Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK BALITA, ORANG TUA, HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP STUNTING PADA BALITA Beauty Rahayu; Syarief Darmawan
Binawan Student Journal Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.743 KB)

Abstract

Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global dan menjadi prioritas masalah kesehatan masyarakat, dengan perkiraan 165 juta anak-anak dibawah 5 tahun mengalami stunting (angka prevalensi stunting di dunia pada tahun 2010 adalah 40%). Daerah pedesaan memiliki proporsi yang lebih besar untuk kejadian stunting pada balita (40%) dibandingkan dengan daerah perkotaan (33 %). Prevalensi anak stunting yang tinggal di rumah tangga dengan kepala rumah tangga yang tidak berpendidikan adalah 17 kali lebih tinggi dari pada prevalensi di antara anak-anak yang tinggal di rumah tangga dengan kepala rumah tangga yang berpendidikan tinggi. 46 % rumah tangga tidak memiliki akses pada sanitasi yang memadai, rumah tangga perkotaan dua kali berkemungkinan untuk mendapatkan akses untuk meningkatkan sanitasi dibandingkan rumah tangga di pedesaan. Tujuan penelitian hendak mengetahui hubungan Karakteristik Balita, Karakteristik Orang tua, Higiene dan Sanitasi Lingkungan terhadap Kejadian stunting pada Balita di Kelurahan Kampung Melayu. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Ditemukan 3 Variabel (Karakteristik Balita, Karakteristik Orang tua, dan Higiene) yang tidak memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian stunting pada balita yaitu p-value > 0,05, Namun terdapat 1 variabel (Sanitasi Lingkungan) memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian stunting yaitu p-value < 0,05. Sanitasi lingkungan yang tidak baik berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, Oleh karena itu perlu adanya peningkatan sanitasi lingkungan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada balita yang dapat mempengaruhi status gizi balita.