Dahliana Abdullah
Jurusan teknik kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacg.) sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Pembuatan Biopelet Dahliana Abdullah; Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting; Ishak Ishak; Rozanna Dewi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 2 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i2.6013

Abstract

Kebutuhan energi makin meningkat seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan penggunaan energi dari bahan baku fosil menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca, sehingga perlu penyediaan sumber energi pengganti yang ramah lingkungan yaitu biopelet. Biopelet merupakan jenis bahan bakar padat berbasis limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan untuk membuat energi alternatif yang berupa biopelet dengan memanfaatkan limbah serabut kelapa sawit, menentukan jenis dan persen perekat terhadap kualitas biopelet. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu persiapan bahan baku, pencampuran perekat dengan variasi jenis dan persen perekat, dan pencetakan biopelet. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah Limbah serabut kelapa sawit PT IBAS bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk biopelet. Biopelet terbaik berdasarkan jenis perekat yaitu biopelet dengan perekat tepung tapioka + sagu. Persen perekat sangat mempengaruhi kualitas biopelet yang dihasilkan, dimana semakin besar persen perkat maka semakin besar kadar air dan kadar abu yang didapatkan. Nilai kalor dipengaruhi oleh kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat, dimana semakin tinggi kadar air dan kadar abu naka semakin rendah nilai kalor yang didapatkan, sebaliknya semakin tinggi kadar zat terbang dan korbon terikat maka semakin tinggi pula nilai kalor. Biopelet terbaik dari masing-masing perekat adalah biopelet dengan perekat 7,5% mendapatkan kadar air 9,8%, kadar abu 8,8%, kadar zat terbang 73,8%, kadar karbon terikat 10,1%, dan nilai kalor yaitu 16.451 j/g.