Rita Rahmawati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POVIDONE IODINE 10% (BETADINE) DAN DAUN SIRIH DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA BERSIH MARMUT Rita Rahmawati; Hanang Rosyadi
Journals of Ners Community Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.298 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v4i1.31

Abstract

ABSTRAK Penyembuhan luka adalah proses yang kompleks dan dinamis mengembalikan anatomi kontinuitas dan fungsi. Mempercepat proses penyembuhan dalam perawatan luka menggunakan bahan tambahan seperti betadine, normal Salin, H2O2. Penelitian ini membandingkan efektivitas povidone iodine 10% (betadine), Piper Bettle L dalam mempercepat proses penyembuhan luka bersih itu.Desain penelitian True Experiment dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest dan dilakukan dengan metode simple random. Sebanyak 27 sampel dibagi dalam 3 kelompok: (1) luka bersih kelompok perawatan dengan Piper betle L, (2) kelompok perawatan luka bersih dengan betadine, (3) kelompok kontrol. Data dianalisis dengan menggunakan uji anova.Hasil penelitian menunjukkan percepatan penyembuhan luka bersih dengan nilai signifikan (F hitung (18,366)> F tabel (5,61), p <0,001). BNT, LSD dan Tukey HSD tes menunjukkan bahwa bersih penyembuhan luka percepatan pada satu kelompok sama dengan kelompok dua (p = 0,729), sedangkan pada kelompok kontrol bersih luka percepatan penyembuhan benar-benar perbedaan dengan kelompok satu (p = 0,000) dan dua ( p = 0,000).Penelitian lebih lanjut disarankan untuk membersihkan perawatan luka dengan menggunakan Piper Bettle L (daun sirih) dan betadine dapat mempercepat proses penyembuhan luka bersih. Kata kunci: Luka Bersih, Piper betle L, Povidone iodine 10% (betadine) ABSTRACT Wound healing is a complex and dynamic process as bring back the continuity anatomy and function. To quicken the healing process in wound care used additional substance such as betadine, Normal Salin, H2O2. However, using that substance is still controversial. This research to compare the effectiveness of povidone iodine 10% (betadine), Piper Bettle L in quickening clean wound’s healing process. True experiment study with pretest-posttest control group design system and conducted with simple random methode. 27 sample is divided in 3 groups : (1) clean wound care group with Piper Betle L, (2) clean wound care group with betadine, (3) control group. Data were analyzed by using One way anova test shows clean wound healing acceleration significantly (F count (18.366) > F tables (5.61), p < 0.001). BNT, LSD and Tukey HSD test indicated that clean wound healing acceleration at group one is equal to group two (p=0.729), while in the control group clean wound healing acceleration is really difference with group one (p=0.000) and two (p=0.000). Further studies are recommended to clean wound care using piper betle L and betadine can quicken clean wound healing process. Keywords : Clean Wound, Piper Betle L, Povidone iodine 10% (betadine)
PIJAT REFLEKSI MENURUNKAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (Reflection Pressure Decrease Depresion Level in Elderly) Rita Rahmawati; Hengky Firman Syah
Journals of Ners Community Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.31 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v6i1.72

