Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Lingkungan Korosif dan Beban Mekanis Terhadap Perilaku Korosi pada Material Stainless Steel AISI-304 N Islami; M Ihsan; T Hafli; R Putra; M Muhammad
Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology Vol 5, No 2 (2021): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v5i2.6025

Abstract

Kajian ini mempresentasikan hubungan antara bebanan mekanis material Stainless Steel (SS) AISI 304 dengan kelakuan polarisasi. Lingkungan air laut buatan berupa 3.5% NaCl diasumsikan sebagai lingkungan korosif. Beban mekanis yang diaplikasikan adalah tegangan elastis pada spesimen C-Ring yang telah dipersiapkan. Hubungan antara nilai tegangan yang terjadi dan perilaku polarisasi direpresentasikan dalam kurva polarisasi dan laju korosi yang terjadi pada saat pengukuran. Korosi sumuran yang terjadi akibat adanya tegangan yang diberikan terhadap spesimen turut diperhatikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi dipengaruhi oleh tingkat tegangan yang diterima oleh material SS AISI-304. Semakin tinggi tegangan yang diterima, maka semakin laju polarisasi yang terjadi pada kawasan yang di ekspos. Sehingga berimpak pada tingginya jumlah korosi sumuran pada area kajian. Didapati beban mekanis memberikan pengaruh yang konsisten terhadap kemunculan korosi tegang retak (SCC) dengan nilai laju korosi maksimum 4.662 mm/yr pada beban 868.380 N dibandingkan 3.975 mm/yr ketika spesimen tidak mendapat bebanan mekanis. Namun melalui kecenderungan grafik yaitu -0.0005 mm/yrN menunjukkan beban mekanis tidak secara signifikan dalam mempengaruhi laju korosi secara mutlak.
Kaji Eksperimental Permukaan Dalam Falling Film Evaporator dengan Humidifikasi Z Zulfikar; M Muhammad; T Hafli
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 4, No 2 (2016): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v4i2.10890

Abstract

Produktivitas dan kuantitas garam produksi masih sangat rendah. Produksi garam secara tradisi di provinsi Aceh dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : tahap produksi ie kuloh atau ie iku (larutan garam) dan tahap perebusan sehingga terbentuk kristal garam. Produktivitas produksi larutan kosentrat garam masih sangat rendah, karena proses evaporasi yang terjadi lamban. Pengembangan dan penerapan teknologi distilasi dengan evapotar terpisah dapat meningkatkan laju penguapan. Pada penelitian tahap pertama akan dikembangkan falling film evaporator dengan efek humidifikasi. Falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah dibuat dari pipa stainless steel dengan diamter ½ inchi dan panjang 1000 mm. Air laut sebagai bahan baku dikondisikan pada 60oC dan diumpankan ke  evaporator melalui bagian atas evaporator. Udara dihembuskan dari bagian bawah evaporator dengan bantuan blower. Permukaan bagian dalam pipa evaporator divariasikan, yaitu pipa tanpa hambatan (pipa polos) dan pipa dengan hambatan bagian dalam (pipa dengan meshing pada permukaan dalam). Pengujian mengukur kehilangan massa air untuk menghitung laju penguapan dan mengukur kadar garam di dalam larutan yang dihasilkan. Hasil pengujiam menunjukkan bahwa penggunaan meshin pada bagian dalam falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah meningkatkan laju penguapan secara signifikan dibandingkan dengan tanpa menggunakan meshing. Laju penguapan meningkat seiring dengan semakin tinggi kadar garam dalam larutan. Laju penguapan untuk permukaan evaporator dengan hambatan rata-rata  4,216 L/h sedangkan evaporator tanpa hambatan rata-rata 2,792 L/h.