Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMILIHAN MAD’UW DAKWAH SIRRI NABI PERSPEKTIF SEGMENTASI DAN TARGETING Alan Surya; Wahanani Mawasti
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Kajian & Pengembangan Manajemen Dakwah
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.546 KB) | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v8i1.120

Abstract

Strategi dakwah sirri yang dilakukan Nabi Muhammad selama 3 tahun di Mekkah merupakan sebuah langkah penting bagi dakwah Nabi selanjutnya. Dalam kondisi dakwah yang mula–mula, belum memiliki infrastruktur yang kuat serta tekanan dan penolakan, tetapi Nabi Muhammad sukses mendapatkan mad’uw kurang lebih 38-56 kader Islam. Kesuksesan dakwah sirri Nabi tidak lepas dari kejelihan dan kehati-hatian Nabi dalam memilih dan mengajak orang untuk masuk Islam. Kesuksesan pemilihan prioritas mad’uw pada fase dakwah sirri dapat menjadi inspirasi kita dalam mengembangkan dakwah Islam di masa awal. Untuk itu penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemilihan mad’uw dakwah sirri Nabi Muhammad Saw. menurut tinjauan teori segmentasi dan targeting Philip Kotler. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif, studi pustaka dan termasuk penelitian sejarah. Artinya, penelitian ini berorientasi mendeskripsikan (mengulas) segmentasi dan targeting pasar dakwah (mad’uw) Nabi pada masa dakwah sirri 3 tahun di Mekkah dengan sumber data berasal dari buku-buku sejarah yang mengulas dakwah sirri Nabi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa segmentasi yang ada berdasarkan segmentasi demografis, psikografis dan perilaku. Sedangkan, pemilihan mad’uw menggunakan jenis targeting spesialisasi selektif. Adapun pertimbangan dalam membidik mad’uw dakwah antara lain: ukuran pertumbuhan segmen, kapasitas internal Rasulullah, aspek moral serta kemenarikan struktural segmen bagi dakwah jangka panjang.
Representasi Muslim Modern Timur Tengah dalam Videoklip ‘Stereotype World: The Middle East Speak UP!’ Alan Surya; Reni Pebriyani
Jurnal Komunikasi Islam Vol. 12 No. 2 (2022): December
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jki.2022.12.2.288-309

Abstract

This study aims to analyse the representation of Middle Eastern Muslims in the video clip, Stereotype World: The Middle East Speak UP!, created by Haifa Beseisso, a rapper, Youtube vlogger, philanthropist and Palestinian activist in collaboration with Qatari director Kimo Basha. Using Roland Barthes' Semiotics analysis, the findings illustrate that the visual codes in the video clip Stereotype World: The Middle East Speak UP! deconstruct Middle Eastern myths built by Orientalists. This video clip represents modern-civilised Middle Eastern Muslims, friendly people who love peace and respect differences. Additionally, Islam, which is depicted through Muslim Tengah in this video clip, represents freedom of expression for Muslim women with advanced civilization and a modern lifestyle.
Pesan Dakwah Majasi untuk Meningkatkan Internalisasi Nilai Islam Pada Generasi Milenial Wahanani Mawasti; Alan Surya
INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : STID Al-Hadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55372/inteleksiajpid.v5i1.265

Abstract

FIGURATIVE DA’WA MESSAGE TO IMPROVE ISLAMIC VALUES INTERNALIZATION OF MILLENIAL GENERATION. The development of da'wah in the 4.0 era gave rise to many millennial preachers who preach via YouTube. Millennial da'wah through YouTube can attract the millennial generation’s interest in studying Islam. This is shown by the number ofuTube video viewers and the positive comments given in the comment column. This article examines how millennial preachers convey messages through the media on YouTube so that they can attract the millennial generation to study Islam. The method used in this study is a literature study through h comparison of lecture videos by 4 millennial preachers. This study shows that millennial preachers have similarities in packaging da'wah messages, namely using a lot of da'wah messages that are figurative in nature, especially figurative language in the form of comparisons. The comparative figure of speech in da'wah messages has a role including: facilitating the millennial generation to understand da'wah material, providing a touch of feeling, not being patronizing so that it is easier for the millennial generation to accept, and facilitating the internalization of values ​​in the millennial generation in da'wah activities via YouTube.