Claim Missing Document
Check
Articles

Terapi musik sangat efektif untuk menurunkan perilaku atau gangguan kecemasan (anxiety disorder): Studi meta analisis Abigail Christine Novianti; Ananta Yudiarso
Jurnal Psikologi Udayana Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2021.v08.i01.p06

Abstract

Perilaku atau gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan kejiwaan, yang bila tidak diatasi dan ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada seseorang hingga berakibat kematian. Berbagai penelitian intervensi dilakukan untuk mengatasi perilaku atau gangguan kecemasan, salah satunya adalah terapi musik yang dapat diterapkan secara klasikal atau kelompok. Berbagai penelitian mengatakan bahwa terapi musik dapat mengurangi kecemasan individu. Meskipun begitu, terdapat berbagai teori dan hasil penelitian yang berbeda-beda mengenai pengaruhnya dalam menurunkan kecemasan individu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi meta-analisis dengan merevieu 14 jurnal penelitian internasional yang relevan dengan variabel penelitian dan melibatkan 1445 orang subjek. Hasil penelitian diperoleh adanya effect size (random effect) yang besar, dengan tidak ada bias. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa music therapy merupakan intervensi yang sangat efektif secara signifikan untuk menurunkan kecemasan individu.
Studi meta analisis: Emotion regulation training untuk menurunkan tingkat kecemasan Devi Damar Lestari; Ananta Yudiarso
Jurnal Psikologi Udayana Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2022.v09.i01.p05

Abstract

This research aims to determine the effectiveness of emotion regulation training to reduce anxiety levels. The method used in this study is a meta-analysis by reviewing the previous literature of 14 journals published internationally. The number of participants in this study were 877 subjects consisting of 469 subjects in the experimental group and 408 subjects in the control group. Then processing the M, SD, N data in each group to find the effect size value. The result of the effect size of the random effect model is -0.295 (95% CI = -1.69 to 1.10), I2 (inconsistency) = 98.72%, and Egger value: bias = 0.212. Based on these data, training based on emotion regulation is not effective enough in reducing anxiety levels (small effect size).
Efektivitas Mindfulness Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Desak Ulan Sukmaning Ayu; Ananta Yudiarso
Jurnal Psikologi Udayana Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2021.v08.i02.p02

Abstract

Mindfulness is an intervention that has an influence on the quality of life of individuals. This study aims to measure and explain the effectiveness of providing mindfulness interventions to improve quality of life using a meta-analysis method through a literature review of 17 international research journals from 2008 to 2020 that are relevant to mindfulness and quality of life. Participants in the study was 1699 people divided into two groups: 871 people in the experimental group and 828 people in the control group. The results of data processing carried out by looking at the value of Mean (M), Standard Deviation (SD), and the number of samples (N) found on the effect size value from random effect model, which is equal to 0.161 (95% CI = 0.0 to 0.63, P = 0.049679) with I2 (inconsistency) = 89.0%. The meta-analysis test it can be concluded that mindfulness gives little effectiveness to the quality of life of individuals. This is because mindfulness interventions tend to affect psychological conditions related to quality of life.
Analisis Dampak Sosial, Budaya, dan Psikologis Lajang di Indonesia Dwi Hardani Oktawirawan; Ananta Yudiarso
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 13, No 2: Oktober 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pamator.v13i2.7872

Abstract

Jumlah lajang di Indonesia mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan terkait lajang baik dari sudut pandang sosial, budaya, maupun psikologis. Analisis dilakukan secara kualitatif terhadap data statistik kependudukan serta artikel ilmiah terkait lajang di Indonesia yang kemudian hasilnya disajikan dalam bentuk narasi. Lajang di Indonesia mendapatkan berbagai pandangan dari masyarakat baik positif maupun negatif. Seorang lajang dianggap lebih bebas, modern, mandiri, dan berfokus pada karir. Secara negatif lajang juga dianggap kesepian, tidak menarik, dan kurang pandai bersosialisasi. Pandangan negatif serta kurangnya penerimaan membuat lajang merasa tertekan. Secara jangka panjang peningkatan jumlah lajang juga dapat memicu permasalahan baru. Meningkatnya jumlah lajang berpotensi menurunkan angka kelahiran yang kemudian mengakibatkan rendahnya presentase penduduk usia produktif di masa mendatang.
METODE INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS (IPA): PERSEPSI TENAGA KESEHATAN DAN PASIEN TERHADAP PENGOBATAN ASMA Marthy Meliana Ariyanti Jalmav; Amelia Lorensia; Ananta Yudiarso; Daniel Maranatha
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2021): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.628 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v6i2.691

