Nur Afni Syahpitri Damanik
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Metode Clustering Dengan Algoritma K-Means Tindak Kejahatan Pencurian di Kabupaten Asahan Nur Afni Syahpitri Damanik; Irianto Irianto; Dahriansah Dahriansah
J-Com (Journal of Computer) Vol 1, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.591 KB) | DOI: 10.33330/j-com.v1i1.1065

Abstract

Abstract:Theft is the illegal taking of property or belongings of another person without the permission of the owner. The most common crime problem in Asahan District is theft, so that the POLRES is still having trouble determining which areas are often the crime of theft. With this problem, we need to do a grouping for areas where theft often occurs, so the process used  is the data mining process. Data mining is one of the processes of Knowledge Discovery from Databases (KDD). KDD is an activity that includes collecting, using historical data to find regularities, patterns or relationships in large data sets. One of the techniques known in data mining is clustering technique. The K-Means method is a method for clustering techniques, K- Means is a method that partitions data into groups so that data with the same characteristics are entered into the same set of groups and data with different characteristics are grouped into other groups. The attributes used in grouping this data are annual data, namely 2015, 2016, 2017, 2018, 2019. A case study of 9 POLSEK in the Asahan. Keywords: Data Mining, Clustering, K-Means Algorithm, Theft Crimes Grouping.  Abstrak: Pencurian merupakan pengambilan properti atau barang milik orang lain secara tidak sah tanpa ijin dari pemilik. Masalah tindak kejahatan yang paling banyak terjadi di Kabupaten Asahan adalah tindak kejahatan pencurian sehingga pihak POLRES masih kesulitan untuk menentukan daerah mana saja yang sering terjadi tindak kejahatan pencuriaan. Dengan adanya masalah ini kita perlu melakukan pengelompokan untuk daerah mana saja yang sering terjadi tindak pencurian maka proses yang digunakan adalah proses data mining. Data mining adalah salah satu proses dari Knowledge Discovery from Databases (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data besar. Salah satu teknik yang di kenal dalam data mining adalah teknik clustering. Metode K-Means merupakan metode untuk teknik clustering, K-Means adalah metode yang mempartisi data kedalam kelompok sehingga data berkarakteristik sama dimasukan kedalam set kelompok yang sama dan data yang berkerakteristik berbeda dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. Atribut yang di gunakan dalam pengelomokan data ini adalah data pertahun yaitu tahun 2015, 2016, 2017, 2018, 2019. Studi kasus pada 9 POLSEK yang ada di daerah kabupaten Asahan. Kata kunci: Data Mining, Clustering, Algoritma K-Means, Pengelompokan Tindak Kejahatan  Pencurian.