Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI STRESS DAN ANEMIA Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.657 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i2.567

Abstract

Angka kejadian dysmenorrhea di Indonesia sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dysmenorrhea primer dan 9,36 % dysmenorrhea sekunder. Etiologi dysmenorrhea primer diantaranya faktor psikologis, faktor endokrin, kelainan organik, faktor alergi dan faktor konstitusi. Adanya perbedaan latar belakang sosio demografi, tingkat aktivitas dan tingkat kemampuan adaptasi diduga akan menyebabkan adanya keluhan stress. Tujuan penelitian, mengetahui hubungan stress dan anemia terhadap kejadian dysmenorrhea primer pada mahasiswa tingkat I DIII Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang.Rancangan penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional. Seluruh populasi dalam penelitian digunakan sebagai sampel sebanyak 108 orang. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner, memeriksa Hb serta melakukan wawancara untuk mengetahui kejadian dysmenorrhea primer. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariat dengan chi-square.Berdasarkan hasil penelitian, proporsi stress dalam kategori stress sedang yaitu sebesar 50,93%, anemia sebesar 39,81% dan kejadian dysmenorrhea sebesar 30,55%. Hubungan antara stress dengan kejadian dysmenorrhea primer, hasil uji chi-square diperoleh p value 0,005 dan OR=3,7. Hubungan antara anemia dengan kejadian dysmenorrhea primer, hasil uji chi-square diperoleh p value  0,000 dan OR=6,3. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan stress dan anemia terhadap kejadian dysmenorrhea primer pada mahasiswa tingkat 1 DIII Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang. Peneliti menyarankan mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang dysmenorrhea,  mengendalikan stress, menjaga pola makan, istirahat yang cukup serta olahraga secara teratur untuk mengurangi resiko dysmenorrhea
PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI TERHADAP SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME Susanti Susanti; Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.988 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v11i1.532

Abstract

Premenstual syndrome (sindrom premenstruasi) adalah kumpulan gejala yang timbul saat menjelang haid yang menyebabkan gangguan pada pekerjaan dan gaya hidup seseorang. Merupakan kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid. Sekitar 80% sampai 95% perempuan antara 16 sampai 45 tahun mengalami gejala-gejala premenstrual syndrome yang dapat mengganggu (Wijaya, 2008). Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja putri dengan sikap dalam menghadapi premenstual syndrome. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini remaja putri di SMA N 12 kelas X tahun 2014 dengan sampel sebanyak 140 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan alat ukur kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian dipeoleh dari 140 responden terdapat 66 responden (47,1%) yangpengetahuan kurang dan terdapat 71 responden (50,7%) yang tidak mendukung. Uji chi square, di dapatkan hasil p value 0.001, berarti ada hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap remaja putridalam mengahadapi prementrual syndrome.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.043 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i2.594

Abstract

Posyandu lansia salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan masa tua yang sehat dan bahagia dan merupakan program Puskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada lansia. Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan memberi kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal. Pemanfaatan Posyandu lansia ternyata hanya ramai pada awal pendirian saja, selanjutnya di Indonesiahanya 60% lansia memanfaatkan posyandu sebagai tempat pemeliharaan kesehatan dan pengobatan.Puskesmas Simpur  dengan jumlah lansia 2.532 jiwa, dimana hanya 17,9% yang memanfaatkannya dan masih di bawah target Standar Pelayanan Minimal 80%. Penelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Simpur Bandar Lampung tahun 2015. Pendekatan penelitiancross sectiona,populasi lansia periode Juli 2015 dengan sampel 96, metodestratified random sampling Hasil univariat posyandu lansia lebih tinggi pada kategori kurang baik (69,8%), kategori negatif(76,0%), tidak mendukung(66,7%), jarak tempuh ke posyandu kategori jauh,(54,2%), pemanfaatan posyandu lansia(62,5%). Analisis bivariat ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan posyandu lansia, ada hubungan dukungan keluarga, ada hubungan jarak tempuh.