Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE WITH STIGMA ON LEPROSY DISEASE IN SAMARINDA CITY Ruth Putri E. S.; Vera Madonna L Toruan; Yuniati Yuniati
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v8i2.1373

Abstract

Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae (M. leprae) yang pertama kali menyerang susunan saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Stigma pada penyakit kusta merupakan hambatan untuk penemuan kasus dan efektivitas pengobatan penyakit kusta. Stigma bersifat sosial dan dapat menyebabkan penderita kusta dikucilkan dari aktivitas sosialnya. Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya stigma terhadap penyakit kusta, salah satunya adalah pengetahuan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan stigma terhadap penyakit kusta di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan mengunjungi 4 Puskesmas yang ada di Kota Samarinda dan menyebar kuesioner ke masyarakat dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan rincian; pengetahuan kurang sebanyak 22 responden, pengetahuan cukup sebanyak 49 responden, dan pengetahuan baik sebanyak 29 responden; dan stigma baik sebanyak 24 responden, stigma sedang sebanyak 62 responden, dan stigma buruk sebanyak 14 responden. Analisis data menggunakan uji Somer’s d diperoleh nilai p = 0,456; sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan stigma terhadap penyakit Kusta di Kota Samarinda.
Faktor-faktor yang Memengaruhi terjadinya Komplikasi pada Anak dengan Infeksi Dengue di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Regita Pratiwi; Yuniati Yuniati; Muhammad Buchori
Sari Pediatri Vol 23, No 4 (2021)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp23.4.2021.242-6

Abstract

Latar belakang. Infeksi dengue memiliki tiga fase. Fase kritis yang tidak dapat dilewati dengan baik dapat menyebabkan perburukan keadaan dan komplikasi. Pemeriksaan fisik dan laboratorium merupakan pemeriksaan rutin. Status gizi, nilai trombosit dan hematokrit dapat membantu prediksi perburukan keadaan berupa komplikasi pada pasien anak dengan infeksi dengue.Tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi, nilai trombosit dan kadar hematokrit dengan kejadian komplikasi pada anak dengan infeksi dengue. Metode. Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Data diambil dari rekam medik di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan menggunakan teknik purposive sampling dari bulan Februari-Maret 2020. Analisis statistik menggunakan uji Fisher exact dan Kruskal Wallis test, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p<0,05.Hasil. Didapatkan sebanyak 110 sampel, dengan rincian 36 sampel mengalami komplikasi dan 74 sampel tidak mengalami komplikasi. Nilai signifikansi yang didapatkan dari analisis data adalah status gizi p=0,036 (p<0,05, OR 2,39), nilai trombosit p=0,001 (p<0,05, OR 6,09), dan kadar hematokrit p=0,010 (p<0,05 OR 2,48).Kesimpulan. Status gizi, nilai trombosit dan kadar hematokrit berhubungan dengan terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Annisah Nurdwita Ashari; Yuniati Yuniati; Ignatia Sinta Murti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i2.1826

Abstract

Dispepsia menempati urutan ketiga sebagai penyakit yang paling sering dilaporkan di Kalimantan Timur tahun 2017. Berbagai faktor risiko dikaitkan dengan kejadian dispepsia fungsional satu diantaranya yaitu stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional serta bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner kriteria Roma IV untuk dispepsia fungsional dan stres dari ISMA. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Dari 173 orang responden, 62 orang (35,8%) mengalami dispepsia fungsional. Didapatkan hubungan tingkat stres dengan kejadian dispepsia fungsional p-value 0,000 (p
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Dispepsia Fungsional Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman: Correlation of Dietary Pattern with the Incidence of Functional Dyspepsia in Students of the Faculty Medicine Mulawarman University Annisah Nurdwita Ashari; Yuniati Yuniati; Ignatia Sinta Murti
Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan (J. Sains Kes.)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.3 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v4i2.688

Abstract

Dyspepsia is a term that describes symptomps of upper middle abdominal discomfort. The risk factor that often associated with the incidence of functional dyspepsia is dietary factor. This study was conducted to determine the correlation between dietary pattern with the incidence of functional dyspepsia and this research was analytic using cross sectional approach. Sampling was done by consecutive sampling and the data was collected using questionnaire Rome IV criteria for dyspepsia functional and dietary pattern. It was analysed by Chi-Square test. Out of 173 respondents, 62 (35.8%) had functional dyspepsia. Analysis of dietary pattern and the incidence of functional dyspepsia for meal schedules obtained p-value 0.039(p <0.05) and for types of food and beverages obtained p-value 0.149(p> 0.05). There is a correlation of dietary pattern for meal schedules and functional dyspepsia, no correlation of dietary pattern for types of food and beverages and functional dyspepsia.
Aktivitas Vasodilatasi Pembuluh Darah secara in vitro dan Uji Toksisitas Akut Minuman Fungsional Herbal Kaltim Sjarif Ismail; Yuniati Yuniati
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 3 No. 3 (2016): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.477 KB) | DOI: 10.25026/jtpc.v3i3.107

