Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

SUNTIANG GADANG DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT PADANGPARIAMAN Yulimarni, Yulimarni; Yuliarni, Yuliarni
Ekspresi Seni Vol 16, No 2 (2014): Ekspresi Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.136 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v16i2.82

Abstract

Suntiang gadang merupakan hiasan kepala pengantin perempuan diMinangkabau, khususnya di Kabupaten Padangpariaman. Secara visualsuntianggadang memiliki tampilan yang sangat menarik, selain terpancar dariwarnanya juga didukung oleh keberagaman hiasan yang tertata di dalamnya.Ragam hias tersebut diambil dari bentuk alam yang dikelompokkan ke dalambentuk motif tumbuhan dan motif binatang. Keberagaman hiasan yang terdapatpada suntiang tidak saja bertujuan untuk memberi keindahan dan kecantikan bagiorangnya, juga terkandung pesan-pesan moral yang ditujukan untuk keduamempelai dan akan menjadi panutan dalam hidup rumah tangga
ESTETIK ORNAMEN MASJID DI KOTA PADANG Sundari, Sri; Yulimarni, Yulimarni
Jurnal Seni, Desain dan Budaya Vol 5, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v5i1.957

Abstract

AbstractThe study was conducted aiming to find the aesthetic values that exist in the mosque building ornament in the city of Padang. The development and spirit of changing times has accompanied the development of the Mosque in Padang City, not only in the function and role of the Mosque, but also seen from the model of the mosque building and ornaments attached to the building. To achieve this goal the approach used in this paper is the aesthetic approach, and multi-disciplinary approach. The aesthetic value of mosque building ornaments can be viewed through the quality structures that make up beauty; first, unity; that each element in the mosque's ornament is a unified and mutually supportive unit, summarized in the quality of art consisting of rhythm, lines and shapes. Second, harmony (harmony); placement of motifs on the mosque building shows harmony by considering the balance between the shape of the motif with the field of placement. Third; symmetry; Almost all the ornaments contained in the mosque building contain symmetrical elements in vertical and horizontal forms. Symmetry can be seen in the motif lines and also the building lines themselves. Fourth; balance (balance); Mosque ornaments in the city of Padang, has three types of balance, namely; symmetrical balance, asymmetrical balance, and centering balance. And the fifth resistance (contras); the contrast does not only occur because of differences in the size of the motif, the contrast can also be seen from the shape and color of the ornament attached to the mosque building.Keywords : Aesthetic, Ornaments, MosqueAbstrakPenelitian dilakukan bertujuan untuk menemukan nilai-nilai estetik yang ada pada ornament bangunan Masjid di Kota Padang. Perkembangan dan semangat zaman yang berubah telah mengiringi perkembangan Masjid di Kota Padang, tidak hanya dalam fungsi dan peran Masjid, tetapi juga terlihat dari model bangunan Masjid dan ornamen yang melekat pada bangunannya.Untuk mencapai tujuan tersebut pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan estetika, dan pendekatan multi disiplin. Nilai estetik ornamen bangunan Masjid dapat ditinjau melalui struktur kualitas pembentuk keindahan; pertama, kesatuan (unity); bahwa setiap unsur dalam ornamen Masjid merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mendukung, yang terangkum dalam kualitas seni yang terdiri dari irama, garis dan bentuk. Kedua, keselarasan (harmony); penempatan motif pada bangunan Masjid menunjukan keselarasan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara bentuk motif dengan bidang penempatannya. Ketiga; kesetangkupan (symetry); Hampir semua ornamen yang terdapat pada bangunan Masjid mengandung unsur simetris dalam bentuk vertikal maupun horizontal. Simetri dapat terlihat pada garis motif dan juga garis bangunan itu sendiri. Keempat; keseimbangan (balance); ornamen bangunan Masjid di kota Padang, memiliki tiga jenis keseimbangan yaitu; keseimbangan simetris, keseimbangan asimetris, dan keseimbangan memusat. Dan kelima perlawanan (contras); kontras tidak hanya terjadi karena perbedaan ukuran motif saja, kontras juga terlihat dari bentuk dan warna ornament yang melekat pada bangunan Masjid.Kata kunci : Estetik, Ornamen, Masjid
Pelatihan Batik Berbasis Kreativitas pada Siswa Sekolah Dasar Kota Padang Panjang Yulimarni Yulimarni; Ahmad Bahrudin; Widdiyanti Widdiyanti; Wisnu Prastawa; Taufik Akbar
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.230