Abstract

Pharmaceutical care by pharmacists in the management have an important role of treatment monitoring. Optimal asthma treatment for patients requires cooperation between patients, healthcares, involving doctors, nurses, and pharmacists. Therefore the purpose of this study is to know the perception of healthcares and patients about asthma treatment and pharmaceutical cares on asthma mangement. The method of this study is based on phenomenological perspective with interpretative phenomenological analysis (IPA) on pulmonologist, outpatient asthma, pharmacist and nurse who directly correlated with asthma treatment at a hospital in Surabaya conducted for two years using purposive sampling. The results of this study indicate that asthma patients know how to manage asthma and use asthma drugs well. In addition it is known that asthma patients feel the role of doctors in the treatment of asthma is very dominating; pulmonologists and nurses perceive that the role of pharmacists is limited to drug delivery; and pharmacists assume that their role has been well done although not all patients get the same asthma treatment education. It is therefore necessary to evaluate the role of pharmacist in performing its role in the treatment of this asthma in order for a more harmonious collaboration.
Well-Being dan Happiness Pengemis Jalanan di Surabaya Putri Purnamasari; Ananta Yudiarso; Marselius Sampe Tondok
Keluwih: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2020): Keluwih: Jurnal Sosial dan Humaniora (October)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/soshum.v1i2.3106

Abstract

Abstract - The phenomenon of street beggars to be one of the problems in Surabaya city. Life in the city, will bring psychological burden such as dissatisfaction, loss of life spirit, inner problems and problems to others, etc. Consequences received as street beggars can also elicit other psychological problems. This study is a descriptive study that aims to know the picture of well- being and happiness on street beggars in Surabaya. Sampling was done by snowball sampling and obtained the number of samples of 80 subjects. Data were taken using a questionnaire from the adaptation scale of Ryff's Scale of Psychological Well-Being (PWB) and the adaptation scale of Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). The results showed that the well-being of street beggars tends to be high as much as 34%, 60% tends to be moderate and 6% tends to be low.. Street beggars have a high well-being because most of them are able to realize the purpose of life according to their standard of living. The joy of street beggars is known amongst them; quite happy (31%), feeling happier or happier (34%), and feeling unhappy (35%).Keywords: well-being, happiness, street beggars. Abstrak - Fenomena pengemis jalanan menjadi salah satu permasalahan di kota Surabaya. Kehidupan di kota memunculkan beban psikologis seperti ketidakpuasan, kehilangan semangat hidup, masalah batin dan masalah terhadap orang lain. Konsekuensi yang diterima sebagai pengemis jalanan juga dapat memunculkan permasalahan psikologis lainnya. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran well-being dan happiness pada pengemis jalanan yang ada di Kota Surabaya. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan snowball sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 subjek. Data diambil menggunakan kuesioner dari skala adaptasi dari Ryff’s Scale of Psychological Well-Being (PWB) dan skala adaptasi dari Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). Hasil penelitian diketahui well-being yang dimiliki pengemis jalanan cenderung tinggi sebanyak 34%, cenderung sedang 60% dan cenderung rendah 6%. Pengemis jalanan memiliki well-being yang tinggi dikarenakan kebanyakan dari mereka mampu merealisasikan tujuan hidup sesuai dengan standar hidup mereka masing- masing. Kebahagiaan pengemis jalanan diketahui diantaranya; cukup bahagia (31%), merasa lebih bahagia atau bahagia (34%), serta merasa tidak bahagia (35%).Kata kunci: kesejahteraan, kebahagiaan, pengemis jalanan
Art Therapy Kurang Efektif Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan: Studi Meta-Analisis Putu Ayu Onik Pratidina; Ananta Yudiarso
Psychocentrum Review Vol 3, No 2 (2021): Psychocentrum Review
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/pcr.32716

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas art therapy dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian ini adalah studi meta-analisis melalui reviu literatur yang melibatkan 13 jurnal internasional yang sesuai dengan variabel penelitian. Adapun jumlah total partisipan dari seluruh jurnal yang digunakan adalah 596 orang. Kegiatan art therapy yang dilakukan dalam proses intervensinya adalah art-making (seperti melukis, mewarnai, menggambar, dan membentuk clay). Berdasarkan pengolahan data Mean, Standard deviation, dan jumlah sampel yang digunakan, diperoleh nilai effect size cohen’s d sebesar 0,570 (95% CI = -1,022 sampai -0,117) dengan I² (inconsistency) = 83,4% (95% CI = 72,3% sampai 88,8%). Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa tidak terdapat bias publikasi dalam penelitian. Dari nilai effect size cohen’s d tersebut, dapat dikatakan bahwa efek dari pemberian art therapy kurang efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan yang dimiliki oleh individu.
Kecerdasan Emosional Kurang Efektif Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Meta Analisis Junaid Ridha Akbar; Ananta Yudiarso
Jurnal Diversita Vol 6, No 2 (2020): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v6i2.4234

