Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DUKUNGAN SOSIAL MENINGKATKAN “SELFCARE BEHAVIOR” ANAK -, Indanah; Yetti, Krisna; Sabri, Luknis
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): JURNAL KEPERAWATAN ANAK
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari peneitian adalah mengetahui hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesayang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare behavior pada Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel dalam penelitian ini   adalah pasien usia sekolah dengantalasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Penelitian menggunakan   instrument tentang dukungan sosial dan “selfcare behavior”. Hasil menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan selfcare behavior dengan p = 0,0000 (α = 0,05).   Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk meningkatkan kemmapuan selfcare behavior pada anak usia sekolah khusunya anak dengan talasemia.
EVALUATION OF NURSING CARE BEHAVIOR CULTURE PROGRAM’S IMPLEMENTATION AT DHARMAIS CANCER HOSPITAL Novieastari, Enie; Yetti, Krisna; Nuraini, Tuti
ASEAN Journal of Community Engagement Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The concept of caring is used by nurses in providing nursing care. However, there are factors that influence nurses’ caring attitudes, such as job stress and dehumanization, which make nurse caring behavior decrease. Our program offers a solution to build a caring culture for cancer nurses. The activities carried out were the socialization of the caring culture to nurses, training for the head nurse as a change agent who guided nurses, assignment from the head of the hospital to the head nurse, and a guidance program for the head nurse as a champion to nurses. After the activity was finished, we evaluated the implementation of caring culture by focus group discussion for the head nurse. As a result, eight themes were obtained: observation guidance about caring behavior to help champions monitor and increase the nurses’ caring attitudes, training about caring to help nurses change their caring attitude, excessive workload makes nurses display less-caring behavior, Whatsapp application helps socialize caring culture, spiritual power from the inside fosters caring behavior, support from hospital leaders for caring behavior, needs for caring behavior training and therapeutic communication for all health care providers and administrative staff, needs for caring behavior standard operating procedures (SOP) and guidance from senior nurses. The number of nurses who behave caring well also increase by 38% after intervention (p = 0.021). The result of FGD can be suggestions for the hospital of ways to improve the caring culture.
DUKUNGAN SOSIAL MENINGKATKAN “SELFCARE BEHAVIOR” ANAK -, Indanah; Yetti, Krisna; Sabri, Luknis
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari peneitian adalah mengetahui hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesayang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare behavior pada Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel dalam penelitian ini   adalah pasien usia sekolah dengantalasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Penelitian menggunakan   instrument tentang dukungan sosial dan “selfcare behavior”. Hasil menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan selfcare behavior dengan p = 0,0000 (α = 0,05).   Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk meningkatkan kemmapuan selfcare behavior pada anak usia sekolah khusunya anak dengan talasemia.
KOMPETENSI PERAWAT HEMODIALISIS Hermalia, Irma; Yetti, Krisna; Adam, Muhamad
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Keperawatan Komprehensif
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.92 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v5i2.137

Abstract

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hemodialisis, perawat membutuhkan kemampuan dalam prosespengambilan keputusan yang kompleks, keterampilan dalam praktek, dan memberikan intervensi keperawatan yangholistik agar pasien dapat mengelola penyakitnya. Agar menghasilkan asuhan keperawatan hemodialisis yangberkualitas diperlukan perawat hemodialisis yang memiliki kompetensi yang baik. Penulisan ini bertujuan untukmemberikan penjelasan mengenai kompetensi perawat hemodialisis. Metode penulisan ini menggunakan literaturreview yang didapatkan dari 10 artikel mengenai kompetensi perawat hemodialisis. Data yang diperoleh melaluipenelusuran EBSCOHost, Scienedirect dan Willey Online Library. Pencarian artikel menggunakan kata kuncipengetahuan perawat hemodialisis, sikap dan keterampilan perawat hemodialisis dan kualitas asuhan keperawatanhemodialisis. Hasil penulusuran artikel didapatkan kompetensi inti perawat hemodialisis terdiri dari enam domain yaitupengetahuan tentang anatomi dan fisiologi ginjal, kemampuan memberikan informasi dan edukasi, kemampuan dalammeningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit, memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas danmengutamakan keselamatan pasien, memberikan lingkungan perawatan yang nyaman, mampu melakukan penelitiandan pengembangan ilmu pengetahuan, dan mampu mengelola dan bekerja sama dengan tim professional kesehatan laindalam proses perawatan pasien. Kesimpulan: Dengan tercapainya standar kompetensi yang baik, diharapkankeperawatan hemodialisis yang diberikan memiliki kualitas yang tinggi sehingga berdampak pada status kesehatanpasien yang optimal.
ANALISIS PERILAKU ETIK KEPALA RUANGAN PADA RUMAH SAKIT DI JAKARTA: STUDI KASUS Nurhayati, Nurhayati; Handiyani, Hanny; Yetti, Krisna; Nurdiana, Nurdiana
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol 6, No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHESIF
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3578.054 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v6i1.163

