Maria Melania Nogo Bao
Universitas Nusa Cendana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA SAAT MASA PANDEMI COVID-19 Maria Melania Nogo Bao; Su Djie To Rante; Rahel Rara Woda; Derri Tallo Manafe
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6828

Abstract

Stres sering dialami oleh manusia dan menimbulkan gangguan. World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa stres menjadi penyakit urutan ke empat (4) di dunia dan lebih dari 350 juta penduduk dunia mengalami stres. Masalah stres kini semakin meningkat karena pandemi COVID-19 (Corona virus disease 2019). Sebagian dari penduduk dunia yang mengalami stres merupakan mahasiswa. Mahasiswa yang tidak dapat mengatasi stres dengan baik dapat berdampak buruk bagi perkuliahannya, sehingga memerlukan perhatian. Olahraga dapat bermanfaat untuk kesehatan mental dan adaptasi terhadap stres karena adanya perubahan kimia di otak setelah berolahraga, dimana neurotransmiter di otak akan meningkat terutama serotonin dan dopamin karena pengaruh sekresi endorfin. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana saat masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Penelitian dilakukan dengan mengisi kuesioner Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) dan kuesioner kebiasaan berolahraga oleh 138 responden dari angkatan 2017, 2018 dan 2019 yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil dari 138 responden, 21 (15.2%) responden memiliki kebiasaan berolahraga dan 117 (84.8%) responden tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Pada tingkat stres terdapat 4 (2.9%) responden mengalami stres sangat berat, 53 (38.4%) responden stres berat, 66 (47.8%) mengalami stres sedang dan 15 (10.9%) mengalami stres ringan. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi square diperoleh hasil p=0.272 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana saat masa pandemi COVID-19