Dian Ayubi
Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literasi Kesehatan Mental Orang Dewasa dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan Mental Trisni Handayani; Dian Ayubi; Dien Anshari
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 2, No. 1, Juni 2020
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47034/ppk.v2i1.3905

Abstract

ABSTRAK Latar belakang. Prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gangguan mental emosional mengalami peningkatan, dimana prevalensi sebesar 6% pada tahun 2013 meningkat menjadi 9,8% pada tahun 2018. Pelayanan kesehatan jiwa bagi setiap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) belum diwujudkan secara optimal di wilayah Kecamatan Bogor Timur. Masih sedikit ODMK yang memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwaTujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi kesehatan mental dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah orang dengan masalah kejiwaan yang bertempat tinggal di Kecamatan Bogor Timur. Teknik multistage random sampling digunakan untuk memilih 139 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil. Nilai rerata literasi kesehatan mental sebesar 73,08 (skala 100). Sebanyak 56,1% ODMK telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dan 57,6% responden berumur ≥30 tahun. Pada mereka yang mempunyai literasi kesehatan mental tinggi, sebanyak 64,9% telah memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa. Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan signifikan antara literasi kesehatan mental dengan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa pada ODMK setelah variabel jenis kelamin dan ketersediaan pelayanan kesehatan jiwa dikendalikan.Kesimpulan. Orang dengan literasi kesehatan mental yang tinggi cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dibanding dengan mereka dengan literasi rendah.  ABSTRACTBackground. In Indonesia, prevalence of emotional mental disorder has increased from 6% in 2013 to 9.8% in 2018. Mental health service has not optimally utilized by people with mental health problems in East Bogor sub-district. Objective. This study aimed to determine the relationship of mental health literacy with mental health service use. Method. This study used a cross sectional design with a quantitative approach. Respondents were people with mental health problems who lived in East Bogor Sub-District. A total of 139 respondents were selected using multistage random sampling technique. Data were collected by in-person interview using a questionnaire. Data were analysed using a multiple logistic regression test for multivariate model selection. Results. The results of this study showed that the mean score of mental health literacy was 73.08 (scale of 100). There were 56.1% respondents utilized mental health services. As many as 57.6% respondents aged ≥30 years. Among those who have high mental health literacy, 64.9% of them have utilized mental health services.  Results from multivariate analysis showed that there was a significant relationship between mental health literacy and the use of mental health service in people with mental health problems, after adjustment with gender and mental health service availability.Conclusion. People with high mental health literacy tended to use mental health services compared to those with low literacy.
Hubungan Health Locus of Control dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Kota Depok Tahun 2020 Shania Adhanty; Dian Ayubi; Dien Anshari
Perilaku dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 3, No. 1, Juni 2021
Publisher : Perkumpulan PPKMI & Dept. PKIP FKM UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.513 KB) | DOI: 10.47034/ppk.v3i1.4150

Abstract

Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) telah menyebabkan 4,2 juta kematian pada tahun 2019. Di Indonesia, penyakit DM merupakan salah satu PTM yang menyebabkan kematian utama. Kepatuhan diet menjadi perilaku yang sangat penting dan diperlukan kendali diri.Tujuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan lokus kendali diri untuk sehat baik dimensi internal, orang berpengaruh, keberuntungan dan faktor lainnya dengan kepatuhan diet pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Depok tahun 2020.Metode. Penelitian menggunakan desain cross-sectional, pengambilan data dilakukan melalui convenience sampling pada 52 pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Kota Depok.Hasil. Pasien memiliki nilai kepatuhan diet yang cukup yaitu 66,23 dari skala 100. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan sedang dan positif antara lokus kendali untuk sehat dimensi internal dan dimensi orang berpengaruh dengan kepatuhan diet (r= 0,46 dan r= 0,28) diikuti dengan dimensi keberuntungan menunjukkan kekuatan sedang dan negatif terhadap kepatuhan diet (r= -0,28).Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara health locus of control dimensi internal, powerful others dan chance dengan kepatuhan diet dengan kekuatan hubungan sedang dan arah korelasi positif pada dimensi internal dan powerful others sedangkan negatif pada dimensi chance. ABSTRACTBackground. Diabetes Mellitus (DM) caused 4.2 million deaths in 2019. In Indonesia, DM is an NCD that causes major deaths. Dietary adherence becomes a vital behavior and requires self-control. Objective. This study aimed to determine the relationship between health locus of control on internal, powerful-others, chance dimensions and other factors with dietary adherence among type 2 DM patients at Depok City Hospital in 2020.Method. This study used a cross-sectional design and data collection through convenience sampling on 52 type 2 DM patients who visited internist poly in Depok City Hospital.Results. This study indicates that patients have adequate dietary adherence values 66,23 on a scale of 100. Pearson correlation test results show a significant relationship between health locus of control on internal and powerful-others dimensions with a moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,46 and r= 0,28). Meanwhile, the chance dimension shows a moderate and negative relationship with dietary adherence (r= -0,28).Conclusion: There is a significant relationship between health locus of control internal, powerful others and chance dimensions with dietary compliance with moderate strength. The direction of the correlation is positive on the internal dimension and powerful others while negative on the chance dimension.