Claim Missing Document
Check
Articles

PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL LINGKUNGAN KERJA FISIK UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI ROKOK DENGAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus PT Bayi Kembar Malang) Aula, Durry Darojatul; Setyanto, Nasir Widha; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.143 KB)

Abstract

Lingkungan kerja fisik adalah parameter utama yang mempengaruhi output produksi yang dihasilkan di departemen pelintingan Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT Bayi Kembar. Dengan metode Taguchi eksperimen yang dilakukan terhadap faktor-faktor lingkungan kerja fisik yang berpengaruh diharapkan mampu menghasilkan setting level faktor optimal sehingga output produksi yang dihasilkan dapat ditingkatkan. Matrik ortogonal array yang digunakan adalah L9(34) dengan 3 kali replikasi. Pengolahan data menggunakan dua analisis variansi (Anova), terdiri dari analysis of mean dan analysis of signal to noise ratio (SNR), kemudian dilakukan eksperimen konfirmasi untuk menguji nilai prediksi setting level faktor pada kondisi optimal. Setting level optimalnya yaitu warna meja (putih), jarak antar operator (70 cm), ukuran ruang kerja (pengaruh suara aktivitas dengan volume kecil), privasi (sekat disamping operator dan diantara operator yang berhadapan). Hasil eksperimen konfirmasi didapatkan nilai rata-rata 42394,21 batang. Perhitungan selang kepercayaan diperoleh bahwa setting level optimal dapat diterima. Kata Kunci : Lingkungan Kerja Fisik, Output Produksi (batang),  Metode Taguchi, Sigaret   Kretek Tangan
PERBAIKAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERDASARKAN INTEGRASI DIMENSI KUALITAS JASA DAN PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS:PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG) Mardiono, Intan; Rahman, Arif; yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.607 KB)

Abstract

Perpustakaan UB merupakan sarana penting bagi civitas akademika untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pembelajaran di perguruan tinggi. Seiring perkembangan teknologi informasi, terjadi perubahan pada perilaku konsumen, termasuk pengunjung perpustakaan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan perpustakaan UB dengan memperhatikan perilaku konsumen. Servqual digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan. Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui prioritas perbaikan dengan ditinjau dari nilai kepentingan dan kepuasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung perpustakaan sering mempergunakan internet dan banyak menggali pustaka secara elektronik. Rata-rata kepuasan pada angka 2,79 skala likert, sedangkan rata-rata kepentingan pada angka 3,526 skala likert. Sesuai analisis gap pada servqual, terdapat 14 atribut kualitas yang perlu diperbaiki.Kemudian berdasarkan analisa diagram kartesius pada IPA, diprioritaskan pada10 atribut kualitas. Penelitian ini mengusulkan 4 rekomendasi perbaikan meliputi peningkatan kapasitas server dan jaringan teknologi informasi, perbaikan tata letak fasilitas perpustakaan, pelatihan pelayanan prima, dan pemberian alat bantu alas pijakan kaki. Kata kunci: layanan perpustakaan, servqual, importance-performance analysis, perilaku konsumen
ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA DEPARTEMEN PRODUKSI SPRINGBED DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) (Studi Kasus : PT. Malindo Intitama Raya, Malang, Jawa Timur) Kurniawati, Eni; Sugiono, Sugiono; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.748 KB)

Abstract

Abstrak   Masalah dalam kasus Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terjadi pada PT. Malindo Intitama Raya salah satu perusahaan manufaktur di Kabupaten Malang yang memproduksi springbed. Terdapat sejumlah kasus kecelakaan yang dialami oleh para pekerja pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi yang sangat rawan terjadi kecelakaan kerja. Di mulai dengan  identifikasi titik-titik apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Ini bertujuan untuk mengetahui sumber bahaya penyebab kecelakaan kerja sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk periode selanjutnya. Proses identifikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Berdasarkan proses identifikasi bahaya maka didapatkan 34 jenis temuan bahaya yang kemudian dikelompokkan menjadi 6 sumber bahaya yaitu sumber bahaya Kondisi Lingkungan Kerja, Sikap Pekerja, Material Kerja, Lantai Basah, Panel Listrik dan Pisau Pemotong. Sedangkan dari penilaian risiko maka didapatkan nilai 4% bahaya dalam kategori Ekstrim, 81% bahaya dalam kategori Risiko Tinggi dan 15% bahaya dalam kategori Risiko Sedang.   Kata kunci: Kecelakaan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sumber Bahaya, Hazard Identification and Risk Assessment, Penilaian Risiko.
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus : MTP Nganjuk Distributor PT. Coca Cola) Amri, Mahardika; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.996 KB)

