Jaka Fadraersada
Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 47 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Isolation and Antioxidant and Antibacterial Activity of Flavonoid from Ficus variegate Blume Rolan Rusli; Bela Apriliana Ningsih; Agung Rahmadani; Lizma Febrina; Vina Maulidya; Jaka Fadraersada
Indonesian Journal of Chemistry Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.509 KB) | DOI: 10.22146/ijc.23947

Abstract

Ficus variegata Blume is specific plant of east Kalimantan. Flavonoid compound of Ficus variegata Blume was isolated by vacuum liquid and column chromatography, with previously extracted by maceration method using n-hexane and methanol, and fractination using ethyl acetate solvent. Eluent used in isolation were n-hexane:ethyl acetate (8:2). The results of elucidation structure by using spectroscopy methods (GC-MS, NMR, and FTIR) was obtained 5-Hidroxy-2-(4-methoxy-phenyl)-8,8-dymethyl-8H-pyrano[2,3-f] chromen-4-one. This compound has an antibacterial and antioxidant activities.
Pengaruh Penambahan Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima) terhadap Kualitas Minyak Goreng yang Mengalami Pemanasan Jaka Fadraersada
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 3 No. 1 (2015): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.331 KB) | DOI: 10.25026/jtpc.v3i1.87

Abstract

Cooking oil is used to fry foods. The longer and more frequent the cooking oil being used, more its quality is getting lower. The goal of this research is to know if there is an effect of adding grapefruit peels due to the quality of cooking oil that has been used several times. Grapefruit peel contains lycopene which can reduce oxidation process. By adding grapefruit peel, we hope its can reduce the lowering quality. The orientation shows that 3% grapefruit peel weight/weight is the most efficient concentration to be used. And with 3% grapefruit peel weight/weight, the results shows a big difference between cooking oil with no grapefruit peel addition and cooking oil with grapefruit peel addition. Keywords: Cooking oil, frying, grapefruit peel, quality of cooking oil ABSTRAK Minyak goreng digunakan untuk memasak bahan makanan. Semakin lama dan semakin sering minyak goreng digunakan, kualitasnya akan semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari penambahan kulit Jeruk Bali pada kualitas minyak goreng yang mengalami pemanasan berulang. Kulit Jeruk Bali merupakan produk waste (buangan) yang mengandung likopen yang dapat mengurangi proses oksidasi. Dengan menambahkan kulit Jeruk Bali, diharapkan dapat mencegah penurunan kualitas minyak goreng. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa 3% B/B kulit Jeruk Bali merupakan konsentrasi terbaik yang dapat digunakan. Pada studi ini minyak goreng yang diberi tambahan kulit Jeruk Bali dengan konsentrasi 3% B/B menunjukkan perbedaan yg besar pada beberapa parameter SNI dibandingkan dengan minyak goreng tanpa pemberian kulit Jeruk Bali setelah dipanaskan. Kata Kunci: Spirulina platensis, reaktor tubular vertikal, pengurangan kadar CO2
Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar (Cesarean section) Di RSUD A.W.S Samarinda Rima Thaharah; Jaka Fadraersada; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.809 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.3

Abstract

Bedah Sesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan bagian perut. Wanita pada jaman modern saat ini lebih menyukai ahli kandungan dan melahirkan dengan bantuan ahli kandungan karena dalam kenyataannya dengan cara ini angka kematian bayi dan wanita yang melahirkan dapat ditekan serendah mungkin. WHO melaporkan dari 137 negara ditemukan bahwa terdapat 69 negara (50,4%) yang memiliki angka persalinan bedah sesar (Cesarean section) >15%. Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan data penggunaan antibiotik pada pasien bedah sesar (Cesarean section) di RSUD Abdul wahab Sjahranie Samarinda yang dilihat dari aspek jenis dan golongan antibiotik, rute, dosis, frekuensi, dan waktu pemberian dan menilai kualitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar (Cesarean section) berdasarkan metode Gyssens. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluative dengan pengambilan data secara retrospektif pada 120 catatan rekam medik pasien bedah sesar. Data yang diambil pada bulan Januari hingga Desember 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien bedah sesar terbanyak adalah pasien usia 20-35 tahun sebesar 85,83%, pasien dengan indikasi terbanyak adalah persalinan preterm sebesar 20% dan berdasarkan analisis kualitas penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens menunjukkan penggunaan antibiotik kategori IV ialah 100%.
Formulasi dan Optimasi Basis Gel Carbopol 940 dengan Berbagai Variasi Konsentrasi Utami Wahyu Hidayanti; Jaka Fadraersada; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.347 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.10

