Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Traditional Art of Terebang Gebes in Mikanyaah Munding Culture Gunardi, Gugun; Ampera, Taufik; Yunasaf, Unang
PANGGUNG Vol 27, No 3 (2017): Education, Creation, and Cultural Expression in Art
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v27i3.277

Abstract

ABSTRAKKonservasi Budaya Lokal Mikanyaah Munding sebagai Landasan Village Breeding Center Kerbau adalah penelitian yang dilaksanakan oleh kami terkait dengan bentuk penangkaran kerbau berbasis budaya tradisional, yang dilaksanakan di Desa Cikeusal-Tasikmalaya. Di dalam budaya “Mikanyaah Munding” juga ternyata terdapat pelestarian berbagai seni tradisi Sunda, diantaranya adalah Seni Terbang Gebes. Dalam tulisan ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan kajian etnografi, sedangkan teknik pengumpulan data digunakan teknik wawancara. Dari pembahasan hasil penelitian diperoleh antara lain; sistem penangkaran kerbau berbasis budaya lokal Mikanyaah Munding, yang di dalamnya terdapat; kebiasaan masyarakat setempat di dalam memperlakukan ternak kerbau, kosa kata khusus terkait dengan peternakan kerbau, hajat lembur yang ada hubungannya dengan peternakan kerbau, dan berbagai bentuk kesenian tradisional Sunda yang dilaksanakan dalam rangka budaya Mikanyaah Munding. Dalam artikel ini akan dibahas salah satu kesenian terkait, yaitu Seni Terbang Gebes.Kata Kunci: Budaya, Mikanyaah-Munding, Seni Terbang GebesABSTRACTConservation of local culture “Mikanyaah Munding” (or Nurturing Buffalos) as the base of Village Breeding Center of “Kerbau” is a research done on traditional “kerbau” breeding in Cikeusal, Tasikmalaya. “Mikanyaah Munding” reserve a variety of Sundanese traditional art performance, one of which is “Seni Terbang Gebes”. This essay uses qualitative method involving ethnography as its perspective. The data is collected from interviews. Our findings from analysis are: the habit of locals in treating their buffalos; specific vocabulary on breeding; festivities in relation to breeding and all kinds of Sundanese traditional art performance included in “Mikanyaah Munding”. This essay discusses one of its art performance, “Seni Terbang Gebes”.Keywords: Culture, Mikanyaah Munding, Seni Terbang Gebes 
PERAN KELOMPOK PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN KEBERDAYAAN PETERNAK SAPI PERAH (KASUS DI KABUPATEN BANDUNG) Unang Yunasaf; Basita Ginting; Margono Slamet; Prabowo Tjitropranoto
Jurnal Penyuluhan Vol. 4 No. 2 (2008): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.085 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v4i2.2176

Abstract

The objective of the research was to study the role of the group farmers especially in term of dynamic of the group farmers, empowerment of the dairy farmers, and their relationship. The sampling population is milk cooperative at Bandung district and target population are the dairy farmers as the members of the cooperative. Sample of research were collected by multistage sampling technique with the result that 4 cooperative and 120 person of dairy farmers. The relationship of the variables were tested by Spearman’s rank correlation. The results showed that the group of dairy farmers tend by the cooperative as instrument for improving production of milk of dairy farmers but no facility sufficient so the dairy farmers have empowerment. The dynamic group of farmers was low. The empowerment of dairy farmer was low, especially in the role of dairy farmers as manager and individual of autonomy. There was positive significant correlation between the dynamic group of farmers are empowerment of the dairy farmers.
Hubungan Keberdayaan Peternak Sapi Perah Dengan Tingkat Keberhasilan Usaha Ternak (Correlation Between Dairy Farmer’s Power and Level of Farming Succeeding) Unang Yunasaf; Adjat Sudradjat Masdar; Syahirul Alim
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.403