Abstract

Abstrak PT. Coca Cola merupakan perusahaan produsen minuman ringan.  MTP Nganjuk menjadi salah satu distributor PT Coca Cola. Penentuan rute yang kurang optimal merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh Distributor PT. Coca Cola ini. Kurang efektifnya rute distribusi menyebabkan MTP Nganjuk menanggung biaya lembur untuk supir dan kernet. Perencanaan urutan rute pendistribusian produk diserahkan sepenuhnya pada keputusan supir dan kernetnya, tanpa perencanaan yang dilandasi pertimbangan yang logis. Waktu pendistribusian terlalu panjang, beberapa toko yang dikunjungi melebihi jam kerja dari supir. Penelitian ini menerapkan Vehicle Routing Problem dengan menggunakan metode Nearest Neighbor untuk mengoptimalkan rute pendistribusian. Pengumpulan data meliputi data permintaan dan jarak antar lokasi. Menyusun distance matrix berdasarkan data jarak antar lokasi. Metode Nearest Neighbor dipergunakan untuk merancang rute berdasarkan jarak terdekat berikutnya. Efisiensi pendistribusian dievaluasi berdasarkan total jarak, waktu dan beban biaya yang ditanggung oleh MTP Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan rute pendistribusian yang memperpendek jarak tempuh sejauh 63,1  km, atau sebesar 13,14 %. Waktu perjalanan mampu dipercepat selama 108,17 menit atau sebesar 3,81 %, sehingga supir dan kernet tidak perlu lembur. MTP Nganjuk tidak perlu mengeluarkan biaya lembur supir dan kernet, sehingga dapat menekan beban biaya pendistribusian senilai Rp 98.377,- atau sebesar 12,08 %.   Kata Kunci: Nearest Neighbor, Vehicle Routing Problem, Rute.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI ANTARA PENGGUNAAN KENDARAAN SENDIRI DAN KENDARAAN SEWA UNTUK PENDISTRIBUSIAN PRODUK (Studi Kasus PT. Arthawenasakti Gemilang Malang) Wardhani, Annisa Kusuma; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.074 KB)

Abstract

Abstrak PT. Arthawenasakti Gemilang Malang mengalami permasalahan membuat keputusan penggunaan kendaraan untuk pendistribusian produknya. PT. Arthawenasakti Gemilang memiliki dua alternatif moda pendistribusian, yaitu penggunaan kendaraan sendiri dan kendaraan sewa. Selama ini seringkali digunakan jasa persewaan apabila moda pendistribusian yang dimiliki tidak mencukupi. Seiring pertumbuhan permintaan pelanggan, perusahaan harus memikirkan ketersediaan moda pendistribusian produk dari alternatif membeli kendaraan baru atau menggunakan jasa persewaan. Penelitian menganalisa keputusan pemilihan moda pendistribusian dengan pertimbangan perbandingan manfaat dan biaya. Analytical Hierarchy Process (AHP) menganalisis nilai manfaat dari aspek non finansial sesuai kriteria manfaat yang diharapkan. Net Present Value (NPV) menganalisis biaya operasional dari aspek finansial. Benefit Cost Ratio (BCR) memberikan analisis komparasi alternatif keputusan yang paling layak. Hasil analisis komparasi menunjukkan nilai BCR alternatif penggunaan kendaraan sendiri 1,37 x 10-8 manfaat/ juta rupiah, sedangkan nilai BCR altenatif penggunaan kendaraan sewa 2,04 x 10-8 manfaat/ juta rupiah. Hasil penelitian merekomendasikan alternatif penggunaan kendaraan sewa menguntungkan perusahaan.   Kata kunci : analisis kelayakan, pendistribusian, kendaraan, Net Present Value, AHP, Benefit Cost Ratio.
ANALISIS RISIKO PADA SUPPLY CHAIN PEMBUATAN FILTER ROKOK (Studi Kasus: PT. Filtrona Indonesia, Surabaya) Millaty, Shabrina Dhiya; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.708 KB)

