Sacharina Surya Ningrum
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA PENGENDALIAN RISIKO PADA UNIT PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BENDA TAJAM DI RUMAH SAKIT Sacharina Surya Ningrum; Abdul Rohim Tualeka
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 1 No. 2 (2018): Maret
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v1i2.16242

Abstract

Unit pengelolaan limbah medis merupakan pekerjaan yang membahayakan atau berisiko tinggi bagi pekerja. Bahaya yang dihadapi pekerja unit pengelolaan limbah berasal dari bahaya mekanik dan fisik, agar dapat dilakukan pengendalian bahaya yang tepat, maka perlu dilakukan risk assessment terhadap potensi bahaya yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manajemen risiko dan mengidentifikasi manajemen limbah medis di Rs. X. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data primer dikumpulkan dengan observasi dan wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari instalasi sanitasi di RS. X. Objek penelitian ini adalah pekerjaan pengelolaan limbah medis. Sumber informasi adalah 6 orang pekerja pengelola limbah medis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan dibandingkan dengan standart dan teori yang ada. Metode yang digunakan dalam melakukan risk assessment mengacu pada teori manajemen risiko yang selanjutnya hasil digunakan untuk pengendalian risiko. Hasil penelitian menunjukkan ada 9 bahaya yang teridentifikasi, dengan hasil penilaian 7 bahaya kategori risiko rendah dan 2 bahaya dengan kategori risiko sedang. Pengendalian risiko yang sudah dilakukan RS. X yaitu pengendalian teknik yaitu penggantian kantong plastik sampah diganti dengan yang kantong plastik yang lebih tebal, lalu pengendalian administrasi dilakukan pendidikan dan pelatihan tentang bekerja secara aman, memasang rambu K3, pemasangan label bahan kimia berbahaya, dan pengadaan alat pelindung diri seperti safety shoes, sarung tangan dan pakaian kerja.