Abstract

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya menyatakan bahwa hubungan kecerdasan emosional berdampak pada peningkatan kinerja kerja karyawan. Penelitian meta-analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional terhadap kinerja kerja karyawan. Pada penelitian ini peneliti melakukan reviu terhadap 14 jurnal yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan kinerja kerja pada 10 tahun terakhir. Penelitian ini adalah penelitian meta-analisis dengan tujuan untuk meningkatkan daya analisis dari penelitian sebelumnya yang melihat korelasi antara kecerdasan emosional dan kinerja kerja. Penelitian ini melibatkan total partisipan sebanyak 5110, yang dianalisis menggunakan website Meta-mar (Free Online Meta-Analysis Service) yang berdasarkan pada jumlah partisipan (N) dan nilai korelasi antar variabel (r). Hasil analisis menunjukkan nilai effect size 0,47 (95% CI = 0.331 - 0.541, p = 0.0) dengan nilai inconsistency (I2) sebesar 96,1%.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kinerja kerja berkorelasi negatif dan termasuk dalam kategori medium effect size. Hasil ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memberikan efek yang kurang signifikan dalam mempengaruhi kinerja kerja karyawan.
Studi Meta-Analisis: Hubungan antara Stres Kerja dan Kinerja Karyawan Muhamad Latifun Nadzif; Ananta Yudiarso
Jurnal Diversita Vol 7, No 1 (2021): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i1.4549

Abstract

Kinerja karyawan merupakan hasil dari pencapaian dan usahanya yang telah dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pada pekerjaannya. Berbagai macam penelitian tentang kinerja karyawan telah dilakukan dan salah satunya stres kerja memiliki keterkaitan pada tinggi dan rendahnya kinerja seorang karyawan. Pada penelitian studi meta-analisis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara job stress dan employee performance. Penelitian ini peneliti melakukan reviu yang melibatkan 15 studi jurnal yang berkaitan dengan job stress dan employee performance pada 10 tahun terakhir dan dengan jumlah responden sebanyak 2638. Hasil dari penelitian studi meta analisis ini menunjukkan korelasi yang small effect size sebesar r =-0,11 (95% CI= -0,337. 0,13) confidence intervalnya akan ada dengan heterogeneity = 97.1% maka meta analisis ini menggunakan random effect size. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa stres kerja kurang berkorelasi secara langsung dengan kinerja seorang karyawan karena memiliki small effect size. Hal ini mengisyaratkan ada variabel-variabel lain yang memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada stres kerja.
Studi Meta-Analisis : Efektivitas Cognitive Behavioural Therapy untuk Meningkatkan Self-Esteem Rizki Sakinah Dewi; Ananta Yudiarso
Jurnal Diversita Vol 7, No 2 (2021): JURNAL DIVERSITA DESEMBER
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v7i2.5038

Abstract

Teknik Cognitive Behavioural Therapy adalah sebuah teknik intervensi yang cukup efektif untuk dapat meningkatkan self-esteem individu. Self-esteem yang dimiliki oleh individu akan memengaruhi tingkat kesejahteraannya dan akan memengaruhi bagaimana ia dapat memandang dirinya sendiri secara positif atau negatif. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui apakah teknik intervensi Cognitive Behavioural Therapy dapat membantu meningkatkan self-esteem pada individu. Metode yang digunakan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan teknik Cognitive Behavioural Therapy tersebut ialah metode meta-analysis, yang dilakukan dengan melihat effect size dari 20 jurnal eksperimen penelitian terdahulu. Effect size didapatkan dengan melihat jumlah partisipan (N), mean (M), dan standard deviasi (SD) pada setiap kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik Cognitive Behavioural Therapy tidak cukup efektif untuk meningkatkan self-esteem pada individu (Hedges’g = 0.34), (95%CI = 0.11 hingga 0.3; dan I2 = 88.0% ), hal ini dikarenakan keberhasilan seorang individu untuk meningkatkan self-esteem juga dapat dipengaruhi oleh dukungan sosial yang diterimanya dari lingkungan, baik keluarga maupun sosial.