Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap Kerusakan Bangunan dan Lingkungan Pasca Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Palu Sulawesi Tengah Hutabarat LE; Simanjuntak P; Tampubolon S
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 1 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v1i2.1290

Abstract

Abstrak Kejadian Gempa Palu pada tanggal 28 September 2018 telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian besar dengan kerusakan pada infrastruktur dan bangunan di tiga daerah Palu, Sigi dan Donggala. Tragedi ini diakibatkan oleh magnitudo gempa yang sangat kuat M 7.4 diikuti oleh tsunami dan peristiwa likuifaksi yang sangat dahsyat. Karena itulah perlu dilakukan survey berikut assesmen data kerusakan bangunan yang terjadi di Palu sekaligus penyuluhan terkait teknis bangunan rumah tinggal tahan gempa. Sesuai hasil survei, likuifaksi terjadi di tiga lokasi yaitu Petobo, Balaroa dan Sigi. Sedangkan tsunami terjadi di pesisir pantai Donggala akibat terjadinya keruntuhan massa tanah yang besar saat terjadi likuifaksi. Beberapa bangunan dan infrastruktur yang mengalami kerusakan disebabkan oleh sifat teknis bangunan yang tidak mampu menahan beban gempa. Secara umum para warga warga Palu dan Sekitarnya di Sulawesi Tengah belum sepenuhnya memahami konsep bangunan tahan gempa khususnya untuk rumah tinggal sederhana. Kata Kunci: likuifaksi, tsunami, kerusakan bangunan, survei, asessemen Abstract The Palu earthquake on 28 September 2018 caused heavy casualties and losses with damage to infrastructure and buildings in three areas which are Palu, Sigi and Donggala. This tragedy was an impact of a very strong earthquake magnitude 7.4 followed by a tsunami and a very terrible liquefaction. It was necessary to conduct a survey following the assessment of building damage data that occurred in Palu as well as technical assistance to understand the earthquake resistant residential buildings concept. Based on the survey results, liquefaction occurred in three locations namely Petobo, Balaroa and Sigi. While the tsunami occurred on the coast of Donggala due to large land mass collapse during liquefaction. Some buildings and infrastructure that were damaged due to the lack of technical requirement of the earthquake loads resistancy building. In general, the society of Palu and the surrounding areas were not having adequate knowledable for the concept of earthquake resistant buildings, especially for simple residential buildings. Keywords:. liquefaction, tsunami, building damage, surveys, assessments
Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Teknis Perbaikan dan Pelebaran Jembatan Penyeberangan Sungai Kecil di Kelurahan Cawang L.E. Hutabarat; Simanjuntak. P; Mulyani A.S; Simanjuntak R.M
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 2 No. 1 (2020): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v2i1.1656

Abstract

Kawasan hunian di Kelurahan Cawang membutuhkan penataan agar lebih baik dan dapat mendekati pola standar hunian yang layak. Penataan lingkungan kawasan seperti ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan karena seiring dengan berjalannya waktu kawasan perkotaan akan mengalami keterbatasan ruang kota, permukiman yang padat, sistem sanitasi yang buruk serta minimnya ruang publik masyarakat. Salah satu sarana yang dapat diandalkan dalam pergerakan masyarakat di kelurahan ini diantaranya jembatan penyebrangan yang sering dilalui warga untuk keperluan sehari-hari. Peningkatkan pemahaman masyarakat tentang penataan lingkungan di kawasan Kelurahan Cawang dilaksanakan melalui kegiatan PKM Prodi Teknik Sipil FT UKI berupa pendampingan teknis untuk pelebaran jembatan selama total 120 jam yang dimulai dari survei, perencanaan, konsultasi dan asistensi, finalisasi gambar teknis, penyusunan tata kerja, serta persiapan pelaksanaan termasuk pelatihan tenaga kerja. Hasil pendampingan ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami konsep dan pengertian kondisi lingkungan secara fisik yang aman, sehat dan nyaman. Kata Kunci: penataan lingkungan, pendampingan teknis, pelebaran jembatan Cawang
Pembenahan Lingkungan dan Pembuatan Bangunan yang Sehat, Kuat dan Nyaman di RW 10 Kelurahan Cawang Lolom Evalita Hutabarat; Efendy Tambunan; Pinondang Simanjuntak; Candra Christanti Purnomo
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 3 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v3i1.2924