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula basis gel yang stabil. Basis gel dibuat dalam empat formula dengan menggunakan Carbopol 940 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%. Optimasi basis gel meliputi organoleptik, homogenitas, uji pH, uji viskositas dan daya sebar selama 16 hari. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium. Hasil yang diperoleh pada pengujian organoleptik yaitu dilihat dari warna yang transparan, bentuk sediaan semi padat dan bau khas Carbopol 940, uji homogenitas menunjukkan bahwa basis gel tidak mengalami penggumpalan apapun, uji pH menunjukkan kisaran pH dari 6,72-7,82, uji viskositas menunjukkan kisaran viskositas 18,98-36,38 Pa.S dan uji daya sebar menunjukkan kisaran diameter dari 4,33 cm-6,87 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula basis gel dengan menggunakan Carbopol 940 0,5% telah sesuai dengan standar.
Potensi Ekstrak Daun Keji Beling (Strobilanthes crispus) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah: Uji In Vivo Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Kusnul Nurhidayah; Jaka Fadraersada; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.557 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.38

Abstract

Daun keji beling (Strobilanthes crispus) secara tradisional digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efektivitas penurunan kadar glukosa darah antara ekstrak daun keji beling dengan glibenklamid sebagai oral antidiabetic. Metode pengujian yang digunakan adalah metode uji tolerasi glukosa oral (UTGO). Tikus yang digunakan yaitu tikus jantan sebanyak 15 ekor dengan galur wistar dan memiliki berat badan antara 200-250 gram. Tikus tersebut dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif yang diberikan Na CMC, kelompok kontrol positif yang diberikan glibenklamid, dan tiga kelompok uji yang diberikan ekstrak dengan tiga variasi dosis yaitu 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 150 mg/kgBB. Pembebanan glukosa dosis 4,5 g/kgBB diberikan 15 menit setelah pemberian sediaan uji dan diberikan secara peroral. Cuplikan darah diambil dari vena lateralis ekor tikus pada menit ke 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105 dan 120. Hasil yang didapat dianalisis secara visual berdasarkan rata-rata volume penurunan kadar glukosa darah per waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun keji beling dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 150 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah. Dosis terbaik yang didapatkan yaitu 100 mg/kgBB, namun dosis tersebut masih memiliki potensi yang lebih rendah dibandingkan dengan obat glibenklamid.
Karakterisasi Simplisia, Ekstrak, dan Fraksi Daun Sukun (Artocarpus altilis) Serta Bioaktivitas Terhadap Artemia salina Leach Iswahyudi Iswahyudi; Jaka Fadraersada; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.681 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.47

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul Karakterisasi Simplisia, Ekstrak, dan Fraksi Daun Sukun (Artocarpus altilis) Serta Bioaktivitas Terhadap Artemia salina Leach. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter mutu simplisia dan ekstrak daun sukun serta bioaktivitas ekstrak dan fraksi daun sukun terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Reed and Muench untuk mendapatkan nilai Lethality Concentration 50% (LC50). Hasil organoleptis menunjukkan bahwa daun sukun bertulang daun menyirip, lebar dan berbulu kasar di permukaan atas dan bawah daun. Pengamatan mikroskopik daun menunjukkan bentuk stomata daun sukun merupakan tipe anomositik. Tipe ini memiliki tiga atau lebih sel tetangga dan sulit untuk dibedakan. Persentase susut pengeringan yang diperoleh dari simplisia daun sukun sebesar 11,2%, kadar larut air dan kadar larut etanol sebesar 2,03% dan 1,4% serta kadar abu total, kadar abu larut air, dan kadar abu tidak larut asam daun sukun sebesar 10,3%, 1,7%, dan 9,1%. Persentase kadar larut air dan etanol pada ekstrak daun sukun sebesar 17,1% dan 6,9%, kadar abu total, kadar abu larut air, dan kadar abu tidak larut asam ekstrak daun sukun sebesar 3,3%, 1,2%, dan 0,7%. Daun sukun memiliki nilai LC50 dari masing-masing ekstrak kasar, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi n-butanol sebesar 434,9 ppm, 537,03 ppm, 448,2 ppm, dan 670,5 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa esktrak maupun fraksi daun sukun berpotensi sebagai pestisida.
Karakteristik dan Pengobatan Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Aji Batara Agung Dewa Sakti Sinta Octaviana; Jaka Fadraersada; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.083 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.76