Abstract

Abstrak   Di dalam suatu supply chain terdapat aktivitas bisnis yang dikelompokkan menurut Supply Chain Operation Reference (SCOR) menjadi plan, source, make, delivery dan return.Tentunya dalam 5 aktivitas tersebut akan selalu muncul risiko, tidak terkecuali industri filter rokok sebagai bahan baku penunjang untuk produk rokok yang menggunakan filter. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor risiko apa sajakah yang muncul dalam supply chain PT. Filtrona Indonesia menggunakan metode House of Risk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 risiko dengan 37 penyebab risiko yang teridentifikasi. Dipilih 5 penyebab risiko yang memiliki nilai Aggregate Risk PotentialARP tertinggi dan dilakukan dimitigasi. Kata kunci: Supply Chain Management, Risk Management, House of Risk, risiko, penyebab risiko
ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA DIVISI BENGKEL PT. XYZ BRANCH OFFICE MALANG Saifuddin, Muhammad Hendy; Sugiono, Sugiono; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.542 KB)

Abstract

Abstrak Divisi Bengkel PT. XYZ mengalami potensi risiko operasional karena terdapat kondisi ketidakpatuhan terhadap SOP perihal sistem inspeksi dan evaluasi setiap proses bisnis. Audit internal hanya pernah dilakukan pada 19 Oktober 2011. Salah satu masalah yang dialami adalah unit return karena kelalaian operasional. Identifikasi risiko operasional dilakukan dengan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dilanjutkan analisis risiko dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Risiko kritis dianalisis dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). Tahap terakhir adalah risk response planning. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 indikator risiko operasional yang 5 diantaranya merupakan risiko kritis. Basic event dari indikator pengelolaan kinerja bengkel adalah tidak ada inspeksi lapangan, tidak ada evaluasi prosedur terhadap SOP, tidak menangani customer complain handling, tidak memantau unit return, hanya fokus pada target finansial, tidak ada evaluasi hasil self assessment 2011, tidak melakukan evaluasi bulanan, dan tidak ada pencatatan failure. Basic event indikator customer relation adalah waktu aktual tidak sesuai PKB, pembuatan form equipment master tanpa konfirmasi, sosialisasi booking service tidak optimal, dan tidak ada laporan follow up. Basic event indikator pengecekan mobil adalah tidak rutin melakukan tes jalan, tidak ada tindakan cross check, PKB tidak detail, dan kesalahan diagnosis. Basic event indikator pengelolaan mekanik adalah tidak teliti dalam melakukan final check, tidak melakukan final check, tidak mencatat unit return, set waktu lebih lama dari estimasi SA, membiarkan mekanik tidur pada jam kerja, tidak melakukan self assessment mekanik, tidak mencatat failures mekanik, job control board digunakan sebagai manual scheduling board, penugasan mekanik hanya berdasarkan yang menganggur, dan penjadwalan tidak melalui database. Basic event indikator servis antara lain tidak menggunakan APD, tidur di jam kerja, waktu pekerjaan melebihi set waktu, kesalahan pengerjaan, tidak melakukan pengecekan diluar PKB, peralatan kotor, dan tempat kerja kotor. Kepala Bengkel diharapkan dapat membagi tugas Kepala Regu menjadi Kepala Area Servis, Kepala Penjadwalan, dan Workshop Supervisor sebagai pengawas kepatuhan. Kata kunci: Risk Breakdwon Structure (RBS), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Fault Tree Analysis (FTA), Risk Response Planning
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (GSCM) (Studi Kasus: KUD “BATU” Fortuna, Irvan Fauzi; Suamtri, Yeni; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.444 KB)

