Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Literature Review: Menyusun Alat Ukur Penalaran Situasional Tio Rosalina; I Gde Dhika Widarnandana; Ni Ketut Wiradnyani; Ni Putu Mira Kartika Sari; Sintia Kumala Dewi; Ni Kadek Meliani
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 6, No 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Berpikir kritis merupakan salah satu soft skill yang wajib dimiliki oleh para pelajar dan pencari kerja. Berpikir kritis merupakan proses berpikir lebih dalam dan tidak menerima begitu saja melainkan juga melibatkan proses bertanya, menganalisis dan mengevaluasi suatu informasi yang kita peroleh. Data hasil validasi kelayakan instrumen oleh Ahli dinyatakan sangat layak/ valid dengan persentase rata-rata 91,66%. Hasil analisis validitas butir soal menunjukkan bahwa butir-butir soal mendukung validitas tes sehingga dikatakan layak atau valid. Hasil analisis reliabilitas butir soal dinyatakan reliabel dengan nilai reliabilitas 0,897 dengan interpretasi tinggi. Hasil analisis tingkat kesukaran diperoleh rata-rata skor sebesar 0,64 dengan kategori sedang. Hasil analisis daya pembeda diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,49 dengan kategori baik. Hasil analisis kepraktisan instrumen diperoleh persentase sebesar 92,5%, dengan kategori sangat praktis. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa diketahui berada pada tingkat sedang berdasarkan dari hasil analisis data kemampuan berpikir siswa. Dari 79 artikel yang berkaitan, peneliti menggunakan 26 artikel yang relevan dari tahun 1997-2013. Peneliti menggunakan metode accidental sampling Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data Validitas Isi Indikator dan Butir item Aikens V, dilanjutkan dengan melakukan uji keterbacaan calon responden.Kata Kunci: alat ukur, berpikir krtitis, konstruksi
Dinamika Kelelahan Emosi Orang Tua Yang Memiliki ABK Tunagrahita di SLB Kota Denpasar Ayu Elva Cristiani; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Ni Ketut Jeni Adhi; Tio Rosalina
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 5, No 1 (2021): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.734 KB)

Abstract

Abstrak. Kelelahan emosional terjadi pada orang tua yang memiliki ABK Tunagrahita, hal ini terjadi akibar beban kerja, tekanan waktu, kurangnya dukungan sosial hingga stress karena peran yang dilakoni. Masalah yang diulas dalam penelitian ini adalah dinamika kelelahan mosional orang tua yang memiliki ABK tunagrahita di SLB kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi terhadap narasumber yang sesuai kreteria yang ada di SLB kota Denpasar. Adapun hasil penelitian yang ditemukan tanda-tanda dari kelelahan emosional pada narasumber muncul karena memiliki ABK tunagrahita yang membuat narasumber merasa pekerjaan menjadi berat, tidak puas pada diri sendiri, merasa pekerjaan sebagai suatu tuntutan, gelisah memikirkan anak hingga merasa kecewa pada diri sendiri. Kelelahan emosional berdampak pada munculnya perilaku menjadi tidak sabar saat mengurus anak, tidak sabar mendampingi anak belajar, memiliki konflik dengan pasangan, lelah saat mengurus anak dan bekerja, cemas terhadap hal yang terjadi pada anak, kontrol emosi tidak stabil dan merasa kecewa dengan lingkungan sekitar.Kata Kunci: kelelahan emosional, orang tua, ABK tunagrahita
Studi Lintas Budaya: Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Rusia dan Indonesia Tio Rosalina
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 2, No 2 (2018): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.435 KB)