Abstract

ABSTRAK Terapi pijat refleksi adalah terapi kesehatan dengan memberikan tekanan ke zona refleksi. Depresi adalah penyakit psikologis dengan gangguan perasaan atau emosi sebagai gejala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek terapi pijat refleksi untuk menurunkan tingkat depresi pada lanjut usia.Penelitian ini merupakan Pra-eksperimental dengan satu kelompok pre post test design. Sampel diambil menggunakan purposive sampling, sesuai dengan kriteria inklusi dengan besar sampel yaitu 14 lanjut usia. Variabel independen adalah terapi pijat refleksi dan variabel dependen adalah tingkat depresi. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di Panti Tresna Wreda Lamongan pada bulan Januari-Februari 2014. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan observasi.Hasil perhitungan dari tingkat depresi menggunakan Wilcoxon test didapatkan nilai signifikansi p= 0,002 (α<0,05) berarti ada pengaruh terapi pijat refleksi untuk menurunkan tingkat depresi pada lanjut usia.Pijat refleksi dapat digunakan sebagai alternatif tindakan untuk menurunkan tingkat depresi pada lanjut usia di panti wreda, sehingga para lansia merasakan kenyamanan tinggal di panti. Kata kunci: Terapi Pijat Refleksi, Tingkat depresi, Lanjut Usia. ABSTRACT Reflection pressure’s theraphy is medical theraphy which gives a pressure into the reflection’s zone. Depresi is the psychological disease with feeling disoder as the symptom. The aim of this research is to evaluate te effect of reflection pressure’s theraphy to decrease the depresion’s level in elderly.This research was a pre-experimental with one group pre post test design. Samples were recruited using purposive sampling, taken according to inclusion criteria with sample size of 14 elderly. The independent variable was reflection pressure’s theraphy and the dependent variable was depresion’s level in elderly. Data were collected using questionarrea and observation.The calculate result of the depresion’s level using Wilcoxon signed rank test with significant of value p=0.002 (p<0,05) it means that there was the effect of reflection’s pressure’s theraphy to reduce the dpresion’s level in elderly.From the result needed a good management for reflection pressure’s theraphy to decrease the depresion’s level in elderly, so that the elderly can be comfort to stay at elderly’s home. Keywords : reflection pressure theraphy, depresion’s level, elderly.
SPIRITUAL CARE MEMBACA DOA DAN DZIKIR TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SEKSIO SESAREA (Influence of Spiritual Care a Prayer and Dhikr for the Anxiety of Patients Pre Surgery Caesarean Section) Rita Rahmawati; Aliyatul Muhimmi
Journals of Ners Community Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1728.656 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v7i1.117

Abstract

ABSTRAK Kecemasan pasien preoperatif seksio sesarea penyebabnya bisa karena takut terhadap nyeri atau kematian. Kecemasan bisa dikurangi dengan pemberian spiritual care membaca doa dan dzikir yaitu bentuk intervensi perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual dengan membantu mengajarkan doa dan tehnik relaksasi berdzikir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh spiritual care membaca doa dan dzikir terhadap kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea.Desain penelitian yang digunakan adalah jenis Quasy experimental. Populasi yang diteliti adalah seluruh pasien yang akan menghadapi operasi seksio sesarea yang pertama di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dengan jumlah 38 responden. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 34 pasien dan dibagi menjadi 17 responden dengan perlakuan spiritual care membaca doa dan dzikir dan 17 responden kelompok kontrol dengan mendengarkan murrotal Alquran. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur HARS sebelum dan sesudah pemberian spiritual care membaca doa dandzikir dan sebelum dan sesudah pada kelompok mendengarkan murrotal Alquran. Analisis menggunakan uji statistik Wilxocon Signed Rank Test dan Man-Whitney Test dengan tingkat kemaknaan α < 0,05.Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan perlakuan tingkat kecemasan menurun dari cemas berat yaitu 29% resonden menjadi tidak cemas yaitu 52,9% responden. Hasil analisa uji statistik didapatkan nilai α = 0.000 yang berarti ada pengaruh spiritual care membaca doa dan dzikir terhadap kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkanperawat dapat menjadikan spiritual care membaca doa dan dzikir sebagai intervensi dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien yang akan menghadapi pembedahan khususnya seksio sesarea. Kata kunci: Spiritual care membaca doa dan dzikir, kecemasan pre operasi seksio sesarea ABSTRACTAnxiety of the preoperative caesarean sectionpatients can be caused from the fear of pain or death.  Anxiety can be decreased by giving spiritual care praying and dhikr, are one of the nurse intervention the form of spiritual fulfillment by helping teach prayer and dhikr relaxation techniques. This concept focused in the thinking addressed to the creator. This research aim was to know influence of spiritual care a prayer and dhikr for the anxiety of patients pre surgery caesarean section.This research used Quasy Experimental design. The population in this study was all of the patients who would face the first caesarean section in Muhammadiyah hospital with the total 38 patients. The total sample which fulfilling inclusion criteria as 34 patients and divided into 2 groups which 17 respondents given spiritual care treatment a prayer and dhikr and 17 respondents was control grouplistening murrotalAlquran. Collecting the data used structured interview HARS before and after the treatment.Statistical analysis used Wilxocon Signed Rank Test and Man-Whiteney Test with the level of significance α < 0,05.The result showed the level anxiety of the respondents decrease from severe anxiety (29% of the resondents) to be not worry (52, 9% of the respondents). Statistical analysis found that α = 0.000, it meansthere was an influence of spiritual care a prayer and dhikr for the anxiety of patients pre surgery caesarean section.Base on this study nurse is expected to give spiritual care, a prayer and  dhikirintervention fulfilling the spiritual needs of patients who will face surgery. Keywords: Spiritual care a prayer and dhikir, anxiety to preoperative caesarean section
PELATIHAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN MENINGKATKAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN (Documentation Training Increase Completeness of Nursing Documentation Rita Rahmawati; Fashihatul Ula
Journals of Ners Community Vol 8 No 2 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.017 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v8i2.418