Abstract

Penataan sistem Drainase dan Lingkungan di wilayah pemukiman pada penduduk yang ada di kota madya Jakarta Timur merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Terlebih di masa pandemic COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1 tahun, pembenahan lingkungan yang bersih, nyaman dan asri adalah salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran penyakit tersebut. Keterbatasan lahan untuk zona hijau ataupun infrastrukur drainase dan trotoar jalan tentunya membutuhkan perencanaan secara optimal sesuai kriteria teknis sesuai standar yang ada untuk mendapatkan lingkungan perumahan yang sehat, aman dan nyaman bagi setiap penghuni. Untuk itu Program Studi Teknik Sipil UKI sebagai bagian dari masyarakat akademik yang berada di wilayah Kelurahan Cawang melalui Pengabdian kepada Masyarakat terlibat dalam memberikan pembekalan teknis dalam rangka penataan lingkungan dan hunian yang memenuhi standar di kawasan seperti ini. Kata Kunci: sistem drainase; lingkungan aman dan nyamam
Bina Lingkungan Bagi Masyarakat Dusun Pademare Desa Sambik Elen Lombok Utara NTB Sebagai Wujud PKM Bakti Milenial Lolom Evalita Hutabarat; Candra Christianti Purnomo; Putri Rimbun Purba
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 3 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v3i2.3338

Abstract

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan akibat merebaknya virus yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial akibat kebijakan baru yang harus disesuaikan telah menimbulkan masalah baru seperti kurangnya pengunjung atau wisatawan yang datang ke sebagian besar kawasan potensi wisata di Indonesia, termasuk di Desa Pademare Sambik Elen Lombok Utara. Minimnya infrastruktur menjadi kendala utama yang dihadapi beberapa wilayah tersebut, seperti akses jalan yang belum memadai untuk akses menuju lokasi tersebut. Dalam upaya membantu pengembangan desa wisata, berbagai metode dirancang untuk mengajak mahasiswa berbagi pengalaman, mengembangkan inovasi dan ide untuk memberikan solusi berkelanjutan khususnya dalam masalah lingkungan. Perguruan Tinggi sebagai bagian dari civitas akademika berupaya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat setingkat Universitas yang dilakukan oleh dosen sebagai nara sumber bersama dengan mahasiswa yang melakukan sosialisasi di lokasi, sesuai bidang studinya. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Milenial bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Millenial Connect yang berfokus pada pengelolaan sampah diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan di masa depan.
Analisis Korelasi Tingkat Pemahaman Masyarakat terhadap Perilaku Pemilahan dan Pengolahan Sampah di Dusun Pade Mare Lombok Utara Lolom Hutabarat; Agnes Mulyani
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.646-653

Abstract

Banyaknya volume sampah yang dihasilkan masyarakat baik berupa sampah organik sisa makanan dan daun kering, sampah anorganik seperti kertas, karton, plastik ataupun sampah lainnya saat ini semakin terasa dampaknya terhadap lingkungan. Berdasarkan sumbernya, sampah rumah tangga menempati urutan teratas berkontribusi menambah volume timbulan sampah sebesar 38,3% diikuti pasar tradisional sebesar 17,2%, kawasan 15,4%, perniagaan dan fasilitas publik 12,3% dan lainnya 16,7% dari jumlah total sampah secara nasional. Besarnya timbulan sampah meningkat 4% dari tahun 2019 sebesar 32,02 juta ton menjadi 33,17 juta ton pada tahun 2020 dimana timbulan sampah dominan berada di Pulau Jawa yaitu sekitar 60%-66% disusul dengan pulau Sumatera sekitar 18%-22%, kemudian pulau Kalimantan & Sulawesi sebesar 6%-7%, diikuti Bali, NTT, NTB, Ambon, dan Papua hanya berkisar antara 1%-3%. Perlu paradigm baru dalam pengelolaan sampah berdasarkan perspektif nilai ekonomis yang masih bisa didapatkan dari sampah sesuai prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Peran serta masyarakat secara aktif terhadap implementasi pemilahan sampah rumah tangga akan sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis korelasi perubahan perilaku pemilahan dan dan pengolahan sampah di dusun Pade Mare Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan hasil nilai rata-rata 76.76 untuk pengurangan sampah, 76.67 untuk daur ulang sampah dan 79.03 untuk pengolahan sampah.ABSTRACTThe amount of waste generated by the community, both in the form of organic waste, food scraps, and dry leaves, inorganic waste such as paper/cardboard/plastic or other waste, is now increasingly having an impact on the environment. Based on the source, household waste occupies the top position, contributing to increasing the volume of waste generation by 38.3%, followed by traditional markets by 17.2%, areas by 15.4%, commerce, and public facilities by 12.3%, and others by 16.7% of the total. total waste nationally. The amount of waste generation continues to increase from year to year, wherein 2020 it reached 33.17 million tons per year, an increase of 4% compared to 2019 which was 32.02 million tons per year. Of this amount, the dominant waste generation is on the island of Java, which is around 60%-66%, followed by the island of Sumatra around 18%-22%, then the islands of Kalimantan & Sulawesi at 6%-7% followed by Bali, NTT, NTB, Ambon, and Papua only ranged from 1%-3%. There is a need for a new paradigm in waste management based on the perspective of economic value that can still be obtained from waste according to the 3R principle (Reduce, Reuse, Recycle). The active participation of the community will be strongly determined by the community knowledge level of the implementation of household waste sorting. The study was conducted in Pade Mare, Sambik Elen Village, North Lombok with an average value of 76.76 for waste reduction, 76.67 for waste recycling, and 79.03 for waste processing.
PERUBAHAN BIDANG JASA KONSTRUKSI DI ERA DISRUPSI DALAM TATARAN KONSEP EPC 4.0 Pringga Satria Panji; Lolom Evalita Hutabarat
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 1 No. 2 (2020): OKTOBER. ISSN 2722-0230 (Online)
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.534 KB)

