Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

RUMAH PINTAR DALAM TAMAN BELAJAR MASYARAKAT (TBM) BERBASIS KEARIFAN LOKAL Irwan Setyowidodo; Dema Yulianto; Aprilia Dwi Handayani
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.804 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i2.2810

Abstract

Abstract. This study is based on the existence of community learning park (in Indonesian, it‟s called Taman Belajar Masyarakat/ TBM), which lacks the attention and participation of the community in the management and development. It supports the authors to study how empirical conditions of community park management and how to develop community learning parks by integrating local cultures and local wisdom. The method used is Participatory Rural Appraisal method and data collection techniques was done by interview, observation, and documentation study. The subject of the study was TBM "Daar ElFikr" Jambu . Based on preliminary studies, the empirical condition of TBM in the management is still traditional, the teenagers are still unfamiliar with the culture of reading and writing, inadequate information technology, the absence of documentation of the work, the lack of knowledge of cultural values of the village and the local wisdom of the young generation, against traditional games, as well as quite a number of less productive teenage figures. While the form of community participation in the management of TBM is still private social. Following a community-based approach through activities that integrate the local culture and wisdom of the community, it turns out that this can make a difference in TBM. For the program activities currently carried out include: 1) Implementation of writing classes are carried out periodically to be recorded and published in a book. 2) The creation of an online book catalog that provides information about books owned by TBM and the website contains information onTBM activities. 3) Documented traditional educative game CD containing life skill learning, such as mbubuan, dakon, ular tangga, gedrik, ular naga, paman dolit, wodowo, cublek-cublek suweng, sabrem, dan gobrak sodor. 4) Establishment of self-employment group. Abstrak. Kajian ini dilatarbelakangi adanya taman-taman belajar masyarakat (TBM) yang kurang mendapatkan perhatian maupun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan maupun pengembangannya. Hal tersebut mendukung penulis untuk melakukan kajian bagaimana kondisi empiris pengelolaan taman bacaan masyarakat serta bagaimana pengembangan taman belajar masyarakat dengan mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Metode yang dipergunakan yaitu metode Participatory Rural Appraisal dan tehnik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjekpenelit ian adalah TBM “Gelaran Buku Daar El Fikr” Jambu. Berdasarkan kajian awal, kondisi empiris TBM dalam pengelolaan masih bersifat tradisional, minimnya budaya membaca dan menulis remaja desa, belum memadainya teknologi informasi, belum adanya dokumentasi hasil karya, kurangnya pengetahuan nilai-nilai budaya desa dan kearifan lokal generasi muda, tidak mengenalnya anak-anak terhadap permainan tradisional, serta cukup banyak angka kurang produktif remaja. Sedangkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan TBM masih bersifat sosial pribadi. Setelah dilakukan pendekatan berbasis masyarakat melalui kegiatan yang mengintegrasikan budaya dan kearifan lokal masyarakat, ternyata hal ini dapat memberikan perubahan di TBM. Untuk program kegiatan yang dilakukan saat ini diantaranya:1) Dilaksanakannya kelas menulis yang dilaksanakan secara periodik hingga dibukukan dan diterbitkan dalam sebuah buku. 2) Terciptanya katalog buku online yang memberikan informasi terkait buku-buku dimiliki TBM dan website memuat informasi kegiatan yang dilakukan TBM. 3) Terdokumentasikannya CD permainan edukatif tradisional yang mengandung pembelajaran ketrampilan hidup, yaitu : mbubuan, dakon, ular tangga, gedrik, ular naga, paman dolit, wodowo, cublek-cublek suweng, sabrem, dan gobak sodor. 4) Terbentuknya kelompok wirausaha mandiri 
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD MELALUI DIKLAT KOMPETENSI SOSIAL Anik Lestariningrum; Intan Prastihastari W; Veny Iswantiningtyas; Dema Yulianto; Nur Lailiyah; Kuntjojo Kuntjojo
Jurnal Terapan Abdimas Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.632 KB) | DOI: 10.25273/jta.v4i2.4804