Abstract

Batik adalah karya seni asli Indonesia yang harus terus dilestarikan. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkannya pada anak-anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berupa pelatihan batik yang bertujuan mengenalkan batik dan berlatih membatik sebagai langkah pelestarian dan mengasah kreativitas siswa SD di Kota Padang Panjang. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan antusias siswa yang tinggi untuk membatik dengan ornamen yang unik seperti bunga, daun, pemandangan, kupu-kupu dan ornamen khas anak-anak lainnya sebagai hasil dari kreativitas mereka.
Estetik Ornamen Masjid di Kota Padang Sri Sundari; Yulimarni Yulimarni
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 5, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v5i1.1454

Abstract

The study was conducted aiming to find the aesthetic values that exist in the mosque building ornament in the city of Padang. The development and spirit of changing times has accompanied the development of the Mosque in Padang City, not only in the function and role of the Mosque, but also seen from the model of the mosque building and ornaments attached to the building. To achieve this goal the approach used in this paper is the aesthetic approach, and multi-disciplinary approach. The aesthetic value of mosque building ornaments can be viewed through the quality structures that make up beauty; first, unity; that each element in the mosque's ornament is a unified and mutually supportive unit, summarized in the quality of art consisting of rhythm, lines and shapes. Second, harmony (harmony); placement of motifs on the mosque building shows harmony by considering the balance between the shape of the motif with the field of placement. Third; symmetry; Almost all the ornaments contained in the mosque building contain symmetrical elements in vertical and horizontal forms. Symmetry can be seen in the motif lines and also the building lines themselves. Fourth; balance (balance); Mosque ornaments in the city of Padang, has three types of balance, namely; symmetrical balance, asymmetrical balance, and centering balance. And the fifth resistance (contras); the contrast does not only occur because of differences in the size of the motif, the contrast can also be seen from the shape and color of the ornament attached to the mosque building.
PELATIHAN MAKRAME DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN IRT KAMPUNG TELENG KEL. KAMPUNG MANGGIS KEC. PADANGPANJANG BARAT Yulimarni Yulimarni; Sri Sundari; Anin Ditto
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 6, No 1
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v6i1.2076

Abstract

Banyaknya waktu luang yang dimiliki IRT Kampung Teleng dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, serta kuatnya keinginan untuk dapat memiliki penghasilan sendiri menjadi alasan bahwa sangat perlu IRT tersebut diberi pelatihan. Tujuan dari pelatihan untuk pemberdayaan IRT, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kreativitas serta semangat berkarya untuk dapat menghasilkan produk-produk kreatif melalui kriya makrame. Kegiatan pelatihan makrame dilaksanakan menggunakan metode observasi, sosialisasi, demontrasi dan pelatihan pembuatan produk (praktek). Observasi dilakukan untuk menjaring dan mengumpulkan data dan informasi mengenai masalah yang terjadi di lapangan. Sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan maksud, tujuan dari program kegiatan pengabdian. Memberikan penjelasan tentang pentingnya IRT memiliki softskill dan hardskill bekal dalam menghadapi tantangan zaman. Pada metode demontrasi instruktur mendemonstrasikan secara langsung bagaimana cara membuat berbagai jenis simpul makrame. Pelatihan pembuatan produk tas makrame dilakukan peserta dengan pendampingan dari tim pengabdian. Hasil dari pelatihan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta terkait dengan teknik makrame dan meningkatnya pemahaman peserta terhadap kriya makrame. Selama proses pembuatan tas makrame peserta mengerjakan dengan tekun, mereka mengikuti setiap tahapan-tahapan kegiatan dengan antusias, walaupun sebagian mereka sudah berumur 55 tahun ke atas. Hasil dari pelatihan ini adalah berupa tas makrame sling bag (tas salempang) dengan berbagai motif yang terbentuk dari kombinasi warna dan berbagai jenis simpul menggunakan tali kur. Kata Kunci: Pemberdayaan,  Makrame, Produk
PENINGKATAN KREATIVITAS KELOMPOK PKK DUSUN KABUN BARU KEC. LUBUK ALUNG MELALUI PELATIHAN SULAMAN Yulimarni Yulimarni; Nofi Rahmanita
Jurnal Abdimas Mandiri Vol 2, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.76 KB) | DOI: 10.36982/jam.v2i2.526