Abstract

berpikir kritis, IQ, dan self-evaluation pada siswa kelas 8 di Rusia dan Indonesia. Populasi statistik dari penelitian ini terdiri dari dua sekolah yang berbeda di Kota Yekaterinburg dan di Jakarta. Alat untuk pengumpulan data adalah Tes Penalaran Setiap Hari dari The California Academic Press, Culture Fair Intelligence Test (Skala 3A); dan Skala Self-evaluation Dembo-Rubinstein. Semua alat memiliki versi Rusia dan Indonesia. Selain itu, data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 21 dengan bantuan koefisien korelasi Pearson. Korelasi yang berarti ditemukan antara pemikiran kritis dan IQ, dan juga antara pemikiran kritis dan evaluasi diri.Kata kunci: berpikir kritis, inteligensi, self-evaluation, rusia, Indonesia, sistem pendidikan.
MINDFULNESS DALAM GEMPURAN DIGITALISASI Tio Rosalina
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 2 (2019): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.245 KB)

Abstract

ABSTRAKPerkembangan industri 4.0 telah mendorong perubahan pembagian kerja antara manusia dan mesin. Pekerjaan manusia, pada satu sisi, telah sangat terbantukan dengan perangkat pintar dan sistem informatika (digital) yang semakin canggih. Di sisi lain peran perangkat pintar dan sistem digitalisasi telah memenjarakan waktu dan pikiran kita dengan cara membentuk kita sebagai individu yang bertindak cepat dan otomatis – yang mengarah kepada tindakan tanpa kesadaran (mindless). Tulisan ini mengajak individu untuk mengenal dan mengetahui pentingnya praktik perhatian, dan keadaan kesadaran (mindfulness). Berlatih mindfulness akan memberikan keterampilan dan disiplin yang dapat membantu membangun kapasitas sebagai pengambil keputusan yang bertanggung jawab. Dengan melakukan overview dari berbagai literature, tulisan ini akan mengeksplorasi mindfulness yang berasal dari Timur serta penerapan yang banyak dikembangkan di Barat.Kata kunci: Meditasi, mindfulness, era digital.
KAMPANYE EDUKASI MASYARAKAT SERTA PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS ORANG DENGAN SKIZOFRENIA Listiyani Dewi Hartika; Agnes Utari Hanum Ayuningtias; Edwin Adrianta Surijah; Ari Indra Dewi; I Rai Hardika; Ni Ketut Jeni Adhi; Dermawan Waruwu; I Wayan Damayana; Tio Rosalina
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.23 KB)

