Maria Agnes E D
Universitas Nusa Cendana

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENANGANAN AWAL PADA BALITA DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR Antonia Mariani; Maria Agnes E D; Ika Febianti Buntoro
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.623 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1459

Abstract

Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang. Kematian akibat diare umumnya disebabkan karena dehidrasi. Hal ini dapat dicegah dengan penanganan awal yang baik dan benar. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2015 kematian akibat diare terbanyak terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitain ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan penanganan awal pada balita diare di wilayah kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang pada bulan Desember tahun 2017. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional terhadap 68 orang ibu yang memiliki balita yang pernah menderita diare dan pernah berkunjung ke Puskesmas Bakunase yang dipilih secara simpel random sampling. Pengukuran yang dilakukan yaitu melalui pengisian kuesioner. Hasil uji Korelasi Spearman/Spearman Rho dengan program SPSS 16 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan penanganan awal pada balita diare dengan p value = 0,084 dan 0.115(>0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan penanganan awal pada balita diare di wilayah kerja Puskesmas Bakunase Kota Kupang.
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BERALKOHOL (SOPI, BIR DAN VODKA) TERHADAP KADAR GLUTATION TEREDUKSI (GSH) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley Ratih Anjani; Anita Lidesna Shinta Amat; Maria Agnes E D; Aji Winarso
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.241 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1464

Abstract

Angka konsumsi alkohol di Provinsi NTT menduduki peringkat pertama pada tahun 2016. Alkohol tradisional paling banyak dikonsumsi di Indonesia, alkohol tradisional dari NTT biasa disebut Sopi. Alkohol merupakan suatu radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif akan menyebabkan kerusakan biologis pada tubuh. Salah satu antioksidan yang berpengaruh untuk melawan atau menetralisir stres oksidatif adalah Glutation tereduksi (GSH). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman beralkohol jenis sopi, bir dan vodka terhadap kadar GSH tikus putih. Metode jenis rancangan penelitian adalah eksperimental laboratorik dengan pendekatan post test only control group design. Sebanyak 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley berumur 2-3 bulan dengan berat badan 150-250 gram yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan terdiri atas enam ekor tikus. Kelompok Kn, P1, P2 dan P3 secara berturut-turut adalah kelompok kontrol normal, kelompok perlakuan sopi, kelompok perlakuan bir dan kelompok perlakuan vodka. Dosis yang diberikan adalah 0,008 ml/g BB/hari per oral. Setelah 10 hari perlakuan, darah tikus diambil untuk pengukuran kadar GSH melalui sampel serum darah tikus dan diuji menggunakan ELISA Reader. Hasil penelitian ini rerata kadar GSH pada kelompok Kn, P1, P2 dan P3 secara berturut-turut adalah 1,114, 6,366, 1,852 dan 2,303 nmol/ml. Terdapat peningkatan kadar GSH yang bermakna (p<0,05) pada kelompok P1, P2 dan P3 dibandingkan dengan kelompok Kn. Terdapat perbedaan bermakna yang signifikan (p<0,05) pada kelompok P1 dibandingkan dengan kelompok Kn. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minuman beralkohol jenis sopi, bir dan vodka memiliki efek berupa peningkatan kadar GSH
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS PADA ORANG DEWASA DI KOTA KUPANG Rosa Da lima T G Ledjepen; Maria Agnes E D; Sidarta Sagita
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.379 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1493