Abstract

Keperawatan dalam menjalankan praktek keperawatan harus berdasarkan kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional.. Perilaku merupakan sikap yang ditampilakan atas keputusn nilai yang di anut, pengetaahuan dan ketrmpilan yang dimiliki. Etika profesional mengacu pada penggunaan komunikasi yang logis dan konsisten, pengetahuan, keterampilan klinis, emosi dan nilai-nilai dalam praktik keperawatan. Tujuan studi kasus ini untuk melakukan analisis perilaku etik kepala ruangan dalam melaksanakan peran dan fungsinya di pelayanan keperawatan rumah sakit di Jakarta. Metode yang dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner, observasi, wawancara dan focus group discusion. Sample yang digunakan adalah seluruh kepal ruangan dan perawat primer dan pelaksana sesuai dengan rumus estimasi proporsio. Hasil yang didapat bahwa kepela ruangan membutuhkan pembekalan sebelum menjabat dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan sebagai pemimpin dan pembentukan perilaku etik melalui pendampingan senior, adanya forum FGD antar kepala ruangan dan adanya panduan perilaku etik bagi kepala ruangan sebagai dasar acuan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
ASPECTS OF SPIRITUALITY AND RELIGIUSITY IN PATIENTS END STAGE RENAL DISEASE (ESRD) Ramadhan, Muhammad Putra; Yetti, Krisna
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.942 KB) | DOI: 10.35842/jkry.v7i1.440

Abstract

Comprehensive and holistic nursing care by professional nurses is continuously improved, especially nursing care in ESRD patients. This has an impact on the importance of knowing the potential to be revamped so that the poor quality of life in ESRD patients can be enhanced one of the aspects of spirituality and religiusity included in the comprehensive and holistic. The aim of this study was to study the aspects of spirituality and religiusity in End Stage Renal Disease (ESRD) patients. This study uses a Litelature review was chosen as the method used for this study by collecting litelature from ProQuest, Wiley Online, and Scientdirect databases using the keywords "sentimental and ESRD Spritual", "Religious beliefs and ESRD "," Spiritual Beliefs and ESRD ", and "Religious and Spiritual Beliefs and ESRD" and the chosen circuit are full text journals published from 2010 to 2019, and written in English. The results is selected journal has been chosen to show that the spiritual and religious aspects are associated with QoL, HRQoL and Self-Caring in the ESRD patients undergoing HD. The relationship formed is a positive relationship where the better aspect of spirituality and religiality of ESRD patients undergoing HD then QoL, HRQoL, and Self-Caring patients are also good. In addition, the themes formed from the results of qualitative analysis, namely decision-making, the ESRD patients, participants ' spiritual pressures, self-caring meaning, self-caring action, Islamic influence on self-caring, and cultural influences on Self-caring. The aspect of spirituality and religiusity is the provision of comprehensive and holistic care services. Both aspects are proven to have a good impact on the Quality of Life (QoL), Health-Related Quality of Life (HRQoL), and self-caring in the ESRD patients undergoing HD.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN “SELFCARE BEHAVIOR” PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN TALASEMIA MAYOR DI RSUPN. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2010 Indanah, Indanah; Yetti, Krisna; Sabri, Luknis
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mendapatkan gambaran “faktor-faktor berhubungan dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesa yang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara Pengetahuan, Dukungan Sosial, Status Kesehatan, Usia, Jenis Kelamin, Lamanya Sakit dengan Selfcare behavior Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel penelitian  adalah pasien usia sekolah dengan talasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Instrumen berupa instrument pengetahuan, dukungan sosial, status kesehatan dan instrument selfcare behavior. Hasil menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, dukungan sosial dengan selfcare behavior, dengan pengetahuan yang paling dominan.  Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan tentang talasemia.
The Effectiveness of An Appreciated Inquiry-Based Intervention to Improve Nursing Handover Process: A Queasy Experimental Study Lindayani, Linlin; Yetti, Krisna
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 1 (2021): Volume 7, Nomor 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i1.30964