Abstract

Penelitian bertujuan mempelajari: tingkat keberdayaan peternak, tingkat keberhasilan usaha sapi perah peternak, dan hubungan antara keduanya. Penelitian dirancang sebagai penelitian survey dengan responden sebanyak 70 peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Tingkat keberdayaan peternak sapi perah sebanyak 40,80 persen tergolong tinggi,  47,17 persen tergolong sedang, dan 12,03 persen tergolong rendah, (2) Tingkat keberhasilan usaha sapi perah peternak sebanyak 28,08 persen tergolong tinggi, 45,54 persen tergolong sedang, dan 26,36 persen tergolong rendah, (3) Terdapat hubungan yang cukup antara tingkat keberdayaan peternak sapi perah dengan tingkat keberhasilan usaha sapi perah peternak dengan (rs) 0565, dan (4) Hal-hal yang belum optimal dari peternak adalah belum konsisten di dalam melakukan pengelolaan usaha, belum lengkap di dalam menerapkan manajemen pemelihara, dan belum utuh di dalam memahami dan menggunakan hak-hak sebagai anggota koperasi. Kata Kunci: Keberdayaan peternak, Keberhasilan Usaha Sapi Perah
Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak Sapi Perah di KSU Tandangsari Sumedang (Role of Extention Agents in Dairy smallholder farmer learning process at KSU Tandangsari Sumedang) Unang Yunasaf; Didin S. Tasripin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i2.385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran penyuluh baik sebagai pendidik maupun sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran peternak sapi perah anggota KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang. Penelitian dirancang sebagai penelitian survei, dengan responden sebanyak 30 peternak. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penyuluh dinilai peternak telah tergolong cukup perannya, baik dalam perannya sebagai pendidik maupun sebagai fasilitator, (2) Hal-hal yang relatif sudah baik dari penyuluh dalam perannya sebagai pendidik adalah: dalam cara penyampaian materi, materi yang diberikan sudah berhubungan dengan pengetahuan peternak, dan tingkat kemampuan  dalam menjelaskan materi, (3) Hal-hal yang dianggap masih belum dilakukan dengan baik oleh penyuluh dalam perannya sebagai pendidik adalah dalam: kelengkapan materi aspek manajemen usaha, perhatiannya terhadap kesiapan mental peternak, dan pengulangan aktivitas demonstrasi, dan (4) Hal yang dianggap sudah baik dilakukan penyuluh dalam perannya sebagai fasilitator adalah dalam hal pengenalan sumber-sumber informasi.  Hal yang kurang adalah dalam hal penyediaan sarana belajar. Kata kunci: Peran penyuluh, Proses pembelajaran
Hubungan Fungsi-Fungsi Koperasi dengan Keberdayaan Peternak Sapi Perah (Relationship Cooperative Function with Empowerment of Dairy Farmers) Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i2.2285

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari: fungsi-fungsi koperasi,  keberdayaan peternak sapi perah dan keeratan hubungan dari kedua hal tersebut. Populasi sampling adalah koperasi peternak sapi perah yang ada di Kabupaten  Bandung, dan  populasi sasaran adalah seluruh peternak sapi perah anggota dari koperasi tersebut. Pengambilan sampel penelitian dilakukan melalui teknik pengambilan sampel gugus bertahap (multistage sampling), sehingga terpilih 4 koperasi dengan peternak sapi perah responden sebanyak 120 orang. Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi koperasi rata-rata tergolong rendah, khususnya di dalam fungsi pengembangan keanggotaan, pengembangan kelompok, dan pengembangan partisipasi. Keberdayaan peternak sapi perah rata-rata tergolong rendah, khususnya di dalam peran peternak sebagai manajer dan peran peternak sebagai individu otonom. Terdapat hubungan positif yang sangat nyata antara fungsi-fungsi koperasi dengan keberdayaan peternak sapi perah.Kata kunci: Fungsi-fungsi koperasi, keberdayaan peternak
Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak Sapi Perah di KSU Tandangsari Sumedang (The Role of Extension Agent in Learning Process Dairy Farmer in KSU Tandangsari Sumedang) Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v12i1.5136

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mempelajari  peran  penyuluh  baik  sebagai  pendidik maupun sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran peternak sapi perah anggota KSUTandangsari Kabupaten Sumedang. Penelitian dirancang sebagai penelitian survei, dengan responden  sebanyak  30  peternak.  Hasil  penelitian  menunjukkan:  (1)  Penyuluh  dinilai peternak telah tergolong cukup perannya, baik dalam perannya sebagai pendidik maupun sebagai fasilitator, (2) Hal-hal yang relatif sudah baik dari penyuluh dalam perannya sebagai pendidik adalah: dalam cara penyampaian materi, materi yang diberikan sudah berhubungan dengan pengetahuan peternak, dan tingkat kemampuan  dalam menjelaskan materi, (3) Hal- hal  yang dianggap masih belum dilakukan dengan baik oleh penyuluh dalam perannya sebagai pendidik adalah dalam: kelengkapan materi aspek manajemen usaha, perhatiannya terhadap kesiapan mental peternak, dan pengulangan aktivitas demonstrasi, dan (4) Hal yang dianggap sudah baik dilakukan penyuluh dalam perannya sebagai fasilitator adalah dalam hal pengenalan sumber-sumber informasi.  Hal yang kurang adalah dalam hal penyediaan sarana belajar.Kata kunci: Peran penyuluh, proses pembelajaran
Implikasi Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah Terhadap Kegiatan Penyuluhan Peternakan di Kabupaten Sumedang (Kasus di Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari Sumedang) Syahirul Alim; Unang Yunasaf; Sugeng Winaryanto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2217

