Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS KADAR KAFEIN, ANTIOKSIDAN DAN MUTU BUBUK KOPI BEBERAPA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) DI KABUPATEN TANAH DATAR [Analysis of Cafein, Antixidant and Quality Levels Coffee Powder of Some Medium Small Industries (IKM) In the Tanah Datar Regency] Wijayanti, Ruri; Anggia, Malse
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 25, No 1 (2020): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.739 KB) | DOI: 10.23960/jtihp.v25i1.1-6

Abstract

The caffeine, antioxidant levels, and the quality of coffee powder produced by some small and medium industries in Tanah Datar District were determined in this study. The results of this study are expected to be a reference for the public regarding the caffeine and antioxidants content, as well as the quality of the coffee powder. Samples were obtained from 3 sub-districts in Tanah Datar District, including Salimpauang District, Sungai Tarab District, and Limo Kaum District. The purposive sampling method was used in this study by considering the most famous coffee powder products and well-liked by the public. Analysis of the characteristics of the coffee powder included the caffeine and antioxidant levels, water content, and ash content, as well as organoleptic tests. The results showed that the caffeine content of the coffee powder of most SMI (4 from 6 SMI sample) in the Tanah Datar Regency met the quality standards of SNI.  The content of antioxidant was ranged from 32,79 to 39,53%. Likewise, the water (7%)  and ash (5%) content have fulfilled the SNI 01-3542-2004 quality standards. 
IDENTIFIKASI KADAR NATRIUM BENZOAT PADA JAHE DAN LENGKUAS GILING DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA PADANG Ruri Wijayanti
Pro Food Vol. 2 No. 2 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.337 KB)

Abstract

This research aimed to determine the levels of Sodium Benzoate on ginger and galangal chopped at several places in Padang Traditional Markets. Samples are taken from purposive random sampling method. It is considering by ginger and galangal chopped which taken from suppliers and vendors who produce their own product, and also from merchants of the most visited and most widely sold ginger and galangal chopped. Results show that from 10 samples tested identified, there are three markets which exceeds the use of Sodium Benzoate, they are BD Market (0.1721%), Market LB (0.1179%) and ST market (0.2018%) for Ginger chopped and 0.1040% for galangal chopped in PR Market. Therefore, guidance and inspections are needed intensively for traders and industrial players to aware them about the dangers use of sodium benzoate when it used longer than allowed. Keywords: galangal chopped, ginger chopped, Sodium Benzoate ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar Natrium Benzoat pada jahe dan lengkuas giling di beberapa tempat di Pasar Tradisional Kota Padang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan mempertimbangkan bahwa jahe dan lengkuas giling berasal dari penyalur dan pedagang yang memproduksi sendiri, diambil dari pedagang yang paling ramai dikunjungi dan paling banyak menjual jahe dan lengkuas giling. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, didapatkan dari 10 sampel yang diuji teridentifikasi tiga pasar melebihi batas penggunaan Natrium Benzoat yaitu Pasar BD (0,1721%), Pasar LB (0,1179%), dan Pasar ST (0,2018%) untuk Jahe giling, dan 0,1040% untuk Lengkuas Giling di Pasar PR. Maka dari itu diperlukan penyuluhan dan pengawasan secara intensif pada para pedagang maupun pelaku industri tentang bahaya penggunaan natrium benzoate jika digunakan melebihi batas yang diizinkan. Kata Kunci: Jahe Giling, Lengkuas Giling, Natrium Benzoat
Kajian Rekayasa Proses Penggorengan Hampa dan Kelayakan Usaha Produksi Keripik Pisang Ruri Wijayanti; I Wayan Budiastra; Rokhani Hasbullah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 25 No. 2 (2011): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.708 KB) | DOI: 10.19028/jtep.025.2.%p

