p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Telematika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sistem Informasi Manajemen Data Historis Artis untuk Mendukung Penilaian Performa (Studi Kasus: XYZ Entertainment) Tamsir Hasudungan Sirait; Yosi Yonata; Tiatira Angkouw
Jurnal Telematika Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

XYZ Entertainment adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri hiburan, dalam hal ini menangani manajemen artis dan label rekaman. Manajemen artis yang efektif tidak terlepas dari pengambilan keputusan yang tepat dari owner sebagai top management dalam mengelola maintenance performa artis, di mana keputusan yang dikeluarkan bisa mempengaruhi peningkatan penjualan artis dan juga peningkatan penghasilan perusahaan. Namun, pengambilan keputusan yang tepat oleh owner sulit dilakukan karena belum terdapat penilaian performa artis yang akurat. Hal ini disebabkan oleh proses pengelolaan data historis job dan penjualan lagu artis masih diolah secara konvensional, di mana masing-masing data dikelola oleh pihak yang berbeda dan tidak terpusat, dan owner kadang kala mengalami kesulitan dalam mengakses data. Selain itu, data-data tersebut belum diolah menjadi informasi performa artis yang akurat dengan metode perhitungan performa artis yang tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi manajemen data historis artis yang terintegrasi, sehingga memudahkan owner dalam pengaksesan dan pengevaluasian informasi performa. Sistem informasi manajemen data historis yang terintegrasi secara digital dapat mempermudah pengelolaan data dan mempermudah perhitungan performa artis setiap bulannya dengan perhitungan matematis, sehingga informasi performa artis dapat tersedia dan informasi tersebut dapat membantu owner dalam proses pengambilan keputusan. Hasil dari penelitian ini adalah, melalui sistem informasi manajemen data historis yang sudah terintegrasi dan terotomatisasi, serta pengolahan data oleh sistem yang telah menghasilkan informasi performa artis, maka proses pengelolaan data, akses data, pengevaluasian informasi performa dapat dilakukan lebih mudah dan cepat, dan pengambilan keputusan oleh owner dapat dilakukan dengan lebih akurat berdasarkan nilai performa artis setiap bulannya.
Perancangan Sports Management Information System Untuk Penilaian Performa Fisik Pemain Sepakbola (Studi Kasus: Persatuan Sepakbola X) Yosi Yonata; Arief Samuel Gunawan; Oktavianus Rondonuwu
Jurnal Telematika Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persatuan Sepakbola (PS) X adalah tim sepakbola profesional yang berada di salah satu kota di Indonesia. Data-data yang tersebar membuat pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan kesehatan fisik di PS X mengalami kesulitan dalam mengakses dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Akibat dari permasalahan tersebut adalah pelatih kepala mengalami kesulitan dalam proses pengambilan keputusan teknis yaitu membuat komposisi strategi dan susunan pemain yang akan bertanding secara cepat dan tepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dikembangkan Sports Management Information System yang berguna untuk mengelola dan memproses data-data kesehatan dan fisik pemain sepakbola dengan menggunakan acuan standar dalam Journal Sports and Medicine, 6th World Congress on Science Football. Sistem ini membantu pihak yang berkepentingan untuk mempersingkat waktu dalam mengakses data-data kesehatan fisik sehingga memudahkan pihak tersebut dalam proses pengambilan keputusan dari informasi yang diperolehnya. X Football Association is a professional football team in the an Indonesian city. The data is processed by many people such as the head coach, doctor team, physiotherapist and physical trainer. The absence of a media that can bridge the data flow and information on the physical health of football players at X Football Association resulted in much wasted time. Scattered data causes the parties involved in the management of physical health in this club had difficulty in accessing and communicating with each other. The head coach had difficulties in the speed of technical decision making the composition of the strategy and structure of players who will compete. A Sports Management Information System for managing and processing data and physical health of football players is developed in order to overcome these problems, using a standard reference in the Journal of Sports and Medicine, 6th World Congress on Science Football. This system helps the involved parties to shorten the time of accessing physical health data to facilitate the parties in the decision-making process of the obtained information.