Abstract

ABSTRAKOrang dengan Skizofrenia (ODS) seringkali mendapat perlakuan buruk dari masyarakat karena dianggap ‘gila’, tidak dapat mandiri, dan tidak mendapat hak-hak seperti yang dimiliki oleh masyarakat lainnya. Diskriminasi ini yang menggerakkan terciptanya kerja sama dengan rumah berdaya untuk membuat suatu program yang dapat mendekatkan ODS dengan masyarakat. Program ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pendampingan psikologis ODS yang berlokasi di Rumah Berdaya, kampanye kesehatan mental bersama ODS di Lapangan Lumintang, ditutup dengan seminar dan talkshow bersama ODS di Aula Universitas Dhyana Pura. Dari rangkaian kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih membuka diri terhadap kehadiran ODS yang telah pulih dalam lingkungan sekitar mereka. Di sisi lain, program ini juga diharapkan dapat membantu ODS dalam menyesuaikan diri di lingkungan sekitar mereka setelah masa pengobatan Skizofrenia selesai dilakukan. Jadi, program ini tidak hanya berguna bagi pihak ODS dan keluarga, namun juga masyarakat umum yang belum memiliki pemahaman tentang gangguan skizofrenia.Kata kunci: Skizofrenia, Rumah Berdaya Denpasar, BaliABSTRACTPeople with Schizophrenia (ODS) often get bad treatment from the community because they are considered 'crazy', cannot be independent, and do not get rights like those of other communities. This discrimination drives the creation of cooperation with empowered homes to create a program that can bring ODS closer to the community. The program consists of three parts, namely the psychological assistance of ODS located in Rumah Berdaya, a mental health campaign with ODS at Lumintang Field, closed with seminars and talk shows with ODS at the Dhyana Pura University Hall. From the series of activities, it is expected that the community can be more open to the presence of ODS who have recovered in their surroundings. On the other hand, this program is also expected to help ODS in adjusting to the environment around them after the completion of the Schizophrenia treatment. So, this program is not only useful for ODS and families, but also for the general public who do not yet have an understanding of schizophrenic disorders.Keywords: Schizophrenia, Rumah Berdaya Denpasar, Bali
Schadenfreude dan Critical Thinking dalam Diskusi di Media Sosial Putri Vanezia Ricardina Motta; Tio Rosalina; Nyoman Trisna Aryanata
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.223 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor Schadenfreude dan Critical Thinking subjek. Secara lebih spesifik, Penelitian ini mengupas faktor-faktor schadenfreude seperti deservedness, dislike, inferiority, dan social sharing emotion yang mana berkaitan erat dengan malicious envy dan pola berpikir subjek. Peneliti menggunakan temuan van De Ven dan kolega, juga teori Critical Thinking oleh Ennis sebagai landasan teori dan paduan melakukan wawancara mendalam guna menggambarkan hal-hal di atas. Peneliti juga menggunakan alat Test of Everyday Reasoning untuk mengukur tingkat berpikir kritis subjek. Subjek penelitianini adalah emerging adults pengguna media sosial dan pelaku schadenfreude. Ditemukan bahwa keunikan anteseden tiap subjek ternyata bukanlah hal yang berdiri sendiri dengan kata lain perilaku schadenfreude subjek merupakan gabungan dari tiap antesedennya. Dalam kaitannya dengan berpikir kritis, ditemukan bahwa subjek menunjukkan adanya bias berpikir kritis yang mempengaruhi subjek untuk mengambil keputusan dalam berperilaku. Bias berpikir kritis ini salah satunya adalah egosentrisme. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi tiap-tiap anteseden khususnya envy.AbstractThis study aimed to describe the factors of Schadenfreude and Critical Thinking of the subject. More specifically, this study examined Schadenfreude factors such as deservedness, dislike, inferiority, and social sharing emotions which are closely related to malicious envy and the subject's mindset. The researcher used the findings of van De Ven and colleagues, as well as the Critical Thinking theory by Ennis as a theoretical basis and a combination of conducting in-depth interviews to describe the things above. The researcher also used the Test of Everyday Reasoning to measure the critical thinking level of the subject. The subjects of this study were emerging adults who were social media users and schadenfreude doers. Found that the uniqueness of the antecedents of each subject was not a stand-alone thing, in other words, the schadenfreude behavior of the subject was a combination of each of its prior. Concerning critical thinking, it was found that the subjects showed a critical thinking bias that influenced them to make decisions in behavior. One of the biases in critical thinking is egocentrism. Future researchers are expecting to be able to do depth research into each antecedent, especially envy.
Literature Review: Menyusun Alat Ukur Penalaran Situasional Tio Rosalina; I Gde Dhika Widarnandana; Ni Ketut Wiradnyani; Ni Putu Mira Kartika Sari; Sintia Kumala Dewi; Ni Kadek Meliani
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Berpikir kritis merupakan salah satu soft skill yang wajib dimiliki oleh para pelajar dan pencari kerja. Berpikir kritis merupakan proses berpikir lebih dalam dan tidak menerima begitu saja melainkan juga melibatkan proses bertanya, menganalisis dan mengevaluasi suatu informasi yang kita peroleh. Data hasil validasi kelayakan instrumen oleh Ahli dinyatakan sangat layak/ valid dengan persentase rata-rata 91,66%. Hasil analisis validitas butir soal menunjukkan bahwa butir-butir soal mendukung validitas tes sehingga dikatakan layak atau valid. Hasil analisis reliabilitas butir soal dinyatakan reliabel dengan nilai reliabilitas 0,897 dengan interpretasi tinggi. Hasil analisis tingkat kesukaran diperoleh rata-rata skor sebesar 0,64 dengan kategori sedang. Hasil analisis daya pembeda diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,49 dengan kategori baik. Hasil analisis kepraktisan instrumen diperoleh persentase sebesar 92,5%, dengan kategori sangat praktis. Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa diketahui berada pada tingkat sedang berdasarkan dari hasil analisis data kemampuan berpikir siswa. Dari 79 artikel yang berkaitan, peneliti menggunakan 26 artikel yang relevan dari tahun 1997-2013. Peneliti menggunakan metode accidental sampling Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data Validitas Isi Indikator dan Butir item Aikens V, dilanjutkan dengan melakukan uji keterbacaan calon responden.Kata Kunci: alat ukur, berpikir krtitis, konstruksi
Gambaran Komitmen Pada Emerging Adult Pengguna Aktif Aplikasi Kencan Salve Regina Claudia; Tio Rosalina; I Gde Dhika Widarnanda
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi pada bidang komunikasi salah satunya ditandai dengan lahirnya berbagai jenis platform media sosial yang dapat diakses secara online dengan dukungan perangkat internet. Pada era ini, pasangan kencan dapat dengan mudah dicari dengan adanya aplikasi kencan daring/dating online. Salah satu tugas perkembangan emerging adult adalah menjalin hubungan romantis atau dating. Emerging adult adalah fase dewasa awal yang berkisar antara usia 18-25 tahun. terdapat fenomena quarter life crisis, fenomena kecemasan tentang masa depan oleh amerging adult yang membentuk kemandirian baik secara finansial maupun dalam hubungan romantis. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran komitmen pada emerging adult dan dilakukan di Provinsi Bali dengan 3 narasumber dalam rentang usia emerging adult. Penelitian ini berpendekatan kualitatif, dengan menggunakan jenis deskriptif. Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan dengan kondisi masa sekarang.
Studi Lintas Budaya: Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di Rusia dan Indonesia Tio Rosalina
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 2 No. 2 (2018): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v2i2.918