Abstract

 Dokumentasi  keperawatan dalam bentuk dokumen asuhan keperawatan merupakan salah satu alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat atas perbuatan perawat selama menjalankan tugas  pelayanan keperawatan. Program pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan sebaiknya diberikan baik pada perawat yang baru bekerja maupun yang telah ada untuk menghadapi situasi-situasi yang berubah, dengan diberikan pelatihan pendokumentasian ini di harapkan supaya perawat yang baru bekerja di rumah sakit mengetahui cara pengisian yang benar dan di harapkan harus lengkap, dan perawat yang sudah lama bekerja dapat mengetahui apabila ada perubahan-perubahan dalam teknik pengisian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Preexperimental One Group Pre Post Test Design. Populasi yang diteliti 16 responden di Ruang Dewasa Umum dan Ruang Anak RS PKU Muhammadiyah Sekapuk. Total sampling didapatkan 16 sampel penelitian. Instrumen yang digunakan berupa SAP dan lembar observasi. Analisis menggunakan uji statistik Wilxocon Signed Rank Test dengan tingkat kemaknaan α < 0,05.Hasil penelitian didapatkan terdapat peningkatan kelengkapan dokumentasi keperawatan dari yang sebelumya cukup lengkap menjadi lengkap. Uji statistik didapatkan nilai ρ = 0,00 < 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada pengaruh pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan.Perawat dapat menerapkan pengisian dokumentasi keperawatan secara lengkap untuk mempertahankan kualitas asuhan keperawatan. Pimpinan Rumah Sakit bisa mengadakan pelatihan rutin, setiap orientasi perawat baru maupun perawat yang sudah lama  Kata Kunci : Pelatihan dokumentasi, asuhan keperawatan, kelengkapan   dokumentasi keperawatan.  ABSTRACT Nursing documentation in the form of document nursing care is one evidence of responsibility and accountability for the actions of nurses during duty nursing services. The training program documentation of nursing care should be given to both the nurses who have worked or who have been there to deal with situations that change, to be trained in this documentation in the hope that the nurse who had worked at the hospital knows how to fill in the correct and expected to be complete and nurses who have long worked able to know if there is a changes in filling technique. The research design used in this study is Preexperimental One Group Pre Post Test Design. The studied population of 16 respondents in the room Adults and Children space PKU Muhammadiyah Hospital Sekapuk. Total sampling obtained 16 samples of the study. Instruments used in the form of SAP and observation sheet. Analysis using statistical tests Wilxocon Signed Rank Test with significance level α < 0.05.The result showed there was an increasing completeness of documentation in nursing from the previous complete enough to be complete. The statistical test obtained value ρ = 0.00 < 0.05 mean H0 rejected and H1 accepted meaning there was of effect training on the completeness nursing documentation.Nurses can apply nursing documentation filling completely to maintain the quality of nursing care. Hospital leaders can conduct regular training,every new nurse orientation or senior nurse. Keywords: Training documentation, nursing care, nursing documentation completeness.DOI : 10.5281/zenodo.1401054
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGONTROLAN INTERDIALITIC WEIGHT GAIN DALAM UPAYA MENSTABILKAN KESTABILAN TEKANAN DARAH (Health Education About The Interdialitic Interruption Interference Control In Establishing Stable Of Blood Pressure Effect) Rita Rahmawati; Vian Sigit Tri W.
Journals of Ners Community Vol 9 No 1 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.346 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v9i1.631