Abstract

Latar belakang: pangan fungsional dapat berupa makanan atau minuman. Pangan fungsional lebih bersifat pencegahan terhadap penyakit, sedangkan obat lebih bersifat menyembuhkan penyakit. Minuman Fungsional Herbal Kaltim (MFHK) yang diracik dari bahan-bahan tumbuhan yang ada di Kaltim telah diketahui memiliki citra rasa yang enak dan memiliki aktivitas antioksidan yang kuat tetapi belum diketahui aktivitas vasodilatasi pada pembuluh darah dan keamanan pada penggunaan akut secara oral. Tujuan: mengeksplorasi MFHK pada kontraktilitas tonus pembuluh darah secara in vitro dan keamanan pada penggunaan akut secara oral. Metode: MFHK dikeringkan lalu diuji kontraktilitas pada pembuluh darah dengan menggunakan organ terpisah aorta tikus dengan endotel, hasil dinyatakan dalam bentuk persen tonus kontraktilitas aorta. Uji toksisitas akut peroral menggunakan tikus Wistar dan mencit Balb/c jenis kelamin jantan dan betina. Hasil: pada uji kontraktilitas aorta didapatkan secara berurutan dalam persen tonus kontraktilitas aorta pada konsentrasi ekstrak MFHK 0,04 mg/mL adalah (1,02 + 1,43) % dan kontrol (3,27 + 1,00) % dengan p>0,05; pada 0,08 mg/mL didapatkan (-1,39 + 1,41) % dan (4,50 + 1,14) % dengan p<0,05; 0,16 mg/mL didapatkan (-5,36 + 1,40) % dan (8,42 + 2,00) % dengan p<0,05. Dosis tunggal ekstrak 2 g/kgBB yang diberikan secara oral tidak didapatkan kematian pada tikus dan mencit jenis kelamin jantan dan betina. Kesimpulan: ekstrak MFHK memiliki aktivitas vasodilatasi pada pembuluh darah secara in vitro dan tidak toksik pada pemberian akut secara oral. Kata kunci: Minuman Fungsional Herbal Kaltim – Vasodilatasi – Toksisitas Akut
Evaluation of Synergistic Effect of Kaempferia galanga L. Rhizome Extracts on the Antibiotic Activity Antibiotics against Bacterial Pathogens Almira Fahrinda; Sjarif Ismail; Khemasili Kosala; Ika Fikriah; Yuniati Yuniati
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 4 No. 3 (2018): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.004 KB) | DOI: 10.25026/jtpc.v4i3.148

Abstract

Background: aromatic ginger rhizome (Kaempferia galanga L.) is a member of Zingiberaceae family, has been known to have an antibacterial effect is used for everyday cooking spices, but the synergistic effect on broad spectrum antibiotics was unknown. Objective: this research was conducted to find out the synergistic effect of Kaempferia galanga L. Rhizome extract (KGR) on some broad-spectrum antibiotics against gram positive and negative bacterial pathogens in vitro. Method: KGR was taken from farmers in Samarinda City, East Kalimantan Province, Indonesia. Extraction by maceration with ethanol solvent. Antibacterial activity test of KGR ethanol extract, antibiotic and synergistic effect using Mueller-Hinton agar, Kirby-Bauer disc diffusion method on ampicillin, cefuroxime, chloramphenicol, ciprofloxacin, and meropenem antibiotics against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Results were expressed in percentage increase of the inhibition zone. Statistical test with t-test, significantly different if p<0.05. Results: KGR ethanol extract showed increase the percentage of antibiotic inhibition zone, ampicillin being the highest and the weakest of ciprofloxacin in E. coli; meropenem being the highest and the weakest of ciprofloxacin in S. aureus, statistically significant different tests on antibiotic ampicillin (E. coli), meropenem and cefuroxime. Conclusion: KGR ethanol extract showed synergistic effect on antibiotic ampicillin (E. coli), meropenem and cefuroxime in S. aureus and E. coli.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Bakteri Penyebab Diare Nataniel Tandirogang; Swandari Paramita; Yadi Yasir; Yuniati Yuniati; Meiliati Aminyoto; Evi Fitriany
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.522 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i7.54

