Kresnawati Wahyu Setiono
Universitas Nusa Cendana

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN NILAI VO2AMAX PADA SISWA SMP NEGERI 2 KUPANG USIA 13-14 TAHUN Yohana Eka Trisnawati Lestari; Debora Shinta Liana; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 2 (2019): Agustus (Terbitan 17 Tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.855 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1805

Abstract

VO2max merupakan jumlah maksimal milliliter oksigen yang digunakan per kilogram berat badan dalam satu menit. Nilai VO2max menggambarkan tingkat daya tahan sistem kardiorespirasi seseorang yang berperan dalam mentranspor oksigen ke jaringan tubuh kususnya otot ketika terjadinya peningkatan beban kerja tubuh. Seseorang yang memiliki nilai VO2max yang baik akan memiliki tingkat kebugaran tubuh yang baik dan dapat menjalani aktifitas sehari-harinya lebih kuat dibandingkan dengan orang yang memiliki nilai VO2max yang buruk. Latihan fisik aerobik yang teratur dapat melatih dan menjaga sistem ini bekerja secara maksimal. Senam aerobik adalah salah satu latihan fisik yang mudah dilakukan dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh latihan senam aerobik intensitas sedang selama 30 menit yang dilakukan sebanyak tiga kali seminggu dalam jangka waktu satu bulan terhadap peningkatan nilai VO2max dan menganalisis adanya perbedaan nilai VO2max antara kelompok kelompok kontrol dan perlakuan. Metode penelitian ini menggunakan pre and posttest control group design. 40 siswa yang memenuhi kriteria inklusi dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pengukuran nilai VO2max dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan selama satu bulan dengan menggunakan multistage fitness test. Hasil penelitian ini rerata nilai VO2max awal pada kelompok kontrol sebesar 31,30 ± 4,23 ml/kg/menit dan rerata nilai VO2max akhir sebesar 30,81 ± 4,10 ml/kg/menit. Sedangkan pada kelompok perlakuan rerata nilai VO2max awal sebesar 30,21 ± 2,45 ml/kg/menit dan rerata nilai VO2max akhir sebesar 32,33 ± 2,68 ml/kg/menit. Kesimpulan penelitian ini terdapat peningkatan signifikan pada nilai VO2max kelompok perlakuan dan terdapat perbedaan nilai VO2 max antaara kelompok kontrol dan perlakuan.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI Prisca Deviani Pakan; Desi Indria Rini; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.762 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2656

Abstract

Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor. Repelan merupakanbahan yang bersifat menolak gigitan nyamuk yang bisa berupa bahan kimia seperti DEET (N,N-diethyl-m-toluamide) dan juga bisa berupa minyak atsiri yang berasal dari bahan alami dari tumbuhan yang relative lebih aman adalah daribijikelor (MoringaOleifera L. L.). Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas repelan bijikelor (MoringaOleifera L. L.). terhadap nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan rancangan penelitian postest only control group design. Repelan minyak atsiri biji kelor dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,12% disemprotkan pada tiap lengan bawah relawan lalu dimasukkan dalam kandang nyamuk yang berisi 50 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa dan dihitung jumlah nyamuk yang hinggap selama 30 detik. Uji repelan dilakukan tiga kali replikasi. Daya proteksi dihitung menggunakan rumus dari WHOPES. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis. Analisis post hoc menggunakan Mann Whitney. Hasil Penelitian adalah Hasil uji Kruskal-Wallismenunjukkan nilai p=0,01 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antara 6 kelompok konsentrasi repelan. Analisis post hocMann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kontrol negatif dengan konsentrasi 6,25%, konsentrasi 12,5%, konsentrasi 25%, dan konsentrasi 50%, konsentrasi 3,12% dengan konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%, konsentrasi 6,25% dengan konsentrasi 25% dan konsentrasi 50%. Rata-rata daya proteksi repelan pada konsentrasi 50% adalah 96,66%. Efektivitas repelan dari biji kelor (Moringa Oleifera L. L.) dengan konsentrasi tinggi mempunyai daya proteksi yang tinggi juga terhadap nyamuk Aedes aegypti.
HUBUNGAN LETAK LESI STROKE DENGAN KEJADIAN DEPRESI PASCA STROKE PADA PASIEN STROKE DI RSUD PROF DR W Z JOHANNES KUPANG Jeanette Maureen Pongsilurang; Herman Pieter Louis Wungouw; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 2 (2020): April ( Terbitan 19 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.345 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3347