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula di dalam darah. Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar, karena dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi lainnya dan menjadi penyebab kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, penggunaan obat, serta adanya potensi interaksi obat pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Aji Batara Agung Dewa Sakti periode Januari-Desember tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif menggunakan data rekam medik pasien sebanyak 314. Karakteristik pasien DM terbanyak adalah pasien berjenis kelamin perempuan (64,65%) dengan usia 41-65 tahun (77,70%). Obat yang paling banyak digunakan pada terapi DM adalah metformin (34,54%). Potensi interaksi obat total antara obat antidiabetes oral dengan obat lain adalah (3,6%).
Karakteristik dan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di Beberapa Rumah Sakit Di Samarinda Periode 2015 Sri Andriani Allo Bulawan; Jaka Fadraersada; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.147 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.77

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit endemik yang termasuk dalam masalah kesehatan di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dibeberapa Rumah Sakit di Samarinda. Metode yang digunakan adalah metode analisis secara deskriptif. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan rancangan probability sampling menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien demam tifoid tertinggi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (52,22 %), berdasarkan usia adalah kelompok umur 18-40 tahun (80 %), berdasarkan pendidikan adalah SD (42,68%) dan berdasarkan pekerjaan adalah swasta (46,43%). Penggunaan antibiotik terbanyak pada sefalosporin generasi ketiga yaitu seftriakson (52,22 %).
Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Isolat Fraksi Etil Asetat Buah Libo (Ficus variegata Blume.) Bela Apriliana Ningsih; Agung Rahmadani; Jaka Fadraersada; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.189 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.95

Abstract

Penelitian ini mengenai aktivitas antibakteri dan antioksidan dalam isolat fraksi etil asetat dari buah Libo (Ficus variegata Blume.) telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antioksidan dalam isolat fraksi etil asetat dari buah Libo. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol dan n-heksan. Isolasi dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu kromatografi kolom vakum (KCV) dan dilanjutkan dengan kromatografi kolom konvensional (KK). Eluen yang digunakan yaitu n-heksan-etil asetat. Hasil pemisahan yang diperoleh berdasarkan kromatografi kolom konvensional yaitu sebanyak 4 isolat fraksi. Isolat fraksi tersebut kemudian dilakukan pengujian secara kualitatif yaitu pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) bioautografi dan dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian yang diperoleh berupa profil kromatografi isolat fraksi F1 dan F4 diperoleh satu spot noda pada plat KLT sedangkan pada F2 dan F3 diperoleh dua spot noda pada plat KLT. Semua fraksi yang diperoleh memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Kandungan metabolit sekunder dari fraksi-fraksi aktif tersebut antara lain alkaloid, fenol, flavonoid, dan steroid/terpenoid.
Aktivitas Antioksidan Kulit Batang Libo (Ficus variegata Blume) Dewi Noorjannah Utami; Agung Rahmadani; Jaka Fadraersada; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.143 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.98

Abstract

Tumbuhan libo merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai obat tradisional dan kandungan dari tumbuhan ini salah satunya dapat digunakan sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dari kulit batang libo sebagai tanaman obat dengan melakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol yang selanjutnya difraksinasi dengan metode fraksinasi cair-cair dengan menggunakan tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Hasil penelitian menunjukkan fraksi n-butanol memiliki aktivitas antioksidan tertinggi diikuti oleh fraksi etil asetat, ekstrak metanol dan fraksi n-heksan, dengan nilai IC50 berturut-turut adalah sebesar 12,05 ppm, 14,10 ppm, 26,70 ppm, dan 47,54 ppm. Kandungan metabolit sekunder kulit batang libo adalah alkaloid, fenol dan tannin.