Abstract

Abstrak KUD “BATU” merupakan salah satu sektor industri yang memiliki aktivitas supply chain dalam memproduksi susu pasteurisasi Nandhi Murni. Selama ini, KUD “BATU” belum pernah melakukan pengukuran kinerja supply chain management yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat diterapkan dalam pengukuran kinerja supply chain management yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pencapaian kinerja supply chain management KUD “BATU” yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja supply chain management yang ramah lingkungan adalah metode pendekatan green supply chain management (GSCM). Model pengukuran kinerja GSCM ini terdiri dari aktivitas green procurement, green manufacture, green distribution dan reverse logistic. Dari pengamatan didapatkan indikator pengukuran sejumlah 44 key performance indicator yang sudah valid. KPI ini diberikan bobot dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice 11. Selanjutnya dilakukan perhitungan scoring system menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan traffic light system. Dari pengukuran tersebut dapat diberikan rekomendasi perbaikan pada indikator kinerja yang memiliki kategori merah dalam traffic light system.   Kata kunci : pengukuran kinerja supply chain, GSCM, OMAX, traffic light system
PENINGKATAN EFEKTIVITAS LINI PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI KONTINYU DENGAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Gresik) Mahdina, Aini Nur; Sugiono, Sugiono; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.287 KB)

Abstract

Abstrak Total Productive Maintenance (TPM) adalah sebuah konsep untuk aktivitas pemeliharaan. Penerapan TPM digunakan untuk mengukur efektivitas lini produksi dengan menggunakan metode Overall Line Effectiveness (OLE). PT Petrokimia Gresik adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi pupuk pestisida dan industri bahan-bahan kimia. Pada lini produksi pupuk Phonska IV terdapat beberapa masalah produksi yaitu target produksi tidak terpenuhi, tingginya produk rework dan downtime mesin. Oleh karena itu, pengukuran efektivitas diperlukan untuk mengetahui kinerja mesin/peralatannya. OLE digunakan untuk mengukur dan menganalisa efektivitas lini produksi. Identifikasi six big losses dilakukan untuk mengetahui penyebab rendahnya efektivitas lini produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai OLE tahun 2013 adalah sebesar 60.33%. Losses yang berpengaruh adalah breakdown losses sebesar 44.65% atau 98408.6 menit dan process defect sebesar 28.26% atau 62291.4 menit. Penyebab losses tersebut antara lain karena kelalaian operator, pengetahuan operator kurang, mesin overload, part mesin bermasalah, tingginya target produksi serta ketidaksesuaian kondisi lingkungan. Konsep TPM dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi losses tersebut. Beberapa rekomendasi perbaikan yang diusulkan berdasarkan konsep TPM antara lain melakukan pemeliharaan mandiri oleh operator, menambahkan predictive maintenance, mengurangi target produksi, memperbaiki dan menambah peralatan untuk meningkatkan kualitas dan mencegah cacat produksi, serta mengadakan training untuk meningkatkan skill operator.   Kata kunci: Total Productive Maintenance (TPM), Overall Line Effectiveness (OLE), six big losses.  
PENGUKURAN PERFORMANSI SUPPLY CHAIN BERBASIS LIMA PROSES INTI SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (Studi Kasus: PT Sang Hyang Seri – Persero, Cab. Pasuruan) Sumbayak, Ruth Elnawaty Triscova; Sumantri, Yeni; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.526 KB)

