Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Walking Exercise Program pada Pasien Kanker Payudara dengan Cancer Related Fatigue di Ruang Raflesia RSUD Abdoel Moeloek Provinsi Lampung : Implementation of the Walking Exercise Program for Brest Cancer patients with Cancer related Fatigue in the Raflesia Room at Abdoel Moeloek Hospital, Lampung Province Dewi Damayanti; Merza Nopitaa; Erni Setiyowati
Madago Nursing Journal Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.374 KB) | DOI: 10.33860/mnj.v1i1.281

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kanker payudara dan pengobatan kemoterapi yang dijalani oleh pasien memberikan efek kelelahan atau Cancer Related Fatigue (CRF) yang sangat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup pasien. Exercise atau olahraga bagi pasien kanker dibutuhkan untuk menangani masalahCancer Related Fatigue (CRF). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa efek dari penerapan Walking Exercise Program (WEP) terhadap penurunan Cancer Related Fatigue (CRF). Metode dalam penelitian ini adalah penelitian terapanapllied research dengan desain penelitian One-Group Pretest-Postest Desaign, teknik pemilihan sample dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Instrument untuk menilai Cancer Related Fatigue (CRF) pada penelitian ini mengunakan Fatigue Assesment Scale (FAS). Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa Walking Exercise Program (WEP) dapat menurunkan skalaCancer Related Fatigue (CRF) pada kedua responden. Berdasarkan hasil penelitian WEP dapat dijadikan sebagai salah satu manajemen kelelahan untuk masalah Cancer Related Fatigue(CRF) pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSAM Provinsi Lampung. Saran: Untuk penelitian selanjutnya agar dilakukan penelitian dengan jumlah sample yang lebih banyak dan adanya kelompok kontrol dan kelompok yang diberi intervensi agar diperoleh hasil secara statistik dan lebih valid.
Penyegaran Kader Kesehatan Dalam Manajemen Diabetes Di Dusun 1 Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Bandar Lampung Shanty Chloranyta; Pujiarto Pujiarto; Dewi Damayanti
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.2859

Abstract

Pengendalian kadar glukosa darah pada diabetes di Dusun 1 Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Bandar Lampung belum terintegrasi dengan baik di Wilayah Kerja Puskesmas Bernung. Hambatan yang ditemukan yakni pengetahuan kader kesehatan tidak adekuat, belum tersedianya informasi yang adekuat tentang manajemen diabetes pada kader kesehatan. Pelibatan kader kesehatan dalam edukasi mengenai diabetes menentukan keberhasilan dalam diabetes outcome. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran kader kesehatan dalam masyarakat pada diabetes. Kegiatan dilakukan di Kantor Kelurahan Dusun 1 Desa Sukabanjar Kota Bandar Lampung pada bulan Desember 2018. Metode yang dilakukan yakni ceramah, diskusi, praktek cara pengukuran kadar glukosa darah dan senam kaki serta memberikan booklet. Hasil dari kegiatan pengabdian mesyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang diabetes. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah bentuk upaya perawat dalam manajemen diabetes  dengan melibatkan kader kesehatan. Kata Kunci : Kadar glukosa darah, Kader Kesehatan, Manajemen DiabetesABSTRACT Control of blood glucose levels in diabetes in Dusun 1, Sukabanjar Village, Gedong Tataan District, Pesawaran Regency, Bandar Lampung, has not been well integrated in the Bernung Health Center Work Area. The obstacles that were found were inadequate knowledge of health cadres, insufficient information on diabetes management among health cadres. The involvement of health cadres in diabetes education determines the success of diabetes outcome. The purpose of community service activities carried out is to increase knowledge and the role of health cadres in the community on diabetes. The activity was carried out at the Subdistrict Office of Dusun 1, Sukabanjar Village, Bandar Lampung City in December 2018. The methods used were lectures, discussions, practice on how to measure blood glucose levels and leg exercises and providing booklets. The result of this community service activity was an increase in the knowledge of health cadres about diabetes. Community service activities carried out are a form of nurses' efforts in diabetes management by involving health cadres. Keyword : Blood glucose levels, Health cadres, Diabetes management
Penerapan Terapi Psikoreligius : Zikir Terhadap Tanda dan Gejala Serta Kemampuan Mengatasi Halusinasi: Implementation of Psychoreligius Therapy: Dhikr to Signs, Symptoms and Ability Overcoming hallusination Madepan Mulia Madepan; Julita Sari; Dewi Damayanti
Madago Nursing Journal Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.579 KB) | DOI: 10.33860/mnj.v2i1.379

Abstract

Introduction: Mental disorders are brain disorders characterized by disruption of emotions, thought processes, behavior and perceptions. Auditory hallucinations are hearing voices or noises in the form of less loud noises to clear words talking about the client, even to a complete conversation between two or more people where the client is told to do something that is sometimes dangerous. Useful Aim: This study aims to see the signs and symptoms of auditory hallucinations and the ability to overcome hallucinations in schizophrenic patients after being given psychoreligious therapy: dhikr in the Abung Kunang Community Health Center, North Lampung Regency. Research Methods: Using the method of giving nursing actions in the form of psychoreligious therapy: remembrance of 2 schizophrenic patients who experienced auditory hallucinations nursing problems. Reported in the form of case studies. Results: The results obtained were a decrease in signs and symptoms of hallucinations and an increase in the patient's ability to cope with hallucinations. Suggestion: Nurses are expected to provide the optimal application of psychoreligious therapy: dhikr to patients who have auditory hallucinations nursing problems.