Dhini Easter Yanti
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TIDAK LANGSUNG KASUS KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2012-2013 Indar Sulistiyanti; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i1.418

Abstract

Angka kematian bayi dapat menjadi salah satu ukuran dalam melihat kualitas pelayanan kesehatan yang rendah. Makin tinggi angka kematian bayi suatu bangsa, semakin rendah pula kualitas pelayanan kesehatan masyarakatnya. Kabupaten Mesuji kasus kematian bayi dan Balita dari tahun 2011 - 2013 mengalami peningkatan yaitu 71 kasus (2011), 77 kasus (2012) dan 110 kasus (2013). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor penyebab tidak langsung kasus kematian bayi khususnya di Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung.Jenis penelitian kuantitatif, desain case-control. Populasi seluruh bayi yang lahir diwilayah Kabupaten Mesuji sebanyak 7.983 bayi periode 2012 s.d 2013. Sampel 55 kasus dan 55 kontrol. Analisis bivariate menggunakan uji Chi Square dan multivariate dengan menggunakan Regresi LogistikHasil analisis bivariate menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan (p-value 0,023), Akses ke Fasilitas Kesehatan (p-value 0,000), perilaku ANC (p-value 0,011), keterlambatan (p-value 0,000) dengan kasus kematian bayi di Kabupaten Mesuji Tahun 2012-2013. Tidak ada hubungan sosial ekonomi (p-value 0,232), usia (p-value 1,000), social budaya (p-value 1,000), penolong persalinan (p-value 0,611), perilaku perawatan bayi (p-value 1,000) dengan kasus kematian bayi di Kabupaten Mesuji Tahun 2012-2013. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kematian bayi di Kabupaten Mesuji Tahun 2012 -2013 adalah faktor keterlambatan dimana memiliki nilai OR tertinggi yaitu 27,485. Saran bagi tenaga kesehatan terutama bidan perlunya penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk merealisasikan pengetahuan yang diperoleh dari penyuluhan mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kematian bayi dalam upaya pencegah angka kematian bayi.Kata Kunci : Penyebab tidak langsung, kematian bayi
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 Metalia Agnessia; Christin Angelina Febriani; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 4 (2015): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i4.446

Abstract

Data International Agency for Research on Cancer (IARC) 2002 didapatkan insidensi kanker payudara di Indonesia 26 per 10000 wanita. Kasus kanker pada wanita di RSUD Pringsewu pada tahun 2012 sebanyak 43 dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 52 kasus.Tujuan penelitian diketahui faktor risiko yang berhubungan dengan kanker payudara di RSUD Pringsewu 2014.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik dengan pendekatan case control. Penelitian dilakukan di RSUD Pringsewu selama 4 bulan mulai dari bulan Mei sampai dengan September 2014. Sampel 84 orang. Uji yang digunakan Chi square dan regresi logistik, dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia (p=0,000; OR=5,63), hubungan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal (p=0,008; OR=3,75), hubungan riwayat pemberian ASI (p=0,001; OR=,6), hubungan usia menarche dini (p=0,000; OR=6,22), hubungan riwayat keluarga (p= 0,000; OR=11,15), hubungan obesitas (p=0,004; OR=4,2), hubungan usia melahirkan anak (p=0,000; OR=7,13). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian kanker payudara adalah usia menarche (p=0,000 dengan OR=13,8). Kesimpulan terdapat hubungan usia, riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal, riwayat pemberian ASI, usia menarche dini, riwayat keluarga, obesitas, usia melahirkan anak dengan kanker payudara. Usia menarche merupakan variabel dominan. Saran setiap ibu beresiko untuk melakukan pemeriksaan secara dini dan berkala.Kata Kunci: Faktor-faktor Risiko, Kanker Payudara
ANALISIS HUBUNGAN KEKERASAN TERHADAP ISTRI DENGAN GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI DI GUNUNG SARI BANDAR LAMPUNG 2013 Dhini Easter Yanti; Sugeng Juwono Mardihusodo; Rilyani Rilyani
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 4 (2013): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i4.373