Abstract

Abstract Vacuum frying is a new technology that can be used to improve quality attributes of fried food because of low temperatures process. The objectives of this study is to assess the effects of oil temperatures and exposure time of frying on physic-chemical and organoleptic properties of banana chips to get a better guality products, to determine packaging material that can extend shelf life of banana chips, to predict shelf life of banana chips using the method of acceleration and to calculate production costs and the business feasibility of vacuum fried banana chips. The quality parameters tested include water content, fat content, colour, thickness and organoleptic test. Banana chips were fried in oils with temperature of 60, 70, 80, and 90°C and time of frying 30, 45, 60 and 75 minutes. The result showed that the temperature and frying time is significantly influence the quality and characteristics of the products. The best quality of banana chips obtained at frying temperature of 80°C for 60 minutes. Aluminum foil can maintain the shelf life of banana chips for 115 days of storage, while the PP is only for 70.6 days of storage based on water content parameter. Banana chips business eligible to run if production capacity is 4 kg or more. Keywords: banana, vacuum fryer, self life, the feasibility Abstrak Penggorengan vakum adalah sebuah teknologi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas makanan gorengan (keripik) dengan proses suhu rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu minyak dan waktu penggorengan terhadap sifat fisiko-kimia dan organoleptik keripik pisang sehingga didapatkan produk dengan kualitas terbaik, menentukan jenis kemasan yang dapat memperpanjang umur simpan keripik pisang, untuk menduga umur simpan keripik pisang dengan menggunakan metode akselerasi dan menghitung biaya produksi dan kelayakan usaha keripik pisang dengan penggorengan vakum. Parameter kualitas yang diuji meliputi kadar air, kadar lemak, warna, ketebalan dan uji organoleptik. Keripik pisang digoreng dalam minyak dengan suhu 60, 70 80, dan 90 ° C dan waktu penggorengan 30, 45, 60 dan 75 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu penggorengan secara signifikan mempengaruhi kualitas dan karakteristik produk. Kualitas terbaik dari keripik pisang diperoleh pada suhu penggorengan 80 ˚ C selama 60 menit. Aluminium foil dapat mempertahankan umur simpan keripik pisang selama 115 hari penyimpanan, sedangkan PP hanya 70,6 hari penyimpanan berdasarkan parameter kadar air. Bisnis keripik pisang  memenuhi syarat untuk dijalankan jika kapasitas produksinya 4 kg atau lebih. Kata Kunci: Pisang, penggorengan vakum, umur simpan, kelayakan usahaDiterima: 27 Mei 2011 ; Disetujui: 16 September 2011
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (Hermetia Illucens) Sri Mutiar; Ruri Wijayanti; Malse Anggia; Lisa Yusmita; Dewi Arziyah; Ariyeti Ariyeti; Anwar Kasim; Yulhendri Yulhendri
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.110-114.2021

