Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBAGIAN KERJA BERDASARKAN GENDER PADA SENTRA GERABAH DESA PAGELARAN MALANG JAWA TIMUR Muhammad Afaf Hasyimy; Robby Hidajat
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 39, No 1 (2022): DINAMIKA KERAJINAN DAN BATIK : MAJALAH ILMIAH
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v39i1.7002

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang pembagian kerja produksi gerabah di Desa Pagelaran Malang Jawa Timur. Desa Pagelaran adalah salah satu sentra produksi gerabah tradisional. Produksi gerabah, pada waktu lampau merupakan industri rakyat yang penting dalam menyangkal kehidupan ritual dan sosial. Pola kerja perajin gerabah di Desa Pagelaran memiliki keunikan khusus, yaitu laki-laki dan wanita ikut terlibat dalam produksi. Pembagian kerja mereka memiliki implikasi sosial kultural. Tujuan penelitian ini mengungkap dan mendeskripsikan pola kerja berdasarkan gender, antara laki-laki dan wanita. Pembagian itu berpengaruh pada jenis gerabah produksi grabah yang dihasilkan. Metode penelitian fungsional stuktural, data yang dikumpulkan adalah kata-kata dan tindakan masyarakat pelaku dengan cara wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Penelusuran data awal menggunakan rujukan narasumber kunci, Sutrisno (53 th) salah seorang perajin tradisional yang responsif terhadap progresivitas produksi sebagai produk komersial, dan Yatmono (57 th) ketua paguyuban perajin gerabah Pagelaran. Observasi mempertimbangkan pola interaksi sosial, hubungan kekerabatan, dan sistem pembagian kerja. Analisis data menggunakan interpretatif. Hasil kajian menunjukan, (1) pembagian genetik dan produk gerabah. (2) produksi gerabah memiliki makna keseimbangan peran, dan (3) produk gerabah menjadi komplementer oposisional antara peran wanita dan laki-laki.
Transformasi Fungsi Penutup Kepala Berbahan Kain sebagai Media Identifikasi Identitas Masyarakat dalam Aktivitas Seni Pertunjukan di Malang Raya Robby Hidajat; Pujiyanto Pujiyanto; Tri Wahyuningtyas; Muhammad Afaf Hasyimy
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 2 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i2.1922

Abstract

This article explains the transformation of the function of cloth head coverings to identify people's identities in performing arts activities in Malang Raya. These cloth head coverings have types, shapes and techniques for wearing them, as well as meanings that determine the ethics of their use. This complexity is to be able to reveal the transformation of its use function in the artistic activity environment. Because the use of cloth head coverings has never been used to identify the social identity of people in greater Malang. This is the aim of this research, namely to reveal and explain the function of cloth head coverings used in artistic activities. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of interviews with key informants who are competent in the field of performing arts, observing the activities of wearing cloth head coverings used by the community in arts activities, and reviewing documents, in the form of pictures, photos or reliefs on temples. -temple. Data analysis uses the theory of continuity and change, symbolic interactional, and functional structure. The research results found two important factors that can indicate the social identity of the people of Malang Raya as follows: (1) Social status, (2) Symbolic, (3) and Spiritual.