Penerapan internet of things (IoT) dapat membuat semuanya terhubung ke internet tetapi sistem IoT dapat menjadi sasaran yang sangat mudah untuk disusupi penyerang dengan menggunakan malware, lebih dari 1,6 miliar atau tepatnya 1.637.973.022 anomali traffic atau serangan siber (cyber attack) yang terjadi diseluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun 2021, teknik machine learning dapat dimanfaatkan untuk proses pengklasifikasian anomali traffic dengan menggunakan algoritma k-nearest neighbour (KNN) sehingga dapat membedakan data traffic yang bersifat benign atau malicious. Data anomali traffic yang digunakan adalah dataset aposemat IoT-23, didalam dataset tersebut terdapat 23 dataset, lalu terbagi kedalam 20 datasetscenario malicious dan 3 dataset scenario benign. Namun dataset yang digunakan adalah 20 dataset scenario malicious. 20 dataset tersebut selanjutnya dilakukan data preprocessing supaya dapat digunakan untuk proses training model atau pengklasifikasian. Nilai akurasi yang didapatkan setelah proses training model sebesar 0.94 atau 94%, model yang sudah dilakukan training model dapat memprediksi traffic data baru kedalam benign atau malicious, data baru yang sudah disiapkan adalah sebanyak 25 data baru. Prediksi 25 data baru tersebut menghasilkan 20 data diprediksi benar atau sesuai dan 5 data diprediksi salah atau tidak sesuai, 5 data tersebut terbagi menjadi 3 data yang harusnya diprediksi benign dan 2 data yang harusnya diprediksi malicious.