Abstract

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada kelompok masyarakat untuk mampu mengolah sampah organic. Pengolahan dilakukan dengan memanfaatkan Larva Black Soldier Fly (BSF) sehingga menghasilkan larva BSF dan pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Jawi-Jawi II, Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaannya adalah pelatihan ketrampilan untuk pengolahan sampah organic dengan menggunakan larva BSF. Untuk meningkatkan produktifitas kelompok masyarakat dalam pengolahan dilakukan analisis dari kandungan gizi larva BSF dan kandungan kimia pupuk kompos. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok masyarakat di Kelurahan Jawi-jawi II mampu menghasilkan dua produk dari pengolahan sampah organic yaitu berupa (1) larva BSF dalam bentuk pupa yang dapat digunakan sebagai pakan dan (2) residu hasil penguraian oleh larva BSF sebagai kompos. Hasil uji dari larva BSF mengandung nutrient berupa protein, lemak dan mineral yang dapat dijadikan sebagai pakan ternak. Pupuk kompos yang dihasilkan dari residu penguraian larva BSF memiliki kandungan N : 1,04% , P :2,25%, K : 1,55 dan C/N 14,14%. Pupuk kompos yang dihasilkan dari kegiatan ini memenuhi standar SNI 19-7030-2004. Kata Kunci: Pelatihan, Pendampingan, Larva Black Soldier Fly ABSTRACT The purpose of this community service is to provide knowledge and skills to community groups to be able to process organic waste. Processing is carried out by utilizing Black Soldier Fly (BSF) larvae to produce BSF larvae and compost. This activity was carried out in Jawi-Jawi II villages in the district Pariaman, Pariaman City of West Sumatra. The method used in its implementation is skills training for organic waste processing using BSF larvae. To increase the productivity of community groups in processing, an analysis of the nutritional content of BSF larvae and the chemical content of compost was carried out. The output of this service activity is that the community groups in Jawi-jawi II Villages are able to produce two products from organic waste processing, (1) BSF larvae in the form of pupae which can be used as feed and (2) residue from the decomposition of BSF larvae as compost. The test results of BSF larvae contain nutrients in the form of protein, fat and minerals which can be used as animal feed. The compost produced from the residual decomposition of BSF larvae contains N: 1.04%, P: 2.25%, K: 1.55 and C / N 14.14%. The compost produced from this activity meets standards the SNI 19-7030-2004. Keywords: Training, Mentoring, Black Soldier Fly Larvae
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN ALKALI DALAM PROSES DEKAFEINISASI BIJI KOPI KERING TERHADAP KARAKTRISTIK FISIKOKIMIA KOPI BUBUK Ruri Wijayanti; Malse Anggia
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.2.196-201.2020

Abstract

Kandungan kafein didalam kopi yang  cukup tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan alkali terhadap karakteristik fisiko kimia kopi bubuk yang dihasilkan dan menentukan konsentrasi alkali yang paling tepat digunakan agar diperoleh kadar kafein dan mutu kopi bubuk yang sesuai dengan SNI. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial 10 x 1 dengan 3 kali ulangan. Faktor perlakuannya adalah larutan alkali (NaOHdan Na2CO3) dengan 5 taraf yakni NaOH (Konsentrasi 3, 3.5, 4, 4.5, dan 5%) dan Na2CO3 (Konsentrasi 6, 6.5, 7, 7.5 dan 8%). Parameter yang diuji diantaranya adalah kadar air, kadar abu, dan kadar kafein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan larutan alkali memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar air, kadar abu dan penurunan kadar kafein bubuk kopi yang dihasilkan. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan penambahan Na2CO3 7% dengan kadar air 1,5756%, kadar abu 4,7155 % dan kadar kafein 0,978%
PENGARUH PERBANDINGAN GULA AREN DAN GULA PASIR TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SIRUP KAYU MANIS Dewi Arziyah; Lisa Yusmita; Ruri Wijayanti
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i2.2210

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan gula aren dan gula pasir terhadap nilai fisikokimia sirup kayu manis. Penelitian ini disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan variasi konsentrasi gula pasir dan gula aren. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan konsentrasi gula aren dan gula pasir terhadap sirup kayu manis yang dihasilkan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil pengukuran kadar gula yang sesuai dengan SNI terdapat pada perlakuan A dan E yaitu 42,71% dan 45,89%. Pengukuran total padatan terlarut, pH dan viskositas terbaik terdapat perlakuan B yaitu 7,63oBrix, 3,6 dan 5,26 cp.
PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI ASAP CAIR PADA PERENDAMAN IKAN BADA (RASBORA ARGYROTAENIA) TERHADAP KARAKTERISTIK IKAN ASAP Ilham Syukri Erdiman; Ruri Wijayanti; Anwar Kasim
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 10 No. 3: July 2022
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2022.010.03.5

