Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerjemahan Modalitas dalam Teks Bahasa Jepang ke dalam Teks Bahasa Indonesia Jonjon Johana; Nani Sunarni; Risma Rismelati
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 1 No. 1 (2018): Versi Cetak
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.149 KB) | DOI: 10.22236/taiyou.v1i1.4810

Abstract

Bahasa Jepang dikenal sebagai salah satu bahasa yang memiliki keunikan dan bentuk yang variatif dalam menyampaikan maksud atau ide penutur. Secara umum bentuk- bentuk tersebut ditandai dengan sufiks, penanda modalitas dan lainnya. Contoh, dalam kalimat (1) “watashi mo yatte miru beki datta ne” „saya pun waktu itu semestinya mencobanya juga ya‟. (2) “Byounin wa yukkuri yasumu mono da” „orang sakit semestinya istirahat dengan tenang‟. Penanda modalitas yang digunakan oleh kedua kalimat tersebut berbeda. Modalitas dalam teks (1) ditandai dengan modalitas obligasi (beki), tetapi pada kalimat (2) ditandai dengan modalitas eksplanasi (mono). Sehingga, kedua modalitas tersebut dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kata yang memiliki makna sama yang merupakan modalitas obligasi, semestinya. Hal ini menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Jepang berbahasa ibu, bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian secara lebih mendalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode desktriptif kualitatif. Penelitian ini akan dianalis melalui 3 tahapan, yakni pengumpulan data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan berdasarkan teori Miles dan Huberman (1998) dan teori Muntaha (2006). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks berbahasa Jepang. Hasil dari penelitian ini mengambarkan bahwa dalam proses penerjemahan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia, terdapar adanya teknik penambahan dan parafrasa. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam teori penerjemahan, dan dapat digunakan sebagai referensi dalam proses penerjemahan teks bahasa Jepang ke dalam teks bahasa Indonesia.
Kesalahan Penggunaan Keigo dalam Drama Nihonjin No Shiranai Nihongo Nani Sunarni; Hilda Dian Estherina
Jurnal Bahasa Jepang Taiyou Vol. 2 No. 1 (2019): Versi Cetak
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.276 KB) | DOI: 10.22236/taiyou.v2i1.4834

Abstract

This study aims to describe language errors in honorific between native speakers (Japanese) and non native speakers (foreign students). This research uses a drama series called Nihonjin No Shiranai Nihongo (2010) as data source. The research applies analytical descriptive method to the dialogue discourses used as the data. It starts from data collecting process to be analyzed later based on the theory of language errors in the view of Yoshikawa (1997) and Error Analyis of Norish (1989). Based on the results of the analysis, it is identified that language errors occur due to lack of language understanding, error in Japanese honorifics. This research is theoretically very useful in adding references for the study of language errors and can practically be used as a basic for learning Japanese, especially learning Kaiwa.