Abstract

berpikir kritis, IQ, dan self-evaluation pada siswa kelas 8 di Rusia dan Indonesia. Populasi statistik dari penelitian ini terdiri dari dua sekolah yang berbeda di Kota Yekaterinburg dan di Jakarta. Alat untuk pengumpulan data adalah Tes Penalaran Setiap Hari dari The California Academic Press, Culture Fair Intelligence Test (Skala 3A); dan Skala Self-evaluation Dembo-Rubinstein. Semua alat memiliki versi Rusia dan Indonesia. Selain itu, data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 21 dengan bantuan koefisien korelasi Pearson. Korelasi yang berarti ditemukan antara pemikiran kritis dan IQ, dan juga antara pemikiran kritis dan evaluasi diri.Kata kunci: berpikir kritis, inteligensi, self-evaluation, rusia, Indonesia, sistem pendidikan.
Studi Deskriptif: Analisa Aspek Adversity Quotient Mahasiswa yang Mengikuti Perkuliahan Hybrid di Universitas Dhyana Pura Ni Putu Sokawati; I Gede Dhika Widarnandana; Tio Rosalina
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran adversity quotient mahasiswa yang mengikuti perkuliahan hybrid di Universitas Dhyana Pura. Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 337 orang mahasiswa aktif Universitas Dhyana Pura yang mengikuti perkuliahan hybrid, dengan rentang usia 18 sampai dengan 25 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus slovin. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala adversity quotient yang disusun oleh peneliti menggunakan teori adversity quotient dengan jumlah item sebanyak 32. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan 32 item secara online. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aspek yang tertinggi adalah aspek endurance, dengan jumlah mahasiswa yang memiliki aspek endurance yang tinggi sebanyak 73 orang. Tingginya skor pada aspek endurance menunjukan bahwa partisipan menganggap bahwa kendala dan penyebab kesulitan yang dihadapi saat perkuliahan hybrid hanya bersifat sementara dan akan segera berlalu. Hasil kategorisasi aspek-aspek adversity quotient menunjukan bahwa partisipan memiliki aspek control, origin, ownership, reach dan endurance yang tergolong dalam kategori sedang pada semua aspeknya.