Perancangan dan Implementasi Service Monitoring System (Studi Kasus: PT Z) Herastia Maharani; Yosi Yonata; Indra Henrie Manarisip
Jurnal Telematika 2018: Industrial Engineering Seminar and Call for Paper (IESC) 2018
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Z is a manufacturer company and the sole agent for Y-brand diesel-engine vehicles and its components. PT Z main business consists of vehicle and spare parts sales, and repair services. For the repair services, PT Z provides normal repair service and body repair service. In providing repair services for the customer’s vehicle, the company encounters difficulties in providing the information regarding the status of the customer vehicle that is being repaired at the repair shop. This problem occurred because the service advisor whom responsible to serve customer is not stationed at the repair shop. Thus, when providing the information to the customer, the service advisor needs to check the physical condition of the vehicle in the workshop. In addition, there are difficulties for the repair shop in monitoring the status of each workstation in the workshop which is a place for repairing customer vehicle. Monitoring is required so that if there is any issue on a workstation, the company can immediately take action to solve these issues so it will not hinder the repair process. The system designed to assist the integration between the service advisor, the workshop, and the head of the workshop as the party responsible for all activities in the workshop. The head of the workshop is responsible for monitoring every customer service vehicle status and workstation status in the workshop. The system designed can also help the customer to be able to monitor directly the status of the vehicle being in-service at the workshop without having to contact the service advisor. Besides that, the system designed can also provide reports related to the number of repairs performed in the company in a month, either the normal service or the body repair service. Based on User Acceptance Test that has been done, repair monitoring system for service advisor has Performance Expectancy value of 85%, workshop head has 90% Performance Expectancy, and for the customer has Performance Expectancy value of 88%. PT Z adalah produsen dan agen tunggal dari kendaraan bermesin diesel bermerk Y beserta komponennya. PT Z bergerak di bidang penjualan mobil dan suku cadang, serta service kendaraan. Untuk layanan service kendaraan, PT Z menyediakan jasa service normal dan body repair. Dalam melakukan pelayanan service kendaraan customer, perusahaan mengalami kesulitan ketika harus memberikan informasi terkait status kendaraan customer yang sedang diperbaiki di bengkel perusahaan. Hal ini dikarenakan bagian service advisory yang bertugas untuk melayani customer tidak berada di bengkel, sehingga ketika akan memberikan informasi kepada customer maka bagian service advisor harus melakukan pengecekan kondisi fisik kendaraan customer. Selain itu terdapat kesulitan bagi perusahaan dalam melakukan pemantauan terhadap status dari setiap workstation yang ada di bengkel yang menjadi tempat perbaikan kendaraan customer. Pemantauan diperlukan agar ketika terjadi kendala pada workstation maka pihak perusahaan dapat langsung mengambil tindakan untuk mengatasi kendala tersebut sehingga tidak akan menghambat proses service kendaraan customer. Sistem yang dirancang membantu adanya integrasi diantara service advisor, bagian bengkel, dan juga kepala bengkel sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang ada di bengkel. Kepala bengkel bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan terhadap setiap status service kendaraan customer dan status workstation yang ada di bengkel. Sistem yang dirancang juga dapat membantu pihak customer untuk dapat melakukan pemantauan secara langsung terhadap status kendaraannya yang sedang di-service dibengkel tanpa harus menghubungi bagian service advisory. Selain itu sistem yang dirancang juga dapat memberikan laporan terkait jumlah service yang ada di perusahaan dalam sebulan baik service normal atau service body repair. Berdasarkan User Acceptance Test yang dilakukan, sistem monitoring service untuk bagian service advisory memiliki nilai performance expectancy sebesar 85%, bagian kepala bengkel memiliki nilai performance expectancy sebesar 90%, dan bagi customer memiliki nilai performance expectancy sebesar 88%.
Perancangan Knowlege Sharing System untuk Penggemar Ikan Hias Yosi Yonata; Andy Prasetya Hartanto; Bhudiana Soefian
Jurnal Telematika Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ornamental fish-keeping is one hobby that widely spread in Indonesia. However, the ornamental fish enthusiasts often have difficulty because information about the kinds of ornamental fish and ornamental fish farming knowledge scattered in various sites. Ornamental fish enthusiasts need a forum to share the knowledge they need. Knowledge Sharing System was built to accommodate such knowledge. In the Knowledge Sharing System, knowledge which has been obtained by each fan based on experience can be utilized by other fans.Memelihara ikan hias merupakan salah satu hobi yang luas tersebar di Indonesia. Namun, penggemar ikan hias seringkali mengalami kesulitan karena informasi tentang jenis-jenis ikan hias dan pengetahuan tentang pemeliharaan ikan hias tersebar di berbagai situs. Penggemar ikan hias memerlukan suatu wadah untuk berbagi pengetahuan yang mereka butuhkan. Knowledge Sharing System dibangun untuk mewadahi pengetahuan tersebut. Dalam Knowledge Sharing System ini, pengetahuan yang telah diperoleh masing-masing penggemar berdasar pengalaman dapat dimanfaatkan oleh penggemar yang lain.