Abstract

Introduction: Many interventions were developed to improve the handover process, but most of them were generally target information transfer directly, individual behavior, or the more comprehensive system. Objectives : The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of an appreciated inquiry based on improving the handover process among nurses in the medical-surgical ward, Indonesia. Methods: A quasi-experimental with one group pre-test and post-test design was conducted at a medical-surgical ward at a tertiary hospital in Jakarta, Indonesia. Results: A total of 36 nurses participated in this study, including the head and registered nurse. The intervention was designed to improve the implementation of the handover process among nurses in the medical-surgical ward based on the philosophy of appreciated inquiry using four learning activities. A total of 36 nurses were joined in the study. The handover process was done on time for more than 90%, the proportion of leadership was increased 13% become 95% from 82%.Further, the use of the SBAR communication pattern improved significantly from 72% to 89%, and documentation of handover using SBAR was increased by about 20%. Discussion: The tailored intervention based on appreciated inquiry was effectively to improve the quality of the handover process, including implementation of handovers on time, and ethical leadership, communication, and documentation. Nursing management needs to continue the intervention to optimize the role and function of nurses in handover.ABSTRAKPendahuluan: Banyak intervensi dikembangkan untuk meningkatkan proses serah terima, tetapi kebanyakan dari intervensi tersebut umumnya merupakan transfer informasi target secara langsung, perilaku individu, atau sistem yang lebih komprehensif. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas penyelidikan yang dihargai berdasarkan peningkatan proses serah terima pada perawat di bangsal bedah medis, Indonesia. Metode: Sebuah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test satu kelompok dilakukan di bangsal bedah-medik di sebuah rumah sakit tersier di Jakarta, Indonesia. Hasil: Sebanyak 36 perawat berpartisipasi dalam penelitian ini, termasuk kepala dan perawat. Intervensi dirancang untuk meningkatkan pelaksanaan proses serah terima di antara perawat di bangsal bedah medis berdasarkan filosofi inkuiri dihargai dengan menggunakan empat kegiatan pembelajaran. Sebanyak 36 perawat bergabung dalam penelitian ini. Proses serah terima dilakukan tepat waktu lebih dari 90%, proporsi kepemimpinan meningkat 13% menjadi 95% dari 82%. Selanjutnya, penggunaan pola komunikasi SBAR meningkat secara signifikan dari 72% menjadi 89%, dan dokumentasi serah terima menggunakan SBAR meningkat sekitar 20%. Diskusi: Intervensi yang disesuaikan berdasarkan penyelidikan yang diapresiasi efektif untuk meningkatkan kualitas proses serah terima, termasuk pelaksanaan serah terima tepat waktu, dan kepemimpinan etis, komunikasi, dan dokumentasi. Manajemen keperawatan perlu melanjutkan intervensi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam serah terima.
OPTIMALISASI SUPERVISI PEMBERIAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA PADA RS DI JAKARTA SELATAN Pratiwi, Laras Adythia; Yetti, Krisna; Mashudi, Dudi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkep.v16i2.3097

Abstract

Keselamatan pasien dan kualitas perawatan adalah prioritas di semua layanan kesehatan termasuk rumah sakit. Rumah Sakit memfasilitasi pemberian edukasi yang merupakan faktor penunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses optimalisasi asuhan.Studi kasus ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervisi pemberian edukasi pasien dan keluarga di RS Jakarta Selatan. Data dikumpulkan melalui observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Analisis menggunakan diagram fishbone.Implementasi yang dilakukan dengan membuat instrumen supervisi pemberian edukasi dan observasi pendokumentasian pemberian edukasi pasien dan keluarga. Edukasi merupakan salah satu intervensi yang dilakukan oleh perawat. Pelaksanaan pemberian edukasi pasien dan keluarga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perbaikan form pemberian edukasi pasien dan keluarga, pengesahan instrumen supervisi dan observasi pemberian edukasi pasien dan keluarga merupakan elemen penting dalam mencapai kualitas pelayanan keperawatan.