Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Review Artikel : KANDUNGAN SENYAWA KIMIA BUAH PISANG DAN BIOAKTIVITASNYA Nikmah Nuur R; Susanti Susanti; Definingsih Yuliastuti; Wahyunita Yulia Sari
RESEARCH FAIR UNISRI Vol. 5 No. 2 (2021): RESEARCH FAIR UNISRI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.549 KB) | DOI: 10.33061/rsfu.v5i2.5860

Abstract

Banana is one of the horticultural commodities with high production and has prospects as an export commodity. Banana is a fruit that is able to grow everywhere, both in villages and cities without seasonality and is easily available in Indonesia so that its production is abundant when nutritious alternative food is used as a source of vitamins, minerals and carbohydrates. This research method uses a literature study. Bananas contain certain active compounds, such as phenols, flavonoids, tannins, glycosides, proanthocyanidins, monoterpenoids and sesquiterpenoids, quinones, terpenoids, saponins, and alkaloids. The benefits of this type of kepok banana include natural antioxidants, antineogenic, antibacterial, vermicidal activity, and a high source of potassium.
The Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Krim Fraksi Etanol Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) WAHYUNITA YULIA SARI; Definingsih Yuliastuti; Maria Ulfa
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v19i1.1196

Abstract

Sweet citrus fruit is generally used on the pulp, while the peel only becomes waste. Waste of sweet orange fruit peel is often found in the community which contains antioxidant compounds. Waste of sweet orange fruit peel can be processed into cream preparations that can be used by the community. Cream from waste of sweet orange fruit peel is made using maceration extraction and liquid-liquid fractionation methods. The maceration extraction method used 70% ethanol as solvent, while the fractionation method used n-hexane, ethyl acetate and 70% ethanol as solvents. Cream of 70% ethanol fraction of sweet orange fruit peel is made in several formulas of FI (3%), FII (6%) and FIII (9%). Screening for the phytochemical content of sweet orange fruit peels was carried out using chemical reagents. Sweet orange fruit peel contains vitamin C compounds, flavonoids and essential oils. Cream preparations with 70% ethanol fraction of orange fruit peels (FI, FII, FIII) indicate that the cream has good color, texture and physical properties.
PERBANDINGAN KANDUNGAN GOLONGAN SENYAWA KIMIA ANTARA EKSTRAK ETANOL 70% BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) DENGAN EKSTRAK ETANOL 70% DAGING BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) SECARA KUALITATIF Definingsih Yuliastuti
Jurnal Farmagazine Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v5i1.87

Abstract

Pola kehidupan masyarakat dunia saat ini cenderung kembali ke alam termasuk di bidang obat-obatan. Orang kini cenderung beralih ke tumbuhan obat karena tumbuhan obat memiliki beberapa keuntungan yaitu memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintetik, harga lebih murah, dan penggunaannya tidak memerlukan bantuan tenaga medis. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional adalah buah stroberi dan buah papaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan kimia yang terdapat pada buah stroberi dan buah papaya. Penelitian ini dilakukan dengan membuat ektrak buah stroberi dan papaya dengan metode maserasi, ekstrak yang diperoleh selanjutnya diuji skrining fitokimia secara kualitatif dengan melakukan uji kandungan senyawa vitamin c, polifenol, flavonoid, antosianin, alkaloid, dan steroid. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% daging buah pepaya adalah senyawa vitamin C, polifenol, flavonoid, antosianin, dan steroid. Sedangkan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% buah stroberi adalah senyawa vitamin C, flavonoid, dan steroid. Kata kunci: stroberi, pepaya, uji kualitatif
PERBANDINGAN UJI AKTIVITAS DAGING GEL DAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA MENCIT Linda Rohayani; Muhammad Fauzi Ramadhan; Definingsih Yuliastuti
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.784 KB)

Abstract

  Luka bakar merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Lidah buaya memiliki kandungan saponin, tanin, flavonoid dan polifenol yang memiliki efektivitas sebagai penyembuhan luka bakar. Beberapa hasil riset menunjukan adanya aktivitas penyembuhan luka pada hewan percobaan yang diberi ekstrak lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gel daun lidah buaya dan ekstrak etanol 70% daun lidah buaya sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membagi 4 kelompok percobaan yang terdiri dari kelompok Kontrol (+) (hewan uji + Bioplacenton), Kontrol (-) (hewan uji dengan luka bakar tanpa diberi perlakuan apapun), PI (hewan uji dengan luka bakar + ekstrak etanol 70% lidah buaya), PII (hewan uji dengan luka bakar + gel lidah buaya). Parameter penyembuhan luka bakar dilakukan dengan melihat tampilan morfologis, mengukur diameter luka, lama waktu penyembuhan luka dan persentase penyembuhan luka. Hasil yang diperoleh yaitu ekstrak etanol 70% lidah buaya memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar lebih efektif dibandingkan dengan gel daun lidah buaya, serta ekstrak etanol 70% lidah buaya memiliki efektivitas penyembuhan luka yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif.  Kata Kunci: Luka bakar, Penyembuhan luka, Lidah buaya
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN OBAT NYAMUK ELEKTRIK CAIR DARI MINYAK ATSIRISERAI (Cymbopogon nardus (L) Randle): Ahmad Danu Pangestu; Definingsih Yuliastuti; Siti Mutripah
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.799 KB)

