Deviani Utami
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA MATARAM ILIR KEC. SEPUTIH SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019 Yesi Nurmalasari; Novaldo Yudhasena; Deviani Utami
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.717 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i2.2122

Abstract

. Berdasarkan data situasi dan analisis gizi di Indonesia pada tahun 2017 Status gizi balita diukur dengan indeks tinggi badan per umur (TB/U), tinggi badan per umur (TB/U). Hasil pengukuran status gizi tahun 2017 dengan indeks TB/U pada balita 0-59 bulan, mendapatkan persentase balita pendek sebesar 8,6%, dan sangat pendek sebesar 19,0%. Provinsi dengan persentase balita pendek dan sangat pendek terbesar adalah Kalimantan Barat (32,5%) dan terendah adalah Sumatera Selatan (14,2%). Diketahui hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir Kec. Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, Populasi seluruh balita usia 6-59 bulan sebanyak 463 orang. Sampel sebanyak 215 orang dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Distribusi frekuensi kejadian stunting pada balita, dengan kategori mengalami stunting sebanyak 106 responden (49,3%). Distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan, dengan kategori tidak normal sebanyak 111 responden (51,6%). Hasil analisis diperoleh nilai (p-value 0,000< α 0,05). OR: 18,280. Kesimpulanya ada hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan.
HUBUNGAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA SIDODADI KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2018 Deviani Utami; Tusy Triwahyuni; Yelin Julita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.398 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i3.2269

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Desa Sidodadi merupakan salah satu desa di Kabupaten Pesawaran yang endemis malaria dengan API (Annual Parasite Insidence) pada tahun 2018 dari bulan ke bulan semakin meningkat. Pada bulan Agustus penderita mencapai 63 orang, meningkat menjadi 72 orang di bulan September dan di bulan Oktober angka penderita malaria menjadi 111 orang. Kejadian malaria disebabkan adanya kontak manusia dengan nyamuk malaria dan didukung oleh kondisi lingkungan yang kurang baik. Mengetahui hubungan lingkungan rumah dengan kejadian malaria di Desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran tahun 2018. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu random sampling. Data kejadian malaria diperoleh dari data sekunder dengan hasil laboratorium positif malaria di Puskesmas Hanura dan data kondisi fisik rumah diperoleh dari hasil pengisian lembar observasi, serta dianalisis berdasarkan univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Dari 62 responden (31 kasus dan 31 kontrol). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan semak-semak di lingkungan rumah dengan kejadian malaria dengan nilai p-value 0,000 (OR=7,028), terdapat hubungan kandang ternak di lingkungan rumah dengan kejadian malaria dengan nilai p-value 0,000 (OR=7,028) dan terdapat hubungan genangan air/parit di lingkungan rumah dengan kejadian malaria dengan nilai p-value 0,000 (OR=14,175). Kesimpulannya bahwa lingkungan rumah menunjukkan adanya hubungan yang bermakna terhadap kejadian malaria maka disarankan adanya penyuluhan bagi masyarakat serta perbaikan dan kebersihan pada lingkungan rumah.