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dan penyebab disabilitas tertinggi ketiga di dunia. Stroke dapat mempengaruhi kondisi neuropsikiatri pasien, salah satu dampak paling umum ialah depresi pasca stroke yang dapat memperlambat proses pemulihan pasien pasca stroke. Lokasi lesi diduga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan depresi pasca stroke, namun hal ini masih menjadi kontroversi. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui hubungan letak lesi stroke dengan kejadian depresi pasca stroke pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data primer didapat melalui wawancara dengan pasien menggunakan kuesioner Hamilton Depression Rating Scale (HDRS), sedangkan data sekunder didapatkan melalui rekam medik. Hasil dari 68 responden, didapati 31 responden (45,6%) dengan lesi hemisfer kiri dan 37 responden (54,4%) dengan lesi hemisfer kanan. Sebanyak 29 responden (42,6%) mengalami depresi pasca stroke. Terdapat 45,2% responden dengan lesi hemisfer kiri mengalami depresi, sedangkan responden dengan lesi hemisfer kanan yang mengalami depresi sebesar 40,5%. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan didapatkan nilai signifikansi p=0,701 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara letak lesi stroke dengan kejadian depresi pasca stroke pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MENCUCI TANGAN MENGGUNAKAN HAND SANITIZER DENGAN SABUN ANTISEPTIK PADA PERAWAT DI ICU DAN ICCU RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG TAHUN 2019 Sinyo Demitrio Kurniawan Pandie; Prisca Deviani Pakan; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 3 (2020): Agustus (Terbitan 20 Tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.901 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i3.3493

Abstract

Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari yang dilakukan dengan tujuan pembersihan tangan dan pemutusan mata rantai kuman. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment yang bersifat analitik komparatif laboratorik. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang. Sampel penelitian dibagi dalam 2 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok yang mencuci tangan menggunakan hand sanitizer dan 1 kelompok yang mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik. Sebelum dan sesudah kedua kelompok melakukan cuci tangan dilakukan swab pada tangan sampel kemudian hasil swab dikembang biakkan pada media nutrient agar. Setelah diinkubasi pada suhu 37oC kemudian dihitung pertumbuhan koloni yang ada dan dilakukan pewarnaan gram bakteri. Semua data penelitan ini diuji dengan menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk, dan dianalisis dengan uji paired t-test dan uji independent t-test. Hasil pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,714(>0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan efektivitas mencuci tangan menggunakan hand sanitizer dengan sabun antiseptik pada perawat di ICU dan ICCU RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
HUBUNGAN TINGKAT KECACATAN DAN TINGKAT DEPRESI TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT LEPRA DAMIAN LEWOLEBA Yohanes Matius Demo Mukin; Ika Febianti Buntoro; Desi Indriarini; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 2 (2022): November (Issue 24, year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i2.9148

Abstract

Background : Leprosy is a infectious disease caused by Mycobacterium leprae. Leprosy provides physical impact such as disability and psychosicial impact like depression that affect to quality of life leprosy patient. Objective : To know the correlation between disability and depression level with quality of life leprosy patient in Hospital of Leprosy Damian Lewoleba Methods : This research use observational analytical method with cross sectional approach and the sample consisted of 30 patients. Sampling technique used was total sampling. Result : The result of univaraite analysis obtained 63,3 % of leprosy patient with disability level 0, 16,7 % of leprosy patient with disability level 1 and 20,0 % leprosy patient with disability level 2. Also found 3,3 % leprosy patient not depressed, 63,4 % mild depression and 33,3 % moderate depression. For quality of life found 36,7 % good quality and 63,3 % poor quality. Data was analyzed using Spearman Rank test and obtained the value p = 0,008 and p = 0,019. Conclusion : There was a correlation between disability and depression level with quality of life leprosy patientd. The prevention of disability and mental therapy should be improved quality of life leprosy patient.