Abstract

Industri 4.0 sudah digaungkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Konsep dalam Industri 4.0 ini membutuhkan perubahan yang fundamental dalam setiap sendi-sendi kegiatan bisnis yang sudah sekian lama dilakukan. Business as usual, sebuah frasa yang tidak lagi berlaku untuk melakukan sebuah perubahan mendasar. Efisiensi dalam konteks digitalisasi proses bisnis EPC (Engineering, Procurement and Construction) sangat diperlukan saat ini. Terlebih jika kondisi perusahaan sedang dalam masa sulit atau resesi akibat pandemi covid-19, perlu penerapan konsep EPC 4.0 dengan penyesuaian terhadap kebutuhan perusahaan secara khusus dan negara secara umum. Banyak hal mendasar yang akan mengalami distraksi dalam industry EPC 4.0, antara lain hubungan antara pemilik proyek, kontraktor, sub-kontraktor dan supplier, kemudian pola rantai suplai barang dan material, organisasi, otomasi dan faktor sumber daya manusia
OPTIMASI FILLER KAPUR PADA ASPAL BETON MODIFIKASI POLIVINIL ASETAT MENGGUNAKAN METODE MARSHALL Gerry Matheus Telap; Lolom Evalita Hutabarat
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 2 No. 1 (2021): APRIL. ISSN 2722-0230 (Online)
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.088 KB)

Abstract

Penggunaan kapur sebagai bahan pengisi (filler) dalam campuran beton aspal merupakan alternatif pengganti abu batu atau semen Portland dengan pertimbangan harga kapur yang cukup ekonomis. Selain itu juga untuk meningkatkan umur pakai jalan terhadap deformasi jangka panjang, dapat digunakan bahan tambahan pada campuran aspal yaitu Polivinil Asetat. Material tambahan ini berguna untuk meningkatkan kinerja campuran aspal agar tidak mengalami deformasi untuk perkerasan jalan dalam jangka panjang. penelitian tentang bahan pengisi kapur dengan kandungan silika tinggi untuk meningkatkan aspal beton dilakukan di laboratorium dengan kadar aspal optimum 6% (Polivinil Asetat 3% dari total berat aspal), dan beberapa perbandingan campuran berat kapur terhadap total filler sebagai pengganti abu batu yakni, 0%, 25%, 50%, 75%. Pengujian stabilitas aspal yang dilakukan dengan menggunakan uji Marshall memperlihatkan nilai stabilitas optimal pada campuran dengan perbandingan kapur 50% terhadap aspal modifikasi Polivinil Asetat sebesar 1973.30 kg tanpa perendaman dan 1868,35 kg dengan perendaman, menurun 5,32%. Perbandingan nilai stabilitas 100% filler abu batu tanpa menggunakan aspal modifikasi Polivinil Asetat (beton aspal normal) yaitu sebesar 1125,44 kg. Sesuai persyaratan Bina Marga, hasil pengujian menunjukkan hasil optinal dengan menggunakan filler kapur 50%. Sebagian besar parameter yang diukur memenuhi syarat yang meliputi VMA, VIM, stabilitas, kelelehan dan Marshall Quotient, hanya VFA yang tidak memenuhi, jika dibandingkan dengan pengujian yang dilakukan pada beton aspal normal dengan hasil VIM dan VFA yang tidak memenuhi.
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA PADEMARE LOMBOK UTARA Lolom Evalita Hutabarat; Candra Christianti Purnomo
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 2 No. 2 (2021): OKTOBER ISSN 2722-0230 (Online)
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.202 KB)