Abstract

ABSTRAKPasien PGK yang secara rutin menjalani hemodialisis biasanya mengalami perubahan tekanan darah. Salah satu faktor penyebabnya adalah penambahan berat badan diantara waktu dialysis (interdialytic weight gain = IDWG). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pengontrolan IDWG terhadap kestabilan tekanan darah.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group design. Sampel  berjumlah 34 pasien hemodialisis. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang IDWG sedangkan variabel dependen adalah kestabilan tekanan darah, data diambil menggunakan lembar pengkajian tekanan darah dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan mann whitney.Hasil penelitian sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p = 0,000, sedangkan pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan didapatkan nilai p = 0,004, sedangkan perbedaan pada kelompok kontrol dan perlakuan sesudah dilakukan pendidikan didapatkan nilai p = 0,000.      Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat selalu memberikan pendidikan kesehatan pada setiap pasien hemodialisis supaya tekanan darah stabil. Kata kunci : Daun kersen, Glukosa darah, Diabetes Mellitus tipe 2 ABSTRACTPatients  CKD who regularly undergo hemodialysis usually have a change in blood pressure. One factor was the addition of weight between time dialysis (interdialytic weight gain = IDWG). The purpose of this study to determine the effect of health education on controlling the IDWG to the stability of blood pressure.This research was a quantitative research using quasi experiment method with pretest-posttest approach with control group design. The sample was 34 hemodialysis patients. The independent variable in this research is health education about IDWG while the dependent variable is blood pressure stability, data were taken using blood pressure assessment sheets and questionnaires. This study used the Wilcoxon and mann whitney test.Result of research before and after health education in treatment group got value p = 0,000, whereas in the control group before and after the education obtained p value = 0.004, while the difference in the control group and the treatment after the education obtained p value = 0,000.Recommendation result of this research for was nurse always give health education to every patient of hemodialysis so that blood pressure stable.Keywords: CKD, Blood Pressure, Hemodialysis, IDWG, Health EducationDOI: 10.5281/zenodo.1402275
HOMEBASED EXERCISE SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN LANJUT USIA DENGAN OSTEOARTHRITIS Rita Rahmawati; Siti Nur Qomariah
Journals of Ners Community Vol 10 No 1 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.412 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i1.746

Abstract

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit kronis yang menyerang tulang rawan sendi dan jaringan di sekitarnya dengan gejala nyeri, kaku dan hilangnya fungsi dari sendi. Tujuan penelitian ini adalah tercapainya kualitas hidup terkait kesehatan yang baik pada lansia.Penelitian HBET ini menggunakan quasy experimental dengan pendekatan one group pre-post test design. Data dikumpulkan dari pasien lanjut usia dengan osteoarthritis di Gresik. Pasien diambil menggunakan teknik consequtive sampling dan didapatkan 26 pasien yang sesuai dengan criteria inklusi melakukan HBET senam lutut selama 2 minggu. Osteoarthritis Knee and Hip Quality of Life (OAKHQOL) untuk mengukur kualitas hidup responden lansia dengan osteoarthritis. Paired t-test digunakan untuk menganalisis pengaruh Home Based Exercise Training (HBET).Didapatkan nilai p<0,0001 pada kualitas hidup. Pasien lansia dengan osteoarthritis yang melakukan HBET senam lutut menunjukkan peningkatan kualitas hidup. HBET dengan senam lutut efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien lanjut usia dengan osteoarthritis.Penelitian selanjutnya perlu dilakukan Home Based Exercise Training dengan penyakit degeneratif yang lain.Kata kunci: Home-Based Exercise Training, kualitas hidup, lanjut usia, osteoarthritisDOI: 10.5281/zenodo.3367799
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TERJADINYA LUKA KAKI PENDERITA DIABETES MELLITUS Rita Rahmawati; Khoiroh Umah; Adesi Rizki Indri Ani
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1067