Abstract

Abstrak PT Sang Hyang Seri (Persero) merupakan perintis dan pelopor usaha perbenihan di Indonesia. Perusahaan ini melakukan pengolahan terhadap gabah kering panen (GKP) menjadi benih bersertifikat, dimana perusahaan memiliki aktivitas supply chain yang digunakan dalam mengatur aliran barang mulai dari petani sebagai supplier sampai kepada konsumen akhirnya. Dalam supply chain management, proses manajemen kinerja dan perbaikan yang berkelanjutan sangat perlu untuk dilakukan. Untuk menciptakan manajemen kinerja yang efektif, diperlukan sistem pengukuran kinerja yang mampu mengevaluasi kinerja supply chain. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran performansi supply chain perusahaan dengan berbasis pada lima proses inti Supply Chain Operations Reference (SCOR) dan pengolahan data menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP). Hasil dari penelitian ini diperoleh  nilai total indeks performansi supply chain perusahaan sebesar 7,884. Dalam Traffic Light System nilai tersebut termasuk dalam kategori kuning yang menunjukkan bahwa perusahaan belum mencapai performa yang diharapkan. Pihak manajemen harus berhati-hati terhadap berbagai macam kemungkinan yang dapat menurunkan performansi supply chain perusahaan dan tetap melakukan peningkatan performansi secara terus-menerus. Kata kunci: Pengukuran Performansi, Supply Chain, SCOR, ANP, OMAX, Traffic Light System
Co-Authors Abraham M Ridjal Achmad Novaldi Samodra, Achmad Novaldi Adelia Rindayu, Adelia Adnandy, Rheza Afkar, Hilyatul Agustina Eunike Agustina Eunike Ahmadi, Fakhrizal Aini Nur Mahdina Akbhar, Fitran Akhmad Raunaq Rosih, Akhmad Raunaq Al Hazmi, M. Fahriz Allan Hardhika Halim Amirah, Amirah Andreas Aryo Widhiaswara, Andreas Aryo Andrian, Muhammad Rizal Anggasta, Nanda Giovani Anggreani, Ria Dian Annisa Kusuma Wardhani Aprilla, Farah Eka Ardianwiliandri, Raditya Arif Rahman Aritantia, Yuanita Arsetyani, Fiki Arsy, Rizki Nurul Arsyad, Muhammad Syaifullah Atika Dwi Febriana Aulia, Ditha Aurana Priscillia Novitasari, Aurana Priscillia Azlia, Wifqy Bagoes Julianto Bayu Nur Abdallah, Bayu Nur Cahya Kusnindah Cahyawati, Amanda Nur Choiri, Mochamad Damayanti, Yovi Sephira Darpito, Malvin Aubin Dearma Elfridawati Purba, Dearma Elfridawati Debrina Puspita Andriani Denny Prayogo Kosaputra, Denny Prayogo Dessy Nurvitarini, Dessy Dewi Hardiningtyas Dony Gunawan, Dony Durry Darojatul Aula Dwieartha, Megananda A. C. Dwijayanti, Dian Effendi Mohamad Effendi Mohamad Ega Putri, Fitra Harsanty Egi Nurpurnama Ramadhan, Egi Nurpurnama Ella Dewi Retnaning Ayu Elok Rizqi Cahyanti Ema Titisari Emy Miftahul Jannah Endra Yuafanedi Arifianto Eni Kurniawati Erganta, Perdana Wiba Erlangga, Awalsyah Erwin Nourman M, Erwin Nourman Faikar Yudha Prawira, Faikar Yudha Fajar Panogari Silaban Fanani, Angga Akbar Farida Risqi Nur Safitri Fauzi, Wawan Akhmad Fidyah Mawarda Fidyah Mawarda, Fidyah Finisius, Pranata Dwi Firda Astria Oktasaputri Firmansyah, M. Afnan Fitriana, Umroh Fransisca, Eva Galih D.A Pramono Galuh Zuhria Kautzar Gati, Mahendra Gineng Pratidnya, I Made Negara Gracia, Brigitta Habibulloh, Firdaus Rafsanjani Hakim, M. Luqman Hakim, Moch. Khanif Hakim, Satrio Lucqman Hale, Maria Benita Hambali Arep Hamdany, Mohammad Ridhwan Hendarto, Benedicta Shania Miranda Herwindo Herwindo Hidayat, Athya Rahma