This Author published in this journals
All Journal Warta Perkaretan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PRODUKTIVITAS TANAMAN KARET DENGAN SISTEM TANAM GANDA PADA SKALA KOMERSIAL Nurhawaty Siagian; Tumpal H. S. Siregar
Warta Perkaretan Vol. 32 No. 1 (2013): Volume 32, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.809 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v32i1.32

Abstract

Salah satu faktor penyebab tidak tercapainya produktivitas yang optimal (yaitu  35-38 ton karet kering/ha/siklus tanam) di perkebunan karet adalah akibat penurunan populasi/jumlah tanaman yang disadap per hektar. Balai Penelitian Sungei Putih pada tahun 1984 mengajukan sistem tanam ganda, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan perkebunan karet melalui peningkatan populasi per ha. Selain menghasilkan karet, diproyeksikan sistem tanam ganda juga mampu menghasilkan kayu dalam jumlah yang relatif tinggi. Tulisan ini menyajikan evaluasi terhadap areal yang mengelola sistem tanam ganda pada salah satu kebun karet PTPN di Sumatera Utara. Dua sistem tanam/populasi yang diterapkan yaitu sistem tanam tunggal dan sistim tanam ganda 3. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa  meskipun produktivitas tanaman dalam g/p/s pada sistem tanam ganda masih 67,62% dari produktivitas tanaman pada sistem tanam tunggal, tetapi dengan jumlah pohon per ancak yang lebih tinggi, produktivitas penyadap (kg/penyadap/hari sadap) hampir setara. Pada sistem tanam ganda produktivitas per hektar adalah 2.415 kg/ha, sementara pada sistem tanam tunggal hanya 1.697 kg/ha. Volume kayu per hektar pada tanaman ganda 3 mencapai 264,5 m3/ha atau 91,7% lebih tinggi dibandingkan dengan volume kayu per hektar pada sistem tanaman tunggal. Sistem tanam ganda 3 merupakan alternatif yang patut dikembangkan sebagai jawaban terhadap kebutuhan ekologi dan semakin meningkatnya permintaan kayu.
PENGGUNAAN STIMULAN GAS ETILEN PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) Junaidi Junaidi; Atminingsih Atminingsih; Tumpal H. S. Siregar
Warta Perkaretan Vol. 33 No. 2 (2014): volume 33, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.579 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v33i2.53

Abstract

Penggunaan stimulan gas dapat menjadi alternatif untuk mengoptimalkan produksi tanaman. Mekanisme kerja stimulan gas etilen hampir sama dengan etefon. Perbedaannya adalah pada stimulan etefon bahan aktif terhidrolisis dalam jaringan tanaman menghasilkan gas etilen, sedangkan pada stimulan gas langsung diberikan dalam bentuk gas etilen. Beberapa hasil pengujian menunjukkan bahwa stimulan gas lebih tepat digunakan pada klon slow starter (SS) yang sudah dewasa dengan irisan ke arah atas pada kulit perawan. Penggunaan gas etilen pada tanaman muda maupun pada kulit pulihan tidak memberikan peningkatan produksi yang signifikan. Penyesuaian tata guna panel pada tanaman produktif dapat diadopsi dari tata guna panel klon SS dengan penggunaan stimulan gas etilen memasuki tahun ke-16 dengan irisan S/4U d/3.ETG. Penggunaan teknologi ini harus diikuti dengan penyesuaian sistem pendukung seperti manajemen hanca, peningkatan pengamanan, manajemen pengumpulan hasil, pemeliharaan alat, isi ulang gas dan pemindahan aplikator. Dengan pertimbangan kestabilan produksi dan umur ekonomis tanaman, penggunaan stimulan gas pada tanaman tua (2-3 tahun menjelang diremajakan) dinilai lebih realistis untuk diterapkan.