Kajian ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisis penyajian informasi Karaeng Pattingalloang di Museum Karaeng Pattingalloang. Ia adalah seorang mangkubumi dan cendekiawan Kerajaan Gowa-Tallo yang namanya termashur hingga Eropa. Ia juga menjadi inspirasi dalam pemberian nama museum, yaitu Museum Karaeng Pattingalloang. Akan tetapi, informasinya masih minim dikomunikasikan oleh museum, bahkan belum dikaitkan dengan koleksi museum. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka, pengolahan data dengan analisis SWOT, serta penarikan kesimpulan sesuai dengan konsep museologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa museum harus mengomunikasikan informasi yang lebih detail secara menyeluruh terkait Karaeng Pattingalloang. Pengembangan penyajian informasi tersebut didasarkan atas konsep alur cerita, yang di dalamnya menjelaskan konten pameran, metode penyampaian informasi, dan deskripsi ide, koleksi, dan media informasinya. Alur cerita juga membantu museum untuk menghubungkan pesan pameran dengan pengunjung, sehingga mereka dapat memahami secara keseluruhan cerita warisan budaya Karaeng Pattingalloang. Kajian ini bertujuan untuk memaparkan dan menganalisis penyajian informasi Karaeng Pattingalloang di Museum Karaeng Pattingalloang. Ia adalah seorang mangkubumi dan cendekiawan Kerajaan Gowa-Tallo yang namanya termashur hingga Eropa. Ia juga menjadi inspirasi dalam pemberian nama museum, yaitu Museum Karaeng Pattingalloang. Akan tetapi, informasinya masih minim dikomunikasikan oleh museum, bahkan belum dikaitkan dengan koleksi museum. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka, pengolahan data dengan analisis SWOT, serta penarikan kesimpulan sesuai dengan konsep museologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa museum harus mengomunikasikan informasi yang lebih detail secara menyeluruh terkait Karaeng Pattingalloang. Pengembangan penyajian informasi tersebut didasarkan atas konsep alur cerita, yang di dalamnya menjelaskan konten pameran, metode penyampaian informasi, dan deskripsi ide, koleksi, dan media informasinya. Alur cerita juga membantu museum untuk menghubungkan pesan pameran dengan pengunjung, sehingga mereka dapat memahami secara keseluruhan cerita warisan budaya Karaeng Pattingalloang.