Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Free Radical Scavenging and α-Glucosidase Inhibitor Activity of Ethanolic Extract of Mucuna pruriens L. Widowati, Wahyu; Ratnawati, Hana; Retnaningsih, Ch.; Lindayani, .; Rusdi, Udju D.; Winarno, Wahyu
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 5, No 3 (2011)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biji kacang “koro benguk” atau velvet bean sudah sangat dikenal tetapi dasar ilmiah penggunaannya sebagai obat tradisional terutama sebagai antioksidan dan antidiabetik masih belum diketahui. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan antidiabetik dari ekstrak biji koro benguk, serta fraksi heksana, etil asetat, butanol dan air menggunakan uji in vitro menggunakan DPPH (1,1-difenil-2-pikril-hidrazil) dengan pembanding positif kuersetin dan BHA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC50 DPPH untuk ekstrak biji koro benguk, fraksi heksana, etil asetat, butanol dan air berturut-turut sebesar 22,17; 152,60; 113,03; 4,93; dan 9,14 μg/mL, sedangkan untuk kuersetin dan BHA masing masing sebesar  4,28 dan 22,587 μg/mL. Aktivitas antidiabetik ditentukan menggunakan metode penghambatan α-glukosidase dengan glucobay sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC50 antidiabetik untuk ekstrak biji koro benguk, fraksi heksana, etil asetat, butanol, air, dan glucobay berturut-turut sebesar 24,44; 19,55; 8,40; 80,98; 48.97; dan 16,23 μg/mL. ABSTRACT Velvet bean seeds are ubiquitous but the scientific basis for its medicinal use especially as antioxidant and antidiabetic remains unknown. Therefore, a study was designed to evaluate  antioxidant and antidiabetic activities of the  extract, hexane, ethyl acetate, butanol and water fractions of velvet bean seeds. In order to evaluate antioxidant activity of extract and fractions  using  quercetin,  butylated hydroxyanisole (BHA) as positive control and 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl (DPPH) free radical scavenging activity was determined. The results showed that IC50 of DPPH were 22.17; 152.60; 113.03; 4.93; 9.14 μg/mL respectevily;  quercetin 4.28 and BHA 22.587 μg/mL.  Antidiabetic activity was determined by using  of α-glucosidase inhibition assay of  extract, four fractions and glucobay as positive control. The results showed that antidiabetic IC50 were24.44; 19.55; 8.40; 80.98; 48.97μg/mL respectively and glucobay as positive control  16.23 μg/mL.
PEMANFAATAN BEBERAPA PERANGKAP WARNA BERPEREKAT DALAM MENGENDALIKAN HAMA PADA TANAMAN KEDELAI VARIETAS WILIS Erdiansyah, Iqbal; Winarno, Wahyu; Pambudi, Nanang Setyo
AGRITROP Vol 17, No 1 (2019): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.761 KB) | DOI: 10.32528/agritrop.v17i1.2186

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan pengendalian hama menggunakan perangkap warna berperekat terhadap tanaman kedelai varietas wilis Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Bertempat di Desa Ampel Krajan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yaitu pemberian perekat berwarna yang terdiri dari 5 level yang diulang sebanyak 6 kali yaitu warna kuning, warna hijau, warna putih, warna merah, dan warna biru. Pengamatan dilakukan terhadap parameter macam-macam serangga, jumlah hama dan intensitas serangan hama. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemanfaatan beberapa perangkap pada tanaman kedelai varietas Willis memberikan pengaruh nyata (significant) terhadap parameter jumlah hama yang terperangkap. Perangkap warna kuning merupakan perangkap warna yang efektif karena hama lebih tertarik pada warna kuning.
Free Radical Scavenging and α-Glucosidase Inhibitor Activity of Ethanolic Extract of Mucuna pruriens L. Widowati, Wahyu; Ratnawati, Hana; Retnaningsih, Ch.; Lindayani, .; Rusdi, Udju D.; Winarno, Wahyu
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 5, No 3 (2011)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v5i3.46

Abstract

Biji kacang â??koro bengukâ? atau velvet bean sudah sangat dikenal tetapi dasar ilmiah penggunaannya sebagai obat tradisional terutama sebagai antioksidan dan antidiabetik masih belum diketahui. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan antidiabetik dari ekstrak biji koro benguk, serta fraksi heksana, etil asetat, butanol dan air menggunakan uji in vitro menggunakan DPPH (1,1-difenil-2-pikril-hidrazil) dengan pembanding positif kuersetin dan BHA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC50 DPPH untuk ekstrak biji koro benguk, fraksi heksana, etil asetat, butanol dan air berturut-turut sebesar 22,17; 152,60; 113,03; 4,93; dan 9,14 μg/mL, sedangkan untuk kuersetin dan BHA masing masing sebesar  4,28 dan 22,587 μg/mL. Aktivitas antidiabetik ditentukan menggunakan metode penghambatan α-glukosidase dengan glucobay sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC50 antidiabetik untuk ekstrak biji koro benguk, fraksi heksana, etil asetat, butanol, air, dan glucobay berturut-turut sebesar 24,44; 19,55; 8,40; 80,98; 48.97; dan 16,23 μg/mL. ABSTRACT Velvet bean seeds are ubiquitous but the scientific basis for its medicinal use especially as antioxidant and antidiabetic remains unknown. Therefore, a study was designed to evaluate  antioxidant and antidiabetic activities of the  extract, hexane, ethyl acetate, butanol and water fractions of velvet bean seeds. In order to evaluate antioxidant activity of extract and fractions  using  quercetin,  butylated hydroxyanisole (BHA) as positive control and 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl (DPPH) free radical scavenging activity was determined. The results showed that IC50 of DPPH were 22.17; 152.60; 113.03; 4.93; 9.14 μg/mL respectevily;  quercetin 4.28 and BHA 22.587 μg/mL.  Antidiabetic activity was determined by using  of α-glucosidase inhibition assay of  extract, four fractions and glucobay as positive control. The results showed that antidiabetic IC50 were24.44; 19.55; 8.40; 80.98; 48.97μg/mL respectively and glucobay as positive control  16.23 μg/mL.