Abstract

Tujuan penelitian yakni mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan tingkat konsentrasi asap cair pada perendaman ikan bada terhadap karakteristik ikan bada asap, dan mengetahui konsentrasi asap cair yang cocok pada perendaman ikan bada untuk pembuatan ikan bada asap. Rancangan yang digunakan yaitu RAL dimana perlakuan perbedaan konsentrasi asap cair saat perendaman yakni A (konsentrasi 1%), B (konsentrasi 2%), C (konsentrasi 3%), D (konsentrasi 4%), E (konsentrasi 5%) dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi asap cair tempurung kelapa memberikan pengaruh nyata terhadap kadar lemak, kadar protein, kadar fenol, kadar  air, sedangkan pada pH tidak berpengaruh nyata. Hasil pengujian terhadap ikan bada asap didapatkan kadar fenol 25.10mgGAE/gr - 104.16 mgGAE/gr, kadar air 8.02% - 11.54%, kadar protein 55.83%, kadar lemak 11.50 – 16.04 %, kadar pH 6.53 – 6.63. Konsentrasi asap cair terbaik yaitu pada perlakuan D = 4%. Tujuan penelitian yakni mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan tingkat konsentrasi asap cair pada perendaman ikan bada terhadap karakteristik ikan bada asap, dan mengetahui konsentrasi asap cair yang cocok pada perendaman ikan bada untuk pembuatan ikan bada asap. Rancangan yang digunakan yaitu RAL dimana perlakuan perbedaan konsentrasi asap cair saat perendaman yakni A (konsentrasi 1%), B (konsentrasi 2%), C (konsentrasi 3%), D (konsentrasi 4%), E (konsentrasi 5%) dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi asap cair tempurung kelapa memberikan pengaruh nyata terhadap kadar lemak, kadar protein, kadar fenol, kadar  air, sedangkan pada pH tidak berpengaruh nyata. Hasil pengujian terhadap ikan bada asap didapatkan kadar fenol 25.10mgGAE/gr - 104.16 mgGAE/gr, kadar air 8.02% - 11.54%, kadar protein 55.83%, kadar lemak 11.50 – 16.04 %, kadar pH 6.53 – 6.63. Konsentrasi asap cair terbaik yaitu pada perlakuan D = 4%.
Analisis Kualitas Air Limbah Tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang Ariyetti Ariyetti; Malse Anggia; Ruri Wijayanti
Dampak Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.2.1-6.2022

Abstract

The rapid development of the tofu industry will have the potential to increase environmental pollution. Before the waste is discharged into the environment, it is necessary to identify and measure the contamination in order to get the proper waste treatment. This study aims to identify and measure contamination from tofu industrial wastewater that has the potential to pollute the environment, especially in Kuranji District, Padang City. The samples were taken at three locations and two sampling points, near the wastewater discharge and near community settlements. The parameters were BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, and N-Total. Values of BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 and N-Total at the first location and the first point were 544 mg/L; 278 mg/L; 4.87; 324 mg/L; 10.2 mg/L and 12.5 mg/L repectively, while at the second point the value were 210 mg/L; 432 mg/L; 5.56; 124 mg/L; 3.12 mg/L and 5.16 mg/L. At the second location and the first point: 413 mg/L; 876 mg/L; 4.21; 165 mg/L; 3.45 mg/L and 5.24 mg/L, while at the second point: 155 mg/L; 289 mg/L; 5.43; 89 mg/L; 2.15 mg/L and 3.11 mg/L. Next, the third location and the first point: 325 mg/L; 610 mg/L; 4.63; 190 mg/L; 3.87 mg/L and 4.28 mg/L, while at the second point: 121 mg/L; 287 mg/L; 5.87; 134 mg/L; 2.07 mg/L and 2.89 mg/L. The results obtained indicate the pH of tofu wastewater at all locations and points were not within the effluent quality standard limits according to the Minister of Environment Regulation No. 5 of 2014 and prove that indeed tofu wastewater in Kuranji District, Padang City has polluted the environment. Keywords: tofu wastewater, BOD, COD, TSS  ABSTRAK Perkembangan industri tahu yang semakin pesat akan berpotensi meningkatnya pencemaran lingkungan. Sebelum limbah dibuang ke lingkungan, maka perlu dilakukan identifikasi dan mengukur cemaran sehingga mendapatkan pengolahan limbah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur cemaran dari air limbah industri tahu yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama di Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Metoda penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampel limbah cair industri tahu pada tiga lokasi dan dua titik pengambilan sampel untuk masing-masing lokasi, yaitu didekat tempat pembuangan air limbah dan didekat pemukiman masyarakat. Parameter pengujiannya meliputi : BOD, COD, pH, TSS, N-NH3, dan N-Total. Hasil pengujian pada lokasi pertama dan titik pertama, nilai parameter secara berurutan dari BOD, COD, pH, TSS, N-NH3 dan N-Total adalah 544 mg/L; 278 mg/L; 4,87; 324 mg/L; 10,2 mg/L dan 12,5 mg/L, sedangkan pada titik kedua nilainya 210 mg/L; 432 mg/L; 5,56; 124 mg/L; 3,12 mg/L dan 5,16 mg/L. Selanjutnya, lokasi kedua dan titik pertama : 413 mg/L; 876 mg/L; 4,21; 165 mg/L; 3,45 mg/L dan 5,24 mg/L, sedangkan pada titik kedua: 155 mg/L; 289 mg/L; 5,43; 89 mg/L; 2,15 mg/L dan 3,11 mg/L. Selanjutnya, lokasi ketiga dan titik pertama : 325 mg/L; 610 mg/L; 4,63; 190 mg/L; 3,87 mg/L dan 4,28 mg/L, sedangkan pada titik kedua:121 mg/L; 287 mg/L; 5,87; 134 mg/L; 2,07 mg/L dan 2,89 mg/L. Hasil yang didapatkan menunjukkan kondisi air limbah tahu dengan parameter pH pada semua lokasi dan titik melewati batas baku mutu yang diizinkan menurut Permen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 dan membuktikan bahwa memang air limbah tahu di Kecamatan Kuranji Kota Padang telah mencemari lingkungan.   Kata kunci: air limbah tahu, BOD, COD, TSS         
Analisis Sensori Manisan Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Ruri Wijayanti; Arsan Arsan
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Hasi Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta - JPPIE
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jppie.v2i1.774

