Anri Dwi Febrianto
Program Studi D-3 Analis Kimia, Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ekstraksi Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis L) Menggunakan Pelarut Metanol dengan Metode Sokletasi untuk Indikator Titrasi Asam Basa Riniati Riniati; Ahya Sularasa; Anri Dwi Febrianto
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 2 No. 01 (2019): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol2.iss1.art5

Abstract

Kembang sepatu merupakan tanaman hias yang tumbuh sepanjang masa dan banyak terdapat di daerah tropis. Ekstrak kembang sepatu diketahui dapat menunjukan hasil perubahan warna yang spesifik terhadap larutan asam maupun basa. Sifat ini dapat diterapkan sebagai indikator alami pengganti indikator sintetis yang harganya cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak kembang sepatu kemudian memvalidasi penggunaan ekstrak tersebut sebagai indikator pada titrasi asam basa dengan pembanding indikator fenolftalein. Pelarut yang dipilih untuk ekstraksi antosianin dalam kembang sepatu pada penelitian ini yaitu metanol, dengan menggunakan metode sokletasi.  Sokletasi dilakukan terhadap kelopak kembang sepatu yang sudah dikeringkan dan dipoton-potong pada kondisi suhu 68 oC dan dilakukan selama 15-20 siklus secara kontinyu. Ekstrak kemudian didistilasi dan di karakterisasi menggunakan FTIR selanjutnya diujicobakan sebagai indikator pada titrasi asam basa dengan pembanding indikator sintesis fenolftalein. Dari penelitian ini  dapat disimpulkan bahwa ekstrak kelopak kembang sepatu menggunakan pelarut metanol dapat digunakan sebagai indikator titrasi asam – basa dengan perubahan warna dari merah ke hijau muda pada range pH 5-9 dan  kestabilan warna terjaga selama rentang waktu minimal 8 minggu. Dari hasil pengujian koefisien korelasi diperoleh nilai R = 0,9992 dan nilai % recovery dari sebesar 101,16%, dimana nilai tersebut memenuhi standar metode validasi analisis kimia, dengan demikian indikator ini layak untuk digunakan sebagai pengganti indikator fenolftalein