Abstract

Nyamuk termasuk jenis serangga yang banyak dijumpai sebagai vektor penyakit berbahaya bagi manusia seperti malaria dan demam berdarah dengue. Serai merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa aktif geraniol yang berpotensi sebagai anti nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan obat nyamuk elektik cair dari minyak atsiri serai yang praktis dan tidak meninggalkan abu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, Sediaan obat nyamuk elektrik cair minyak atsiri serai dibuat dalam tiga formula yaitu, FI (5 %), FII (10%)  dan FIII (15 %). Efektivitas sediaan cair anti nyamuk minyak atsiri serai dilakukan dengan membandingkan jumlah nyamuk yang mati antar kelompok percobaan. Hasil percobaan menunjukan bahwa sediaan elektrik cair dari minyak atsiri serai memiliki efektivitas sebagai antinyamuk. Walaupun memiliki potensi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Sediaan elektrik cair minyak atsiri serai FIII memiliki kemampuan paling efektif membunuh nyamuk dibandingkan dengan FI dan FII, dengan jumlah rata-rata kematian nyamuk sebanyak 8 nyamuk pada jam ke 3, dibandingkan kematian nyamuk pada FI sebanyak 5 nyamuk dan FII sebanyak 6 nyamuk. Hasil uji statistik dengan taraf kepercayaan 95% menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara FI, FII, dan FIII.   Kata Kunci :Nyamuk, tanaman serai, obat nyamuk elektrik cair, geraniol.
Uji aktivitas infusa daun afrika(vernonia amygdalina Delile) sebagai anti diabetes pada mencit(mus musculus) galur BALB/c Muhammad Puput Asari; Definingsih Yuliastuti; Siti Mutripah
Serulingmas Health Journal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.3 KB)

Abstract

  Diabetes melitus disebabkan oleh kelainan sekresi insulin atau resistensi terhadap insulin. Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delille) memiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang berpotensi dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk  membuktikan apakah infusa daun afrika memiliki potensi sebagai antidiabetes pada mencit galur BALB/c. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membuat 5 kelompok perlakuan sebagai berikut kelompok perlakuan I dengan pemberian 5% infusa daun afrika, perlakuan II dengan pemberian10% infusa daun afrika, perlakuan III dengan pemberian 15% infusa daun afrika, kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol sehat. Mencit diinduksi aloksan dengan dosis 175 kg/BB sampai mencit dinyatakan diabetes melitus, kemudian dilakukan pengujian antidiabetes masing-masing kelompok perlakuan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukan kelompok perlakuan II dan perlakuan III memiliki penurunan kadar gula darah yang berbeda signifikan ( p<0.05) dibandingkan kelompok kontrol negatif. Persentase penurunan kadar gula darah tertinggi yaitu pada perlakuan III sebesar 39.43%, dibandingkan dengan perlakuan II sebesar 36.67%, dan perlakuan I sebesar 11.49%.   Kata Kunci: Diabetes melitus, daun afrika, antidiabetes.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga (Mangifera indica L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis Muhammad Anugerah Alam Waris; Definingsih Yuliastuti; Septiana Laksmi Ramayani; Alfat Fadri
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3755

Abstract

Latar belakang: Infeksi bakteri saat ini, beberapa telah mengalami resistensi terhadap obat antibiotik yang menjadi tantangan besar dalam kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Terjadinya evolusi resistensi mikroorganisme dapat menyebabkan beberapa obat antibiotik yang ada menjadi kurang efektif dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme. Salah satu yang mampu memberikan efek antibakteri yaitu daun mangga atau dengan nama latin M. indica L. yang berasal dari keluarga Anacardiaceae. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ekstrak etil asetat daun Mangga memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan S. epidermidis Metode: Ekstrak daun Mangga (Mangifera indica L.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan cairan penyari Etil Asetat. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri uji menggunakan metode difusi dengan variasi konsentrasi 2,5 persen, 5 persen, 10 persen (b per v), kontrol positif Ampicillin dan kontrol negatif DMSO 10 persen. Zona hambat yang terbentuk diukur setelah inkubasi selama 24 jam. Hasil: Terdapat zona hambat pada pengujian antibakteri ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) terhadap S. aureus sebesar 7,6 mm, 8 mm, 8,7 mm dan 27,3 untuk kontrol positif. Untuk pengujian antibakteri ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) terhadap S. epidermidis sebesar 7,8 mm, 8,4 mm, 8,6 mm dan 23,3 untuk kontrol positif Simpulan: Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) memiliki senyawa antibakteri.