Abstract

Abstract. The objectives to be achieved through this activity are developing the competence of PAUD educators especially their social competencies. This is done in relation to the amount of input from PAUD educators who have difficulties in dealing with the work environment, communicating with colleagues as well as student guardians regarding the presence of PAUD educators who are considered young and have just graduated. The method that will be used in this activity is in the form of training, where participants will be provided with knowledge and learn to practice indicators that hold on to social competence. The training was held for 2 days, this was intended to enable participants to absorb knowledge and implement indicators of social competence through direct practice and independent assignments. Training results were analyzed by questionnaire showing very effective results of 3003, effective 2310, ineffective 1617, and very ineffective 924. Based on the results of the questionnaire calculation the total value was 3212 so it can be said that the implementation of training was very effective. In addition, there were many participants who wrote their suggestions and hopes so that the educator's competency training activities continued continuously. Abstrak. Tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan ini yaitu mengembangkan kompetensi pendidik PAUD khususnya kompetensi sosialnya. Hal ini dilakukan terkait banyaknya masukan dari pendidik PAUD yang mengalami kesulitanm dalam hal berhubungan dengan lingkungan kerja, berkomunikasi dengan sejawat juga dengan wali murid terkait adanya pendidik PAUD yang dianggap masih muda dan baru lulus sarjana. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini berupa diklat dimana peserta akan dibekali pengetahuan dan belajar mempraktekan indikator yang ada berpegangan dengan kompetensi sosial.  Diklat ini dilaksanakan selama 2 hari, hal ini dimaksudkan agar peserta mampu menyerap pengetahuan dan mengimplementasikan indikator kompetensi sosial melalui praktek langsung serta tugas mandiri. Hasil diklat dianalisis dengan angket menunjukkan hasil sangat efektif 3003, efektif 2310, tidak efektif 1617, dan sangat tidak efektif 924. Berdasarkan hasil penghitungan angket nilai total sebesar 3212 sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan diklat sangat efektif. Selain itu banyaknya peserta yang menuliskan saran serta harapannya supaya kegiatan diklat kompetensi pendidik terus dilakukan secara kontinyu.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KENAKALAN REMAJA Dema Yulianto
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.969 KB)

Abstract

Kenakalan remaja dilatar belakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal, diantaranya adalah konsep diri. Konsep diri merupakan hal penting dalam membentuk tingkah laku, termasuk tingkah siswa. Pendidik semakin menyadari dampak konsep diri terhadap tingkah laku anak dalam kelas dan terhadap prestasinya. Selain faktor konsep diri, faktor internal penyebab kenakalan remaja diduga terkait kondisi ketegangan emosi dalam diri remaja akibat perubahan-perubahan fisik dan psikologis masa perkembangan remaja. Ketegangan emosi yang tinggi, dorongan emosi yang sangat kuat dan emosi yang tidak terkendali membuat remaja lebih mudah meledakkan emosi dan bertindak tidak rasional, sehingga tidak jarang keadaan emosi yang demikian membuat remaja berperilaku yang termasuk dalam kenakalan remaja. Menghadapi kehidupan emosi yang penuh gejolak dan ketegangan emosi yang meninggi, remaja membutuhkan kecerdasan emosi agar tidak terjerumus pada tindakan yang tidak rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1) hubungan antara konsep diri dengan kenakalan remaja,  2) hubungan antara kecerdasan emosi dengan kenakalan remaja, dan 3) hubungan antara konsep diri dan kecerdasan emosi dengan kenakalan remaja pada siswa MTsN Puncu Kab. Kediri. Dengan menggunakan sampel sebanyak 145 siswa MTSN Puncu Kab. Kediri diperoleh hasil bahwa : 1) secara statistik konsep diri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kenakalan remaja, 2) kecerdasan emosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kenakalan remaja, 3) konsep diri dan kecerdasan emosi  memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap kenakalan remaja.
Media Putaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Liya Zulianingsih; Rosa Imani Khan; Dema Yulianto
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 6 No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.742 KB) | DOI: 10.29062/seling.v6i2.627