Abstract

Kekerasan suami terhadap istri (KSTI) dalam lingkup domestic akan berdampaknegatif terhadap kesehatan reproduksi pasangannya.Tujuan penelitian ini untukmenentukan hubungan antara kekerasan terhadap istri (fisik, psikis/emosi, seksual, danekonomi) dan gangguan kesehatan reproduksi (GKR) istri di kelurahan Gunung Saritahun 2013.Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan desain crosssectional.Populasi semua perempuan yang pernah menikah, 810 orang dengan sampel 94orang. Pengambilan data dengan random sampling sederhana. Analisis data univariat,bivariat, dan multivariat, dengan menggunakan uji chi square, dan regresi logistic.Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan kekerasan fisik (p=0,010), psikis/emosi(p=0,017), dan seksual (p=0,005) dengan gangguan kesehatan reproduksi. Variabelkekerasan ekonomi (p=0,445) tidak berhubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi. Variabel paling dominan terhadap gangguan kesehatan reproduksi adalahkekerasan seksual (p=0,025, dengan OR=5,940).Berdasarkan hasil tersebut dengan derajat kepercayaan 95% dapat disimpulkankekerasan fisik, psikis/emosi, dan seksual behubungan dengan gangguan kesehatanreproduksi, dan kekerasan seksual merupakan variabel paling dominan. Disarankan parasuami di kelurahan Gunung sari untuk melakukan hubungan seksual dengan cara yangaman, dan petugas pos kesehatan kelurahan untuk melakukan penyuluhan kepadamasyarakat tentang kesehatan reproduksi bekerjasama dengan pusat kesehatanmasyarakat.Kata kunci: Kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, gangguan kesehatan reproduksi.
COPINGSTRESS PERAWAT IGD RSI ASY-SYIFAA LAMPUNG TENGAH Dhini Easter Yanti; Yeti Septiasari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i4.497

Abstract

Stres kerja merupakan salah satu masalah psikososial yang ada ditempat kerja.Penelitian Barawa (2017), stres kerja di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, yang mengalami stres kerja sebanyak 36,8% sedangkan yang tidak 63,2%. Hasil penelitian Yunaeni dkk (2015), dilakukan di RSUD Liwa stres kerja perawat pelaksana lebih tinggi (57,7%) dibandingkan dengan yang tidak. Stres kerja di RS lain di Bandar Lampung belum banyak diketahui.Tujuan penelitian diketahui gambaran coping stres perawat IGD RSI Asy-Syifaa dalam menghadapi stres kerja. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi.Subjek penelitian ini adalah 4 perawat IGD RSI Asy-Syifaa dengan satu dokter sebagai triangulasi. Hasil penelitian diketahui sebagian besar informan mengalami coping Emotion Focused Coping (EFC),merupakan bentuk coping yangdiarahkan untukmengatur responemosional terhadapsituasi yangmenekan. Langkah perawat IGD dalam menatasi stressnya sangat bervariatif, ada yang mengatasi stressnya denganistirahat sejenak, beristirahat dan merokok, dan lain-lain.Disarankan perawat menyadari situasi pekerjaan di UGD, sehingga akan mengurangi stres kerja
HUBUNGAN MUTU INFORMASI, DUKUNGAN SUAMI DAN LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PAMPANGAN 2015 Atika Nikmah; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i1.456

Abstract

Pertumbuhan penduduk sangat pesat diperlukan usaha penurunan angka kelahiran, untuk itu dicanangkan Keluarga Berencana. IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dalam mencegah kehamilan. Penggunaan kontrasepsi IUD di Puskesmas Gedong Tataan sebanyak 696 orang (1,89%) dan Desa Pampangan sebanyak 33 orang (4,74%). Tujuan penelitian diketahuinya hubungan mutu informasi, dukungan suami dan lingkungan dengan penggunaan alat kontrasepsi di Desa Pampangan Kabupaten Pesawaran.Penelitian kuantitatif dengan desain kasus kontrol menggunakan pendekatan retrospektif. Kasus pengguna KB IUD, kontrol pengguna KB Non IUD. Teknik pengambilan sampel pada kelompok kasus menggunakan total sampling dan pada kelompok kontrol menggunakan simple random sampling. Uji Chi square dengan CI 95%.Hasil penelitian menujukkan ada hubungan mutu informasi (p-value = 0,000 dan OR = 8,15) dan lingkungan (p-value = 0,033 dan OR = 3,095) dengan penggunaan kontrasepsi. Tidak ada hubungan dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi (p-value = 0,614). Kesimpulan mutu informasi dan lingkungan pergaulan berkaitan dengan penggunaan alat kontrasepsi. Saran bagi petugas kesehatan khususnya petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) dan bidan diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyuluhan kepada PUS yang belum ber-KB atau yang ber-KB untuk menggunkan kontrasepsi jangka panjang, baik pada individu maupun berkelompok.Kata kunci : mutu informasi, dukungan suami, lingkungan dan penggunan alat kontrasepsi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRABASAN KABUPATEN MESUJI TAHUN 2014 Jeffri Herlangga; Samino Samino; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i2.392

