Anatje Ivone Sherly Lumantow
Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Manado Anatje Ivone Sherly Lumantow
TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Transformasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.071 KB) | DOI: 10.53674/teleios.v2i1.42

Abstract

Abstract: This paper examines how the competence of Christian teachers in increasing student learning motivation. The research locus of The State Junior High School 4 Manado was chosen because of the fact that there are teachers who have not tried to develop their competence in their teaching profession. One of the weaknesses found in teachers is the low level of competence, as a result of which it has an impact on increasing student learning. This paper uses qualitative methods with a literature study and observation approach as a primary source in obtaining data. The results of the review on this topic explain that the competencies that a teacher should have to increase the interest in learning students, starting from having knowledge in pedagogics there is personality competence and spiritual competence. In addition, the supporting elements possessed by the teacher in his competence, he must be able to solve problems in learning, have a good attitude. Teachers are encouraged to increase student motivation, because teachers are a call from God.Keyword: Teacher Competence, Christian Religious Education, Student MotivationAbstrak: Tulisan ini mengkaji bagaimana kompetensi guru agama Kristen dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Lokus penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Manado dipilih karena ditemukan fakta, adanya guru yang belum berusaha mengembangkan kompetensinya terhadap profesi keguruannya. Salah satu kelemahan yang terdapat pada diri guru diantaranya rendahnya tingkat kompetensi, akibatnya berdampak pada peningkatan belajar peserta didik. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan observasi sebagai sumber primer dalam memperoleh data. Hasil ulasan pada topik ini menerangkan bahwa kompetensi yang seharusnya dimiliki seorang guru untuk meningkatkan minat belajar nara-didik, dimulai dari memiliki ilmu dalam pedagogik adanya kompetensi kepribadian dan kompetensi spiritual. Selain itu unsur pendukung yang dimiliki oleh guru dalam kompetensinya, ia harus mampu memecahkan masalah dalam pembelajaran, memiliki sikap yang baik. Guru dihimbau dapat meningkatkan motivasi siswa, karena guru merupakan panggilan dari Tuhan.Kata Kunci: Kompetensi Guru, Pendidikan Agama Kristen, Motivasi Siswa
Orang Kristen dalam Sinergi Penginjilan Digital di Era Disrupsi Anatje Ivone Sherly Lumantow; Wulan Agung
Sabda: Jurnal Teologi Kristen Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.101 KB) | DOI: 10.55097/sabda.v2i2.33

Abstract

Sesuai dengan karakteristik era disrupsi yang telah  merombak  tata kelola hidup manusia, penginjilan pun disyaratkan untuk ikut teradaptasi karenanya. Disrupsi penginjilan diawali dengan perubahan paradigma fundamental mengenai maknanya. Penginjilan era digital buka melulu perubahan pada metode penyelenggaraan yang melibatkan teknologi digital, namun lebih kepada totalitas penyelenggaraan yang didasarkan pada makna sesuai kebenaran Alkitab. Penelitian diselenggarakan melalui metode kualitatif  dikarenakan dilakukan eksplorasi mendalam tentang makna penginjilan. Teknik studi kepustakaan menjadi pilihan dan penelusuran teks-teks Alkitab sebagai landasan pijak menyusun argumen dan simpulan penelitian. Tujuan riset mendalami makna hakiki penginjilan dan memberikan pemahaman baru mengenainya. Riset juga memberikan gambaran praktis bagaimana menyelenggarakan penginjilan yang benar sesuai zaman digital ini. Simpulan riset menyatakan bahwa penginjilan digital memerlukan transformasi penyelenggaraan yang melibatkan ikatan sinergitas yaitu: Pertama,  sinergi instrumental. Sinergi ini merupakan paduan dari dunia digital dan dunia nyata sebagai instrumen terselenggaranya penginjilan. Kedua, sinergi personal. Sinergitas yang dimaksudkan adalah paduan kekuatan atau sinergi aspek intelektual, emosional dan aksional dalam diri orang percaya sebagai penginjil.  Dengan memanfaatkan paduan kekuatan tersebut seorang individu dapat mengoptimalkan penginjilan. Sinergi personal mendeskripsikan tentang keutuhan dan totalitas individu dalam melakukan penginjilan. Ketiga, sinergi relasional. Relasional berbicara mengenai hubungan yang terjalin kuat dan sehat antara semua umat percaya: gereja, keluarga, lembaga pendidikan, dan individu. Media digital memungkinkan sinergi tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Kerjasama gereja, lembaga pendidikan, keluarga dan seluruh umat Tuhan dalam penginjilan digital sangat dibutuhkan  agar khalayak sungguh-sungguh mendapatkan kebenaran firman Tuhan yang benar, tidak ada perdebatan, konflik dan tindakan saling menyalahkan yang pada ujungnya menjadi batu sandungan dalam penginjilan. Keempat, sinergi sosial. Penginjilan perlu memperhatikan kehidupan sosial masyarakat. Penginjilan memuat tanggungjawab secara sosial sehingga tidak akan berhasil tanpa tindakan nyata kepada sesama. Tindakan kasih dapat dimanifestasikan dalam bentuk dukungan langsung:  pertolongan, semangat, pendampingan, penyediaan diri, pengorbanan dan pelbagai tindakan kasih lainnya.