Abstract

The purpose of this study was to determine the most preferred concentration of palm sugar and granulated sugar based on organoleptic tests. A food assessment method that uses the five senses is an organoleptic assessment and is generally called a sensory test. The results showed that the most preferred candied red ginger with the addition of palm sugar and granulated sugar was treatment E (added 40% palm sugar and 60% granulated sugar) with a preference value for taste 3.40 (like), aroma 3.72 (like ) and texture 3.56 (like) on a rating scale of 5.
Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan Non Finansial Minuman Teh Celup Kahwa Cassia Vera (Studi Kasus CV. Tiga Berlian) Ruri Wijayanti; Dewi Arziyah; Malse Anggia
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 14, No 1 (2022): Vol. (14) No. 1, April 2022
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.994 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v14i1.20058

Abstract

West Sumatra is one of the coffee-producing areas. Product development is not only from the seeds but the leaves have also been used in the form of processed drinks known as kawa (leaf kawa) drinks. The high benefits of cassia vera which are supported by its potential and development prospects are good opportunities, coupled with the application of post-harvest technology, it can make the selling value of a product more value-added. The objectives of the research were: to analyze the added value of the Kahwa Casia vera tea bag industry, to analyze the non-financial feasibility of the Kahwa Casia vera tea bag industry, and to calculate the Break-Even Point (BEP) value of the Kahwa Casia vera tea bag industry. The research method used is a case study. The data collection process was carried out through observation, surveys, and interviews. The types of data needed in this research are qualitative data and quantitative data. The results showed that the Kahwa Casia vera tea beverage business provided an increase in added value for the Kahwa Casia vera tea beverage business per kg of 73.65% of the product value. Based on the analysis of non-financial aspects which include marketing plans, engineering, and technology plans, as well as organizational and management plans, the Kahwa Casia Vera Tea beverage business is considered feasible to run. Then the Kahwa Casia vera tea beverage business is above its break-even point (BEP) in rupiah of IDR 95,903,577, while the BEP in units is 2,559 units.