Perancangan Sistem Informasi Ekstrakurikuler Berbasis Web di SMA XYZ Yosi Yonata; Evasaria Magdalena Sipayung; Selly Marselina
Jurnal Telematika Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

XYZ High School in Bandung City routinely holds extracurricular activities, but it is constrained due to difficulties in accessing data, lack of data integration, and difficulty in coordination between parties involved. To overcome theseobstacles, a web-based Extracurricular Information System was designed. With this information system, parties involved in extracurricular activities can coordinate well, access data more easily, and data integration facilitates the process of assessment and preparation of activity reports.SMA XYZ di Kota Bandung rutin mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, namun terkendala karena karena kesulitan akses data, kurangnya integrasi data, dan sulitnya koordinasi antar pihak yang terlibat. Untuk mengatasi kendala tersebut, dirancang suatu Sistem Informasi Ekstrakurikuler berbasis web. Dengan sistem informasi tersebut, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat berkoordinasi dengan baik, akses data lebih mudah, dan integrasi data memperlancar proses penilaian dan penyusunan laporan kegiatan.
Evaluasi Perkuliahan Daring Menggunakan Metode Naive Bayes dan Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) Cut Fiarni; Yosi Yonata; Romario Romario
Jurnal Telematika Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The spread of Covid-19 to almost all countries in the world affects various aspects of human life. Through Circular Letter Number 4 of 2020 concerning the Implementation of Education Policies in the Emergency Period of the Spread of Covid-19, the government decided to change the implementation of offline learning to online learning. XYZ University in Bandung City already has a Quality Assurance Division that is tasked with evaluating the use of information technology (IT) for the offline learning process, but it also needs an IT utilization evaluation instrument related to all aspects of online learning. This research aims to create an online learning evaluation system based on international standards by considering the quality aspects of the educational system, support system, learner quality, instructor quality, and information quality. PSSUQ method is used for 4 assessment categories with a 7-point Likert scale assessment of the technology usability concept. Meanwhile, the Naive Bayes method is used to analyse the polarity of comments related to the effectiveness of IT utilization in the online learning process. The results obtained from research on students of the Department of Information Systems class of 2018 and 2019, obtained 18 subcategories successfully exceeded the target with a score of 5.18. The ease to learn and ease to use subcategories have the highest average score of 6.30, while the previous experience subcategory has the lowest average score of 5.18. The ease to learn and ease to use subcategories have the highest average score of 6.30, while the previous experience subcategory has the lowest average score of 5.26. For processing the polarity of comments regarding the ease to use subcategory, a positive sentiment of 90.3% was obtained, visualized using a word cloud. The results of this study show that out of 24 subcategories of assessment aspects, only 1 is still below the average target and the utilization of IT in the online learning process meets its utilization objectives. The resulting evaluation instrument can be utilized as part of a sustainable quality assurance process. Penularan Covid-19 yang menyebar ke hampir seluruh negara di dunia mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, pemerintah memutuskan untuk mengganti pelaksanaan pembelajaran luring menjadi pembelajaran daring. Perguruan Tinggi XYZ di Kota Bandung telah memiliki Divisi Penjaminan Mutu yang bertugas untuk mengevaluasi pemanfaatan teknologi informasi (TI) untuk proses pembelajaran luring, akan tetapi dibutuhkan pula instrumen evaluasi pemanfaatan TI terkait keseluruhan aspek pembelajaran secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem evaluasi pembelajaran daring berdasarkan standar internasional dengan mempertimbangkan aspek kualitas educational system, support system, learner quality, instructor quality, dan information quality. Digunakan metode PSSUQ untuk 4 kategori penilaian dengan 7 skala poin penilaian skala Likert terhadap konsep usabilty teknologi. Sementara itu,metode Naive Bayes digunakan untuk  menganalisis polaritas komentar terkait efektivitas pemanfaatan TI pada proses pembelajaran daring. Hasil yang diperoleh dari penelitian terhadap mahasiswa Departemen Sistem Informasi angkatan 2018 dan 2019, didapatkan 18 subkategori berhasil melebih target dengan skor 5,18. Subkategori ease to learn dan ease to use memiliki rata-rata skor tertinggi yaitu 6,30, sedangkan subkategori previous experience memiliki rata-rata skor terendah yaitu 5,26. Untuk pengolahan polaritas komentar mengenai subkategori ease to use,didapatkan sentimen positif sebesar 90,3% yang divisualisasikan menggunakan word cloud. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 24 subkategori aspek penilaian hanya 1 yang masih bernilai dibawah target rata-rata dan pemanfaatan TI pada proses pembelajaran daringtersebut memenuhi tujuan pemanfaatannya. Instrumen evaluasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bagian proses penjaminan mutu yang berkelanjutan.