Abstract

Pelatihan sulaman diberikan kepada kelompok PKK dusun Kabun Baru Balah Hilir Kecamatan Lubuk Alung. Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan danmeningkatkan kreativitas kelompok PKK di bidang ketrampilan danmengenalkan lebih dalam tentang sulaman, sebagai bentuk pelestarian kerajinan tradisional. Permasalahan yang dihadapi kelompok PKK adalah minimnya pengetahuan kelompok PKK di bidang ketrampilan, mengakibatkan program PKK di bidang ketrampilan khususnya di bidang kerajinan kurang berjalan. Dan umumnya kelompok PKK belum pernah mendapatkan pelatihan ketrampilan khususnya tentang sulaman.Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka pengabdian dilakukan melalui metode ceramah, demontrasi dan pelatihan/ praktek. Berdasarkan dari rangkaian kegiatan pengabdian yang telah dilakukan peserta telah mampu membuat sulaman dan mengaplikasikan teknik sulam pada berbagai media, dan dengan pengetahuan dan kreatifitas yang dimiliki kelompok PKK mampu mengembangkan ilmu kertampilan yang diperoleh kepada ibu-ibu dan remaja putri yang ada di sekitar dusun Kabun Baru dan kecamatan Lubuk Alung secara luas, sehingga diharapkan nantinya dapat melahirkan industri-industri rumah tangga dengan demikian tujuan PKK untuk mensejahterakan keluarga dapat dicapai.Kata kunci: kreativitas, sulaman, produk
Pelatihan Batik Tulis bagi Kelompok Ibu Rumah Tangga Batu Limo Kota Padangpanjang Yulimarni, Yulimarni; Widdiyanti, Widdiyanti; Ditto, Anin; Akbar, Taufik; Sundari, Sri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JAMSI - Maret 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.304

Abstract

Batu limo adalah salah satu destinasi wisata berbasis alam yang terdapat di Kota Padangpanjang. Salah satu usaha untuk mendukung destinasi wisata tersebut adalah dengan mengembangkan objek seni atau kerajinan yang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung, contohnya adalah batik. Kegiatan pengabdian masyarakat di Batu Limo ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan keterampilan membatik kepada kelompok ibu rumah tangga setempat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah melalui ceramah, demonstrasi dan pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah agar warga peserta (warga Batu Limo) tertarik untuk menjadikan batik sebagai salah satu produk cenderamata yang dapat dijual pada wisatwan sekaligus sebagai media promosi destinasi wisata Batu Limo. Hasil dari kegiatan pelatihan ini adalah peserta menjadi memiliki keterampilan dasar dalam membatik dan mampu membuat produk batik sederhana seperti kain penutup kepala berupa destar dan syal. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah kegiatan secara umum berjalan sesuai harapan dibuktikan dengan peserta dapat memahami proses membatik sekaligus membuat sebuah produk batik.
PELAMINAN ADAT MASYARAKAT MINANGKABAU (KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI) Nofi Rahmanita; Yulimarni Yulimarni
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 5, No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.823 KB) | DOI: 10.24821/corak.v5i1.2376

Abstract

Aisle as a form of decorative artwork has particular unique and characteristics, contains the values associated with the livelihood of Minangkabau society. Its ppresence is very important for the sustainability of Minangkabau society cultural values preservation. Therefore, it should be revisited, how the structure and function of the aisle and how the changes shape and function of the aisle today. The visual form of aisle has been less or more affected by current development. It happens solely to fulfill the aesthetic needs of community support , like the proverbial Minang said, ”condong salero ka nan lamak, condong mato ka nan rancak” the taste prefer to the delicious one, the eye sight prefer to the beautiful one. This effect can be seen from the use of materials and techniques used for wedding decoration. Kata Kunci: Form, Structure, Aisle.   Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencari tahu mengenai usaha Batik Topo, terutama produk kain batik yang dihasilkannya. Produk kain batik yang dihasilkan meliputi motif dan proses pembuatannya. Bagaimana motif-motif batik yang dibuat oleh Batik Topo. Apa dan bagaimana proses pembuatan kain-kain batiknya selama ini. Tujuan penelitian ini sangatlah jelas untuk mengetahui lebih mendalam dan terperinci mengenai segala hal yang diproduksi oleh Batik Topo, dalam hal ini kaitannya dengan produk kain batiknya. Penelitian mengenai usaha Batik Topo ini tentunya membutuhkan metode penelitian. Metode penelitian untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian menggunakan beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode multidisiplin. Beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda di antaranya, yaitu: estetika; sejarah; dan antropologi. Sedangkan metode pencarian data dilakukan dengan cara, yaitu: observasi; wawancara; dokumentasi; dan pustaka. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa usaha Batik Topo membuat kain batik dengan cara cap dan tulis, sehingga produknya disebut batik cap dan tulis. Pembuatan kain batik dengan cara demikian ikut mendukung pelestarian batik tradisional. Kain batik tradisional dengan pembuatan secara cap maupun ditulis menggunakan canting telah diakui sebagai world heritage. Keywords: batik topo, batik, batik cap, batik tulis, world heritage.
ORNAMEN SEBAGAI ELEMEN ESTETIK PADA ISTANO BASA PAGARUYUNG Melati Soraya Putri; Sri Sundari; Yulimarni Yulimarni
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 2, No 1 (2021): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v2i1.1733