Ichsan, Bayu Septiady Ihwan Hamdala Iklil Lazuardi Firdaus, Iklil Lazuardi Ilham Achwani Dahlan Iman Haqh, Ahmad Amirul Imtiyaz, Nadiyah Indrani, Andromeda Fatima Intan Mardiono Irvan Fauzi Fortuna Ishardita Pambudi Tama Jaisy Aghniarahim Putritamara Jeefferie Abd Razak Joko Suwarto Utomo Karina Dwi Lestari Karinawati, Vianey Nani Kasfillah, Zaid Khano, Adam Krisantini, Vanesa Dian Krishna, Airlangga Krismawanti, Denis Dwi Krisnanda, Aditya Kusuma, Dino Ari Kusumastuti, Anie Eka Lely Riawati Lintang Kinanthi, Lintang Lulus Wimpi Intantri, Lulus Wimpi Lumbantoruan, Finondang Januarizka Mahardika Amri Mahardika, Angga Maulidah Hanik Malihatin, Maulidah Hanik Mentari Rika Noviandri Miranda, Dwi Ghina Moch. Choiri Mochamad Choiri Muhamad Arfauz A Rahman Muhammad Faishal Jundana Muttaqin, Muhammad Faishal Jundana Muhammad Hendy Saifuddin Muhammad Hisyam Fayrus, Muhammad Hisyam Muhammad Iqbal Farabi, Muhammad Iqbal Murti Astuti Nasir Widha Setyanto Noftio Fernando Noviani, Baiq Rizki Novianingdyah Pramesti Novryan Dwi Wiranta Santoso Nugraheni, Adinda Hapsa Nugroho, Chosy Faisal Nurul Oktafianita, Nurul Nurus Shubuhi Maulidiya Oktavianty, Oke Oktiawan, Yonathan Deryl Oktiawan, Yonathan Deryl Oyong Novareza Paramita, Putri Anggarda Paskarisma, Dimas Permatasari, Vita Annisaa’ Pratama, Aditya Ludi Prathama, Aditya Wisnu Pratiwi, Dinda Aprilyani Prayoga, Hengky Purnomo Budi Santoso Puspita, Nadya Putra, Aga Sina Putri Wahyuning Jati, Putri Wahyuning Putri, Anisa Atma Putro, Wisnu Wijayanto R. Siti Solihah Wahyuni Perdana Rachmaniar, Desita Nur Rahadinata, Fajar Rhamadhan Rahman, Arif Rahman, Fajri Raka Kristyanto, Raka Rakhmat Himawan Rangga Damar Bagaskara Rangga Damar Bagaskara, Rangga Damar Ratih Ardia Sari Ratih Ardia Sari Ratih Ardia Sari Ratih Prabowo Putri Raymonsyah, Ivan Remba Yanuar Efranto Retnaningtyas, Widyasari Reynard Ardyan Purnama Rhamasta, Oky Surya Riawati, Lely Ribka Tabita Lidyana, Ribka Tabita Rifki, Aulia Rina Firdausa Rinarwastu, Fadilia Rio Prasetyo Lukodono Risa Yuliyanti, Risa Ritonga, Riri Kurnia Syafitri Rochsi Syahadha Rohmatika Qoyum, Rohmatika Rosidah Jaafar Rurilestari, Lintang Ruth Elnawaty Triscova Sumbayak Safitri Ambarsari, Safitri Santika Alvionita Pratiwi Saputra, Bayu Saputro, Nugroho Sari, Alberta Puspita Sari, Ratih Ardia Sari, Sara Yunira Setyasnomo, Mohammad Hafiz Shabrina Dhiya Millaty Shabrina, Nadiah Ghina Silvya Ratri Nugraheni Sinaga, Olivia Indasari Siti Azizah Sofyan, Fanny Novia Sri Widiyawati Srijayasari, Hariti Sugiono Sugiono Sugiono Sugiono Sugiono Sugiono Suryawan, Aldie Akbar Swara, Suluh Elman Syahrul Kurniawan Tambunan, Yulicia Errina Margareth Tantrika, Ceria Farela Mada Tiara Erissa Devina Tirto, Febrianto Danu Ultha, Anrisal Umar Umar Umroh Fitriana, Umroh Wardhani, Yurida Firdausa Widiyawati, Sri Widyawati, Shelvya Endah Wifqi Azlia Wifqi Azlia Wijanarko, Diansa Wimas Dionisius, Wimas Windi K, Maya Imaniar Wisnu Wijayanto Putro Yanestia Nalendrana Putri, Yanestia Nalendrana Yaqin, Alvin Muhammad ‘Ainul Yasmine, Alvi Lufiana Yeni Suamtri Yeni Sumantri Yesi Nur Fadilah Yoganda Ragil Pranata, Yoganda Ragil Yogatama, Bagus Yuki Masrifah, Yuki Yulita Trirenjani Poerwaningrum, Yulita Trirenjani Yulius Christanto Aldi Wicaksono, Yulius Christanto Aldi Yusdiar, Inas Salma Zulkarnaen, Muhammad Hafizh Zuris Ika Pradipta