Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja. Prevalensi merokok pada remaja usia 10 -18 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2013 (7,20%) ke tahun 2018 (9,10%). Perubahan dalam perilaku merokok dapat dicapai dengan penggunaan psikoterapi, salah satunya Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Efektifitas Pemberian Cognitive Behaviour Therapy dalam Menghentikan Kebiasaan Merokok Remaja Di Kota Bukittinggi. Metode penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimen dengan desain penelitian pretest and post test design. Populasi penelitan ini adalah seluruh remaja di Kota Bukittinggi. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 1 kelompok intervensi yaitu sebanyak 30 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan buku/modul CBT. Subjek pada penelitian ini diberi perlakuan CBT yang mengacu pada modul/panduan terapi yang telah melalui Uji Ahli. Dalam proses CBT terdapat pre-test dan post-test dalam bentuk skala kognisi, pemantauan perilaku menggunakan Behaviour Rating Scale (BRS). Dalam mendapatkan hasil penelitian, peneliti menggunakan analisis bivariat menggunakan Dependent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan kebiasaan merokok remaja setelah diberikan Cognitive Behaviout Therapy (CBT) dengan nilai pvalue adalah 0,000 (p≤0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap kebiasaan merokok remaja. Dalam penelitian ini direkomendasikan untuk menerapkan Cognitive Behavior Therapy kepada perokok oleh perawat yang mempunyai kompetensi.