Roy Wilson Sihaloho
Akademi Keperawatan Darmo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PENGOBATAN TB PARU DI RSU ADVENT TAHUN 2019 Roy Wilson Sihaloho
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.668 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.28

Abstract

Di Indonesia penyakit TB peru merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus TB paru terjadi, kematian karena TB paru diperkirakan 175.000 per tahun, dimana penderita TB paru sebagian besar adalah kelompok usia produktif dan sebagian besar sosial ekonomi lemah. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang mendukung pengobatan TB paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru RSU Advent Medan tahun 2019. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung pengobatan TB Paru di balai pengobatan penyakit paru-paru RSU Advent Medan tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah secara deskriftif.Penelitian ini dilakukan di Balai Pengobatan Paru-Paru RSU Advent Medan.Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Juli 2019.sampel, penulis menggunakan teknik total populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data sekunder didapat dari balai pengobatan paru – paru RSU Advent Medan. Aspek Pengukuran Data dengan cara membagikan kuisioner kepada setiap responden. Analisa Data dilakukan proses editing, selanjutny seluruh jawaban akan dilakukan coding pada setiap jawaban responden. Untuk menganalisa data dilakukan dengan Tabel distribusi frekuensi dan dengan melakukan statistic deskriptif. Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa faktor pengawasan minum obat mayoritas diawasi sebanyak 18 responden (60,0%) dan minoritas tidak diawasi sebanyak 12 responden (40,0%).Dari hasil pengumpulan data dari kueisioner dapat diketahui bahwa faktor pengawasan menelan obat mayoritas diawasi. Hal ini dikarenakan mayoritas pendidikan responden SMA (43,3%) sehingga pengetahuan akan pengobatan tercukupi dan juga berhubungan dengan jenis kelamin responden yang mayoritas laki-laki (56,7%) dimana laki – laki sebagaiu kepala keluarga dan tulang punggung keluarga, besar perhatian keluarga untuk selalu mengingatkan dan mendorong responden untuk mengkomsumsi OAT (Obat Anti Tuberculosis) dimana hal ini terlihat dilapangan dimana responden yang datang ke BP4 RSU Advent Medan selalu ditemani oleh keluarganya.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Faktor-faktor yang mendukung pengobatan TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru RSU Advent Medan tahun 2019 berdasarkan faktor pengawasan menelan obat mayoritas diawasi (60,0%), Faktor-faktor yang mendukung pengobatan TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru RSU Advent Medan tahun 2019 berdasarkan faktor jenis dan dosis obat mayoritas dikonsumsi (53,3%), Faktor-faktor yang mendukung pengobatan TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru RSU Advent Medan tahun 2019 berdasarkan faktor prinsip pengobatan  mayoritas dipatuhi (60,0%).Kata Kunci : Pengobatan, TB Paru
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA PASIEN SEBELUM DAN SESUDAH MENJALANI KATETERISASI JANTUNG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2019 Roy Wilson Sihaloho
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 1 (2021) Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.36 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i1.60

Abstract

Kateterisasi jantung merupakan suatu pemeriksaan jantung dengan menggunakan kateter ke dalam sistem kardiovaskular untuk memeriksa keadaan anatomi dan fungsi jantung. Pasien yang sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung membutuhkan seseorang yang mengerti dan memahami emosi, ketakutan-ketakutan dan kecemasan-kecemasan serta bertukar informasi tentang perawatan medis yang akan, sedang ataupun telah dijalaninya. Dukungan keluarga pada pasien yang akan sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi dapat berupa dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan informasional dan dukungan penghargaan. Jenis penelitian ini deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial keluarga pada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung. Penelitian ini dilakukan di RSUD DR. Pirngadi Medan. Tahun 2019. Populasi dari penelitian ini adalah salah satu keluarga inti pasien yang menjalani kateterisasi jantung dengan jumlah sampel yang digunakan berjumlah 47 orang dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Hasil dari penelitian ini adalah dukungan instrumental keluarga pada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung mayoritas cukup yaitu (68,1%). Dukungan emosional keluarga pada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung mayoritas cukup yaitu (70,2%). Dukungan informasional keluarga pada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung mayoritas cukup yaitu (53,2%). Dukungan penghargaan keluarga pada pasien sebelum dan sesudah kateterisasi jantung mayoritas cukup yaitu (61,7%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dukungan sosial keluarga pada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung mayoritas cukup yaitu (76,6%). Disarankan kepada keluarga dan Rumah Sakit untuk memberikan dukungan kepada pasien sebelum dan sesudah menjalani kateterisasi jantung agar memotivasi pasien untuk cepat sembuh baik dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan informasional dan dukungan penghargaan. Kepada pihak rumah sakit untuk menyediakan peralatan lengkap dan memadai serta menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan untuk pasien yang menjalani kateterisasi jantung. Kepada perawat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dengan memberikan perhatian dalam bentuk simpati dan empati serta penghargaan kepada pasien yang menjalani kateterisasi jantung untuk membantu proses kesembuhannya. Kata kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Jantung dan Kateterisasi 
Analysis Of Factors Causing Diarrhea In Children Aged 1 – 3 Years In The Working Area Of Simpang Tiga Riau Puskesmas Year 2021 Roy Wilson Sihaloho
Jurnal EduHealth Vol. 12 No. 1 (2021): September, Jurnal EduHealth
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.461 KB)