Abstract

Diare hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Pemberian antibiotik merupakan salah satu upaya penatalaksanaan diare, namun belakangan terkendala masalah adanya resistensi terhadap antibiotik. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya pencarian sumber antimikroba baru berbasis tumbuhan obat perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak daun karamunting (Melastoma malabathricum L.) yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat diare. Aktivitas antimikroba ekstrak tumbuhan diuji terhadap 5 bakteri standar; Escherichia coli ATCC 35128, Shigella sonnei ATCC 25931, Campylobacter jejuni ATCC 33291, Pseudomonas aeruginosa ATCC 15442, dan Enterobacter cloacae ATCC13047. Pengukuran aktivitas antimikroba dilakukan dengan disc diffusion method (Kirby-Bauer) dan pengukuran minimum inhibitory concentration (MIC). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun M. malabathricum dapat menghambat pertumbuhan seluruh bakteri uji, dengan diameter zona hambat sebesar 12,3-16 mm dan MIC sebesar 2,3-13,3 mg/ml. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun M. malabathricum berpotensi sebagai antidiare berdasarkan aktivitas antimikrobanya.
Analisis Bioautografi Dengan Kromatografi Lapis Tipis Pada Ekstrak Etanol Daun Caesalpinia sumatrana ROXB. Terhadap Bakteri Penyebab Infeksi Nosokomial Yadi Yasir; Yuniati Yuniati; Swandari Paramita; Mona Zubaidah; Abdul Mu’ti; Danial Danial
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.792 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i7.57

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, hal ini terutama disebabkan adanya resistensi terhadap antibiotik. Berdasarkan hal tersebut, maka upaya pencarian sumber antimikroba baru berbasis tumbuhan obat perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak daun Caesalpinia sumatrana Roxb. yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat luka dan sakit kulit. Analisis bioautografi ekstrak tumbuhan dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT), terhadap Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis, Staphylococcus aureus dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Hasil penelitian pada ekstrak C. sumatrana ditemukan golongan senyawa mengandung gula memiliki potensi aktivitas antimikroba terhadap keempat bakteri; senyawa golongan alkaloid memiliki potensi aktivitas antimikroba terhadap S. aureus dan MRSA; senyawa golongan terpen-steroid memiliki potensi aktivitas antimikroba terhadap P. mirabilis, S. aureus dan MRSA; dan senyawa golongan flavonoid memiliki potensi aktivitas anti mikroba terhadap S. aureus. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil metabolit sekunder ekstrak daun C. sumatrana dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi nosokomial.
Analisis Bioautografi Kromatografi Lapis Tipis dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Swandari Paramita; Yadi Yasir; Yuniati Yuniati; Ibnu Sina
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 9 (2018): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.331 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i9.86

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) infections are the major health problem in Indonesia; this is mainly due to their resistance to antibiotics. Based on this, the quest for new sources of natural based antimicrobial drugs is necessary. Bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) is one of the natural materials that have potential as an antibacterial natural-based of Indonesia origin. Bawang tiwai already used empirically by local communities in East Kalimantan to treat various diseases. The aim of this research is to know the antibacterial activity of E. bulbosa ethanol extract on MRSA and to know the type of secondary metabolite with antibacterial activity tested by TLC bioautography method. The experiment was conducted on Research Laboratory, Faculty of Medicine, Mulawarman University, Samarinda. TLC results showed that ethanol extract of E. bulbosa has compounds containing sugar, alkaloids, steroids, and flavonoids. The results of TLC bioautography show that ethanol extract of E. bulbosa can inhibit the growth of MRSA. MIC results show that ethanol extract of E. bulbosa has potent antibacterial activity against MRSA with MIC 1 mg/mL. The conclusion of this research is all the results support the potential of bawang tiwai as the alternative component of natural-based antibacterial agents against MRSA.
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Status Perdarahan terhadap terjadinya Komplikasi pada Anak dengan Infeksi Dengue di RSUD Abdul Wahab Sjaharanie Samarinda: Relationship of Age, Gender, and Bleeding Status to the occurrence of Complications in Children with Dengue Infection at Abdul Wahab Sjaharanie Hospital, Samarinda Regita Pratiwi; Yuniati Yuniati; Muhammad Buchori
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.226 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v3i2.274

Abstract

Beberapa studi mendapatkan hasil bahwa pada anak dengan infeksi dengue dapat ditemukan komplikasi dengan beberapa faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara usia, jenis kelamin dan status perdarahan terhadap terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 110 rekam medis dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan 36 orang (32,7%) mengalami komplikasi. Status perdarahan memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya komplikasi (p = 0,026, OR 2,52, IK 95%; 1,10;5,76), usia (p = 0,799) dan jenis kelamin (p = 0,347) tidak berhubungan dengan terjadinya komplikasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa status perdarahan berhubungan dengan terjadinya komplikasi pada anak dengan infeksi dengue di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. .