Abstract

Kemampuan membaca adalah salah satu unsur penting dalam perkembangan seseorang karena dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui membaca, akan memungkinkan orang tersebut untuk mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya dan memperluas wawasannya. Dengan membaca, seorang siswa bisa menggali bakat dan potensi mereka, memacu peningkatan daya nalar, melatih konsentrasi, dan meningkatkan prestasi sekolahnya. Kemampuan membaca sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini karena pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Pada usia TK (Taman Kanak-kanak), anak harus sudah mampu mengenal huruf, dalam hal ini bisa mengenal kata atau disebut membaca permulaan. Suasana belajar membaca permulaan harus diciptakan melalui kegiatan bermain edukatif yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang memang masih senang bermain. Oleh karena itu, peneliti membuat media pembelajaran berupa Putaran Kata. Media Putaran Kata ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat peraga sekaligus alat permainan edukatif dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan untuk anak usia dini yang dapat membuat anak tertarik, senang dan tanpa tekanan mengikuti kegiatan belajar
Penyusunan Bahan Ajar Pengembangan Kognitif Melalui Pendekatan Iceberg Pada Anak Kelompok TK B Aprilia Dwi Handayani; Dema Yulianto; Samijo Samijo; Dian Devita Yohanie; Darsono Darsono
Efektor Vol 7 No 2 (2020): Efektor Vol.7 No.2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/e.v7i2.14994

Abstract

Salah satu perkembangan kognitif yang harus diperhatikan usia TK adalah kemampuan berhitung yang mencakup konsep penjumlahan dan pengurangan. Faktanya, tidak semua anak usia TK dapat memahami dengan baik konsep matematika yang disajikan dalam simbol matematika. Selain itu, sebagian anak usia TK masih mengalami kesulitan dalam menjumlahkan angka-angka secara abstrak. ada pula siswa yang kurang mampu menuliskan banyaknya benda dalam simbol angka. Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangan kognitif anak kelompok TK B secara optimal diperlukan stimulan yang tepat dalam proses pembelajaran. Sehingga disusun sebuah bahan ajar yang berdasarkan pada teori Iceberg untuk mengembangkan kemampuan koginitif anak dalam konsep berhitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk memperkenalkan konsep penjumlahan dan pengurangan bagi TK kelompok B dengan menggunakan pendekatan Iceberg. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilaksanakan dalam tahapan 4D yaitu, define, design, develop dan disseminate. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahan ajar yang disusun termasuk dalam kategori layak dan dapat digunakan untuk menjadi bahan ajar penunjang pembelajaran berhitung pada anak usia TK
Penggunaan Media Adiktif (Animasi Media Interkatif) Untuk Pengenalan Huruf Abjad Pada Anak Usia Dini Ulvi Nor Novitasari; Dema Yulianto; Veny Iswantiningtyas
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 7 No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/pn.v7i2.16560

Abstract

The purpose of this study is to create new innovations to develop learning media for children so as to make children motivated and attract children's interest in learning the introduction of letters of the alphabet. This ADDICTIVE media was created through the Power Point Application. ADDICTIVE media is equipped with a display of alphabet letters that vary in color, there are animated images to attract children's interest, and is equipped with voice messages if children are still confused about the letters of the alphabet. This ADDICTIVE media was created to introduce the letters of the alphabet to early children and introduce children to technology.This study uses a development research model with Borg and Gall theory as a reference.The process of stages in this research, the researcher simplifies and restricts into three stages, namely: data collection, product design and design validation. The results of the calculation of the validation assessment of the acquisition of a value of more than 0.50 means that the value of valid requirements and product feasibility is obtained, then the product made by the researcher can be categorized as valid (feasible) and the acquisition of a value of less than 0.50 can be categorized as invalid (not feasible). Suggestions for further research is that the results of this research can be used as research references and to be taken into consideration to further deepen further research that is more interesting for early childhood.
Pelatihan Penggunaan Learning Management System Berbasis SPADA bagi Dosen Program Studi PG-PAUD Dema Yulianto; Hanggara Budi Utomo; Rosa Imani Khan; Ridwan
Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.408 KB) | DOI: 10.53621/jippmas.v1i2.45

