desember : Jurnal Sains dan Kesehatan (JUSIKA)
Publisher : Universitas Muhamadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.449 KB) | DOI: 10.57214/jusika.v5i2.109

Abstract

Tanaman Kayu Kambing Garuga floribunda,Decne merupakan tanaman yang banyak terdapat di wilayah Sulawesi Utara yang belum banyak diteliti. Penelusuran metabolit sekunder daun tanaman kayu kambing menggunakan metode maserasi dengan etanol 70% . Kemudian dipartisi dengan menggunakan n-heksan. Ekstrak yang diperoleh pada fase etanol dan n-heksan kemudian diuji metabolit sekunder dan antibakterinya dengan menggunakan bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Metabolit sekunder fase etanol diperoleh hasil positif pada senyawa metabolit sekunder Alkaloid, Saponin, Flavonoid, Steroid dan Tanin sedangkan fase n-heksan hasil positif pada Alkaloid dan Steroid. Aktivitas antibakteri pada E.coli memberikan zona hambat rata-rata 8,7 mm, pada Staphylococcus aureus zona hambat terbesar rata-rata 10,2 mm.
LITERATURE REVIEW OF THE PHARMACOLOGICAL ACTIVITIES OF THE EUPHORBIACEAE FAMILY PLANTS Maulana Isman Naki; Abulkhair Abdullah; Elis Susilawati
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 9 No 1 (January-April 2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v9i1.5990

Abstract

Euphorbiaceae family plants are spread in Indonesia and empirically, have been used for a long time as medicine. This article review aims to discuss the pharmacological activities of several plants from the Euphorbiaceae family. This research was conducted by conducting a literature review limited to research in the form of scientific articles. The scientific article in question results from research reviewed and published in Indonesian and English. The steps in the search are divided into several stages, starting from identification, screening, eligibility, and data grouping. The articles used in this article review were obtained by searching the internet from online data search media/search engines such as Google/Google Scholar and journal provider sites such as PubMed, NCBI, and SINTA with the keywords "Euphorbiaceae plants," "Ethnopharmacology, "Ethnobotany and Ethnopharmacy," "Plant Activity and Effectiveness," "Euphorbiaceae family activity," and "Pharmacological activity of Euphorbiaceae. After determining the keywords, the next step is filtering multiple data or duplications and filtering the article's title, abstract, and keywords so that data can be determined to be used or not for the following review.This study is a literature review based on several national or international scientific articles about the pharmacological activity of Euphorbiaceae plants. The literature study found that some plants from the Euphorbiaceae family have pharmacological activities, and the most dominant are antimicrobial, antioxidant, and anti-inflammatory. Moreover, many other activities include analgesic, antipyretic, antithrombotic, anti-hypercholesterolemia, antihyperglycemic, antihistamine, diuretic, and antiseptic.
Pengaruh Pemberian Betametason Terhadap Kenaikan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Wahyuni Hapit; Abulkhair Abdullah; Maulana Isman Naki
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Betametason adalah obat kortikosteroid golongan glukokortikoid. Betametason memiliki efek imunosupresif dan antiinflamasi, obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh serta meredakan gejala peradangan dengan cara mencegah terlepasnya senyawa kimia tubuh yang bisa menyebabkan peradangan atau alergi. Betametason memilik efek samping yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan melalui proses insulin antagonis dan glukoneogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh betametason terhadap kenaikan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus). penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre and posttest control group design. Sebanyak 15 ekor tikus jantan dibagi acak menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) diberi Na CMC 1%, kelompok kontrol positif (K+) diberi sukrosa dengan dosis 1125 mg/ 200gBB, kelompok betametason dosis 1 (K1) diberikan dosis betametason 0,009 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 2 (K2) diberikan dosis betametason 0,018 mg/200gBB, kelompok betametason dosis 3 (K3) diberikan dosis betametason 0,036 mg/200gBB. Hasil penelitian pada masing-masing kelompok perlakuan K-,K+,K1,K2,K3 di dapat hasil peningkatan kadar glukosa darah tikus pada waktu 45 menit pertama dan 180 menit terakhir setelah perlakuan yaitu (K-=30, 33,33, 35, 33 mg/dL), (K+=75,33, 85, 95,33, 106,66 mg/dL), (K1=73, 85, 33, 99, 108,33 mg/dL), (K2=78,33, 90, 106,66, 114,66 mg/dL) dan (K3=86,33, 102, 114,33, 132 mg/dL). kelompok tikus betametason dosis 3 (K3) mempunyai peningkatan kadar glukosa darah yang paling tinggi dari semua kelompok yaitu 132 mg/dl. Uji Statistik Anova menunjukan hasil perbedaan bermakna (p<0,05). Berdasarkan hasil uji lanjut post hoc bonferroni terdapat perbedaan antara kelompok kelompok K- dengan K+, K1, K2 dan K3 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa betametason berpengaruh dalam meningkatkan kadar glukosa darah tikus putih.
Review: Bioaktifitas Senyawa Metabolit Sekunder yang Berpotensi Sebagai Antifertilitas Rizky Agung Tambengi; Maulana Isman Naki; Abulkhair Abdullah
FAJR: Jurnal Riset Kefarmasian Vol 1 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : UNIMMAN Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan suatu permasalahn yang mengalami perkembangan kompleksitas disetiap tahunnya. Secara siginifikan terjadi peningkatan penduduk dari tahun 2018 ke tahun 2019 yaitu sebesar 3 juta per tahun. Review artikel ini dilakukan untuk mengetahui bioaktifitas senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antifertilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (literature review, literature research). Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa kandungan bioaktifitas senyawa metabolit sekunder dari berbagai famili tumbuhan yang berpotensi sebagai antifertilitas dibedakan atas 2 berdasarkan prinsip kerja dari bahan antifertilitas yaitu bersifat sitotoksik (tanin dan abrin) dan yang bersifat hormonal (alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid saponin).