Abstract

Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutamayang berhubungan dengan bayi, balita dan ibu hamil. Puskesmas Brabasan tahun 2013memiliki 17 unit Posyandu yang terdiri dari 4 Posyandu Pratama (23,5%), 3 PosyanduMadya (17,7%), 9 Posyandu Purnama (52,9%) dan 1 Posyandu mandiri (5,9%) dengan85 kader dan kader aktif berjumlah 37 orang dan yang tidak aktif berjumlah 48 orang.Tujuan penelitan adalah diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kinerjakader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Brabasan Kabupaten Mesuji tahun 2014.Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan cross sectional. Populasi seluruhkader Posyandu berjumlah 85 orang dengan sampel total populasi (85 orang). Analisisdata menggunakan Uji Chi Square, dengan CI 95 % dan ά 0,05.Hasil uji statistik di dapat ada hubungan pendidikan dengan kinerja kader Posyandu(p value 0,014), ada hubungan Pengetahuan dengan kinerja kader Posyandu (p value0,003), ada hubungan insentif dengan kinerja kader Posyandu (p value 0,007), adahubungan pelatihan dengan kinerja kader Posyandu (p value 0,003). Berdasarkan hasildiatas disarankan Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji agar memberikan pelatihan kepadakader posyandu serta memberikan insentif secara teratur dan menaikkan insentif bagikader.Kata kunci : Pendidikan, pengetahuan, pelatihan, insentif, kinerja
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTARAHARJA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Ice Hayati; Aprina aprina; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 4 (2014): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i4.415

Abstract

Bayi Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir (BBLR) dengan beratbadan lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Data tahun 2013menunjukkan bahwa 37,14% kematian bayi yang terjadi di Kabupaten Tulang BawangBarat adalah BBLRTujuan penelitian untuk diketahui hubungan status gizi dengan kejadian BBLR diWilayah Kerja Puskesmas Kartaraharja Kabupaten Tulang Bawang Barat setelah dikontrolvariabel usia, anemia, infeksi, perdarahan, preeklampsia dan ANC di PuskesmasKartaraharja Kabupaten Tulang Bawang Barat.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan case control. Penelitiandilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kartaraharja Kabupaten Tulang Bawang Barat daribulan Januari-Februari 2013. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yangmelahirkan bayi di wilayah Kerja Puskesmas Karta Raharja Kabupaten Tulang BawangBarat pada periode 2013 yaitu sebanyak 1086. Sampel kasus adalah sebagian daripopulasi yang diperoleh dari data rekam medik persalinan periode Tahun 2011 sampaidengan Maret 2013 dengan berat badan lahir <2500 gramHasil penelitian menunjukkan ada hubungan status gizi (p=0,000); OR=6,81),hubungan usia (p=0,002;OR=3,86), hubungan Anemia (p=0,000; OR=4,49), hubunganInfeksi (p=0,000; OR=3,16), hubungan perdarahan (p= 0,042; OR=2,74), hubunganpreeklampsia (p=0,019; OR=2,74), hubungan ANC (p=0,028; OR=2,68). Faktor yangpaling dominan berhubungan dengan kejadian kejadian BBLR adalah status gizi (p;0,000dan OR=6,81). Saran: memberikan informasi tentang gizi kepada ibu hamil untukmencegah terjadinya BBLR.Kata Kunci : Status Gizi, Kejadian BBLR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN 2016 Mona Oftikasari; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.484