Abstract

The problem of household waste often causes environmental pollution. Lack of education to the public about the impact of waste makes residents often underestimate it. The socialization of household waste management by sorting waste with the 3R principle (Reduce, Reuse, Recycle) has been campaigned since 2006. To measure the level of community understanding of this, research was conducted through questionnaires to the community in Pade Mare in Sambik Elen Village, North Lombok. Data analysis is presented in the form of descriptive statistics from the results of a questionnaire consisting of 24 question instruments with 3 indicators, namely waste reduction, waste recycling, and waste processing. The survey results show that the level of community understanding about waste reduction, waste recycling, and waste processing is good with an average score of 76.76; 76.67, and 79.03 respectively. The higher average value of waste processing is in line with the location of the Pade Mare which has many farms so that the processing of animal waste is quite often carried out by the local community. Understanding the importance of sorting waste does not automatically make people take action to sort waste because 91% of respondents still combine all the waste to be disposed of without sorting it out first. For this reason, periodic socialization to the community is needed
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU SAMPLE UJI BETON UNTUK LANTAI PONDASI DI PROYEK ONE TOWER BSD CITY DENGAN MENGGUNAKAN SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) Jeffery Lucas; Lolom Evalita Hutabarat; Agnes Sri Mulyani
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan - CENTECH Vol. 3 No. 1 (2022): APRIL ISSN 2722-0230 (Online)
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cen.v3i1.3791

Abstract

ABSTRACTThe quality control system in construction projects is important to ensure that the work carried out meets quality standards in accordance with the established implementation time schedule. The larger the scale of a project has an impact on the complexity of the construction work that must be controlled so that a method is needed to control the quality of the work. In this study, the method used is the Statistical Process Control (SPC) method by taking a case study of the construction of One Tower BSD City which has a height of 22 floors and 3 basements. The research was conducted on the quality control of the tested concrete samples using Statistical Process Control (SPC). The results of the analysis of the quality of the concrete carried out on the foundation floor work with the concrete test sample taken from the inspection document data of the implementing contractor's production process. This research method uses descriptive qualitative in the form of analysis of compressive strength variability and slump test on concrete samples. The results showed that there was no deviation in the strength of the concrete based on the specified quality standard, namely f'c 35 MPa. There was a deviation in the results of the slump test of the concrete sample with 5 test results that were below the lower control limit, without affecting the results of the compressive strength of concrete samples.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah untuk Mendukung Insrastruktur yang mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masyarakat di desa Tuapajet Kabupaten Mentawai Lolom Evalita Hutabarat
JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 4 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Univesitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/cs.v4i2.4109

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan program berkelanjutan dari PkM Desa Ramah Lingkungan di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai Persiapan Menuju Desa Wisata yang Sehat dan Ramah Lingkungan setelah pandemic Covid-19 berakhir. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 4 pulau besar dan kecil (252 buah). Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Selatan adalah pulau-pulau besar. Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki dataran, sungai, dan perbukitan, serta wilayah ibu kota kecamatan berada pada ketinggian 2 meter di atas permukaan laut (DPL). Tuapejat adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai dan berjarak 153-kilometer dari Padang. Ibukota Sumatera Barat harus dicapai dengan air. Sebagai kontribusi Prodi Teknik Sipil FT UKI yang beorientasi kepada lingkungan berkelanjutan maka dilakukan program Forum Group Discussion (FGD) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat untuk perangkat desa setempat dengan berfokus kepada pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah untuk mempersiapkan insrastruktur yang mendukung Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masyarakat di desa Tuapajet Kabupaten Mentawai. Pencemaran lingkungan seringkali dimulai dari persoalan timbunan sampah rumah tangga. Berbagai kampanye telah dilakukan dalam rangka mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kepedulian terhadap lingkungan. Perguruan tinggi, melalui Program Studi Teknik Sipil FT UKI sebagai mitra pemerintah, harus berkontribusi dalam mensosialisasikan hal ini ke wilayah pesisir yang sulit dijangkau oleh media, seperti Kepulauan Mentawai. Banyaknya timbunan sampah yang menumpuk di berbagai sudut wilayah permukiman serta minimnya edukasi bagi masyarakat untuk dapat memahami dampak yang ditimbulkan dari timbunan sampah tersebut membuat warga acapkali menyepelekan hal tersebut. Pemerintah sejak tahun 2006 dengan gencar mensosialisasi dan mengkampanyekan lewat media televisi perlunya pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Berbagai program kampanye yang dilakukan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah menggunakan prinsip 3R