Abstract

Diarrhea is a disease characterized by an increase in the frequency of defecation more than usual (> 3 times/day) accompanied by a change in the consistency of the stool to become liquid with or without blood and/or mucus. In Indonesia, the number of sufferers of diarrhea is around 60 million events each year, most of the 70% - 80% of these sufferers are under the age of 3 years, more or less than 40 million events. The increase in the number of sufferers of diarrhea is associated with factors that influence the occurrence of diarrhea such as environmental health factors, hand washing factors and food sanitation factors. This type of research is a cross-sectional analysis design with the aim of analyzing the factors that cause diarrhea in children aged 1-3 years in the Simpang Tiga Riau Health Center work area in 2021. The population of this study is all mothers who have children aged 1-3 years who suffering from diarrhea who came for treatment at the Simpang Tiga Riau Health Center in August 2020 - February 2021. The sample in this study were 70 people and the sampling method used the Accidental Sampling method. This type of research data is primary data by distributing questionnaires to respondents. The data obtained was analyzed by looking at the total percentage of data collected and presented in frequency distribution tables. The results of the study stated that around 70% of the response by washing hands was at risk of having a child experience diarrhea, there was a relationship between hand washing (p=0.000), food sanitation (p=0.003) and the incidence of diarrhea in children aged 1-3 years. For this reason, it is recommended for mothers who have children aged 1-3 years to pay more attention to environmental health, teach their children good hand washing and pay attention to food sanitation to prevent diarrhea in these children. For officers at the Simpang Tiga Riau Health Center, especially nurses in the infectious disease handling section, to provide counseling to mothers who have children aged 1-3 years about the factors that cause diarrhea in children and provide an explanation of how to prevent diarrhea.
The Influence Of The Role Of The Family On The Prevention Of Repeated Stroke In Medan Tuntungan Year 2020 Aspiati Aspiati; Roy Wilson Sihaloho
Jurnal EduHealth Vol. 11 No. 2 (2021): March, Jurnal EduHealth
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.068 KB)

Abstract

Cases of stroke in Indonesia continue to soar, in 2016 the results of research in several areas of Medan Tuntungan found 23,636 sufferers due to stroke and will continue to increase in 2020 as many as 500,000 Indonesians have had strokes and around 125,000 of them have died or been disabled for life. This type of research is cross sectional. The research was conducted in the Medan Tuntungan Region in 2020. The research was conducted in April - July 2020. The study population was all families of recurrent stroke patients in the Medan Tuntungan Region. The sample is a family of stroke sufferers, the research sample was taken by purposive sampling. The number of samples is 34 people. The data collection method taken is primary data. Data analysis was cross sectional, namely knowing the role of the family in efforts to prevent recurrent stroke, data processing was done by editing to check or ensure that the questionnaire sheet had been filled in properly. Then proceed with coding, namely by giving certain codes or numbers on the questionnaire sheet to facilitate data analysis. The results showed that the influence of the role of the respondent's family in preventing recurrent stroke was 5 people (14.7%) who did not give enough role, 21 people (61.8%) who gave enough family role, 8 people (23.5%) who gave a good family role.