Abstract

The research which has the title “Ornament as aesthetic element on Istano Basa Pagaruyung” has been intended to further historical and ornament forms on Istano Basa Pagaruyung.. This research conducted in Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, West Sumatera. This research using qualitative method with descriptive data discuss about the data accordance with the facts found in the field, with aesthetic research. Data collection done through by study research, observation, interviews, and documentation. The motivating factor in doing this research is a rising an interest about ornament there in Istano Basa Pagaruyung edifice.Istano Basa Pagaruyung is traditional houses that has been use as a tourist object. These palaces have three floors. The first floor called as an “anjuang”. The second floor is an “Anjuang Paranginan” and the third floor called “Mahligai”. The aesthetic value that finds from the base palace is visible source various ornament in this edifice. Like the ornament in the wall, the grabbing wall in janjang or stairs, entrance, lipslang, attic and lower rafters and kasau or under the roof and on the head pole. The motives of the ornaments present in certain parts have a different purpose and meaning, according to the name of motives.ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Ornamen Sebagai Elemen Estetik Pada Istano Basa Pagaruyung,” bertujuan untuk mendalami sejarah dan bentuk motif ornamen yang ada pada bangunan istano. Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data deskriptif yang membahas tentang data sesuai dengan fakta yang ditemui di lapangan, dengan kajian estetik. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Faktor pendorong dalam melakukan penelitian ini adalah timbulnya ketertarikan mengenai ornamen yang terdapat pada bangunan Istano Basa Pagaruyung. Istano Basa Pagaruyung merupakan rumah adat yang telah dijadikan sebagai objek wisata. Istano Basa Pagaruyung memiliki tiga lantai, lantai yang pertama disebut dengan “anjuang”, lantai kedua disebut dengan “anjuang paranginan” dan lantai tiga disebut dengan “mahligai”. Nilai estetik yang terdapat pada Istano Basa Pagaruyung ini terlihat dari berbagai macam ornamen yang terdapat pada bangunannya. Seperti ornamen yang terdapat pada bagian dinding, dinding pegangan janjang, pintu masuk, lisplang, loteng dan pinggiran loteng, kasau atau bawah atap, dan pada bagian kepala tiang. Motif – motif ornamen yang terdapat pada bagian – bagian tertentu memiliki maksud dan tujuan yang berbeda, sesuai dengan nama – nama motifnya. Kata kunci: Istano Basa Pagaruyung, nilai estetis, ornamen.
PELATIHAN BATIK CAP DALAM RANGKA MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA SLB YPPLB KOTA PADANG ANIN DITTO; YULIMARNI YULIMARNI; SRI SUNDARI
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 1 (2020): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v5i1.953

Abstract

Pelatihan batik cap diberikan kepada siswa SLB YPPLB Kota Padang, dalam upaya peningkatan kreatifitas siswa agar dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam dunia kerja serta membuka peluang untuk berwirausaha. Batik cap yang dimaksud dalam hal ini adalah batik cap yang menggunakan alat cap batik sederhana yang terbuat dari limbah karton.Melalui kegiatan pelatihan diharapkan siswa/i SLB dapat mengembangkan diri dan berkreasi dalam membuat berbagai bentuk produk batik cap, sesuai dengan keinginan dan kemampuan para siswa. Kegiatan pelatihan batik cap dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan seperti melalui metode ceramah, tanya jawab, demontrasi dan latihan atau prakek langsung. Kegiatan dilakukan secara bertahap mulai dari pembuatan desain motif sampai pada proses pembuatan produk. Adapun produk yang telah dihasilkan adalah, shal, tas dan sandal hotel.