Abstract

Efektivitas peningkatan pembelajaran dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis elektronik yaitu dengan pembelajaran e-learning yang dapat diterapkan kedalam beberapa mata kuliah. SPADA Indonesia adalah salah satu program e-learning Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk meningkatkan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu di Perguruan Tinggi. Tujuan pelaksanaan SPADA adalah untuk memberikan panduan bagi para Dosen dalam merancang pembelajaran secara blended leaning yang menarik untuk mata kuliah daring. Metode pelaksanaan terdiri atas observasi awal, observasi lanjutan, forum group discussion, pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dengan kombinasi ceramah, simulasi, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbentuk pelatihan. Pelatihan ini menghadirkan pembicara yang memiliki keahlian di bidang Psikologi Pendidikan dan PAUD, dan dihadiri Dosen-Dosen program studi Pendidikan Guru PAUD. Selama pelaksanaan kegiatan, tidak didapatkan kendala yang berarti. Interaksi diantara rekan Dosen lainnya dalam praktik dapat terlihat bahwa para Dosen senang mendapatkan metode belajar mengajar yang lebih efisien. Implikasi dari kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan topik yang sama yaitu Learning Management System (LMS) akan tetapi dengan penguasaan materi yang lebih mendalam, waktu yang lebih lama, dan juga dengan menambah peserta kegiatan yaitu mahasiswa.
Pelatihan Manajemen Pertunjukan Virtual Seni Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal Intan Prastihastari Wijaya; Dema Yulianto; Linda Dwiyanti; Itot Bian Raharjo; Sita Aulia Rahma
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.19 KB) | DOI: 10.35870/ajad.v2i1.38

Abstract

Early childhood art performance management training is given to kindergarten teachers to make it easier for teachers to manage the need to organize virtual art performances for early childhood, and while still paying attention to the psychological aspects of early childhood. The participants of this local culture-based early childhood virtual art performance management training were representatives of the 12 people of Pokja 02 Kediri City Kindergarten teachers, and the implementation took place at Santo Yoseph II Kindergarten, Kediri City. The methods used in this training are lectures, question and answer discussions and demonstrations, and mentoring. The main resource persons for this training were the chairperson and members of the team proposing the application of science and technology for the community, namely 4 people, assisted by 1 student. The results of this local culture-based early childhood virtual art performance management training are very useful for teachers. It is felt that most teachers still lack the knowledge and skills to design virtual art performances for early childhood, and the training organized is very helpful for teachers in designing ideas for virtual art performances for early childhood.
Analisis Media Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Teknologi Masa Pandemi Covid-19 Desti Pujiati; Dema Yulianto
Efektor Vol 8 No 1 (2021): Efektor Vol.8 No.1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/e.v8i1.15857

Abstract

IT (Information Technology) in education sector during the Covid-19 pandemic becomes great challenges. Information technology among education, educators and school programs are still interesting subjects to discuss. The internet quota from the Ministry of Education and Culture is an effort to help the students in learning process starts from Kindergarten up to Higher level. Combined research method and purposive sampling technique are used in this study. Distributing questionnaires and conducting interviews are implemented to collect the data. In learning process during the Covid-19 pandemic, the teachers or educators in Banyumas Regency began to develop and deepen their much needed capabilities of Information Technology. The results showed that the utilization of IT in Banyumas Regency has already been well provided, had a good internet connection, and gainned quota from the Ministry of Education and Culture. Media can be used are cell phones, laptop, social media such as Facebook, Instagram, whatsapp group, email, zoom, and google meet. Every effort was done to make the education success in every sub-district at Banyumas Regency. From the data obtained, almost 65% used Whatsapp Group effectively through video from cell phone, 20% through Instagram, 5% through YouTube, 5% through zoom, and 5% through google meet. In line with 21st century of education expert has four skills in active communication, collaborative, higher order thinking and problem solving related to education. There are also some other efforts can be done such as increasing learning and developing educational creativity. The success of learning in each component is able to influence each other.
Pelatihan Manajemen Pertunjukan Virtual Seni Anak Usia Dini Berbasis Budaya Lokal Intan Prastihastari Wijaya; Dema Yulianto; Linda Dwiyanti; Itot Bian Raharjo; Sita Aulia Rahma
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MAY 2022
Publisher : Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ajad.v2i1.38

Abstract

Early childhood art performance management training is given to kindergarten teachers to make it easier for teachers to manage the need to organize virtual art performances for early childhood, and while still paying attention to the psychological aspects of early childhood. The participants of this local culture-based early childhood virtual art performance management training were representatives of the 12 people of Pokja 02 Kediri City Kindergarten teachers, and the implementation took place at Santo Yoseph II Kindergarten, Kediri City. The methods used in this training are lectures, question and answer discussions and demonstrations, and mentoring. The main resource persons for this training were the chairperson and members of the team proposing the application of science and technology for the community, namely 4 people, assisted by 1 student. The results of this local culture-based early childhood virtual art performance management training are very useful for teachers. It is felt that most teachers still lack the knowledge and skills to design virtual art performances for early childhood, and the training organized is very helpful for teachers in designing ideas for virtual art performances for early childhood.