Dedy Pradesa
STID Al-Hadid Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gerakan Dakwah Pembaharuan: Dari Surau Jembatan Besi Sampai Sumatra Thawalib Padang Panjang Dedy Pradesa; Siti Umayatun; M. Abdul Aziz
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Kajian & Pengembangan Manajemen Dakwah
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1213.978 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v8i1.116

Abstract

Pembaharuan Islam di Minangkabau awal abad ke-20 M melalui Surau Jembatan Besi atau Sumatra Thawalib Padang Panjang menunjukkan hasil yang lebih nyata dari pada Kaum Padri pendahulunya. Oleh karenanya penting untuk dikaji sebagai pelajaran bagi aktivis dakwah untuk melanjutkan upaya pembaharuan, mengingat potret sebagian umat Islam Indonesia yang tertinggal, jumud, menolak ilmu pengetahuan modern, dan lain-lain kerap dijumpai. Fokus masalah studi ini adalah gerakan dakwah pembaharuan dari Surau Jembatan Besi sampai Sumatra Thawalib Padang Panjang, sehingga melihatnya dalam perspektif sebagai institusi dakwah. Tujuan studi ini untuk memahami lebih jauh gerakan dakwah pembaharuan yang dilakukan. Metodologi studi kualitatif pustaka historis, dengan sumber data laporan penelitian dan studi terkait. Analisis data secara kualitatif historiografis, dipandu konsep gerakan dakwah pembaharuan. Hasil studi menunjukkan bahwa fenomena gerakan dakwah pembaharuan dari Surau Jembatan Besi sampai Perguruan Sumatra Thawalib Padang Panjang memiliki beberapa kekhasan, yaitu: pemanfaatan pranata sosial “surau” sebagai basis pembentukan pergerakan; latar belakang dan visi dakwah pembaharuan yang terkait penyakit masyarakat muslim Minangkabau; pola hubungan antara subjek dan mitra dakwah, mitra dakwah dibina dan diorganisir menjadi kader pembaharu; pesan dakwah pembaharuan untuk menjawab masalah terkait adat, tarekat, dan syariat; pengembangan metode dan media dakwah baru; efek dakwah yang menimbulkan pro dan kontra.
Kaderisasi Kepemimpinan dalam Organisasi Dakwah Rasulullah Dedy Pradesa
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Kajian & Pengembangan Manajemen Dakwah
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.188 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v7i2.168

Abstract

Studi ini berangkat dari nilai penting kaderisasi kepemimpinan dan fenomena persoalan sistem kaderisasi kepemimpinan yang ala kadarnya pada organisasi dakwah. Dalam sejarah, Rasulullah telah terbukti mampu mengader pemimpin berkualitas pada organisasinya, maka penting bagi umat Islam, khususnya para pemimpin organisasi dakwah, untuk mempelajarinya. Studi ini bertujuan mendeskripsikan proses kaderisasi kepemimpinan organisasi dakwah Rasulullah. Dasar teoritis yang digunakan adalah konsep kaderisasi kepemimpinan/pengembangan talenta eksekutif Smiliansky dan Yukl, yang dikontekskan dalam organisasi dakwah, sedangkan metodolognyai kualitatif pustaka sejarah. Hasil studi menunjukkan bahwa proses kaderisasi kepemimpinan organisasi dakwah Rasul dilaksanakan dua tahapan, yaitu (1) identifikasi SDM talenta kepemimpinan dakwah, dan (2) pendidikan/pelatihan dan pengembangan kapabilitas SDM calon pemimpin. Dalam identifikasi talenta kepemimpinan dakwah, Nabi memprioritaskan SDM generasi pertama, yaitu kaum Muhajirin, mengingat bukti keimanan, loyalitas dan konsistensi kinerja dalam dakwah serta potensi kepemimpinan. Namun Nabi juga tetap mengidentifikasi talenta kepemimpinan dakwah dalam lapisan generasi SDM sahabat berikutnya, seperti di kaum Ansar, Muslimin pasca penaklukan Mekkah dan putra-putri Sahabat. Dalam proses pendidikan kepemimpinan dakwah, tahap awal menekankan pembentukan keimanan, visi keislaman, mentalitas dan moralitas kepemimpinan dakwah. Tahap selanjutnya berorientasi kemampuan penalaran/pemecahan masalah dan membangun komunikasi pribadi. Pendidikan kepemimpinan dakwah melalui forum pembelajaran, pelibatan dalam forum strategis, pembimbingan personal, serta penugasan sebagai pemimpin kelompok dakwah.