Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan di dunia begitupun juga di Indonesia. Meningkatnya angka menular penyakit TB paru di Indonesia khususnya Kupang, menimbulkan permasalahan seperti terapi yang lama, komplikasi penyakit, hilangnya waktu bersama keluarga serta banyak kekhawatiran lain yang dapat memicu munculnya depresi. TB Paru memerlukan pengobatan selama 6 bulan, dan lamanya pengobatan membuat penderita rentan mengalami depresi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita, sehingga dapat menurunkan angkat tingkat kesembuhan. Tujuanpenelitian ini menganalisis tingkat depresi terhadap kualitas hidup penderita tuberkulosis pada orang dewasa di kota kupang. Metode penelitian ini adalah metode studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian sebanyak 84 orang dan dilakukan di 11 Puskesmas di Kota Kupang pada bulan Juli sampai Oktober 2018. Instrumen data yang digunakan yaitu Kuesioner Tingkat Depresi menggunakan The Halminton Rating Scale For Depression (HAM-D) dan Kuesioner Kualitas Hidup menggunakan WHO- Qol BREEF. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji reabilitas dan validitas kuesioner. Hasil uji reabilitas dan validitas kuesioner baik dan valid. Uji Statistik menggunakan uji spearman rank dengan nilai signifikannya p < 0,05. Hasil analisis didapatkan p=0.040 (p < 0,05 ), menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat depresi dan kualitas hidup. Kesimpulan dari penelitian ini di dapat ada hubungan antara tingkat depresi terhadap kualitas hidup pada penderita tuberkulosis di Kota Kupang.