Cristin Angelina Febriani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KEADAAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN TB PARU DI PUSKESMAS HAJIMENA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Cristin Angelina Febriani; Rachmat Hidayat; Dwi Retnoningrum
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.492

Abstract

Kasus TB paru di Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2015 jumlah kasus baru TB paru BTA + dengan Case Notification Rate (CNR) sebesar 67,49 per 100.000 penduduk. Cakupan penemuan kasus/Case Detection Rate (CDR).CDR untuk Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014 sebesar 67,49% (belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%). Tujuan penelitian ini diketahuihubungan keadaan lingkungan dan perilaku pencegahan dengan kejadian TB parudi Puskesmas Hajimena Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survei analitik dengan pendekatan case control,populasi seluruh pasien yang terdiagnosis TB paru sebanyak 31 orang.Sampel pada kelompok kasus yang terdiagnosis sebanyak 31 orang dan pada kelompok kontrol tidak terdiagnosis TB paru sebanyak 31 orang.Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian lingkungan rumah pada kelompok kasus sebagian besar dengan kategori lingkungan rumah kurang baik sebanyak 23 responden (69,7%).Pada kelompok kontrol dengan kategori lingkungan rumah baik sebanyak 21 responden (72,4%).Perilaku pencegahanTB paru pada kelompok kasus sebagian besar dengan kategori kurang baik sebanyak 24 responden (75,0%). Sedangkan kelompok kontrol sebagian besar dengan kategori baik sebanyak 23 responden (76,7%). Ada hubungan keadaan lingkungan rumah (p-value=0,002, OR 6,038), dan perilaku pencegahan TB paru (p-value=<0,001, OR: 9,857), dengan kejadian TB paru. Disarankan pada masyarakat untuk mengupayakan kesehatan lingkungan perumahan dengan memodifikasi fentilasi rumah agar sistem sirkulasi udara atau ventilasi dan penggunaan genting kaca agar pencahayaan dapat memenuhi syarat kesehatan
FAKTOR KEJADIAN STUNTING BALITA BERUSIA 6-23 BULAN DI PROVINSI LAMPUNG Cristin Angelina Febriani; Agung Aji Perdana; Humairoh Humairoh
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v7i3.507

Abstract

Prevalensi stunting secara nasional pada 2010 (35,6%), dan 2013 37.2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan sebelumnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebab kejadianstunting balita berusia 6-23 bulan di Provinsi Lampung 2017. Data yang digunakan adalah data Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016.Sampel 164. Data dianasis dengan chi square dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil univariat didapatkan prevalensi kejadian stunting sebesar 20,1% dan normal 79,9%. Prevalensi perempuan 50.6%, sedangkan berjenis kelamin laki-laki 49,4%. jumlah anggota rumah tangga <=4 yaitu 78%, sedangkan jumlah anggota rumah tangga >4 sebanyak 22%, inisiasi menyusu dini 54,9%, sedangkan responden yang tidak melakukan IMD sebanyak 45.1%, tidak ASI Eksklusif sebanyak 57,3%, sedangkan responden yang memberikan ASI eksklusif 42.7%. Hasil analisis bivariat diperoleh danya hubungan jenis kelamin (p value= 0,043 OR= 2,441), IMD (p value= 0,010 OR= 3,308), dan ASI ekslusif (p value= 0,028 OR= 2,808) dengan kejadian stunting. Tidakada hubungan yang bermakna antara jumlah anggota rumah tangga dengan kejadian stunting dengan nilai p value = 0,197 OR=0,247). Dapat disimpulkan jenis kelamin, Inisiasi Menyusui Dini, ASI eksklusif berhubungan dengan kejadian stunting balita usia 6-23 bulan, dan jumlah anggota rumah tangga tidak berhungannya. Perlu meningkatkan upaya promotif dan preventif mengenai IMD dan ASI eksklusif agar dapat meningkatkan angka sesuai target yang telah ditetapkan agar kejadianstunting pada balita dapat dicegah
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN INFERTILITAS SEKUNDER PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN RAWA PITU KABUPATEN TULANG BAWANG Cristin Angelina Febriani; Ririn Wulandari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i1.476

Abstract

Terdapat 20 WUS di Desa Andalas Cermin Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang, sebanyak 6 orang (30%) berusia 20-35 tahun mengalami gangguan hormon yang menyebabkan tidak terjadi kehamilan 11 orang (55%), dan infeksi alat reproduksi wanita 3 orang (15%).Tujuan penelitian diketahui faktor-faktor yangmempengaruhi kejadian infertililtas sekunder pada WUS diKecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawangtahun 2015. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi wanita usia subur (WUS) di Kecamatan Rawa Pitu 5.666 orang, dengan sampel 98 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan chi square dan regresi logistik, dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia (p=0,001), siklus haid (p= 0,000), infeksi alat reproduksi (p=0,017), status gizi (p=0,001) dan frekuensi hubungan seksual (p=0,001) dengan infertilitas sekunder.Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi adalah usia dengan p=0,001. Disarankan, bagi keluarga muda, jika ingin segera memiliki anak, lakukan senggama 2-3 kali seminggu.Kata kunci: faktor infertilitas sekunder