Abstract

Metode kontrasepsi jangka panjang merupakan salah satu metode keluarga berencana yang sangat efektif namun sampai saat ini cakupan penggunaannya masih rendah. Berdasarkan data BKKBN, Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan pada tahun 2015 dari 74,87% peserta KB aktif paling banyak menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek terutama suntikan (47,54%) dan Pil KB (23,58%). Sedangkan cakupan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang masih rendah yaitu IUD terdapat 11,07%, MOW 3,52%, MOP 0,69% dan Implan 10,46%. Semenara di Provinsi Lampung, cakupan MKJP tahun 2015 terdapat sebesar 33,64% dan untuk wilayah Kabupaten Lampung Tengah hanya terdapat 4,30%. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Wilayah Kerja Puskesmas Punggur Lampung Tengah Tahun 2016.Jenis penelitian survey analitik menggunakan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur peserta KB aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Punggur Lampung Tengah tahun 2016 yang berjumlah 5.241 orang, sampel yang diambil sebanyak 148 orang, terdiri dari 74 kasus dan 74 kontrol. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik menunjukkan sebagian besar wanita usia subur akseptor KB aktif memiliki pengetahuan dalam ketegori baik (62,2%) dan mendapatkan dukungan keluarga (53,4%).Hasil analisis uji bivariat membuktikan ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,028, OR: 2,265, dan dukungan keluarga (p-value = 0,008, OR: 2,561 dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang. Berdasarkan hasil penelitian saran perlunya peningkatan pengetahuan kepada wanita usia subur tentang penggunaan MKJP dan pemberian edukasi kepada masyarakat/keluarga/suami agar mereka memahami tujuan, manfaat, efek samping dari suatu penggunaan alat kontrasepsi.Kata kunci : Pengetahuan, dukungan keluarga, penggunaan MKJP
GAMBARAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH Aris Mulato; Dhini Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v3i3.403

Abstract

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yangmempunyai kontribusi yang besar terhadap pelayanan kesehatan, selain itu keperawatanmerupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit sehinggapelayanan keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting dan strategis dalammeningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini adalahpenelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran kebutuhan tenaga perawat di RSUDPringsewu menggunakan metode klasifikasi.Diketahui kekurangan tenaga perawat terdapat pada bangsal yang memilikitempat tidur banyak seperti Ruang Penyakit Dalam dan Ruang Bedah, sedangkan padaruang perawatan yang lain masih mencukupi bahkan kelebihan tenaga perawat. RSUDPringsewu sudah menjalankan program pembiayaan kesehatan seperti Jamkesda,Jamkesmas dan ASKES sehingga saat ini dengan adanya program BPJS Kesehatan tidakbanyak peningkatan yang berarti dengan aktifitas perawat sekarang ini.Beberapa hal yang disarankan antara lain untuk manajemen RSUD Pringsewu,perlu diadakan rotasi perawat terutama untuk menambah kekurangan tenaga perawatpada ruang perawatan yang mempunyai tempat tidur banyak, supaya beban kerjaperawat dapat merata seperti di Ruang Penyakit Dalam, Ruang Bedah dan Ruangpaviliun Asri dan VIP Alamanda. Dengan adanya perawat yang tengah cuti sakit, cutitugas belajar, perawat dengan izin belajar, rencana pengoperasioan ruang ICU, sertarelokasi RSUD Pringsewu baru, maka manajemen RSUD Pringsewu disarankan untukmerekrut tenaga perawat yang baru agar Program BPJS Kesehatan yang tengahberlangsung dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pemerintah maupunmasyarakat banyak.Kata kunci : Kinerja, Beban kerja, Kebutuhan tenaga perawat.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FLOUR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL A’MAL KOTA METRO Dhini easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.490

Abstract

Flour Albus (keputihan) adalah suatu kondisi dimana vagina secara terus menerus mengeluarkan cairan serta sel. Flour Albus ternyata bukan suatu penyakit, melainkan sistem proteksi tubuh untuk membersihkan vagina serta melindunginya (Nurchasanah, 2009). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Flour Albus pada remaja putri di Pondok Pesantren Darul A’mal Kota Metro tahun 2017. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Populasi seluruh remaja putri di Pondok Pesantren Darul A’Mal Kota Metro 2017 360 remaja putri. Sampel seluruh populasi (360 remaja putri). Analisa data bivariat dengan chi square, dan multivariat regresi logistik ganda, dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kebiasaan mengeringkan kemaluan dengan tissue, penggunaan celana dalam yang ketat, sanitasi WC, kebiasaan mengganti pembalut, kebiasaan membasuh kelamin, perhatian organ kewanitaan dan kebiasaan menggaruk organ dengan kejadian flour albus. Sedangkan variabel tukar celana dalam tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian Flour Albus. Variabel kebiasaan membasuh alat kelamin dari belakang merupakan yang paling berpengaruh. Pimpinan Pondok Pesantren Darul A’mal diharapkan memberikan penyuluhan kesehatan tentang keputihan, termasuk cara-cara membasuh kemaluan dengan benar, bekerja sama dengan Puskesmas dan BKKBN setempat