Abstract

Diabetes disebut penyakit mematikan karena hampir sepertiga orang dengan diabetes tidak mengetahui mereka menderita diabetes mellitus, sampai penyakit tersebut berkembang menjadi serius yang berdampak pada organ atau sistem tubuh lainnya dan mengakibatkan komplikasi DM. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku pencegahan terjadinya luka kaki  penderita diabetes mellitus.Desain penelitian ini menggunakan one group pre test - post test desain, dengan populasi penelitian sebanyak 24 responden dengan tehnik total sampling dan sampel yang diambil 24 responden. Penelitian dilaksanakan di Dusun Karangpoh Kecamatan Bungah bulan Desember 2018 – Januari 2019. Variabel independennya adalah pendidikan kesehatan dengan metode ceramah, dan variabel dependennya adalah perilaku pencegahan terjadinya luka kaki DM. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan observasi.Hasil penelitian yang diperoleh pengetahuan, sikap dan tindakan menunjukkan dari analisa dengan uji statistik Wilcoxon Ranks Test didapatkan nilai signifikan =0.000 artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah terhadap perilaku pencegahan terjadinya luka kaki Diabetes Mellitus pada penderita diabetes mellitus.Pendidikan kesehatan menjadi hal yang penting karena selain sebagai salah satu pilar pengendalian dan juga upaya untuk pencegahan terjadinya luka kaki DM juga menambah wawasan untuk merawat kaki penderita, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah.Kata kunci: Diabetes Mellitus, Pencegahan Luka Kaki, Pendidikan Kesehatan.DOI: 10.5281/zenodo.4739901
PENURUNAN NYERI DISMENORE PRIMER DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI JAHE MERAH (Zingiber officinale Var. rubrum) DAN MADU Suwanto Fatima; Rita Rahmawati; Khoiroh Umah; Eka Masitho Wati
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1566

Abstract

Dismenore dikenal dengan nyeri pada perut selama menstruasi diakibatkan adanya peningkatan uterus. Untuk menurunkan nyeri akibat dismenore dengan pengobatan non farmakologis yaitu kombinasi jahe merah dan madu. Sedangkan madu memiliki kandungan vitamin E berperan dalam menghambat terbentuknya prostaglandin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan nyeri dismenore primer dengan pemberian kombinasi jahe merah dan madu. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental dengan rancangan one-group pre-post test design. Jumlah populasi 32 responden mengalami dismenore, sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling sebanyak 30 responden. Intervensi pemberian kombinasi jahe merah dan madu 1 kali sehari selama 2 hari. Variabel independen yaitu pemberian kombinasi jahe merah dan madu. Variabel dependen yaitu tingkat nyeri dismenore diukur dengan skala nyeri bourbanis. Kriteria inklusi: siswi yang mengalami dismenore primer ringan, sedang, berat, dan siswa tidak mengkonsumsi obat anti nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum pemberian kombinasi jahe merah dan madu adalah 4.8000 dan nilai rata-rata sesudah diberikan kombinasi jahe merah dan madu adalah 1.1000. sedangkan uji statistik Wilcoxon signed rank test diketahui nilai signifikan (2-tailed) = 0,000, dimana p = 0,000 < 0,05 artinya terdapat penurunan nyeri dismenore primer akibat pemberian kombinasi jahe merah dan madu. Pengobatan non farmakologis salah satunya adalah kombinasi jahe merah dan madu dapat dimanfaatkan sebagai penurunan nyeri akibat dismenore. DOI: 10.5281/zenodo.6033667