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Cabang Dinas Pertanian Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan kebijkan otonomi daerah terhadap perencanaan program penyuluhan peternakan dan pelaksanaan program kegiatan penyuluhan peternakan di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif analitis. Responden dipilih dengan cara purposif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berlakunya otonomi daerah di Kabupaten Sumedang tidak memberikan pengaruh yang positif bagi perbaikkan kualitas penyuluh dan penyuluhan di wilayah Kecamatan Tanjungsari  2) Petani/peternak kurang dilibatkan dalam perencanaan program penyuluhan sehingga antusiame untuk mengikuti kegiatan penyuluhan menurun, 3) Pelaksanaan program penyuluhan bersifat jalan ditempat karena tidak ada penjelasan yang memadai bagi tugas serta fungsi penyuluh dan penyuluhan.Kata kunci : Otonomi Daerah, Perencanaan Program Penyuluhan, Pelaksanaan Program Penyuluhan.
Sebaran Gen, Keseimbangan Populasi dan Ukuran Populasi Efektif Sapi Pasundan Pasca Migrasi di Majalengka (The Gene Distribution, Equilibrium Low, and Effective Population Size post Migration of Sapi Pasundan at Malajengka Regency) Johar Arifin; Sri Bandiati Komar; Endang Yuni Setyowati; Unang Yunasaf; Asep Anang; Heni Indrijani; Sulasmi -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i2.9518

Abstract

Basis populasi Sapi Pasundan di Kabupaten Majalengka hanya di Kecamatan Kertajatidan menyebar di sepuluh desa, namunsejak tahun 2014 mengalami degradasi daya dukung lahan akibat alih fungsi lahan hutan. Penurunan daya dukung ini mengakibatkan migrasi ternak ke luar wilayah. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan frekuensi gen, nilai keseimbangan populasi dan Effective Population Size (EPS) pada Sapi Pasundan di Kabupaten Majalengka, sejak September sampai November 2015. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, pemilihan sampel ternak menggunakan stratified random sampling,dan pengukuran sebaran genotip menggunakan pola protein albumin darah. Struktur populasi diukur berdasarkan basis  populasi pada wilayah yang menjadi  daya dukungnya. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa penurunan daya dukung wilayah di Kecamatan Kertajati disebabkan oleh alih fungsi lahan   menjadi Bandara Internasional dan Perubahan pola tanaman hutan dari Jati menjadi tanaman Karet. Hal   ini menyebabkan migrasi ternak ke wilayah lain ke Sumedang dan Indramayu.
Kemitraan Bidang Perunggasan Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Peternak (The Partnership of Poultry Husbandry and Its Influence of Farmer Income) Adjat Sudradjat Masdar; Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i2.437

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Pageurageung Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji : (1) pola-pola kemitraan, (2) pendapatan yang diperoleh peternak, dan (3) pola kemitraan alternatif. Penelitian dirancang sebagai studi kasus. Unit analisis adalah peternak yang tergabung dalam kegiatan kemitraan usaha ayam ras pedaging. Responden ditentukan secara purposif, yaitu memilih responden yang memungkinkan dapat memberi informasi dan data yang dapat menjawab penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada dua pola kemitraan usaha ayam ras pedaging yang berkembang di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu pola maklun dan pola kontrak; (2) Peternak yang melakukan pola maklun umumnya dilatarbelakangi karena tidak dimilikinya modal yang memadai, sedang peternak yang mengikuti pola kontrak dipandang lebih memiliki jiwa kewirausahaan; (3) Pendapatan yang diperoleh peternak yang mengikuti pola maklun untuk per ekornya hanya sebesar Rp. 1184,21 sedang pendapatan peternak yang mengikuti pola kontrak adalah sebesar Rp. 3500,15; (4) Pola kemitraan alternatif yang dikembangkan adalah pola kemitraan yang dapat mendorong sikap saling percaya diantara pelaku yang bermitra, menumbuhkan jiwa kewirausahaan peternak dengan tetap memperhatikan tingkat kematangan peternak. Kata Kunci: Kemitraan bidang perunggasan, Pendapatan peternak
Kepemimpinan Ketua Kelompok Dan Hubungannya Dengan Keefektifan Kelompok (Kasus Pada Kelompoktani Ternak Sapi Perah Di Wilayah Kerja Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang) Unang Yunasaf
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 2 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i2.2255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan ketua kelompok, keefektifan kelompok, dan keeratan hubungan dari kedua hal tersebut.  Penelitian dilakukan dengan  metode survei.  Unit analisis adalah  kelompoktani sapi perah yang ada di Wilayah Kerja KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang.  Pengambilan contoh responden dilakukan secara gugus bertahap.  Jumlah responden 30 orang dari 4 kelompok terpilih.  Uji keeratan hubungan yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan ketua kelompok tani ternak sapi perah  sebanyak 46,67%  tergolong cukup, 43,33 % tergolong tinggi, dan 10,00 %  tergolong sangat tinggi. Keefektifan kelompoktani ternak sapi perah    sebanyak 50,00% tergolong cukup, 40 % tergolong tinggi, dan 10 % tergolong  sangat tinggi.  Derajat hubungan kepemimpinan ketua kelompok tani ternak sapi perah dengan keefektifan kelompok menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat.Kata kunci: Kepemimpinan Ketua Kelompok, Keefektifan Kelompok