Abstract

Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan di dunia begitupun juga di Indonesia. Meningkatnya angka menular penyakit TB paru di Indonesia khususnya Kupang, menimbulkan permasalahan seperti terapi yang lama, komplikasi penyakit, hilangnya waktu bersama keluarga serta banyak kekhawatiran lain yang dapat memicu munculnya depresi. TB Paru memerlukan pengobatan selama 6 bulan, dan lamanya pengobatan membuat penderita rentan mengalami depresi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita, sehingga dapat menurunkan angkat tingkat kesembuhan. Tujuanpenelitian ini menganalisis tingkat depresi terhadap kualitas hidup penderita tuberkulosis pada orang dewasa di kota kupang. Metode penelitian ini adalah metode studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian sebanyak 84 orang dan dilakukan di 11 Puskesmas di Kota Kupang pada bulan Juli sampai Oktober 2018. Instrumen data yang digunakan yaitu Kuesioner Tingkat Depresi menggunakan The Halminton Rating Scale For Depression (HAM-D) dan Kuesioner Kualitas Hidup menggunakan WHO- Qol BREEF. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji reabilitas dan validitas kuesioner. Hasil uji reabilitas dan validitas kuesioner baik dan valid. Uji Statistik menggunakan uji spearman rank dengan nilai signifikannya p < 0,05. Hasil analisis didapatkan p=0.040 (p < 0,05 ), menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat depresi dan kualitas hidup. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat ada hubungan antara tingkat depresi terhadap kualitas hidup pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI KOTA KUPANG Viany Y Ayal; Maria Agnes E D; Ika F Buntoro
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.556 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1498

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang tiap tahunnya selalu berusaha diturunkan angka morbiditas maupun mortalitasnya. Indonesia merupakan negara dengan insiden tuberkulosis tertinggi kedua di Dunia. Dukungan keluarga pada pasien tuberkulosis sangat diperlukan mengingat penyakit yang dideritanya merupakan penyakit yang kronis dengan masa pengobatan yang cukup lama. Adanya keterbatasan dalam menjalani kehidupannya juga dapat meningkatkan resiko terjadinya depresi pada diri pasien dengan tuberkulosis. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan Cross sectional yang dilakukan di 11 puskesmas di Kota Kupang. Pengambilan sampel dengan teknik Stratified sampling dan didapatkan 84 penderita tuberkulosis yang terdaftar di puskesmas tahun 2018. Hasil uji Korelasi Spearman dengan program SPSS 16 menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang dengan p value = 0,896 (p > 0,005). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang
ANALISIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG Sidarta Sagita; Maria Agnes E D; I Made Artawan
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.37 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2645

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah program pemerintah yang diluncurkan dimana bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat agar menjadi sehat. Dasar penelitian PHBS Sekolah berada dalam 8 indikator penelitian yaitu : mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar Kecamatan Alak. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan pada bulan Juli – Oktober 2019. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa IV, V dan VI yang berjumlah 77 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu total populasi dan jumlah sampelnya 77 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik (55.6%), Pelajar yang memiliki sikap baik (71.1%) dan siswa yang memiliki perilaku baik (55.6%) di SD Alak. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa semua siswa di Sekolah Dasar Kecamatan Alak memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sekolah. Diharapkan bahwa sekolah tetap terus mengajarkan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah kepada seluruh siswa
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PENJAHIT SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN SOLOR KOTA KUPANG Elsye Yurike Lalupanda; Su Djie To Rante; Maria Agnes E D
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.536 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2649

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling cepat menimbulkan gejala pada pekerja. Penelitian pada pekerjaan dengan risiko tinggi di pergelangan tangan dan tangan menunjukkan prevalensi CTS sebesar 5,6%-14,8%. Salah satu pekerjaan yang banyak melakukan aktivitas statis dengan gerakan berulang yang lama adalah penjahit. Masa kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan CTS pada penjahit. Gerakan berulang yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terjadinya CTS. Penjahit sektor informal merupakan pekerja yang seringkali luput dari perhatian pemerintah, sehingga sangat rentan mengalami CTS. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka akan cara kerja yang baik dan benar sehingga mereka cenderung bekerja dengan posisi yang salah secara berulang-ulang.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan masa kerja dengan kejadian CTS pada penjahit sektor informal di Kelurahan Solor Kota Kupang. Metodologi penelitian ini metode analisis observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 41 orang dengan cara total sampling. Hasil pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,025(p <0,05) untuk penilaian menggunakan uji Fisher's Exact Test. Kesimpulan pada penelitian ini teradapat hubungan signifikan antara masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada penjahit sektor informal di Kelurahan Solor Kota Kupang
HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA KUPANG Agatha D.S. Diamanta; Maria Agnes E D; Ika Febianti Buntoro
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 2 (2020): April ( Terbitan 19 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.465 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3340

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian. Indonesia merupakan negara dengan insiden tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Pengobatan yang lama dan harus sesuai dengan aturan akan menimbulkan stres pada penderita. Diperkirakan seorang pasien TB dewasa, akankehilangan rata-rata waktu kerjanya 3-4 bulan, yang berakibat kehilangan pendapatan tahunan rumah tangganya sekitar 20–30%. Adanya perubahan sikap dan stigma terkait TB oleh orang sekitar membawa dampak psikis dan sosial bagi pasien TB.Perubahan akibat penyakit yang diderita dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan manusia, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup penderita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dan tingkat pendapatan dengan kualitas hidup penderita Tuberkulosis Paru di Kota Kupang. Metode jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dan pendekatan Cross sectional yang dilakukan di 11 puskesmas di Kota Kupang. Dari pengambilan sampel ini, dengan teknik Stratified sampling, didapatkan sejumlah 87 penderita tuberkulosis paru yang terdaftar di puskesmas tahun 2019. Hasil uji menggunakan metode Korelasi Rank-Spearman, yakni perbandingan nilai antara tingkat stres dengan kualitas hidup, didapatkan nilai p value = 0,000 (p < 0,05), nilai koefisien korelasi = 0,628 dan arah hubungan positif. Sedangkan dalam perbandingan antara tingkat pendapatan dengan kualitas hidup didapatkan nilai p value = 0,409 (p > 0,05), nilai r = - 0,090 dan arah hubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas hidup penderita Tuberkulosis Paru di Kota Kupang. Di tempat lain tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan dengan kualitas hidup penderita Tuberkulosis paru di Kota Kupang
HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA KUPANG Farah Inaya; Maria Agnes E D; Sidarta Sagita
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 3 (2020): Agustus (Terbitan 20 Tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.46 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3490

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyebab kematian kedua dari penyakit menular di dunia dan Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan beban tertinggi TB.Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan adalah peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dalam membantu pasien TB paru untuk sembuh.Pengobatan TB paru memerlukan waktu yang sangat panjang,untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO yang akan membantu penderita selama tahap pengobatan.Rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) untuk pengendalian TB sejak 1995 adalah dengan adanya keterlibatan PMO. Peran PMO sangat penting terhadap kepatuhan dan keteraturan minum obat untuk mencapai kesembuhan, mencegah penularan dan menghindari kasus resistensi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran PMOterhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Kota Kupang. Metode penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian meliputi semua penderita TB Paru yang telah menyelesaikan pengobatannya di Kota Kupang. Sampel berjumlah 79 sampel, diambil menggunakan teknik probability sampling. Hasil dari hasil uji Chi Square didapatkan nilai p-value: 0,000 (p ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara peran PMO terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB paru di Kota Kupang.
UJI AKTIVITAS ANTI BAKTERI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Yeyen Maromon; Prisca Deviani Pakan; Maria Agnes E D
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 3 (2020): Agustus (Terbitan 20 Tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.454 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3494

Abstract

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat merupakan warisan nenek moyang sejak dahulu kala dan telah banyak digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama hampir diseluruh dunia. Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Indonesia, bahkan termasuk komoditas sosial. Produknya merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok masyarakat. Salah satu produk kelapa yang saat ini berkembang dan diminati adalah Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). VCO mengandung asam-asam lemak jenuh diantaranya Medium Chain Fatty Acid (MCFA) dan Medium Chain Trygliserida (MCT). Solusi untuk mengatasi infeksi oleh S. aureus adalah dengan memberikan antibiotik. Namun akhir-akhir ini sudah banyak laporan mengenai resistensi obat. Penyebab terjadinya resistensi antibiotik antara lain karena pemilihan antibiotik yang kurang tepat, pemberian dosis yang kurang adekuat, atau lama penggunaan obat yang tidak disiplin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah true experiment design dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Data diuji secara statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis. Kelompok perlakuan pada penelitian ini terdiri atas kontrol positif siprofloksasin, kontrol negatif aquadest steril dan kelompok konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%, 10%, 5% dan 1% dengan pengulangan 3 kali untuk masing-masing kelompok. Hasil penelitian ini terdapat aktivitas antibakteri VCO dengan nilai p=0,010 (p<0,050). Kesimpulan penelitian ini yaitu VCO mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus terdapat pada konsentrasi 100%.